Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KASUS

Seorang Anak Usia 12 Bulan Dengan Bronkopneumonia

Oleh:
Nur Amalia Khairiah
FAA 114 013

Pembimbing:
dr. Enny Karyani, Sp.A

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
PALANGKARAYA
2019
1
PENDAHULUAN infeksi akut parenkim paru
meliputi alveolus dan jaringan
Sindrom klinis
interstisial.
Pneumonia • Batuk
1. Pneumonia lobaris
2. Pneumonia interstisial
• sesak napas
3. Pneumonia lobularis • Demam
• ronki basah
70 % kematian anak balita di
• gambaran infiltrat
Berdasarkan WHO
Negara berkembang, pada foto rontgen
toraks
Indonesia 10-20% pertahun

Peringkat ke-2 penyebab kematian


KEMENKES bayi (12,3%) dan balita (13,2%)
setelah diare

WHO, 2018
Kemenkes RI 2018 2
KASUS
IDENTITAS PASIEN
•Nama : An. F
•Jenis Kelamin : Perempuan
•Tanggal Lahir : Palangka Raya, 8/3/2018.
•Umur : 12 bulan

3
ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan ibu pasien, dilakukan pada 14 Maret 2018 pukul 15.00
WIB di Ruang F

Keluhan Utama Sesak Napas ± 1 hari SMRS

RPS Sesak napas dirasakan hilang timbul. Saat sesak


tidak disertai bunyi “ngik-ngik” (-); tidak
dipengaruhi cuaca, posisi maupun aktivitas (-)
Sesak Napas disertai Demam (+) Batuk (+)

4
RPS
Demam ± 3 hari SMRS Batuk ± 3 hari SMRS
• Demam dikeluhkan
mendadak tinggi; Suhu tidak
ada diukur orang tua;
Demam terus – menerus
hanya turun saat diberi
orang tua penurun demam.
• Kejang (-), mengigil (-),
tanda perdarahann (-)
5
RPD • TBC : Disangkal
• Diare : disangkal
• Campak : disangkal
• Penyakit kuning : disangkal
• Kejang : disangkal
• Demam tifoid : disangkal
• Sesak : disangkal
• Mlaaria : disangkal

Riwayat
• Pasien belum pernah dibawa berobat sebelumnya.
pengobatan
6
RIWAYAT ANTENAL
KEHAMILAN DAN ANC (+)
PERSALINAN

NATAL
Lahir di RS secara SC, segera menangis,
tampak kemerahan, bergerak aktif, segera BAB,
tidak ada penyulit atau komplikasi. BB 2900 gr

POST NATAL
Tidak ada sakit

7
Perkembangan
RIWAYAT Tiarap : 7 Bulan
PERTUMBUHAN DAN Merangkak : 8 Bulan
PERKEMBANGAN Duduk : 8 Bulan
Berdiri : 10 Bulan
Berjalan : 11 Bulan
Saat ini : Berjalan sendiri

RIWAYAT IMUNISASI
Kesan : Imunisasi dasar dan ulangan lengkap sesuai
usia.

8
RIWAYAT 0-6 bulan : ASI ekskulsif
MAKANAN 7-12 bulan : makan bubur sun atau bubur saring
isi bervariasi (campuran ikan/telur/sayur yang
dihaluskan) frekuensi 3x sehari dengan 1x pemberian
makan sebanyak 1 mangkok kecil dan habis. Diselingi
buah yang diserut.

9
SKEMA
KELUARGA

Riwayat penyakit
Pasien
keturunan pada
keluarga (-)

Susunan Keluarga
10
RIWAYAT • Pasien tinggal dirumah beton, atap dari
SOSIAL bahan tanah liat uk 30x10 meter
LINGKUNGAN • Rumah di daerah perumahan (barak kos)
• Tempat mandi dibersihkan setiap 1 bulan
• sampah di buang di TPS
• Sumber air minum dari air isi ulang
• Air sumur bor untuk kegiatan mandi dan
mencuci.

11
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan pada Kamis 14 Maret 2019, perawatan hari ke 1.

