1
Abdur Raqib Saki,Manhajut tafsir materi pelajaran MMU Aliyah (Pasuruan:MMU ALIYAH PONDOK
PESANTREN SIDOGIRI)hlm.43. dan Dr. Muhammad Afifuddin Dimyathi,Mawaridul Bayan fi ulumil Qur’an
(Malang:MAKTABAH LISAN ARABI, 2017)hlm. 126
2
Abdur Raqib Saki,Manhajut tafsir materi pelajaran MMU Aliyah (Pasuruan:MMU ALIYAH PONDOK
PESANTREN SIDOGIRI).hlm.44
1|Page
Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam
surah An-Nahl ayat 64:
ْ ُٱختَلَف
٦٤ َوا فِي ِه َوه ُٗدى َو َر ۡح َم ٗة لِّقَ ۡو ٖم ي ُۡؤ ِمنُون َ ََو َمٓا َأن َز ۡلنَا َعلَ ۡيكَ ۡٱل ِك ٰت
ۡ ب ِإاَّل لِتُبَيِّنَ لَهُ ُم ٱلَّ ِذي
Artinya: ”Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
Oleh sebab itu Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
)َاب َو ِم ْثلَهُ َم َعهُ (رواه ابو داود ُ َِأاَل ِإنِّي ُأوت
َ يت ْال ِكت
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al -Qur'an dan yang semisal
bersamanya (As Sunnah).” (HR Abu Daud.)
3) Tafsir Al-Qur’an dengan qaul shahabat
Tafsir Al-Qur’an dengan qaul shahabat adalah dengan pendapat shahbat,
Tafsir metode ini sesungguhnya termasuk tafsir yang diterima. Sebab shahabat
lebih memahami tentang tafsir al-qur’an. Shahabat telah berkumpul bersama
baginda nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengambil ilmu dari
beliau, menyaksikan wahyu, mengetahui sebab turunnya, shahabat hatinya
bersih, akhlaqnya bagus,derajatnya tinggi, sanagat fasih, sanagat memahami
kalamullah, dan sangat mengtahui rahasia-rahasia kalamullah sungguh, sanagat
tidak pantas jika kemudian tafsir shahabat tidak termasuk Tafsir bil ma’tsur.3
3
Ibid.hlm.46.
4
Ibid.,hlm.66.
5
Ibid.,hlm.67.
2|Page
Meninjau definisi dari Tafsir bir ra’yi maka Tafsir bir ra’yi dibagi menjadi dua
bagian6:
a. Tafsir bir ra’yi al-mahmud:
Definisi dari Tafsir bir ra’yi al-mahmud adalah Tafsir yang mencocoki apa
yang dimaksud oleh syara’, jauh dari kebodohan dan kesesatan, mengikuti
kaidah-kaidah bahasa arab,berpegang teguh terhadap cara-caranya di dalam
memahami nash-nash Al-Qur’an.7
b. Tafsir bir ra’yi al-madmum:
Definisi dari Tafsir bir ra’yi al-madmum adalah menafsiri Al-Qur’an dengan
tanpa ilmu atau menafsirinya sesuai dengan hawa nafsunya serta tidak
mengetahui kaidah-kaidah bahsa arab dan undang-undang syari’at, atau
membawa kalamullah untuk mendukung madzhab-madzhab yang rusak dan
bid’ah yang sesat atau menyalahkan apa yang ditetapkan oleh Allah dengan
ilmunya dan menetapkan hal tersebut adalah yang dimaksud oleh Allah.8
3|Page
Syarat-syarat Tafsir isyari
Tafsir isyari tidak bisa diterima kecuali memenuhi syarat-syarat berikut ini:
a. Tidak menafikan makna yang dzahir.
b. Tidak mengklaim bahwa yang dimaksud hanya makna isyarat bukan makna
yang dzahir.
c. Adanya maknanya tidak jauh, omong kosong yang lafadznya tidak bisa
condong terhadap makna tersebut.
d. Makna tersebut tidak bertentangan dengan syaraa’ dan akal.
e. Makna mengacaukan pemahamannya orang awam.11
11
Abdur Raqib Saki,Manhajut tafsir materi pelajaran MMU Aliyah (Pasuruan:MMU ALIYAH PONDOK
PESANTREN SIDOGIRI)hlm.108-109.
4|Page