LAPORAN KASUS
sebagai ibu rumah tangga ( Pensiunan Vetran ) dan tinggal di Jalan Aries IV Palangka
Raya. Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya pada tanggal 26 April 2019 pukul 18.18 WIB dengan keluhan utama
badan terasa lemas sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit.
Pasien datang ke IGD RSUD dr. doris sylvanus dengan keluhan lemas sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit, lemas dirasakan terus-menerus, pasien tidak dapat
beraktivitas hanya bisa berbaring karena lemas. Pasien mengaku tidak nafsu makan
sejak 1 hari SMRS, mual dan muntah(+) 2x/hari sejak 1 hari SMRS, muntah darah (-
), demam (-), batuk (-), sesak napas (-), nyeri dada (-), Nafsu makan menurun (+),
penurunan berat badan (+) , Nyeri perut (+), BAK berwarna kuning pekat seperti teh,
frekuensi 5-6x/hari sejak masuk rumah sakit. BAB dengan konsistensi cair warna
kuning, frekuensi >5x/hari sejak 1 hari SMRS, darah (-), lendir (-), berbusa seperti
cucian beras (-). Pasien juga mengeluhkan perut terasa membesar (+) sejak masuk
Rumah Sakit, semakin hari perut terasa semakin membesar. Pasien belum ada upaya
Riwayat penyakit dahulu pada pasien ini, pasien tidak pernah memiliki riwayat
sakit kuning (-), penyakit maag (+) sudah lama, Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),
3
Asma (-), penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-) dan tidak pernah memiliki riwayat
menderita penyakit kuning (-), ginjal (-), jantung(-), hipertensi (-), ataupun keluhan
Riwayat lingkungan dan sosial pada pasien ini, pasien tidak pernah merokok(-),
konsumsi alkohol (-), konsumsi obat-obatan (+) terutama obat-obat maag, riwayat
minum jamu/obat herbal (-), pasien jarang berolahraga karena faktor usia (-).
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada hari juamt, 03 April 2019
didapatkan keadaan umum tampak lemas dan tampak sakit sedang dengan kesadaran
kompos mentis (GCS: E4 V5 M6). Tanda-tanda vital pasien, meliputi tekanan darah
110/70 mmHg, 90 kali/menit kuat angkat reguler, frekuensi napas 18x/menit, suhu
/-), pada bagian hidung sekret (-) mimisan (-) deviasi (-), pada mulut kesan dens tidak
lengkap dengan karies dentis (+), mukosa oris tampak pucat, atrofi lidah (-) lidah
pressure), tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening atau tiroid atau massa
lainnya.
paru, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-), massa(-). Pada palpasi fremitus vokal
simetris dan ekspansi dada simetris. Pada perkusi sonor pada kedua lapang paru. Pada
4
auskultasi didapatkan suara napas vesikuler pada kedua lapang paru, tidak ada rhonki
dan wheezing. Pada pemeriksaan jantung, dari inspeksi didapatkan ictus cordis tidak
terlihat, palpasi ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra, batas kiri ICS
VI linea midclavicula sinistra, batas atas pinggang jantung ICS II linea parasternalis
sinistra, batas kanan ICS IV linea midclavicula dextra, dan dari auskultasi didapatkan
peristaltik usus 8x/menit. Perkusi abdomen didapatkan redup, shifting dullness (+),.
Palpasi abdomen nyeri tekan (+) regio epigastrium, hepar teraba keras permukaan
berbenjol-benjol, tepi tumpul, lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+).
Pemeriksaan ekstremitas didapatkan akral hangat, CRT < 2 detik , ikterik (-/-), pitting
edema (-).
Pemeriksaan pada tanggal 29 April 2019 didapatkan warna urin kuning tua, keruh,
pH 6,0, leukosit +1; sedimen urin didapatkan bakteri +1; hasil pemeriksaan elektrolit
Natrium 116 mmol/L; Kalium 5,6 mmol/L; Calcium 1,14 mmol/L. Pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 30 April 2019 didapatkan elektrolit natrium 134 mmol/L;
Kalium 4.4 mmol/L; Calcium 1,05 mmol/L. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal
5
Pencitraan radiologis menggunakan USG abdomen didapatkan hasil kesan
proses kronik pada hepar (sirosis hepatis); splenomegali; asites intra abdomen.
Pada pasien ini di diagnosis sirosis hepatis dd hepatoma dan sindrom dispepsia.
Terapi yang telah diberikan adalah pemberian IV line futrolit 16 tpm, cefotaxime
Follow-up hari pertama (04 mei 2019) didapatkan keluhan diare sudah tidak
ada, mual (-) muntah (-), perut semakin membesar, BAK normal, nafsu makan masih
6
88x/menit, RR = 19 x/menit, suhu = 36,30C. Pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis +/+, mukosa bibir pucat, asites (+), nyeri tekan epigastrium (+),