MENSTRUASI
Pembimbing :
dr. RULLY PRASETYO ADHIE, M.Si.Med., Sp.OG
1
Definisi :
3
...Siklus Menstruasi Normal
4
...Siklus Menstruasi
Normal
5
Kaidah – kaidah menstruasi
normal :
Terjadisetiap 21 – 35 hari;
Berlangsung sekitar 3 – 7 hari;
Jumlah darah yang hilang sekitar 30-
80 mL
6
Klasifikasi Gangguan Menstruasi
(AUB):
Digolongkan dalam :
Gangguan jumlah darah haid:
- Hipermenorea (> 80 mL);
- Hipomenorea (< 30 mL).
7
Gangguan panjang siklus:
Polimenore (sering) → < 21 hari
perdarahan dapat lebih banyak
8
Gangguan perdarahan di luar haid:
Metroragia
terjadi antara periode haid / memiliki
interval haid tidak teratur
Menometroragia
- jumlah > 80 mL;
- panjang > 7 hari;
- interval tidak teratur.
9
Gangguan perdarahan lain
(berhubungan dengan haid):
Premenstrual syndrome:
ggn emosional, gelisah, nyeri kepala, insomnia,
perut kembung (tjd mulai 1 mggu-bbrpa hari
sebelum haid)
Mastalgia:
Nyeri dan terjadi pembesaran mammae sebelum
haid
10
Mittelschmerz:
nyeri yang terjadi saat ovulasi (bagian bawah
abdomen), disertai perdarahan beberapa jam
sampai 2-3 hari
Mastalgia / mastodinia:
Nyeri dan terjadi pembesaran mammae sebelum
haid
• Dismenorea:
Nyeri kram, rasa tidak nyaman bagian abdomen
bawah, mulai beberapa jam setelah menstruasi,
berlangsung 1 atau 2 hari
11
Kelainan panjang siklus haid :
1. Polimenore
Definisi polimenore adalah panjang
siklus haid kurang dari 21 hari (normal
21-35).
Keadaan polimenore bisanya terjadi
pada siklus ovulatoar maupun pada
siklus anovulatoar.
12
Kausa :
- Anovulasi karena gangguan hormonal
- Insufisiensi korpus luteum (fase luteal
memendek)
- Fase folikuler memendek
Penanganan :
- Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi
- Pada insufisiensi korpus luteum diberikan
progesteron pada hr 16-25
- Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen
pada hari 3-8
13
2. Oligomenore
Definisi oligomenore adalah panjang siklus
haid lebih dari 35 hari (normal 21-35 hari)
dan kurang dari 3 bulan.
Keadaan oligomenore umumnya adalah
siklus ovulator sehingga fertilitas tidak
terganggu.
14
Kausa :
- Fase folikuler memanjang
- Fase sekresi memanjang
Penanganan :
- Tidak diberikan pengobatan jika tipe
perdarahan teratur
- Indukasi ovulasi diberikan jika tipe
perdarahan memanjang
15
3. Amenore
Definisi : tidak haid lebih dari 3 bln berturut-2.
Amenore dapat dibagi dalam dua bentuk :
- Amenore fisiologik :
• Prapubertas / pasca menopause
• Hamil, laktasi
- Amenore patologik :
• Amenore primer
• Amenore sekunder
16
Amenore
Penyebab: Ggn hipotalamus, hipofisis,
ovarium (folikel), uterus (endometrium)
dan vagina
Penanganan Amenore
konseling, obat2 psikofarmak,
substitusi & pemberian hormon secara
siklik, induksi ovulasi
17
Arti uji hormonal :
18
Penanganan :
Uji P(+) : bl blm ingin punya anak, beri P hr
16-25 selama 3 siklus, bl ingin
punya anak beri obat pemicu
ovulasi.
Uji P(-) : lakukan uji E+P (E:21hr+P hr ke
12-21) → + bl haid 2-3hr kmd
Uji E+P(+) : beri E 25hr +P hr ke19-25 selama
3 siklus
Uji P(-)&E+P(-):perlu penanganan lanjut
19
Kelainan jumlah perdarahan haid
1. Hipermenore
Definisi : perdarahan haid yang
jumlahnya banyak (>80 ml atau ganti
pembalut >5 kali/hari)
Kausa :-Kel.organik (tumor,infeksi)
-Kel.darah (penyk.darah)
-Kel.fungsional (endokrin)
Penanganan : Sesuai kausa
20
2. Hipomenore
Definisi : Perdrhan haid yg jumlahnya sdkt
(<40ml atau ganti pembalut <5x/hr)
Kausa : ke<an steroid & anovulasi
Penanganan :
tdk perlu terapi jika siklus ovulatoar
subsitusi hormon E&P bila perlu
induksi ovulasi jika siklus anovulatoar & ingin
anak.
21
Kelainan lamanya haid
Menoragi : Haid berlangsung >7hr dgn
jumlah darah yang banyak
Kausa & penanganan = dg hipermenore
Brakimenore : Haid berlangsung <3hr
dgn jumlah darah kadang sedikit
Kausa & penanganan = dg hipomenore
22
Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD)
Definisi : Perdarahan uterus abnormal
(lama,banyak & panjangnya) yg terjadi
(hanya) ggn fungsional mekanisme kerja
poros H-H-O-E,dgn tanpa adanya
kelainan organik organ reproduksi dan
penggunaan kontrasepsi atau
pengobatan hormonal.
23
KLASIFIKASI PUD
Mnrt usia : PUD perimenars,reproduksi,
perimenopause
Mnrt kausa : PUD ovulatorik, anovulat,
folikel persisten
Mnrt kadar Hb : ringan,sedang,berat
Mnrt gej.klinik : akut dan kronik
24
KAUSA & PATOFISIOLOGI
Kausa: kel.fs salah 1 tempat dr sistem
sumbu H-H-O
Patofisiologi: pengaruh hormon E & P tdk
bekerja sesuai fase-2 yg sehrsnya
Gambaran klinik: pengeluaran darah dr
uterus yg menyalahi ciri-2 haid normal
D/:anamnesis,pem.fisis,pem ginek, pem
penunjang,penentuan ovulasi
25
PENANGANAN PUD
Perbaiki KU, bl anemia →transfusi
Hentikan perdarahan :E, P, E+P, CC,
anti fibrinolitik & anti prostaglandin, bl
perlu D&K,ablasi endometrium dg laser
atau HT
Cegah agar PUD tdk berulang
Kembalikan fs hormon reproduksi
Hilangkan ancaman keganasan.
26
Pencegahan:
Polamakan teratur (diet);
Hindari stress;
Menjaga kebersihan genitalia;
Menggunakan kontrasepsi non-
hormonal.
27