Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS

Seorang Anak 1 Tahun 6 Bulan


dengan Pneumonia

Oleh: Azhar Putra Pratama


196100802052

Pembimbing: dr. Rurin Dwi Septiana, Sp.A., M.Biomed

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK DAN


REMAJA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021 1
PENDAHULUAN

Peradangan yang mengenai parenkim


paru, mencakup bronkus atau bronkiolus

Bronko-
pneumonia
Streptococcus pneumoniae dan
Haemophilus influenza

Penyebab kematian utama terutama


pada balita yang ke-2 di Indonesia setelah
diare
2
KASUS

3
IDENTITAS PASIEN

 Nama : An. AI
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat/Tanggal Lahir : 26 Desember 2019
 Umur : 1 tahun 6 bulan
 Masuk Rumah Sakit : Minggu, 20/06/2021

4
IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. R


Umur Ibu: 30 tahun Umur Ayah : 35 tahun
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Palangka Raya Alamat : Palangka Raya

5
ANAMNESIS

Alloanamnesis dengan Ayah kandung pasien


pada tanggal 20 Juni 2021 di ruang Flamboyan

Keluhan Utama
Batuk

6
KELUHAN PENYAKIT SEKARANG

 Batuk sejak 2 hari SMRS


 Dirasakan hampir sepanjang hari
 Berdahak, lendir warna putih dan kental
 Diperberat saat malam hari atau cuaca dingin dan
saat menangis
 Riwayat pengobatan : diberi obat pesudoefedrin
dan ceftrizin sirup, namun tidak membaik
 Disertai sesak nafas tanpa suara mengi dan
keringat malam
 Sulit makan/minum susu
7
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Batuk (+), Sesak (+), Demam (+), Alergi (-),
BAB Cair (-) Biru (-), Kuning (-), Kejang (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tn. Ny. ○: Perempuan


R S
□: Laki-laki

■: Anak sakit
An. An.
 
P AI
8
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
PERSALINAN
Riwayat antenatal Ibu pasien melakukan Antenatal Care sebanyak 1 bulan sekali
selama kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi jamu, obat-
obatan, dan tidak pernah sakit selama hamil. Kebiasaan
makan saat hamil sebanyak 3 kali sehari

Riwayat natal Pasien adalah anak kedua yang lahir pada 26 Desember 2019
secara spontan engan usia kehamilan 38 minggu. Pasien
berjenis kelamin laki-laki dengan berat lahir 3200 gram,
panjang badan 49 cm, lingkar kepala ibu mengatakan lupa

Nilai APGAR Ibu pasien hanya mengetahui bahwa anaknya langsung


menangis
Penolong dan Proses persalinan pasien ditolong oleh bidan praktik
Tempat
Riwayat Neonatal Pasien tidak kuning dan tidak biru sesaat setelah lahir
9
RIWAYAT PERKEMBANGAN
 Tiarap : 4 bulan
 Merangkak : 5 bulan
 Duduk : 6 bulan
 Berdiri : 10 bulan
 Berjalan : 12 bulan
 Saat ini : Perkembangan motorik kasar,
motorik halus, bahasa dan kemandirian
telah sesuai dengan usia. Usia saat ini
pasien dapat berjalan dan berlari, makan
dan minum sendiri, aktif bermain dengan
teman sebaya, serta berbicara 1-2 kata
10
RIWAYAT IMUNISASI

Jenis Usia Pemberian (Bulan)

BCG 1
Polio 1, 2, 3, 4
Hepatitis B 0, 2, 3, 4
DPT 2, 3, 4
Campak 9

Kesan: Imunisasi lengkap


11
RIWAYAT MAKANAN
Usia Makanan
0-6 Bulan ASI, sering, menghisap kuat
6-9 Bulan ASI + Makanan bubur saring 3x sehari
9-12 Bulan ASI + Susu formula + Makanan keluarga yang
  dihaluskan 3 kali sehari. Kadang habis, kadang
>12 Bulan tidak
ASI + Susu formula + Makanan keluarga 3 kali
sehari.

