GANGGUAN HAID
KELOMPOK 2
nutrisi enzim
Gangguan
Haid
psikis vaskuler
prostaglandin
Polimenore
Gg. Ritmus (siklus)
Spotting Amenore
(bercak))
Gangguan Oligimenore
Haid
Hipomenore
Haid tidak
teratur
Gg. Perdarahan
Menoragia
Hipermenore
Hipermenore (Menoragia)
• Adalah perdarahan lebih banyak / lama dari
normal, kadang disertai bekuan darah
• Klasifikasi:
– Amenore primer (belum pernah haid sampai usia 18 thn,
tanda seks sekunder +/_
– Amenore sekunder (berhenti haid setelah menarche atau
pernah mengalami haid tapi berhenti 3 bln berturut-turut)
Etiologi amenore…
• Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium
(folikel), uterus (endometrium), atau vagina
• Tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore,
cacat bawaan, uji estrogen & progesteron (–)
• Penyakit kronis, ca, infertilitas, stress berat,
kurang gizi
Polimenore
• Siklus haid memendek (< 21 hari), sedangkan
jumlah perdarahan relatif sama / lebih banyak
dari biasa.
• Etiologi:
– Gangguan Hormonal (umur korpus luteum
memendek, stadium proliferasi / sekresi
memendek)
Oligomenore
• Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan
siklusnya memanjang (> 35 hari), perdarahan
haid biasanya berkurang.
• Etiologi:
– Perpanjangan fase folikular / fase lutheal atau
keduanya
Dismenore
• adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat
menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari.
2. Dysmenore sekunder
nyeri sebelum haid yang disertai kelainan anatomis
genitalis, seperti endometriosis, adenomiosis, radang
pelvis, fibrosis dan sindrom menoragia
Patofisiologi Dysmenore…
• Terjadi pada fase sekresi, dimana terjadi
peningkatan Hormon Prolaktin dan Estrogen.
2. Non-Farmakologis
– Istirahat yg cukup
– Kompres air hangat di perut
– Olah raga (terutama berjalan), yoga
– TENS (Transcutaneus Elektrical NerveStimulation)
Jurnal TerKait