Anda di halaman 1dari 10

STUDI OBSERVASI PENYIMPANGAN TAUHID

DI DESA SUMBERSEKAR

Oleh:
Daffa Hidayatullah

SEKOLAH MENENGAH ATAS AL-UMM


LOWOKWARU, MALANG
2022
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah1

1.3 Tujuan Penulisan1

BAB 2 KAJIAN TEORI2

2.1 Pengertian Tauhid2

2.2 Faktor-faktor Masyarakat Melakukan Penyimpangan Tauhid 2

2.3 Solusi untuk Mengatasi Problematika Tauhid3

BAB 3 HASIL PENELITIAN4

3.1 Jenis-jenis Penyimpangan Tauhid di Desa Sumbersekar4

3.2 Metode Penelitian4

3.2.1 Angket4

3.2.2 Wawancara5

BAB 4 PENUTUP6

4.1 Kesimpulan6

4.2 Saran6

DAFTAR PUSTAKA7

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sesungguhnya segala pujian hanya milik Allah semata hanya kepada-Nya kita
bergantung dan berserah diri. Hari-hari ini, problematika atas kemurnian tauhid
semakin marak, banyaknya bid'ah-bid'ah dan ritual-ritual yang dilakukan masyarakat
Islam, membuat kita sebagai saudara seiman merasa miris atas kenyataan tersebut.
Sebagai contoh, banyaknya kasus tersebut juga terjadi di sekitar kita seperti
Bantengan, bertabarruk ke kuburan, dan mendatangi dukun untuk meminta suatu
urusan, Itu adalah sesuatu yang tidak dibenarkan sama sekali dalam Islam. Maka dari
itu, berdasarkan kenyataan tersebut dan atas dasar hidayah Allah penulis memilih judul
ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah faktor masyarakat desa Sumbersekar melakukan berbagai
penyimpangan tauhid?
2. Apakah problematika tauhid di desa Sumbersekar?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi problematika tersebut?

I.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menelaah faktor-faktor masyarakat melakukan berbagai penyimpangan
tauhid di desa Sumbersekar.
2. Untuk menelaah problematika tauhid yang terjadi di desa Sumbersekar.
3. Sebagai acuan dan solusi untuk permasalahan tauhid di desa Sumbersekar.

1
BAB 2
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Tauhid


Ada beberapa pengertian tauhid menurut para pakar dan ulama, berikut adalah
beberapa pengertian tauhid:
1. Menurut Syeikh Muhammad Abduh, tauhid merupakan suatu ilmu yang
membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat
yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib
dilenyapkan pada-Nya.
2. Dalam Syarah Kitab Tauhid Jilid I karya Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin,
disebutkan bahwa At-Tauhid adalah mashdar dari kata wahhada. Jika dikatakan
wahhada asy-syai'a, artinya menjadikan sesuatu itu satu. Sementara menurut
syariat, tauhid artinya mengesakan Allah dengan sesuatu yang khusus bagi-Nya,
berupa rububiyah, uluhiyah, al-asma` dan sifat.
3. Ibnu Khaldun mengemukakan bahwa: "Ilmu Tauhid berisi alasan-alasan dari
akidah keimanan dengan dalil- dalil aqliyah dan alasan-alasan yang merupakan
penolakan terhadap golongan bid'ah yang dalam bidang aqidah telah
menyimpang dari mazhab salaf dan Ahlus sunnah"
Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah bahwa tauhid adalah suatu sifat yg
membahas tentang keesaan Allah SWT dgn sifat-sifat-Nya.

2.2 Faktor-faktor Masyarakat Melakukan Penyimpangan Tauhid


1. Kurangnya ilmu dan wawasan Masyarakat akan ilmu agama
Kurangnya mengkaji ilmu tentang agama Islam, seperti saat sebuah masyarakat
yang tidak dibangun di atas fondasi akidah yang benar akan sangat rawan
terbius berbagai kotoran materialisme. Sehingga menurut Athian, mereka malas
ketika diajak untuk melakukan kajian-kajian tentang ilmu Islam yang baik dan
benar.

2
2. Taklid buta atau mengikuti tanpa landasan dalil. Dalam hal ini, Athian
menjelaskan perkara tersebut terjadi dengan mengambil pendapat-pendapat
orang dalam permasalahan akidah tanpa mengetahui landasan dalil dan
kebenarannya.
3. Ta'ashshub atau fanatik terhadap nenek moyang dan tetap
mempertahankannya meskipun hal tersebut termasuk kebatilan.
Sumber sama
4. Banyak dari umat Islam yang berlebihan dalam menghormati para wali dan
orang-orang saleh. "Mereka mengangkatnya melebihi kedudukannya sebagai
manusia,"
5. Kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbingan agama yang benar.

2.3 Solusi untuk Mengatasi Problematika Tauhid


Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tauhid.
1. Memberikan ilmu serta wawasan akan agama Islam yang mendalam dan
memberikan dasar-dasar yang kuat bagi setiap kaum muslimin.
2. Tidak fanatik terhadap sesuatu seperti nenek moyang, wali, dll karena itu bisa
menjadi bumerang dan menghambat persatuan antar umat.
3. Tidak berlebihan dalam memuji orang-orang shalih serta tidak ghuluw.
4. Memahamkan umat akan pentingnya bimbingan terhadap keluarga, karena
itulah yang menjadi cikal bakal umat Islam di masa depan.