Kesan: Kualitas dan kuantitas makan cukup


12
RIWAYAT SOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Pasien tinggal bersama Nenek, Ayah, Ibu, dan


Kakaknya
 Pasien tinggal di pemukiman padat penduduk
 Rumah terbuat dari kayu, memiliki jendela dan
ventilasi yang cukup
 Rumah selalu dibersihkan setiap hari dan tidak
ada debu
 Tetangga sekitar rumah tidak ada yang
menderita batuk lama
 Ayah pasien tidak merokok
13
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak rewel & sesak, menangis
lemah
 Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
 Tanda Vital
 Frekuensi nadi : 183x/menit. Regular, kuat angkat, isi cukup
 Frekuensi napas : 45x/menit. Ireguler, thorakoabdominal
 Suhu : 36,90C, suhu axilla
 SpO2 : 95%
 Antropometri :
 Berat badan : 9,7 kg
 Panjang badan : 78 cm
 Lingkar kepala : 46 cm
 Lingkar lengan : 14 cm
 Status gizi : Gizi baik
14
KURVA LK/U WHO 2006

Kesan
Kepala normocephal

15
KURVA BB/U WHO 2006

Ambang batas :
-2 SD sd + 1 SD
Kesan
Berat badan cukup

16
KURVA TB/U WHO 2006

Ambang batas :
- 2 SD sd +3 SD
Kesan
Tinggi normal
17
KURVA BB/TB WHO 2006

Ambang batas :
-2 SD sd + 3 SD
Kesan
Gizi baik

18
PEMERIKSAAN FISIK
 Kulit
• Warna : Kuning langsat
• Sianosis: Tidak ada
• Hemangioma : Tidak ada
• Turgor : Kembali cepat
• Kelembapan : Cukup
• Pucat : Tidak ada
• Lain-lain : Petekie -
 Kepala
• Bentuk : Normocephal
• Sefal hematom : Tidak ada
• Caput suksadenum: Tidak ada
• Lain-lain : UUB & UUK tidak menonjol
 Rambut
• Warna : Hitam
• Tebal/tipis : Tipis
• Distribusi : Merata
• Alopesia : Tidak ada
• Lain-lain : Tidak mudah dicabut 19
PEMERIKSAAN FISIK
 Mata
• Palpebra : Edema -/-, cekung -/-
• Alis & bulu mata: Simetris, persebaran merata
• Konjungtiva : Anemis -/-
• Sklera : Ikterik -/-
• Produksi air mata : Cukup
• Pupil : 2 mm / 2 mm
• Kornea : Jernih
 Hidung
• Bentuk : Normal
• Napas cuping hidung : +/+
• Sekret : +/+
• Epistaksis : -/-
 Telinga
• Bentuk : Normal
• Sekret : -/-
• Serumen : -/-
• Nyeri: -/- 20
PEMERIKSAAN FISIK
 Mulut
• Bentuk : Normal
• Bibir : Pucat -, sianosis -
• Gusi : Tidak mudah berdarah
• Gigi geligi : +
 Lidah
• Bentuk : Normal
• Pucat : Tidak ada
• Tremor : Tidak ada
• Kotor : Tidak ada
• Warna : Merah muda
 Faring : Hiperemi -, edema -, pseudomembran -
 Tonsil
• Warna : Merah muda
• Pembesaran : T1-T1
• Abses : Tidak ada
• Pseudomembran : Tidak ada
 Leher
• Vena jugularis : Pulsasi -
• Pembesaran KGB : Tidak ada
• Kaku kuduk : Tidak ada
• Massa : Tidak ada
21
PEMERIKSAAN FISIK
 Paru
• Inspeksi: Bentuk Normal, Retraksi -/- Dispnea +,
Pernapasan Thorakoabdominal
• Palpasi : Fremitus vokal simetris kiri=kanan
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler +/+ menurun kedua lapang paru,
Rhonki basah halus +/+, Wheezing -/-
 Jantung
• Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Apeks teraba di ICS V linea axilaris anterior,
Thrill –
• Perkusi
Batas jantung kanan: ICS IV Linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri : ICS V Linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi : S1S2 Tunggal regular, murmur -, gallop -

22
PEMERIKSAAN FISIK
 Abdomen
• Inspeksi: Datar
• Auskultasi : BU+ 11x/ menit
• Palpasi : Hepar tidak teraba
Limpa tidak teraba
Ginjal tidak teraba
Massa –
• Perkusi : Timpani
 Genital : Laki-laki
 Anus :+
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2
detik, sianosis -, edema –
23
PEMERIKSAAN FISIK
  Lengan Tungkai
Kiri Kanan Kiri Kanan

Gerakan + + + +

Tonus Normotoni Normotoni Normotoni Normotoni

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Klonus - - - -

Refleks Fisiologis + + + +

Refleks Patologis - - - -

Sensibilitas + + + +

Tanda meningeal - - - -

24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 11,7 10,5 – 12,6 g/dl
Leukosit 12,9 5.0-10.0 x 10^3 /uL
Eritrosit 4,49 3.70-4.90 x 10^6 /uL
Trombosit 424 250-600x10^3 /uL
Hematokrit 35 33-38 %
MCV 78 70.00-78.00 fL
MCH 26 23.00-30.00 pg
MCHC 34 31.00-37.00 g/dl
Limfosit 39 25-50 %
Monosit 4 2.0-8.0 %
Eosinofil 4 0- 5.0 %
Basofil 0 0-1 %