Keadaan umum : Tampak sesak dan lemas

Tanda Vital
-N : 122x/menit, reguler, kuat,
angkat, isi cukup
-R : 56x/menit
-T : 36,8 ͦ C

12
KURVA
NELLHAUS

Antropometri :
- BB : 9 kg
- TB : 74 cm

Status gizi
WHO Z Score +2SD (Normal)

Lingkar Kepala
48 cm (Normocephal)

13
BB / TB:
< 2 < 2 < -2
SD
Gizi Normal

14
• Kulit : Sawo matang, sianosis (-)
• Kepala : Normocephal, UUB /UUK menutup
- Rambut: Hitam, tebal,distribusi merata
- Mata : Simetris (+), CA(-/-), SI (-/-)
- Telinga
: Simetris (+), sekret (-/-), nyeri (-)
- Hidung : Simetris, Deviasi (-), Sekret (-)
- Mulut : mukosa basah, lidah kotor (-), tremor (-), Hiperemis (-), Tonsil T1-T1

• Leher : >> KGB (-), >> kelenjar tiroid (-)


• Toraks : Simetris (+), retraksi (+) Chest in-drawing, massa (-), Dispnea (+)
- Paru : Ves (+/+), Rhonki basah halus di kedua basal paru (+/+) Wh(-/-)
- Jantung : S1-S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : Distensi (-), BU (+) normal
15
Susunan Nervus I-XII Dalam batas Normal
Saraf

Dalam batas normal


Genital

Anus Dalam batas Normal

16
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil laboratorium tanggal 13 Maret 2019

Parameter Hasil Nilai normal


Hemoglobin 11,4 gr/dl 11,0 – 16,0 gr/dl
Trombosit 297 x 103/ul 150 – 400 x 103/ul

Leukosit 12.42 x 103/ul 4,0 – 10,0 x 103/ul

Eritrosit 4,32 x 106/ul 3,5 – 5,5 x 106/ul

17
PEMERIKSAAN THORAX
Pemeriksaan pada (13-03-2019)

Thorak : Cor tidak membesar.


Sinuses dan diafragma normal
Pulmo : Hili normal, corakan
bronkovaskuler bertambah.
Tampak bercak infiltrate di kedua
perihiler dan parakardial
Jaringan lunak dan tulang dinding
dada tidak tampak kelainan

Kesan: Bronkopneumonia.

18
Bronkopneumonia
DIAGNOSIS Non Asma Bronkiolitis
BANDING
sesak Asma

Batuk Pneumonia Bronkopneumonia

Non- Pneumonia
Bronkopneumonia
Demam Non Malaria Tonsilofaringitis
Akut
Malaria
Tuberkulosis

DIAGNOSIS BRONKOPNEUMONIA
19
TATALAKSANA AWAL

• Oksigen nasal 1 L/menit


• IVFD D5% + ¼ Ns 8 tpm
• Cefotaxime 3 x 300 mg IV
• Gentamicin 2x 25 mg IV
• Methyl Prednisolon 3 x 6,25 mg
• Nebulisasi combivent 1/2 respul + 3 cc NaCl/12 jam
• Puyer Batuk 3 x 1
• Cetirizine syr 1 x ½ cth
• Ataroc syr 2 x ½ cth

20
PROGNOSIS
ad vitam : Bonam
ad functionam : Bonam
ad sanationam : Bonam

21
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Pneumonia
• Infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah pada parenkim paru

• Asinus terisi dengan cairan radang dengan atau tanpa disertai


infiltrasi dari sel radang ke dalam interstitium.

Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. EGC. 2014. 22


TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
Pneumonia
• Penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah 5
tahun (balita)

• Insiden pneumonia di negara berkembang yaitu 30- 45% per 1000


anak di bawah usia 5 tahun

• Di Indonesia Pneumonia menduduki peringkat kedua penyebab


kematian bayi (12,3%) dan balita (13,2%) setelah diare

Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. EGC. 2014. 23


ETIOLOGI
Umur Bakteri Patogen
Neonatus E. Coli, Streptococcus group B, Listeria monocytogenes
Klebsiella sp, Enterobacteriaceae

1-3 bulan Chlamydia trachomatis


Usia prasekolah Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae
Haemophillus influenzae B, Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus

Usia sekolah Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae


Streptococcus pneumoniae9

24
Alsagaff, Hood dkk. 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru
KLASIFIKASI
Usia kurang dari 2 bulan Usia 2 bulan-5 tahun
Pneumonia berat Pneumonia
Chest indrawing (subcostal retraction) Bila ada napas cepat
Bila ada napas cepat (> 60 x/menit)
Pneumonia Berat
Chest indrawing
Napas cepat dengan laju napas

Pneumonia sangat berat


tidak bisa minum Pneumonia sangat berat
kejang tidak dapat minum
kesadaran menurun kejang
hipertermi / hipotermi kesadaran menurun
napas lambat / tidak teratur malnutrisi.
25
PATOFISIOLOGI
Cairan dan Sel
Inhalasi
keluar dari
Radang darah dan
Aspirasi Infeksi Alveoli
Membran Paru masuk ke paru

Hematogen
Bronkopneumonia Konsolidasi Paru
Stadium I (4 – 12 jam pertama/ kongesti) berisi cairan dan
Stadium II (48 jam berikutnya)
sisa-sisa sel

Stadium III (3 – 8 hari)


Stadium IV (7 – 11 hari)

