ILMU TAFSIR
Guru Pembimbing
Yati S.pd.I
MUHAMMAD SUPIANI
Kelas : X IIK 3
MAN 2 TABALONG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta'ala yang mana
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang
Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas, juga untuk menambah
wawasan dan pengetahuan penyusun.Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik dan saran dari pembaca
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR
ISI......................................................................................................................................II
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................................1.
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................2.
BAB III
KESIMPULAN...................................................................................................................7.
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................................8.
II
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang Islam pasti ingin memahami Al Qur'an salah satu caranya adalah
dengan cara mempelajari tafsir Al Qur'an. Hal itu dilakukan untuk mengatahui
maksud dan tujuan suatu ayat. Adapun cara menafsirkan Al Qur'an yang paling
utama adalah dengan cara tafsir bil ma'sur yaitu menafsirkan Al Qur'an
berlandaskan Naqli yang sahih menafsirkan Al Qur'an dengan Al Qur'an, dengan
sunah, dengan perkataan para sahabat, atau dengan perkataan tabi'in. Cara
tersebut lebih utama karena akan mengerucut pada sumbernya yaitu Rasulullah
Saw.
Orang yang ingin menafsirkan Al Qur'an harus di bekali Dengan ilmu ilmu yang
berkenan dengan Al Qur'an seperti ilmu Al Qur'an (Ulmul Qur'an) ilmu hadis, ilmu
bahasa Arab, ilmu nahwu, ilmu saraf dan ilmu lainnya masih banyak lagi yang
berkenaan dengan Al Qur'an. Hal itu bertujuan untuk menghindari kesalahan
dalam menafsirkan Al Qur'an.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari berbagai kaidah yang di susun oleh para ulama 'ulumul-qur'an tersebut
tidak terdapat kesamaan konseptual antara yang satu dengan yang lainnya. Ada
yang mengembang kan kaidah-kaidah Secara umum melalui pendekatan
pemahaman keagamaan Secara umum, misalnya hukum tauhid, seperti yang di
lakukan oleh Abdur-rahman bin Nasir as-sa'adi.
Sikap para ulama dan pemikir Islam terhadap kaidah-kaidah ini juga beragam.
Ada yang memandang kaidah tafsir yang di susun oleh para ulama sebagai
sesuatu yang mengikat dan harus di ikuti oleh para mufasir yang lain. Ada pula
yang melihat sebagai sesuatu yang tidak mengikat dan ada juga yang melihat
hanya sebagai suatu prosedur kerja seorang mufasir saja.
2
B. Macam-Macam Kaidah Tafsir
Melalui ilmu nahwu (tata bahasa), seorang mufasir akan mengatahui bahwa
sebuah makna akan berubah seiring dengan perubahan i'rab. Dengan ilmu saraf
(konyugasi), seorang mufasir dapat melihat bentuk,asal dan pola(sigat) sebuah
kata. Sementara itu, kaidah isytiqaq (derivasi kata, etimologi) digunakan untuk
mengatahui akar atau dasar dari suatu kata.
Ilmu Ushul fikih dapat membantu mufasir dalam mempelajari cara pengambilan
dan perumusan dalil-dalil hukum. Ilmu qiraat digunakan oleh mufasir untuk
mengetahui cara-cara melafalkan Al-Qur'an.
3
a. Damir (kata ganti)
3). Pada dasarnya, Damir itu kembali pada tempat yang paling dekat.
1). Ta'rif dengan ism ad Damir berfungsi untuk menunjukkan suatu keadaan
ta'arif dengan nama berfungsi untuk menghadirkan pemilik nama itu dalam hati
pendengar dengan cara menyebutkan namanya yang khas ; memuliakan (Q.S.al-
fath /48;29 dan juga menghinakan (Q.S al-lahab /111:1).
2). Ta'rif dengan ism Al-mausul (kata ganti penghubung) berpungsi untuk
menunjukkan tidak di sukainya menyebutkan nama sebenarnya untuk menutupi
atau sebab lain (Q.S Yusuf/12: 23, untuk menunjukkan arti umum (Q.S. Yusuf/12:
29–69), untuk Maringkas kalimat (Q.S ahzab/33:69).
Apabila sebuah ism di sebutkan dua kali maka dalam hal ini ada empat
kemungkinan,yakni keduanya makrifah, keduanya nakirah,yang pertama nakirah
sedang yang kedua makrifah,atau yang pertama makrifah dan yang kedua nakirah.
Dalam Al-Qur'an ada sebagian kata yang berbeda penggunaanya ketika berada
dalam bentuk mufrad dan jamak.
4
e. Kata-kata yang seolah-olah sinonim (Mutaradif)
Pada dasarnya jawabannya itu harus sesuai dengan pertanyaan. Apabila terjadi
penyimpangan dari pertanyaan yang dikehendaki. Hal ini mengingatkan bahwa
jawaban itulah yang seharusnya ditanyakan. (Q.S. Al-Baqarah/2: 189).
1). Patokan memahami ayat adalah berdasarkan redaksinya yang bersifat umum,
bukan sebab khusus yang melatarbelakangi turunnya ayat. (Q.S. An-Nur/ 24: 6).
2) Sesuatu yang mubah dilarang jika menimbulkan yang haram atau mengabaikan
yang wajib. (Q.S. al-Jumu'ah/62: 9)
3) Perintah atas sesuatu berarti larangan atas kebalikannya dan larangan atas
sesuatu berarti perintah atas kebalikannya. (Q.S. al-Muzammil/73:10)
Kaidah khusus yang dibangun berdasarkan persepektif dan word view dianut
oleh berbagai aliran Islam.
Munculnya ilmu pengetahuan modern juga berpengaruh pada corak ilmu tafsir
umat Islam. Misalnya nya , ketika ilmu pengetahuan dapat mendeteksi jenis janin
bayiketika masih dalam perut ibunya maka pemahaman terhadap teks"Allah
mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan(hamil)"Q.S .ar-Ra'd/13:8)
5
a. Memetakan Masalah-masalah dalam Al-Qur'an menjadi wilayah bukan Nalar dan
wilayah nalar
1. Muhammad shahrur
2. Fazlur Rahman
Metode tafsir yang dikembangkan oleh Fazlur Rahman dikenal dengan metode
gerakan ganda. Metode ini sangat terkait dengan khusus yang dikembangkan oleh
Fazlur Rahman dalam memaknai Al Qur'an.
6
BAB III
KESIMPULAN
1.Kaidah tafsir dapat diartikan sebagai pedoman dasar yang digunakan secara
umum guna mendapatkan pemahaman atas petunjuk-petunjuk Al-Qur'an.
2.Penerapan kaidah tafsir bergantung pada kaidah yang digunakan oleh para
mufasir.
7
DAFTAR PUSTAKA
...........2007.Syamil Al-Qur'an.Jakrta:sygma