Anda di halaman 1dari 11

MABDA INDONESIA

Makalah
TAJWID

Oleh :

Muhammad Ridlo Asyafi’ (Afi)

Mahasantri MABDA Indonesia


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Allah ‫ سبحانه وتعالى‬yang telah
memberikan limpahan nikmat kepada kita semuanya, dan Alhamdulillah
dengan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Tajwid. Dan
tidak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad
‫ﷺ‬

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Ilmu Tajwid.
Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, dan saran sangatlah
membantu demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
adanya yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan
yang telah disusun dapat berguna untuk saya dan orang lain yang
membaca. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan. Demikianlah saya sampaikan laporan
ini dengan sebenar-benarnya, terima kasih

Depok, 5 November 2023

Penulis
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam yang
didalamnya mengandung berbagai macam ilmu, hukum, teologi, sosial, dan sebagainya. Untuk
itu perlu mengetahui dan memahami perbedaan bacaan al-quran serta implikasinya terhadap
makna dari lafal itu sendiri.

Al-Qur’an dipelajari untuk memahami makna atau pesan dibalik ayatnya. Maka untuk
mendapatkan makna yang sesuai dengan Al-Qur’an perlu memahami qira’at dan cara membaca
Al-Qur’an dengan benar, cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar bisa dipelajari dengan
ilmu Tajwid.

Ilmu tajwid merupakan suatu disiplin ilmu yang bermanfaat untuk menghindari agar tidak
terjadi kesalahan dan perubahan bacaan al-Qur’an serta memelihara lisan dari kesalahan
membacanya. Adapun membaca al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid merupakan suatu
kewajiban bagi orang yang membacanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-
Muzammil [73] ayat 4 :
)4 :73/‫ ﴾ ( المّز ّم ل‬٤ ‫﴿ َو َر ِّتِل اْلُقْر ٰا َن َتْر ِتْيۗاًل‬
Artinya : Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.

Artinya : dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.


Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah Swt. Memerintahkan Nabi Muhammad Saw.
Untuk
membaca Alquran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah
pengucapan setiap
huruf-hurufnya (bertajwid).

1.2 Alasan Memilih Judul

Diantara alasan penulis memilih judul ini adalah ingin menepis tanggapan orang-orang
yang banyak menganggap ringan ilmu tajwid, yang mana ilmu tajwid ini adalah salah satu
cabang ilmu dalam islam.
BAB 1
PENGANTAR ILMU TAJWID

A. PENGERTIAN TAJWID

 SECARA BAHASA : ‫( الَّتْح ِس ْيُن‬Membaguskan)1

 SECARA ISTILAH :

‫علم يبحث في الكلمات القرآنية من حيث إعطاء الحروف حقها من الصفات الالزمة التي ال تفارقها كاالستعالء‬
‫ واإلدغام واإلظهار وغير ذلك‬,‫ أو مستحقها من األحكام الناشئة عن تلك الصفات كالتفخيم والترقيق‬,‫والستفال‬2
Artinya : Ilmu yang membahas kalimat quraniyah dengan memberi haq huruf dari sifat
lazimah yang tidak bisa dipisahkan dari huruf tersebut seperti isti’la dan istifal atau sifat
mustahaq hurud dari hukum yang nampak dari sifat tersebut seperti tafkhim dan tarqiq,
idhghom, idzhar dan selainnya

B. TEMA PEMBAHASAN

 ‫الكلمات القرآنية من حيث إحكام حروفها وإتقان النطق بها وقال بعضهم الحديث الشريف والجمهور على‬
‫األول‬3

 Dr. Su’ad ‘Abdul Hamid :

1
) 32 ‫تيسير الرحمن في تجويد القرآن ( ص‬
2
) 40 ‫غاية المريد في علم التجويد( ص‬
3
) 32 ‫تيسير الرحمن في تجويد القرآن ( ص‬
“ Kata-kata quraniyyah dengan memberikan haq dan mustahaq huruf tanpa memberatkan
atau berlebih-lebihan dalam pengucapan... “
Tema pembahasan pada ilmu tajwid adalah al-quran saja.