26
Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.2000.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Anamnesis
Penunjang
Ronki Basah Halus
Batuk Sesak
Laboratorium Radiologis
Demam
Leukositosis
Infiltrat di Paru
Diagnosis dapat ditegakkan
jika didapatkan 3

27
Alsagaff, Hood dkk. 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru
Gejala infeksi umum yaitu Gejala respiratorik yang timbul
mendadak seperti :
Demam
Sakit kepala Batuk (batuk yang awalnya kering
kemudian menjadi produktif)
Gelisah
Sesak napas pada anak
Malaise
Retraksi dada (Penggunaan otot
Penurunan nafsu makan pernafasan tambahan)
Keluhan gastrointestinal, seperti Takipnea
mual, muntah, atau diare
Napas cuping hidung 28
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Napas Cuping Hidung
Sianosis
Leher -
Toraks dan Paru Retraksi Dinding Dada (+)
Ronki Basah Halus (+)
Jantung -
Abdomen -
Ekstremitas Akral Dingin
Pucat
Sianosis
29
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Nilai Rujukan
Leukosit >15.000/mm3
Trombosit >500.000/mm3/
<100.000/mm3

30
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Infiltrat tersebar paling sering
dijumpai

Pada bronkopneumonia bercak-


bercak infiltrat didapatkan pada
satu atau beberapa lobus

31
TATALAKSANA

Kausatif Suportif

Terapi Oksigen 2-
Antibiotik Simptomatik 4 l/m

Cairan (Gula/
Terapi Gizi
Elektrolit)

. 32
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
TATALAKSANA
Pemberian oksigen 2-4 L/menit melalui kateter hidung
atau nasofaring.
Pemberian cairan mengandung gula dan elektrolit yang
cukup dan nutrisi yang adekuat.
Pemberian terapi inhalasi dengan nebulizer
Koreksi kelainan elektrolit atau metabolik yang terjadi.
Mengatasi penyakit penyerta.
33
TATALAKSANA
Usia Rawat jalan Rawat Inap Bakteri Patogen
0-2 minggu 1. Ampisillin + - E. Coli
Gentamisin - Streptococcus B
2. Ampisillin + - Nosokomial
Cefotaksim enterobacteria
>2-4 1. Ampisillin + - E. Coli
minggua Cefotaksim atau - Nosokomial
Ceftriaxon Enterobacteria
2. Eritromisin - Streptococcus B
- Klebsiella
- Enterobacter
- C. trachomatis 34
>1-2 bulan 1. Ampisillin + - E. Coli and other
Gentamisin Enterobacteria
2. Cefotaksim atau - H. influenza
Ceftriaxon - S. pneumonia
- C. trachomatis
>2-5 bulan 1. Ampisillin 1. Ampisillin - H. influenza
2. Sefuroksim 2. Ampisillin + - S. pneumonia
sefiksim Kloramfenikol
Sefuroksim
Ceftriaxon
>5 tahun 1. Penisillin A 1. Penisillin G - S. pneumonia
2. Amoksisilin 2. Sefuroksim - Mycoplasma 9
Eritromisin Seftriakson
Vankomisin

35
KOMPLIKASI
Efusi Pleura
Empiema
Perikarditis

36
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
DIAGNOSIS BANDING
Bronkiolitis
Asma
Tuberkulosis Primer

37
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
PROGNOSIS

Tanpa Pemberian Antibiotik Mortalitas


Bayi dan Anak Kecil (20%-50%)
Dengan Pemberian Antibiotik Mortalitas <
1%

38
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
DISKUSI
ANAMNESIS
TEORI KASUS
Didapatkan Demam Demam dikeluhkan 3 hari SMRS
Didapatkan Batuk Batuk diekeluhkan sejak 3 hari SMRS
Keluhan Sesak Napas Sejak 1 hari SMRS, dirasa memberat
pada siang hari nya
gejala umum lain yaitu sakit Nafsu makan menurun
kepala, gelisah, malaise,
penurunan nafsu makan, mual
dan muntah 39
FAKTOR RESIKO
TEORI KASUS
Usia dibawah 2 tahun atau Anak pada kasus berusia 12 bulan
manula
Ada penderita lain dalam satu -
rumah
Imunisasi tidak lengkap -
Kurang Gizi -
Terekspos debu atau Kondisi rumah Anak adalah barak kos
sejenisnya dalam jangka yang dekat pinggir jalan
waktu lama dan berkali-kali
Lingkungan tidak bersih Sekitar rumah Anak tetangga dan orang tua Anak
memelihara ungags dan hewan peliharaan lain
40
PEMERIKSAAN FISIK : TANDA – TANDA VITAL

TEORI KASUS
Suhu Anak saat datang ke RS dengan suhu
36,8oC, 3 hari SMRS Anak demam
Nadi 122 x/menit reguler, kuat angkat dan
isi cukup
Pernapasan 56 x/menit

