Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tata cara pengurusan jenazah yang dilakukan dalam agama Islam dari memandikan


hingga menguburkan haruslah dipahami setiap umat muslim. Di dalam syariat Islam, ada
beberapa tata cara yang haruslah dipenuhi dalam pengurusan orang yang sudah meninggal.

Cara pengurusan jenazah dalam mengafani, menyolatkan, hingga nantinya menguburkan


jenazah merupakan suatu kewajiban yang haruslah dipahami oleh seorang Muslim dalam
melakukan pengurusan jenazah. Di dalam agama Islam, hukum dalam mengurus jenazah
dalah fardu kifayah dalam ajaran umat Muslim.

Ada juga proses pengurusan jenazah yang tidak sesuai dengan syariat islam dan sunnah,
dikarenakan banyaknya budaya dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat secara turun
temurun hingga sampai saat ini masih sering dan banyak dilakukan oleh masyarakat di daerah
tertentu. Hal ini masih sering terjadi karena kepercayaan dari nenek moyang mereka yang
diturunkan kepada anak cucunya, Sehingga meskipun tidak sesuai dengan syariat islam,
mereka masih melakukan tradisi tersebut karena kurangnya ilmu tentang proses pengurusan
jenazah menurut syariat islam dan sunnah, atau mungkin karena tradisi yang sudah melekat
pada masyarakat, sehingga sulit untuk tidak melakukan tradisi tersebut.

1.2 Tujuan
1. Mempelajari adat tradisi pengurusan jenazah di berbagai daerah
2. Memperdalam Ilmu Tentang pengurusan jenazah Menurut syariat islam
3. Bisa mengantisipasi dari kesyirikan
4. Bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah dalam pengurusan
jenazah menurut syariat islam

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tradisi Tawur?
2. Ngolong merupakan tradisi dari?
3. Kenapa masyarakat sukasari melakukan Raup?
4. Tujuan Dari Ngalung Taneuh?
5. Dimana tradisi Muteran kubur masih sering dilakukan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tawur (Legonkulon)


Tawur Adalah suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Legonkulon, tawur
adalah tradisi Menaburkan/Melempar uang Logam yang dilakuan oleh masyarakat sekitar
yang bertujuan agar arwah jenazah tidak mampir kerumah kita dan dipercaya juga jika kita
melakukan Tawur serta kita memiliki usaha toko/dagangan dapat melariskan toko/dagangan
milik kita.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat legonkulon sudah sejak lama dan diwariskan
secara turun temurun hingga saat ini, Tradisi ini juga merupakan salah satu contoh
kejanggalan dalam proses pengurusan jenazah karena tidak sesuai syariat islam dan sunnah
serta terdapat juga kemusyrikan didalamnya karena meyakini bahwa jika hal tersebut
dilakukan bisa melariskan usaha/dagangan kita..

2.2 Ngolong (Anggaranu)


Ngolong adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat anggaranu, Disebut dengan
ngolong karena cara melakukannya dengan mengolongi atau berjalan dibawah jenazah
dengan menunduk di bawah keranda mayit sebanyak 3x yang diawali dari pihak keluarga
tertua lalu berurutan agar menjunjung tinggi dan juga mengenang jasa jasa orang yang sudah
meninggal tersebut.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat anggaranu dengan tujuan menghormati orang
meninggal, dan untuk mendapatkan Tuah dari jenazah terlebih jika jenazah tersebut memiliki
umur yang panjang, Usia Jenazah yang meninggal tersebut dipercaya dapat mempengaruhi
umur para saudaranya agar berumur panjang. Hal ini dianggap janggal karena mempercayai
bahwa dengan melakukan hal ini dapat mepengaruhi umur kita apalagi jika jenazah memiliki
umur yang panjang, Padahal Umur kita sudah di atur oleh Allah SWT.

