DI DESA SUMBERSEKAR
Oleh:
Daffa Hidayatullah
BAB 1 PENDAHULUAN1
3.2.1 Angket4
3.2.2 Wawancara5
BAB 4 PENUTUP6
4.1 Kesimpulan6
4.2 Saran6
DAFTAR PUSTAKA7
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
KAJIAN TEORI
2
2. Taklid buta atau mengikuti tanpa landasan dalil. Dalam hal ini, Athian
menjelaskan perkara tersebut terjadi dengan mengambil pendapat-pendapat
orang dalam permasalahan akidah tanpa mengetahui landasan dalil dan
kebenarannya.
3. Ta'ashshub atau fanatik terhadap nenek moyang dan tetap
mempertahankannya meskipun hal tersebut termasuk kebatilan.
Sumber sama
4. Banyak dari umat Islam yang berlebihan dalam menghormati para wali dan
orang-orang saleh. "Mereka mengangkatnya melebihi kedudukannya sebagai
manusia,"
5. Kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbingan agama yang benar.
3
BAB III
HASIL PENELITIAN
4
Persentase Keterangan
0-20% Tidak ada
21-40% Jarang
40-60% Cukup Sering
60-80% Sering
80-100% Banyak
Kesimpulan
Berdasarkan data Angket di atas dapat disimpulkan bahwa penyimpangan
tauhid di daerah desa Sumbersekar mengalami penurunan yang signifikan seiring
waktu, Karena masyarakat sudah mulai meninggalkan penyimpangan tersebut.
Terkecuali sebagian masyarakat yang beragama Islam namun mereka melakukan
penyimpangan dengan dalih adat dan tidak ingin disalahkan. Berdasarkan penelitian
dan pengamatan saya pribadi, saya jarang menemukan adanya dukun di sekitaran
tempat tinggal, namun beberapa orang menjawab kerap kali ada saja orang yang
datang ke dukun untuk meminta sebuah urusan, wallahu a'lam bisshawab.
5
3.2.2 Wawancara
Berikut adalah hasil wawancara dengan beberapa orang:
a. Berlianti, 23 tahun, mahasiswi
Menurut Mbak Berlianti, bantengan kerap kali diadakan secara rutin di
perayaan-perayaan hari besar seperti satu suro dan agustusan. Hal itu dilakukan
karena masyarakat tetap menjaga adat meskipun tahu bahwa itu haram dan
tidak diperbolehkan dalam islam. Selain itu, menurutnya hanya itu
penyimpangan tauhid di desa Sumbersekar karena sebagian penyimpanan
sudah berpindah ke desa lain dan mulai ditinggalkan, seperti perdukunan, dll.
b. Dariel, 17 tahun, siswa
Bantengan sudah jarang dilakukan dan tidak sesering dulu, sementara ini yang
banyak terjadi adalah perayaan kematian yang sudah menjadi kebiasaan
masyarakat. Untuk tabarruk dan perdukunan sudah mulai ditinggalkan seiring
waktu.
c. Mukhtar,18 tahun,siswa
Ada banyak sekali penyimpangan tauhid di sekitar tempat tinggal
saya.bantengan sudah jarang terjadi,namun praktek perdukunan masih sering
terjadi karena menjadi tradisi,bahkan menjadi darah daging masyarakat di
sekitar tempat tinggal saya.
d. Rara,36 tahun,tokoh agama
Di sekitar tempat tinggal saya, Alhamdulillah sudah jarang terjadi
penyimpangan tauhid,meskipun sempat terjadi.
e. Azzam,46 tahun,pemilik percetakan
Di tempat tinggal saya,memang pernah ada praktek-praktek penyimpangan
tauhid, khususnya seperti perayaan kematian dan peringatan satu suro, namun
Alhamdulillah, seiring perkembangan waktu, praktek tersebut sudah mulai
ditinggalkan, meskipun ada beberapa masyarakat yang melakukannya
BAB IV
PENUTUP
6
4.1 Kesimpulan
Berbagai penyimpangan tauhid adalah suatu kerusakan yang terjadi di dalam
badan masyarakat muslim, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim untuk tidak
membiarkan penyimpangan tersebut terjadi terus menerus tanpa ada yang
mengingatkan. sebagian masyarakat muslim masih beranggapan bahwa sebagian
penyimpangan adalah adat yang dibolehkan meskipun mereka tahu bahwa hukumnya
haram. Hal itu juga menjadi koreksi bahwa kita, bahwa pada umat Islam masih terdapat
sebagian masyarakat yang kurang pemahaman terhadap ilmu tauhid yang murni dan
lurus, dan juga kurangnya seseorang yang menyampaikan ilmu tersebut kepada
mereka. Wallahu a'lam bisshawab
4.2 Saran
Perlu adanya pemantapan tauhid secara berkala di daerah-daerah, terutama di
tempat yang masih dilakukan praktik penyimpangan tauhid.
7
DAFTAR PUSTAKA
Detik. (2022).
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/hikmah/dakwah/d-6369654/apa-itu-
tauhid-ini-definisi-dan-macam-macamnya/amp [Diakses pada Desember 2022]
Karyono, Agus. (2020). Pemahaman Tauhid pada Remaja Kampung Ujung Gunung Ilir
Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. UIN Raden Intan Lampung
Purba, Hadis dan Salamuddin. (2016). Theologi Islam: Ilmu Tauhid. Medan: Perdana
Publishing