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


GDS 89 <200 mg/dl 25
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Keterangan :
Jantung normal
Bercak opasitas pada perihiller dan
parakardial paru kanan
Diafragma dan sinus baik
Tulang dan sendi baik

Kesan : Broncopneumonia Perihiller dan


Perikardial Kanan

26
DIAGNOSIS
Bronkopneumonia
Diagnosis Klinis : Pneumonia
Batuk Bronkiolitis

TB

Bronkopneumonia

Paru Bronkiolitis

TB
Sesak

Jantung
27
PENATALAKSANAAN

 IVFD D5 ¼ NS 10 tpm
 Inj Ampisilin 4x250 mg
 Po. Cetirizine 1x2 cc
 Po. Vectrine sirup 3x2,5 cc
 Po. Rhinos Neo drops 2x0,6 cc
 Nebulisasi Ventolin ½ + NaCl 0,9%/8 jam

28
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : Bonam


 Quo ad functionam : Bonam
 Quo ad sanationam : Bonam

29
PEMERIKSAAN ANJURAN

 Swab antigen
 Pemeriksaan darah lengkap rutin
 Foto rontgen
 Sputum

30
TINJAUAN PUSTAKA

31
BRONKOPNEUMONIA
• Pneumonia lobaris  Peradangan parenkim
Definisi paru meliputi bronkus atau bronkiolus yang
terdistribusi berupa bercak-bercak

• Negara maju  2-4 kasus per 100 anak/tahun


Epidemiolog • Negara berkembang  10-20 kasus per 100
i anak/tahun
• Paling sering anak umur < 5 tahun

Etiologi • Virus, jamur, bakteri

32
BRONKOPNEUMONIA

Klasifikasi • WHO  umur < 2bulan dan umur 2 bulan – 5 tahun

• Stadium 1 (kongesti)
• Stadium 2 (hepatisasi merah)
Patofisiologi • Stadium 3 ( hepatisasi abu)
• Stadium 4 (resolusi)

• Infeksi umum
Manifestas • Gastrointestinal
i Klinis • Respiratori

33
BRONKOPNEUMONIA

Diagnosis • Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang

• Terapi suportif
Penatalaksanaan • Terapi antibiotik

• Empiema, Penumothorax,
Komplikasi Pericarditis purulenta, infeksi
ekstra paru

• Terapi farmakologi yang tepat dan teratur, angka mortalitas dapat


diturunkan hingga <1%
Prognosis • Anak dengan kondisi gizi yang kurang, memiliki angka mortalitas yang lebih
tinggi

34
PEMBAHASAN

35
BRONKOPNEUMONIA

Demam Batuk

Mikroorganisme Terjadinya fibrosis


Inflamasi pada Pelepasan
masuk ke dalam dan proses
parenkim paru mediator inflamasi
parenkim paru eksudatif

Edema alveolar
Resolusi Hepatisasi abu Hepatisasi merah dan kongesti
vaskular

Sesak

36
ANAMNESIS

Pada Pasien Teori


• Batuk sejak 2 hari SMRS. • Gejala infeksi umum :
Batuk berdahak, lendir demam, sakit kepala,
berwarna putih, dan tidak gelisah, malaise,
berbau penurunan nafsu makan
• Sesak dan demam • Gejala respiratorik :
bersamaan dengan batuk. batuk dengan dahak
Namun demam sudah purulen, sesak nafas,
berkurang retraksi dada, takipnea,
• Sulit makan/minum nafas cuping hidung,
merintih, dan sianosis

37
PEMERIKSAAN FISIK

Pada Pasien Teori


• Frekuensi nafas 45x/menit • Pekak perkusi, suara nafas
• Inspeksi : nafas cuping melemah, dan terdapat
hidung rhonki.
• Auskultasi : suara vesikuler • Gejala distress pernapasan
menurun serta adanya seperti takipnea, retraksi
rhonki basah halus di kedua subcostal, dan penurunan
lapang paru suara paru
• Umur > 1 tahun, frekuensi
nafas ≥ 40 kali/menit 
nafas cepat yang
menandakan sesak

38
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada Pasien Teori


• Pemeriksaan • Pneumonia bakteri
laboratorium : didapatkan leukositosis
Leukositosis ( 12.900/uL) • Gambaran thoraks pada
• Pemeriksaan foto thoraks pneumonia bakteri
PA didapatkan bercak ditandai infiltrat alveolar
opasitas pada perihiller berupa konsolidasi segmen
dan perikardial paru kanan atau lobar,
dengan kesan bronkopneumonia, dan air
bronkopneumonia bronchogram
perihiller dan perikardial
kanan
39
PEMERIKSAAN PENUNJANG

