Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam dan budi pekerti pada kelas XI semester II.
Oleh :
Kelompok II
Wahyuni (16324)
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pendidikan agama Islam
ini. Shalawat dan salam kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW, yang
telah mengangkat drajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang sekaligus sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi alam semesta).
Dalam makalah yang kami susun ini terdapat suatu pembelajran yang di
referensi dan ilmu pengetahuan terhadap para pembaca agar dapat mencermati
dan mengetahui tata cara penyelenggaraan jenazah yang dilakukan sesuai dengan
menggunakan persiapan yang kurang matang, sehingga makalah yang kami buat
sangat jauh dari kata sempurna. Dan juga ucapan permintaan maaf, jika dalam
makalah kami terdapat suatu kesalahan ataupun kekurangan yang tak lepas dari
dan apresiasi dari guru dan terutama kepada pembaca. Dan kami berharap sebuah
kritik dan saran apabila terdapat unsur kekeliruan dan kesalahan dari makalah
i
yang kami susun, agar dapat menjadi pedoman untuk menyempurnakan makalah
kami.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian yang tidak pernah diketahui kapan waktunya. Tanpa kita sadari, kita
sudah berada di penghujung usia Allah SWT kapan saja dan dimana saja dapat
derajat yang tinggi, maka Islam sangat menghormati orang muslim yang telah
meninggal dunia. Oleh sebab itu, menjelang menghadapi kehariban Allah SWT
orang yang telah meninggal dunia mendapatkan perhatian khusus dari muslim
Asal mula manusia yaitu diciptakan dari tanah, sehingga ketika dia
laki – laki dan perempuan penyelenggaraanyya berbeda. Baik dari segi aturan
kepada ummat muslim, apabila perintah itu telah dilaksanakan dengan baik dan
benar oleh sebagian mereka. Maka kewajiban melaksanakan perintah itu sudah
kifayah.
1
Dalam ketentuan hukum Islam jika seorang muslim meninggal dunia maka
hukumnya fardhu kifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untuk
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jenazah
Kata jenazah diambil dari bahasa Arab ( )جن ذحyang berarti tubuh mayat
dan kata جن ذyang berarti menutupi. Jadi, secara umum kata jenazah memiliki
tolannya.
3
B. Memandikan Jenazah
yang mati syahid. Hukum memandikan jenazah orang muslim menurut jumhur
ulama adalah fardhu kifayah. Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh
mukallaf di tempat itu, tetapi jika telah dilakukan oleh sebagian orang maka
hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki
meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan dia tidak
4
mempunyai istri, maka mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup
ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.
aib si mayat.
b. Bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah meninggal
tidak dimandikan
2. Air secukupnya.
b. Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak
kelihatan.
e. Ganti sarung tangan yang baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan tekan
perutnya perlahan-lahan.
g. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah,
h. Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.
i. Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinya yang terakhir dicampur
dengan wangi-wangian.
tubuhnya.
ganjil.
6
l. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya,
wajid dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan
tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis itu saja.
mengandung alkohol.
C. Mengkafani Jenazah
sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum
mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah.
1. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan
3. Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangkan bagi
a. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar
b. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas
d. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung
lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selembar
e. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga
f. Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka
tutuplah bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup
dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain kafan
kecuali sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa saja yang
ada.
Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lemabar kain putih, yang terdiri
dari:
8
a. Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan.
dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan
dengan kapas.
d. Pakaikan sarung.
g. Pakaikan kerudung.
9
D. Menshalatkan Jenazah
(laki – laki/ perempuan), yang cara pelaksanaannya hanya dengan berdiri, tanpa
mengangkat kedua tangan sampai kedau telinga. Shalat jenazah itu dilakukan
dengan berjamaah dan shaf – shafnya harus rapat antara yang satu dengan yang
lainnya.
jenazah, apabila jenazah itu laki – laki. Dan berdiri di dekat pinggang jenazah,
1. Berdiri tegak menghadap kiblat sambil berniat untuk shalat jenazah. Niatnya
Artinya : “Sengaja aku berniat shalat atas mayat laki-laki empat takbir fardhu
3. Dalam takbir kedua membaca do’a shalawat atas Nabi Do’a shalawat atas
Nabi yaitu :
keluarganya”
11
Artinya: “Ya Allah berikanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan
4. Dalam takbir yang ketiga ini membaca do’a untuk si mayat. Adapun doa yang
dibaca ialah :
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia dan
dengan air embun dan es, sucikanlah dia dari kesalahannya, sebagaimana
sucinya kain putih dari kotoran. Gantikanlah rumahnya dengan rumah yang lebih
baik daripada rumahnya, dan gantikan keluarganya dengan keluarga yang lebih
12
baik, masukkan ia kedalam syurga, dan jauhkan ia dari siksa kubur dan siksa
neraka.”
Dan apabila jenazah itu anak – anak, maka doanya adalah sebagai berikut :
Artinya : “Ya Allah jadikanlah dia bagi kami sebagai titipan, penghibur, dan
pahala.”
5. Dalam takbir yang keempat ini kita membaca do’a lagi, yaitu :
pahalanya, jangan engkau memfitnah kami setelah dia tidak ada dan ampunilah
kami ya Allah dan ampunilah dia, dan saudara – saudara kami yang telah
mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hatinya
kepalanya.
Susudah imam membagi salam ke kanan dan ke kiri, maka sebelum jenazah
E. Menguburkan Jenazah
Berikut adalah tata cara menguburkan jenazah dan sunnah – sunah yang
Lubang kubur yang dilengkapi liang lahad lebih baik daripada syaq. Dalam
“Liang lahad itu adalah bagi kita (kaum muslimin), sedangkan syaq bagi
selain kita (non muslim).” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh
dasar kubur pada bagian arah kiblat untuk meletakkan jenazah di dalamnya.
Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya
liang lahat dari arah kaki kuburan lalu diturunkan ke dalam liang kubur secara
wassalam.
jasadnya (dalam posisi miring) dan menghadap kiblat sambil dilepas tali-
- Tidak perlu meletakkan bantalan dari tanah ataupun batu di bawah kepalanya,
sebab tidak ada dalil shahih yang menyebutkannya. Dan tidak perlu
kepala dan kaki dilepas, maka rongga liang lahad tersebut ditutup dengan batu
- Lalu sela-sela batu bata-batu bata itu ditutup dengan tanah liat agar
- Kemudian ditaburi dengan batu kerikil sebagai tanda sebuah makam dan
(dalam masalah ini terdapat riwayat-riwayat mursal yang shahih, silakan lihat
“Irwa’ul Ghalil” II/206). Lalu diletakkan batu pada makam bagian kepalanya
menjawab pertanyaan dua malaikat yang disebut dengan fitnah kubur). Karena
16
ketika itu ruhnya dikembalikan dan ia ditanya di dalam kuburnya. Maka
sebentar untuk mendoakan kebaikan bagi si mayit (dan doa ini tidak dilakukan
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata jenazah diambil dari bahasa Arab ( )جن ذحyang berarti tubuh mayat
dan kata جن ذyang berarti menutupi. Jadi, secara umum kata jenazah memiliki
arti tubuh mayat yang tertutup. Dalam ketentuan hukum Islam jika seorang
tersebut.
B. Saran – saran
menyelenggarakan jenazah dengan baik dan benar sesuai dengan makalah yang
18
DAFTAR PUSTAKA
Jaya.
http://vicawidiyananurulita.over-blog.com/2016/10/makalah-proses-
penyelenggaraan-jenazah.html
http://tugasnyanaksmabar.blogspot.co.id/2014/12/makalah-agama-tentang-
penyelenggaraan.html
19