C. MANFAAT

1. Menjaga lidah dari lahn dalam membaca Al-Quran4


Dengan belajar tajwid maka kita akan terhindar dari lahn dalam membaca al-
quran, karena lahn merupakan penyimpangan dalam membaca al-quran, bacaan yang
tidak fasih, dan bahkan bisa merubah makna.
2. Menjaga keaslian dan kemurnian Al-Quran

Al-quran diturunkan melalui talaqqi kepada Rasulullah ‫ﷺ‬ dari malaikat


jibril, hingga generasi sahabat dan seterusnya hingga saat ini.
3. Membedakan Al-Quran dengan kitab selainnya
Karena tajwid hanya secara khusus penerepannya terhadap al-quran, bukan
selainnya, sehingga pada saat pembacaan hadits, kitab para ulama, dan kitab-kitab selainnya.
4. Memperkuat tadabbur ayat-ayat Al-Quran
5. Menambah semangat dalam beramal
6. Menggapai ridha dan pahala dari Allah‫ ﷻ‬5

D. KEUTAMAAN

Keutamaan adalah Ilmu tajwid adalah termasuk ilmu syar'i yang mulia dan
kemuliaannya terkait dengan kalam Allah ta'ala 6

E. PENISBATAN ILMU

4
Ibid.
5
Ibid.
6
) 51 ‫حلية التالوة في تجويد القرآن ( ص‬
Ilmu tajwid adalah termasuk ilmu syar’i dan merupakan salah satu ilmu Al Qur-an7

F. PELETAK DASAR ILMU TAJWID

 Secara Praktek : Rasulullah ‫ﷺ‬8

 Secara Teori :
a. Abul Aswad Ad-Duali (16 SH -69 H)
Menurut sumber-sumber terpercaya, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thaliblah
yang menginstruksikan kepada Abu Al-Aswad Ad-Duali untuk merumuskan
tanda-tanda pada tulisan. Ssasaran pengolahan pertamanya adalah mushaf-mushaf
al-Quran, karena disinilah letak kekhawatiran salah baca yang sering terjadi
terjadi9
b. Khalil bin Ahmad Al-Farahidi (100 H - 173 H)
Menyempurnakan tanda baca al-Qur’an10
c. Abu ‘Ubayd Al-Qasim bin Salam (157H - 224H)
Didalam kitabnya yang berjudul “al-Qiro’ah”. Tetapi ada yang mengatakan apa
yang telah disusun oleh Abu ‘Umar Hafs Ad-Duri dalam ilmu Qiro’ah adalah
lebih awal.
d. Abu Muzahim Musa bin ‘Ubaydillah Al-Khaqani (248 H – 325 H)
Penyusun kaedah-kaedah pelafalan al-Quran secara khusus yang dikenal dengan
nama al-Qasidah al-Haqaniyah. Pendapat ini ini salah satunya dipegang oleh ad-
Dani dalam kitabnya yang berjudul Syarh Qasidah Abi Muzahim al-Haqaniyah
dan yang sejalan dengan pendapat ini adalah Ibn al-Jazari yang mengatakan
‫هو أول من َص ّنف في التجويد‬11

G. NAMA

7
Ibid., 52.
8
) 46 ‫هداية القاري ( ص‬
9
D. Sirojuddin AR, Seni Kaligrafi Islam, h. 64.
10
Ghayah al-Nihayah fi Thabaqat al-Qurra. Kaherah : Maktabah al-Mutanabbi, h. 275.
11
Ghanim Qadduri al-Hamad, Abhatth fi ‘Ilm at-Tajwid, h. 23.
Ilmu Tajwid12

H. SUMBER PENGAMBILAN ILMU

Sumber pengambilan ilmu dalam ilmu tajwid adalah dari cara Rosululloh
shalallahu'alaihi wa sallam membaca al Qur'an kemudian dari cara para sahabat membaca
al Qur'an. Begitu juga cara tabi'in dan tabi'ut tabi'in dan para imam Qiro-ah hingga sampai
pada zaman kita dari para masyayikh dengan sanad mutawatir. 13

I. HUKUM MEMPELAJARINYA

Ilmu dan pemahaman hukum-hukum tajwid termasuk fardhu kifayah dan adapun
pengamalan terhadap apa-apa yang telah dipelajari maka hukumnya adalah fardhu ‘ain
dan yang menjadi dalil dari hal ini adalah quran, hadits, ijma’14

J. PEMBAHASAN INTI DALAM ILMU TAJWID

 Makharijul Huruf
 Shifat Huruf Ashly atau Lazimah atau Dzatiyah
 Sifat Sifat yang muncul karena huruf yang telah tersusun biasanya disebut sifat
‘aridhoh, seperti:
i. Idghom harfain mutamatstsilain dan mutajanisain
ii. Hukum lam syamsiyyah dan qomariyah
iii. Hukum mim sakinah
iv. Hukum nun sakinah dan tanwin
v. Hukum mad dan qoshr
 Latihan Lisan dan Banyak Pengulangan

12
) 33‫تيسير الرحمن في تجويد القرآن ( ص‬
13
)47‫هداية القاري (ص‬
14
)24‫تيسير الرحمن (ص‬

Anda mungkin juga menyukai