Kelompok 2
Anggota:
1. Ainun Jariah PO714211232002
2. Hulwatul Qonitah Sumantri PO714211232012
3. Nurhikmah PO714211232024
4. Shilsy Srisugistin PO714211232034
Definisi Gangguan Haid
Haid adalah perdarahan adalah perdarahan periodik dan siklik
dari rahim, akibat runtuhnya jaringan endometrium, yang merupakan
gambaran pengaruh hormonal pada endometrium, tanpa terjadinya
suatu kehamilan. (Jusuf, 2023)
Dismenorea
Sindroma Prahaid (Pre Menstrual Synd
Klasifikasi Gangguan Haid dan
Penanganannya
1. Gangguan Lama dan Jumlah Darah Haid
a. Hipermenorea (Menoragia)
Menoragia adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih
banyak dan/atau durasi lebih lama dari normal dengan siklus yang normal
teratur.
● Penyebab menoragia terletak pada kondisi dalam uterus. Hemostasis di
endometrium pada siklus haid berhubungan erat dengan platelet dan
fibrin. Pada penyakit darah tertentu misalnya trombositopenia terjadi
defisiensi komponen tersebut sehingga menyebabkan terjadi menoragia.
● Gangguan anatomi juga akan menyebabkan terjadi menoragia, termasuk
di antaranya adalah mioma uteri, polip dan hiperplasia endometrium.
Diagnosa dan Penanganan
• Hipermenorea yang apabila tandanya tetap berlanjut setelah penanganan awal harus segera
konsultasi ke dokter.
Penanganan awal: minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi, kompres hangat untuk
mengurangi keram atau nyeri perut yang bisa menyertai, makan makanan tinggi zat besi, dan
konsumsi vitamin c.
• Hipermenorea yang disebabkan oleh fibroid atau polip rahim bisa ditangani dengan operasi
setelah konsultasi dengan dokter.
• Untuk kasus yang lebih ringan dapat ditangani dengan:
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk
mengurangi rasa sakit
Pil kontrasepsi, untuk mencegah haid berkepanjangan dan mengurangi jumlah perdarahan
yang berlebihan
Terapi hormon progesteron, untuk memperbaiki kadar hormon dan mengurangi perdarahan
haid berlebih
IUD yang mengandung hormon, untuk mengurangi perdarahan
Asam traneksamat, untuk mengurangi perdarahan berat yang diminum setiap bulannya pada
awal periode menstruasi
b. Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit
dan/atau durasi lebih pendek dari normal.
Diagnosa
Diagnosis polimenorea didasarkan pemeriksaan. Dimana akan diajukan beberapa
pertanyaan seperti gejala yang dirasakan, berapa lama siklus menstruasi, dan berapa
lama terjadinya.
Selain itu, akan disarankan melakukan beberapa pemeriksaan serta konsultasi
kepada dokter kandungan atau spesialis lain terkait dengan kondisi gejala. Beberapa
pemeriksaan tambahan yang dilakukan seperti : Pemeriksaan darah lengkap,
meliputi pemeriksaan hormon seperti progesteron, LH, FSH, dan prolaktin,
pemeriksaan ultrasonik, histeroskopi, biopsi endometrial, CT scan.
Penanganan
• Pengobatan dari polimenorea bergantung dari penyebabnya.
Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat
disembuhkan. Selain penyebab, pengobatan yang diberikan
akan mempertimbangkan usia, risiko kesehatan dan opsi
kontrasepsi.
• Pengobatan dengan menggunakan terapi hormonal seperti
hormon esterogen dan kombinasi (estrogen dan progesteron)
menjadi salah satu opsi pengobatan serta tablet penambah darah
untuk membantu mengatasi kondisi anemia.
b. Oligomenorea
Oligomenorea adalah haid dengan siklus yang lebih panjang dari
normal yaitu lebih dari 35 hari. Penyebab hipomenorea antara lain adanya
peningkatan hormon androgen sehingga terjadi gangguan ovulasi, stres fisik
dan emosi, penyakit kronis, serta gangguan nutrisi. Oligomenorea
memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari penyebab.
Penanganan
Memberi dukungan psikologi, menganjurkan istirahat yang cukup serta
hindari stres, makan makanan yang bergisi, dan konsultasi ke dokter obgyn.
c. Amenorea
Amenorea adalah tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan
mencakup salah satu tiga tanda sebagai berikut.
• Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak adanya pertumbuhan
atau perkembangan tanda kelamin sekunder.
• Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai adanya pertumbuhan normal
dan perkembangan tanda kelamin sekunder.
• Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut pada
perempuan yang sebelumnya pernah haid.
Dismenorea dapat dibagi menjadi dua kelompok, dismenorea primer dan dismenorea
sekunder:
1) Dismenorea Primer
Dismenorea primer adalah nyeri haid tanpa ditemukan keadaan patologi
pada panggul. Dismenorea primer berhubungan dengan siklus ovulasi dan
disebabkan oleh kontraksi miometrium sehingga terjadi iskemia.
2) Dismenorea Sekunder
Dismenorea sepatologiskunder adalah nyeri haid yang berhubungan dengan
berbagai keadaan di organ genitalia, misalnya endrometriosis, adenomiosis,
mioma uteri, steno sis serviks, penyakit radang panggul, perlekatan panggul, atau
irritable bowel syndrome.
Diagnosa