Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU”

DOSEN : DRS. CHAERUDDIN, M.KES

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IX

EKA FITRIANI (PO71321191. 054)

ELISA (PO71321191.055)

FAHDARINI ZATKIYAH (PO71321191.057)

FITRI INDAHSARI (PO71321191. 060)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN DIII. KEBIDANAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan
makalah tentang “Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu kami ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah
”PENDIDIKAN PANCASILA” atas bimbingan dan motivasinya.

          Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

  Makassar, 25 September 2019

Penyusun

 
DAFTAR ISI 

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 defenisi ilmu pengetahuan dan iptek...............................................................6

2.2 Pancasila Sebagai Ilmu Pengembangan..........................................................7

2.3 Dampak Perkembangan Iptek Terhadap Kehidupan Manusia........................8

2.4 Pengaruh Teknologi Terhadap Ideologi Pancasila..........................................8

2.5 Sistem Etika Pembangunan dalam Pancasila................................................10

2.6 Hubungan Antara Pancasila dan Perkembangan IPTEK...............................11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di jaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah


terlupakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal sejarah perumusannya
melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan
tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara
yaitu pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan
karena setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan
dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-
pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis,
yang berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-
urutan yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya
sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat
dipindahkan.

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah


sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian
tersebut sudah selayaknya kita fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian
tersebut, pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti : Pancasila sebagai
dasar nilai pengembangan ilmu.Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk
Pancasila bukanlah merupakan suatu kesalahan atau pelanggaran melainkan dapat
dijadikan sebagai suatu kekayaan akan makna dari Pancasila bagi bangsa
Indonesia. Karena hal yang terpenting adalah perbedaan penyebutan itu tidak
mengaburkan hakikat pancasila yang sesungguhnya yaitu sebagai dasarnegara.
Tetapi pengertian pancasila tidak dapat ditafsirkan oleh sembarang orang karena
akan dapat mengaturkan maknanya dan pada akhirnya merongrong dasar negara,
seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus,
sudah merupakan kewajiban bersama untuksenantiasa menjaga kelestarian nilai
nilai pancasila sehingga apa yang terjadi di masa lalu tidak akan teredam di masa
yang akan datang.

  1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Ilmu Pengetahuan Dan IPTEK?


2. Mengapa pancasila dikatakan sebagai ilmu pengembangan?
3. Bagaimana dampak perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia?
4. Bagaimana pengaruh teknologi terhadap ideologi pancasila?
5. Bagaimana Sistem Etika Pembangunan dalam Pancasila ?
6. Bagaimana Hubungan Antara Pancasila dan Perkembangan IPTEK?

1.3 TUJUAN
1. Memahami pengertian ilmu pengetahuan dan IPTEK
2. Mengetahui Mengapa pancasila dikatakan sebagai ilmu pengembangan?
3. Mengetahui Bagaimana dampak perkembangan IPTEK terhadap
kehidupan manusia?
4. Memahami Bagaimana pengaruh teknologi terhadap ideologi pancasila?
5. Memahami Bagaimana Sistem Etika Pembangunan dalam Pancasila ?
6. Memahami Bagaimana Hubungan Antara Pancasila dan Perkembangan
IPTEK

 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Definisi Ilmu Pengetahuan Dan IPTEK

            Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa sekaligus individu dan makhluk sosial, pada hakikatnya  sebagai
makhluk homo sapiens makhluk yang berakal di samping berasa dan
berkehendak. Sebagai makhluk yang berakal, manusia memiliki kemampuan
intelektual yang mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi. ilmu
pengetahuan adalah terikat nilai yaitu nilai moral, nilai kemanusiaan,
nilaireligious. Bagi Pancasila ilmu pengetahuan itu berketuhanan yang Maha Esa,
berkemanusiaan, berkesatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.

Maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus


dilandasi moral, etika serta nilai-nilai religious. Dengan perkataan lain ilmu
pengetahuan harus dilandasi etika ilmiah dan yang paling penting dalam etika
ilmiah adalah menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan, hak-hak
manusia dan lingkungan hidup. Hal-hal yang perlu ditekankan dalam
pengembangan ilmu, adalah sebagai berikut:

1. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi


2. Kemungkinan penyalahgunaannya
3. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku
4. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya
5. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya
2.2       Pancasila Sebagai Ilmu Pengembangan

Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat


dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil
kreativitas rohani manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa,
dan kehendak. Akal merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan
intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral
(etika). Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan iptek dalam
rangka untuk mengolah kekayaan alam yang sediakan oleh Tuhan yang Maha Esa.
Oleh karena itu tujuan essensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat
manusia, sehingga Iptek pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh
nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi
pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia.

Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:

1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan


pengembangan iptek dan menetapkan tujuannya.
2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai
mental kepribadian dan moral manusia.
3. Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerokhanian dari sistem
keilmuan dan pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian
manusia dalam implemantasi iptek merupakan kriteria yang signifikan
suatu keilmuan.
4. Keilmuan harus berorientasi praktis untu kepentingan bangsa. Selain itu,
kebenaran yag dianut epistomologis Pancasila prinsip kebenaran
eksistensial dalam rangka mewujudkan harmoni maksimal yang sesuai
taraf-taraf fisiokismis, biotik, psikis, dan human dalam rangka acuan
norma ontologis transedental. Dengan pendekatan pencerdasan kehidupan
bangsa, epsitomologis Pancasila bersifat terbuka terhadap berbagai aliran
filsafat dunia (Dimyati, 2006).

2.3       Dampak Perkembangan Iptek Terhadap Kehidupan Manusia

            Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang biasa disingkat dengan
IPTEK adalah suatu dampak dari adanya globalisasi pada masa ini. IPTEK ini
ditandai dengan teknologi yang semakin maju dan semakin canggih sehingga
dapat mempermudah kita melakukan suatu hal dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti contohnya, berkomunikasi. Pada masa sekarang, dengan mudahnya kita
dapat berkomunikasi dimanapun dan kapanpun. Hal ini disebabkan karena telah
muncul berbagai macam teknologi yang memudahkan itu semua, yaitu
handphone. Handphone atau telepon genggam ini berfungsi untuk berkomunikasi
dengan cara telefon, atau saling mengirimkan pesan singkat atau yang biasa kita
sebut dengan sms.

      Selain handphone, perkembangan IPTEK yang lainnya adalah internet.


Internet memiliki dampak yang positif dan negatif dalam kehidupan sehari-hari
kita. Sebenarnya dampak internet itu berada dalam diri kita sendiri, apabila kita
menggunakan internet dengan benar seperti mencari informasi tentang
pengetahuan atau mencari sesuatu hal yang kita tidak tahu dan itu menambah
pengetahuan kita, internet tersebut akan berdampak positif terhadap diri kita.
Namun, apabila kita menggunakan internet untuk mencari-cari hal yang
melanggar norma yang ada di lingkungan kita seperti melihat video porno, atau
membaca cerita-cerita porno maka internet tersebut memiliki dampak yang negatif
kepada diri kita.

2.4       Pengaruh Teknologi Terhadap Ideologi Pancasila

             Di zaman sekarang ini, nilai – nilai pancasila dapat dikatakan menurun,
karena kebanyakan masyarakat terutama para remaja yang banyak menggunakan
budaya kebarat baratan  dari pada nilai-nilai pancasila. Misal dari cara berpakaian,
banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke
budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Sehingga banyak remaja
yang berkarakter  seperti orang barat, misalnya yang sering terjadi sekarang ini,
melalaikan kewajiban untuk beribadah setiap waktunya, kurang menghargai orang
tua, keluarga dan orang lain, juga membiasakan diri dengan hal-hal yang terlarang
semacam narkoba, zat adiktif, seks bebas. Sebenarnya semua itu tidak ada
untungnya melainkan hanya merugikan dirinya sendiri.

Media-media sosial sekarang ini yang seharusnya menjadi hal positif malah
membuat para remaja menggunakannya untuk hal yang negatif. Contohnya :
Facebook, Twitter, Istagram, BBM, dan lain sebagainya. Yang dimanfaatkan
bukan berdampak  positif tetapi berdampak negatif dan menyimpang dari
ketentuan nilai-nilai dan norma didalam pancasila. Contoh, Penipuan yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk kepentingan mereka sendiri. Dari contoh
tersebut sudah jelas bahwa hal itu menyimpang dari norma Agama, karena
melakukan penipuan yang dapat merugikan orang lain dan yang melakukannya
akan berdosa.

Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga
eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Karena dengan adanya globalisasi,
batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan
asing dapat masuk dengan mudah ke dalam masyarakat.

Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Jika
kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak
globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat
menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di
dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik maka  hal-hal negatif dari
dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan
indonesia.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat
adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi
informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan
menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan
lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga
memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya
sangat tergantung pada pemakainya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang


terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu
sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung
bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi
perkembangan teknologi informasi tersebut.