41
PEMERIKSAAN FISIK
TEORI KASUS
Pernapasan Cuping Hidung Tidak ditemukan pada anak

Nafas Cepat Anak bernapas cepat dengan frekuensi


56x/m
Retraksi Ditemukan retraksi dinding dada pada
anak
Rhonki Didapatkan Rhonki pada kedua lapang
paru
42
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TEORI KASUS
Leukositosis Didapatkan peningkatan pada hasil
laboratorium darah lengkap

Gambaran Bronkopneumonia

43
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia Bronkiolitis
Sesak nafas tanpa disertai mengi Sesak nafas disertai mengi
Episode pertama wheezing pada anak umur < 2
tahun
Etiologi sesuai usia Etiologi RSV ( > 50%) diikuti oleh virus
Dapat berupa bakteri, virus parainfluenza dan adenovirus
Gambaran klinis yang berat akan menunjukkan Gambaran radiologis dijumpai gambaran
gambaran kelainan radiologis yang berat pula hiperinflasi, dengan infiltrat yang biasanya tidak
luas. Bahkan ada kecenderungan
ketidaksesuaian antara gambaran klinis dan
gambaran radiologis. 44
TATALAKSANA
Tatalaksana menurut teori: Suportif :
Terapis Suportif O2 1 LPM
 Pemberian Oksigen 2-4 L/menit IVFD D5 ¼ NS mikro 8 tpm
 Pemberian cairan atau nutrisi yang
adekuat Kausatif :
 Koreksi kelainan elektrolit atau Inj. cefotaxime 3 x 150 mg
metabolik yang terjadi Inj. Gentamisin 2 x 10 mg
 Mengatasi Penyakit Penyerta
Inj. MP 3 x 3,125 mg
 Pemberian Nebu
Puyer Batuk 3 x 1
Terapi Kausatif
 Antibiotik (Penyebab Bakteri) Ataroc syr 3 x cth ½
Cetirizine syr 1 x 0,2 ml
45
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
TATALAKSANA
Berdasarkan RDA Berat badan ideal pasien
(Recommended Dietary adalah 9 kg.
Allowance) kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori pasien 98
anak usia 0,5 – 1,0 tahun
kkal x 9 kg = 882 kkal/hari
adalah 98 kkal/kgBB/hari
Protein 20 % x 882 = 176,4
kebutuhan protein berkisar kkal : 4 = 44,1 gram
20%,
Lemak 35% x 882 = 308,7
kebutuhan lemak 25% dari
kkal : 9 = 34,3 gram
total kalori,
Karbohidrat 55 % x 882 = : 4
kebutuhan karbohidrat 55%.
= 485,1 gram
46
EDUKASI
Edukasi tanda kegawatdaruratan
Rentannya pasien mengalami kondisi yang makin parah
jika tidak ditangani dengan tepat.
Menjaga kondisi higienitas
Pentingnya vaksin, beberapa etiologi bronkopneumonia
dapat dicegah dengan pemberian vaksin.

47
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
KOMPLIKASI
 Pada pasien ini tidak didapatkan adanya komplikasi
penyakit.

PROGNOSIS
Prognosis pada BP ditentukan dengan ada tidaknya
pemberian antibiotik

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
48
Pedoman Diagnosis dan Terapi Kesehatan Anak, UNPAD, Bandung: 2015
PENCEGAHAN
• vaksin PCV (imunisasi IPD) untuk mencegah infeksi pneumokokkus
(Invasive Pneumococcal diseases, IPD).
• vaksin Hib  mencegah infeksi Haemophilus Influenzae tipe b
• vaksin DPT  mencegah infeksi difteria dan pertusis
• vaksin campak dan MMR  mencegah campak
• vaksin influenza  influenza

49
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, pasien An. F (12 bulan)
didiagnosis BP.
Pengobatan pasien  Terapi supportif dan kausatif

50
AUDIENCE
1. Apa indikasi rawat inap dari Bronkopneumonia?
2. Perbedaan bronkopneumonia yang berat atau ringan? Dan untuk pasien ini
termasuk yang mana?
3. Antibiotik apa yang lebih spesifik pada psien ini?

51
DR. ARIETA, SP.A
1. Dasar diagnosa bronkopneumonia?
2. Perbedaan dari Bronkopneumonia, bronkiolitis dan
asma?
3. Apa saja yag ditemukan pada gambaran radiologi?
4. Apakah semua px BP harus diberika anti-alergi?
5. Bagaimana pencegahan yang disarankan pada px?
6. Bagaimana prognosis pada px ini?
52
DR. ENNY, SP.A

53
TERIMA
KASIH

54

Anda mungkin juga menyukai