3
BAB III
HASIL PENELITIAN

3.1 Jenis-jenis Penyimpangan Tauhid di Desa Sumbersekar


1. Bantengan
2. Tabarruk kepada makam orang shalih
3. Datang ke dukun
4. Perayaan kematian

3.2 Metode Penelitian


3.2.1 Angket
Berikut adalah hasil angket dengan total jumlah 33 jawaban, yakni:
1. Bantengan: 17 dari 33 orang menjawab pilihan ini = 51% (cukup sering)
2. Tabarruk kepada selain Allah: 19 dari 33 orang menjawab pilihan ini = 57%
(cukup sering )
3. Perayaan kematian: 18 dari 33 orang menjawab pilihan ini = 54% (cukup sering)
4. Perdukunan: 22 dari 33 orang menjawab pilihan ini = 66% (sering)

4
Persentase Keterangan
0-20% Tidak ada
21-40% Jarang
40-60% Cukup Sering
60-80% Sering
80-100% Banyak

Kesimpulan
Berdasarkan data Angket di atas dapat disimpulkan bahwa penyimpangan
tauhid di daerah desa Sumbersekar mengalami penurunan yang signifikan seiring
waktu, Karena masyarakat sudah mulai meninggalkan penyimpangan tersebut.
Terkecuali sebagian masyarakat yang beragama Islam namun mereka melakukan
penyimpangan dengan dalih adat dan tidak ingin disalahkan. Berdasarkan penelitian
dan pengamatan saya pribadi, saya jarang menemukan adanya dukun di sekitaran
tempat tinggal, namun beberapa orang menjawab kerap kali ada saja orang yang
datang ke dukun untuk meminta sebuah urusan, wallahu a'lam bisshawab.

5
3.2.2 Wawancara
Berikut adalah hasil wawancara dengan beberapa orang:
a. Berlianti, 23 tahun, mahasiswi
Menurut Mbak Berlianti, bantengan kerap kali diadakan secara rutin di
perayaan-perayaan hari besar seperti satu suro dan agustusan. Hal itu dilakukan
karena masyarakat tetap menjaga adat meskipun tahu bahwa itu haram dan
tidak diperbolehkan dalam islam. Selain itu, menurutnya hanya itu
penyimpangan tauhid di desa Sumbersekar karena sebagian penyimpanan
sudah berpindah ke desa lain dan mulai ditinggalkan, seperti perdukunan, dll.
b. Dariel, 17 tahun, siswa
Bantengan sudah jarang dilakukan dan tidak sesering dulu, sementara ini yang
banyak terjadi adalah perayaan kematian yang sudah menjadi kebiasaan
masyarakat. Untuk tabarruk dan perdukunan sudah mulai ditinggalkan seiring
waktu.
c. Mukhtar,18 tahun,siswa
Ada banyak sekali penyimpangan tauhid di sekitar tempat tinggal
saya.bantengan sudah jarang terjadi,namun praktek perdukunan masih sering
terjadi karena menjadi tradisi,bahkan menjadi darah daging masyarakat di
sekitar tempat tinggal saya.
d. Rara,36 tahun,tokoh agama
Di sekitar tempat tinggal saya, Alhamdulillah sudah jarang terjadi
penyimpangan tauhid,meskipun sempat terjadi.
e. Azzam,46 tahun,pemilik percetakan
Di tempat tinggal saya,memang pernah ada praktek-praktek penyimpangan
tauhid, khususnya seperti perayaan kematian dan peringatan satu suro, namun
Alhamdulillah, seiring perkembangan waktu, praktek tersebut sudah mulai
ditinggalkan, meskipun ada beberapa masyarakat yang melakukannya

BAB IV
PENUTUP

6
4.1 Kesimpulan
Berbagai penyimpangan tauhid adalah suatu kerusakan yang terjadi di dalam
badan masyarakat muslim, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim untuk tidak
membiarkan penyimpangan tersebut terjadi terus menerus tanpa ada yang
mengingatkan. sebagian masyarakat muslim masih beranggapan bahwa sebagian
penyimpangan adalah adat yang dibolehkan meskipun mereka tahu bahwa hukumnya
haram. Hal itu juga menjadi koreksi bahwa kita, bahwa pada umat Islam masih terdapat
sebagian masyarakat yang kurang pemahaman terhadap ilmu tauhid yang murni dan
lurus, dan juga kurangnya seseorang yang menyampaikan ilmu tersebut kepada
mereka. Wallahu a'lam bisshawab

4.2 Saran
Perlu adanya pemantapan tauhid secara berkala di daerah-daerah, terutama di
tempat yang masih dilakukan praktik penyimpangan tauhid.

7
DAFTAR PUSTAKA

Detik. (2022).
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/hikmah/dakwah/d-6369654/apa-itu-
tauhid-ini-definisi-dan-macam-macamnya/amp [Diakses pada Desember 2022]

Karyono, Agus. (2020). Pemahaman Tauhid pada Remaja Kampung Ujung Gunung Ilir
Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. UIN Raden Intan Lampung

Purba, Hadis dan Salamuddin. (2016). Theologi Islam: Ilmu Tauhid. Medan: Perdana
Publishing

Republika. (2014). https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/ngp5cw


[Diakses pada Desember 2022]

Anda mungkin juga menyukai