2.5 Sistem Etika Pembangunan dalam Pancasila

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan


sumber nilai, kerangka piker serta asas moralitas bagi pembangunan iptek.
Sebagai bangsa yang memiliki pandangan hidup Pancasila, maka tidak berlebihan
apabila pengembangan iptek harus didasarkan atas paradigma Pancasila. Apabila
kita melihat sila-sila demi sila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan
iptek.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
menciptakan, perimbanganantara rasional dan irrasional antara akal, rasa dan
kehendak. Berdasarkan sila pertamaini iptek tidak hanya memikirkan apa yang
ditemukan, dibuktikan dan diciptakan tetapi juga mempertimbangkan maksud dan
akibatnya kepada kerugian dan keuntungan manusia dan sekitarnya. Pengolahan
diimbangi dengan pelstarian. Sila pertama menempatkan menusia si alam semesta
bukan sebagai sentral melainkan sebagai bagian yang sistematika dari alam yang
diolahnya.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasr-dasr moralitas
bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek
adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh
karena itu, pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai
kesejahteraan umat manusia. Sila persatuan Indonesia, memberikan kesadaran
kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari
sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan abngsa dapat terwujud dan
terpelihara, persaudaraan dan pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin
karena tidak lepas dari factor kemajuan iptek. Oleh sebab itu, iptek harus dapat
dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis. Artinya, setiap
ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan iptek. Selain itu
dalam pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan
menghargai kebebasan orang lain dan harus memilki sikap yang tebuka artinya
terbuka untuk dikritik/dikajiulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori
lainnya.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengimplementasikan
pengembangan iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya
sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia
dengan msyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.
Berangakat dari pemikiran tersebut, maka pengembangan iptek yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat membawa perbaikan kualitas hidup
dan kehidupan masyarakat.

2.6 Hubungan Antara Pancasila dan Perkembangan IPTEK

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, Jumlah pulau di Indonesia


menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah
sebanyak 17.504 buah. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan
9.634 belum memiliki nama. Indonesia memiliki perbandingan luas daratan
dangan lautan sebesar 2:3. Letaknya sangat strategis, di antara dua samudra yaitu
samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dihimpit oleh dua benua yaitu benua
Asia dan benua Australia. Selain itu Negara kita dilintasi oleh garis khatulistiwa
yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Hal ini menyebabkan Indonesia
sangat kaya akan fauna dan flouranya. Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia
yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies mamalia
dunia dan 16% spesies binatang reptil dan ampibi, serta 1.519 spesies burung dan
25% dari spesies ikan dunia Selain memiliki kekayaan alam yang menakjubkan,
Indonesia juga sangat kaya akan suku bangsa, budaya, agama, bahasa, ras dan
etnis golongan. Sebagai akibat keanekaragaman tersebut Indonesia mengandung
potensi kerawanan yang sangat tinggi pula, hal tersebut merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Kemajemukan bangsa
Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik
etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat
melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang menyebabkan konflik
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat
multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini
seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam
pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber
dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam
upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta
menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga
Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki
hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila
ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap
menggunakan dasar-dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak
dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, dapat diambil kesimpulan


bahwa setiap detik yang terlewati selalu menghasilkan perubahan dan
perkembangan. Di Era Globalisasi ini segala upaya dilakukan demi kemajuan
taraf hidup dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Berbagai buah pikiran manusia telah terlahir menandakan dunia Ilmu Pengetahuan
dan Tekhnologi terus berkembang. Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa
berkembang, selalu berusaha mengejar segala kemajuan dan perkembangan
IPTEK. Disadari atau tidak gejala globaisasi sudah terjangkit di negeri ini.
Ketergantungan masyarakat terhadap hasil karya perkembangan IPTEK semakin
melekat.

Pemerintah sebagai pihak pemegang amanat mau tidak mau harus mengikuti
irama kehidupan bangsa ini. Layaknya sang eksekutif mereka memiliki kewajiban
atas nasib bangsa ini. Maka dari itu sudah sepatutnya mereka menanamkan dasar-
dasar nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK di bumi pertiwi ini. Pantaslah
Pancasila dijadikan pijakan dalam melangkah sebab telah diakui bahwa Pancasila
merupakan ideologi bangsa Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Sila-sila
pancasila harus menjadi sumber nilai, kerangka pikir serta basis moralitas bagi
pengembangan IPTEK. Sehingga ke depannya segala perkembangan dan
kemajuan IPTEK yang telah dicapai tidak salah arah dan tepat pada tujuan, yaitu
menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan kunci dasar
persatuan rakyat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.


Suprihatini, Amin dkk. Kewarganegaraan Kelas XI. Klaten: Cempaka Putih.
Poetranto, Tri. 2008. Pengembangan Strategi Pertahanan Untuk Menanggulangi
Kemungkinan Disintegrasi Bangsa Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan
Nasional. http://buletinlitbang.dephan.go.id. Diakses 25 Maret 2009.
Septyo, Dani. 2008. ”Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan
Iptek”. http://donyseptyono.com. Diakses 24 Maret 2009.
http://www.elearning.gunadarma.ac.id. 2008. ”Pancasila Sebagai Paradigma
Dalam Pembangunan Nasional dan Aktualisasi Diri”. Diakses pada 24 Maret
2009.
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. 2008. ”Indonesia”. Diakses 25 Maret
2009.
http://www.perpustakaan-online.blogspot.com. 2008. ”Pendidikan Pancasila”.
Diakses tanggal 24 Maret 2009.

Anda mungkin juga menyukai