Anda di halaman 1dari 2

Manifestasi Klinis DM Tipe II

Gejala klinis DM yang klasik : mula-mula polifagi, poliuri, dan polidipsi.


Apabila keadaan ini tidak segera diobati, maka akan timbul gejala Dekompensasi
Pankreas, yang disebut gejala klasik DM, yaitu poliuria, polidipsi, dan polifagi.
Ketiga gejala klasik tersebut diatas disebut pula “Trias Sindrom Diabetes Akut”
bahkan apabila tidak segera diobati dapat disusul dengan mual-muntah dan
ketoasidosis diabetik. Gejala kronis DM yang sering muncul adalah lemah badan,
kesemutan, kaku otot, penurunan kemampuan seksual, gangguan penglihatan
yang sering berubah, sakit sendi dan lain-lain (Tjokroprawiro, 2007).

Beberapa gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM


diantaranya :

1. Pengeluaran urin (Poliuria)


Poliuria adalah keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam
meningkat melebihi batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala DM
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
sanggup untuk mengurainya dan berusaha untuk mengeluarkannya
melalui urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada
malam hari dan urin yang dikeluarkan mengandung glukosa
(PERKENI, 2011).
2. Timbul rasa haus (Polidipsia)
Poidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar
glukosa terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk
meningkatkan asupan cairan (Subekti, 2008).
3. Timbul rasa lapar (Polifagia) Pasien DM akan merasa cepat lapar dan
lemas, hal tersebut disebabkan karena glukosa dalam tubuh semakin
habis sedangkan kadar glukosa dalam darah cukup tinggi (PERKENI,
2011).
4. Peyusutan berat badan Penyusutan berat badan pada pasien DM
disebabkan karena tubuh terpaksa mengambil dan membakar lemak
sebagai cadangan energi (Subekti, 2008).

Manifestasi Klinis KAD (Ketoasidosis Diabetikum)


Gejala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan yang nyata biasanya terjadi beberapa
hari menjelang KAD, dan sering disertai mual-muntah dan nyeri perut. Nyeri
perut sering disalah-artikan sebagai 'akut abdomen'. Asidosis metabolik diduga
menjadi penyebab utama gejala nyeri abdomen, gejala ini akan menghilang
dengan sendirinya setelah asidosisnya teratasi.

Sering dijumpai penurunan kesadaran, bahkan koma (10% kasus),


dehidrasi dan syok hipovolemia (kulit/mukosa kering dan penurunan turgor,
hipotensi dan takikardi). Tanda lain adalah napas cepat dan dalam (Kussmaul)
yang merupakan kompensasi hiperventilasi akibat asidosis metabolik, disertai bau
aseton pada napasnya.

 Sekitar 80% pasien DM ( komplikasi akut )


 Pernafasan cepat dan dalam ( Kussmaul )
 Dehidrasi ( tekanan turgor kulit menurun, lidah dan bibir kering )
 Kadang-kadang hipovolemi dan syok
 Bau aseton dan hawa napas tidak terlalu tercium
 Didahului oleh poliuria, polidipsi.
 Riwayat berhenti menyuntik insulin
 Demam, infeksi, muntah, dan nyeri perut

Daftar Pustaka

Tjokroprawiro, Askandar. 2007. ILMU PENYAKIT DALAM. Surabaya :


Airlangga.

Subekti, I., Soegondo, S., Soewondo, P. (2008). Penatalaksanaan Diabetes.


Melitus Terpadu. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : Canadian
Diabetes Association

PERKENI. 2011. Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di


indonesia. 2011. Semarang: PB PERKENI

Anda mungkin juga menyukai