Anda di halaman 1dari 2

Lewat Dibawah Keranda

Mayit
Home » Bahtsul Masail » Lewat Dibawah Keranda Mayit
share to
 Facebook
 Twitter
 Google
Posted on 10 Mar 2018

Entah dari mana sumbernya khususnya di Jawa Timur banyak sekali tradisi-tradisi yang
masih meyakini mitos masa dahulu. Salah satunya adalah tradisi lewat di bawah
keranda orang meninggal yang dilakukan oleh kerabat-kerabatnya. Mereka melakukan
semua itu karena mereka meyakini bahwa hal tersebut memiliki guna diantaranya agar
kerabat yang masih kecil tidak terlalu mengingat si mayit dan sebagai wujud
penghormatan terakhir kepada si mayit. Dan yang heboh adalah agar musibah sang
kerabat dibawa pergi oleh si mayyit.
Pertanyaan:
Bagaimana hukum berjalan di bawah keranda dengan memandang manfaat seperti
dalam diskripsi?
 Jawaban:
Diperinci;
 Menimbulkan kekufuran bila berkeyakinan/ beri’tikad bahwa yang mengakibatkan
pengaruh positif ataupun negatif adalah bukan Allah, tapi prosesi lewat di bawah
keranda tersebut yang memberikan pengaruh.
 Menurut pendapat yang lebih sahih hukumnya haram bila beri’tikad bahwa perbuatan
tersebut dapat berpengaruh negatif/ positif dengan kekuatan yang diciptakan oleh Allah
padanya.
 Makruh bila tradisi lewat di bawah keranda berpotensi menghambat percepatan
pemberangkatan jenazah ke pemakaman.
 Sunnah bila bertujuan untuk menghindari gunjingan masyarakat awam ketika tidak
melakukannya.
Referensi:
–          Tuhfatul Murîd: 125,
–          Al-Fatawâ al-Fiqhiyah al-Kubra: II/7,
–          Hâsyiyah ad-Dasûqî ala Ummil-Barâhin: 40-41,
–          Fathul Bari: III/182-184

Anda mungkin juga menyukai