2.3 Raup (Sukasari)


Raup adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sukasari. Disebut Raup karena air
bekas memandikan jenazah digunakan untuk membasuh muka saudara jenazah tersebut.Hal
ini bertujuan agar arwah jenajah tersebut tidak terbayang-bayang oleh saudara yg di
tinggalkan.
Adapun tujuan lain hal tersebut bisa di percaya bisa membuat wajah kita awet muda.
Hal inipun dianggap janggal Karena mempercayai bahwa air bekas memandikan jenazah bisa
membuat awet muda itu termasuk perbuatan syirik karena mengharapkan sesuatu yang bukan
dari Allah SWT.

2
2.4 Ngalung Taneuh ( Tambak Dahan)
Ngalung Taneuh adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tambak Dahan,
Disebut dengan Ngalung Taneuh karena cara melakukannya dengan melemparkan tanah dari
jenazah yang sudah dikubur ke kuburan jenazah itut.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Tambak Dahan dengan tujuan agar tidak
diganggu oleh arwah dari jenazah yang sudah meninggal tersebut, dan agar arwah dari
jenazah tersebut tidak merasuki masyrakat ditempat orang tersebut meninggal, tradisi ini
termasuk buukan ttermasuk kedalam syariat islam maupun sunnah, karena orang yang sudah
meninggal tidak mungkin dapat mengganggu orang yang masih hidup.

2.5 Muteran Kubur (Pagaden)


Muteran Kuburan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Pagaden khususnya
untuk masyarakat pagaden barat, dimana masyarakatnya masih kental dengan tradisi dan adat
yang dijaga dari nenek moyang mereka.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat pagaden karena mereka percaya bahwa dengan
melakukan hal itu, mereka dapat mengikhlaskan kepergian jenazah dan sebagai tanda bahwa
mereka sudah mengantar jenazah tersebut ke peristirahatan terakhirnya. Tradisi ini bisa
dimasukan kedalam kejanggalan dalam proses pengurusan jenazah pada saat menguburnya,
dianggap janggal karena seharusnya kita cukup ikhlaskan kepergian jenazah dengan
mendoakanya.

3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Umat islam wajib mengurus jenazah kaum muslimin yang meninggal di
lingkungannya. Kewajiban seorang muslim terhadap jenazah muslim lainnya ada 4 hal,
secara berurutan yaitu memandikan, mengkafankan, menyalatkan dan menguburkan.

Kewajiban muslim terhadap jenazah muslim tersebut adalah kewajiban kifayah. Wajib
kifayah merupakan kewajiban yang dibebankan kepada suatu kelompok orang mukallaf. Jika
sebagian orang melakukan maka semua orang terbebas dari kewajiban. Pahala hanya didapat
oleh orang yang melaksanakannya sedangkan yang tidak melaksanakan tidak mendapat
pahala dan tidak berdosa. Sedangkan jika tidak ada yang melakukannya maka semua orang
akan mendapat dosa.

Dalam kewajiban mengurus jenazah yang seharusnya menurut syariat islam dan sunnah,
masih ada disebagian wilayah yang mencapuradukan proses pengurusan jenazahnya dengan
tradisi dan adat yang sudah kental bagi masyarakat didaerah tersebut, sehingga dalam
prosesnyapun banyak hal yang tidak sesuai dengan anjuran syariat islam dan sunnah

3.2 Saran

Puji Dan Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
Iman, Islam, Kesehatan, Dan Kelancaran kepada Kami, sehingga pada saat ini Kami bisa
menyelesaikan Penugasan Makalah pelajaran Pendidikan Agama Islam ini. Tak lupa juga
Kami ucapkan terima kasih kepada orang tua beserta guru yang telah membimbing Kami
hingga saat ini, serta teman teman yang selalu memberikan dukungan kepada Kami dan
selalu memberikan saran serta masukan yang bermanfaat untuk Kami.
Kami sadari dalam penulisan Makalah pelajaran Pendidikan Agama Islam ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu Kami mohon kepada
bapak/ibu guru agar bisa berkenan untuk memberikan saran dan masukan yang nantinya
bisa membuat Makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai