Penyebab :
- Kondisi dalam uterus (penyakit darah “trombositopenia”, penyakit von
willebrands) menyebabkan defisiensi komponen pembekuan darah.
Formasi trombin -> terbentuk plugs -> vasokontriksi -> hemostasis
Penyebab :
- Gangguan organik (pascaoperasi miomektomi, dan gangguan
endokrin)
Polimenorea
- Siklus : lebih pendek <21 hari
Penyebab:
- Gangguan endokrin -> gangguan ovulasi -> fase luteal memendek -> peradangan -
> kongesti ovarium.
Oligomenorea
- Siklus : lebih panjang >35 hari
Penyebab:
- sindroma ovarium polikistik
- Stress fisik dan emosi
- Penyakit kronis
- Gangguan nutrisi
PERHATIKAN!! Pasien obes -> gangguan metabolik
Parameter klinis haid pada usia reproduksi
Keadaan patologi panggul
Lesi permukaan pada traktus genital Lesi dalam
• Mioma uteri, adenomiosis • Adenomiosis difus, mioma uteri, hipertrofi
• Polip endometrium miometrium
• Hiperplasia endometrium • Endometriosis
• Adenokarsinoma endometrium, sarkoma • Malformasi arteri vena pada uterus
• Infeksi pada serviks, endometrium,
uterus Penyakit medis sistemik
• Kanker serviks, polip • Gangguan hemostasis : penyakit von
• trauma willbrand, ganggguan faktor II, V, VII, VIII,
IX XIII, Trombositopenia, gangguan
platelets
• Penyakit tiroid, hepar, gagal ginjal,
disfungsi kelenjar adrenal SLE
• Gangguan hipotalamus hipofisis:
adenoma, prolaktinoma, stres, olahraga
berlebih
PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI
PUD : gangguan haid tanpa ditemukan keadaan patologi pada panggul
dan penyakit sistemik
PERHATIKAN!!!
- Gangguan kehamilan : abortus, kehamilan ektopik, solusio plasenta
- Penyebab iatrogenik : gangguan pil kontrasepsi, alat kontrasepsi
dalam rahim, obat antikoagulasia, antipsikotik, dan preparat hormon
3. EVALUASI GANGGUAN HAID/PERDARAHAN
UTERUS ABNORMAL
Gangguan haid / perdarahan uterus abnormal bukan suatu diagnosis , ini merupakan
keluhan yang membutuhkan evaluasi untuk mengetahui faktor penyebab.
Anamnesis
Anamnesis cermat -> menyingkirkan DD -> penataaksanaan lanjut yang lebih terarah.
- bagaimana mulainya perdarahan
- didahului oleh siklus memanjang, oligomenorea/amenorea
- Sifat perdarahan (banyak atau sedikit)
- Lama perdarahan
- Singkirkan kemungkinan kehamilan/kegagalan kehamilan
- Tanyakan riwayat terlambat haid, mual, nyeri dan mulas.
• Pemeriksaan fisik : untuk menilai stabilitas keadaan hemodinamik
akibat perdarahan abnormal uterus
• Pemeriksaan ginekologi : untuk menyingkirkan kelainan organik
(mioma uteri, polip, ulkus, trauma, erosi, tumor, keganasan.
Pemeriksaan
- Pemeriksaan palpasi bimanual : melihat perbesaran uterus
- Tes kehamilan : 𝛽ℎ𝐶𝐺
- Ultrasonografi : memastikan adanya kehamilan
- Riwayat pemakaian obat-obat tertentu (hormon, kontrasepsi,
antikoagulasi, sitostatika, kortikosteroid, obat herbal)
- Riwayat penyakit sistemik : penyakit tiroid, hati, gangguan
pembekuan darah, tumor hipofisis, sindroma ovarium polikistik dan
keganasan
Evaluasi faktor risiko
Usia > 35 tahun -> kemungkinan kanker endometrium
Siklus anovulasi
Obesitas
Nulipara
Sensitivitas dan spesifisitas diagnosis perdarahan
uterus abnormal
- ultrasonografi (mioma, ketebalan
- Sonohisterografi (menggunakan cairan salin
endometrium, masa fokal) steril ) dan biopsi
Sonohisterografi
Alur evaluasi perdarahan uterus
abnormal
4. PENANGANAN PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
PENANGANAN PERTAMA
Saat ditemukan keadaan patologi pada panggul -> mengurangi jumlah darah yang keluar, menurunkan
risiko anemia, dan meningkatkan kualitas hidup
PENANGANAN DENGAN TERAPI BEDAH
Saat penderita telah menggunakan pengobatan medikamentosa pilihan pertama tapi kesembuhan sangat
sedikit / tidak ada perbaikan keluhan sama sekali
PENANGANAN PERTAMA
• Penanganan akut dan banyak
sering pada : remaja dengan gangguan koagulopati, dewasa dengan
mioma uteri, pemakaian obat antikoagulansia
• Menoragia
Perdarahan lebih dari 80ml
Kombinasi estrogen progestin
Progestin
NSAID
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
PENANGANAN MEDIKAMENTOSA NONHORMON
• Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
Salisilat (aspirin), analog asam indoleasetik (indometasin), derivat asam
aril proponik (ibuprofen), fenamat (asam mefenamat), coxibs
(celecoxib)
• Antifibrinolisis
Asam traneksamat menghambat plasminogen secara reversible dan
mampu menurunkan jumlah perdarahan 40-50%
(Kadar aktivator plasminogen lebih tinggi pada menoragia)
• Penanganan dengan terapi bedah
Histerektomi: prosedur bedah utama pada kegagalan terapi medika
mentosa
Saat ini: prosedur bedah invasif minimal -> ablasi untuk mengurangi
ketebalan endometrium
5. PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI
PUD : perdarahan uterus abnormal tanpa ada keadaan patologi pada panggul, penyakit sistemik tertentu
maupun kehamilan. Sebagian besar oleh gangguan fungsi mekanisme kerja poros hipotalamus – hipofisis –
ovarium – endometrium.
PATOFISIOLOGI
Pada siklus ovulasi
- Gangguan kontrol lokal hemostasis dan vasokonstriksi (endotelin, prostaglandin, VEGF, MMPs, enzim lisosom,
dan fungsi platelet -> perdarahan
- Korpus luteum persisten dan insufisiensi korpus luteum
Beri medroksi progesteron asetat (MPA) 10 mg/ hari selama 5 hari -> tunggu
2-7 hari -> saat obat habis lihat ada haid/tidak -> bila perdarahan ->
diagnosis tegak adalah anovulasi (tidak ada hambatan pada traktus genitalia
dan kadar estrogen cukup
• Langkah 2
bila tidak ada perdarahan saat tes progestin
Beri estrogen progestin siklin (estrogen konjugasi 1,25 mg / estradiol 2
mg/ hari selama 21 hari + progestin (MPA 10 mg/hari) pada 5 hari
terakhir -> bila tidak perdarahan: kemungkinan gangguan kompartmen
I (endometrium)
Endometrritis Tuberkulosa
Timbul sekunder pada penderita salpingitis tbc
-> penanganan terapi spesifik terhadap tbc
• GANGGUAN KOMPARTMEN II
Premature ovarian failure (POF)
Hilangnya fungsi ovarium sebelum umur 40 tahun (sering terjadi)
- Etiologi : spontan (genetik, penyakit autoimun, idiopatik), iatrogenik
(operasi pengangkatan ovarium, radiasi)
• GANGGUAN KOMPARTMEN III
Tumor hipofisis sering terjadi, tumor bisa menekan chiasma optikus
sehingga mengganggu lapangan pandang, dan juga menyebabkan
produksi berlebih hormon pertumbuhan