A B

Perbandingan foto thoraks pada teori (A) dan pasien (B)

40
PENATALAKSANAAN

Pada Pasien Teori


• Cairan infus D5% ½ NS • Pada pasien dengan asupan
• Injeksi Ampicillin (Antibiotik) per oral yang kurang dapat
4x250 mg diberikan cairan intravena
• Cetirizine (Antihistamin) oral dan dilakukan balans cairan,
1x2 cc antipiretik, analgesik, dan
• Vectrine (Erdosteine) sirup antihistamin untuk menjaga
3x2,5 cc kenyamanan pasien dan
• Rhinos Neo drops mengontrol batuk, serta
nebulisasi untuk
(Pseudoefedrin) 2x0,6 cc memperbaiki mucocilliary
• Nebulizer Ventolin ½ + NaCl clearance
0,9%/8 jam

41
KEBUTUHAN GIZI
Recommended Dietary Allowance Table

Kebutuhan kalori  102 kkal x 11 kg = 989,4 kkal/hari


Kebutuhan protein  1,23 gr x 11 kg = 11,931 gr/hari
Kebutuhan cairan  112-125 ml x 11 kg = 1.086,4-1.212,5 ml/hari
42
PENCEGAHAN

PCV

Hib
Vaksin
DPT

Campak dan
MMR
43
MONITORING

 Pasien diperbolehkan pulang dengan indikasi :


 Gejala dan tanda pneumonia menghilang
 Asupan per oral meningkat
 Pemberian antibiotik oral dapat diteruskan di
rumah
 Kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan di rumah

44
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : Bonam


 Quo ad functionam : Bonam
 Quo ad sanationam : Bonam

45
PENUTUP

46
KESIMPULAN

Anak laki-laki usia 1 tahun 2 bulan datang ke IGD RSUD


dr. Doris Sylvanus dengan diagnosa Pneumonia

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan Tatalaksana


Fisik Penunjang

• Batuk • Takipnea • Leukositosis • Terapi


berdahak • Nafas cuping (12.900 u/L) antibiotik
• Demam hidung • Foto thoraks • Terapi
• Sesak nafas • Suara nafas terdapat suportif
• Penurunan vesikuler bercak
nafsu makan menurun infiltrat pada
serta rhonki perihiller dan
perikardial
paru kanan

47
TERIMA KASIH

48
DAFTAR PUSTAKA
1. KEMENKES RI. Tatalaksana Pneumonia Balita Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama. 2017
2. DINKES. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2019
3. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Republik Indonesia 2013.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
4. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair. Pedoman Diagnosis dan Terapi.
Surabaya. 2006
5. Pedoman Pelayanan Medis. Jilid 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010
6. Murray Nedel’s. 2005. Text Book of Respiratology Medicine, Edisi I. Volume I
United State of America : Elseiver Saunders. Retno AS, Landia S, Makmuri MS.
Pneumonia. Divisi Respirologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR RSU Dr.
Soetomo Surabaya. 2006
7. IDAI. Pedoman Pelayanan Medik IDAI Jilid I. 2009
8. UNICEF. Save The Children and Every Breath Counts. Every Child’s Right to
Survive: A 2020 agenda to end pneumonia deaths. UNICEF. Januari 2020
9. Ebeledike C, Ahmad T. Pediatric Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Januari 49
10. Said M. Buku Ajar Respirologi Anak. 2012
11. Fahrul Udin M . Penyakit Respirasi Pada Anak. 2019
12. Hudoyo, A., Mulawarman, A., Rasmin, M., Swidarmoko, B. & Yunus, F. (Ed.). 1992.
Pulmonologi Klinik. Balai penerbit FKUI. Jakarta.
13. Riyadi, Sujono., Sukarmin. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1, Yogyakarta:
14. Graha Ilmu, 2009.

IDAI.2015. Bila Anak Sesak Napas, Kapan Harus Dibawa ke Unit Emergensi ?
Diunduh dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bila-anak-sesak-
napas-kapan-harus-dibawa-ke-unit-emergensi Diakses 1 Februrari 2021
15. Danususanto, Halim.2013. Buku saku ilmu penyakit paru. Edisi 2. EGC : Jakarta
16. Soghier Lamia. Reference Range Values for Pediatric Care. American Academy for
Pediatrics. 2014
17. Rahajoe, N. Nastiti dkk. Respirologi Anak, IDAI, Jakarta, 2008.
18. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku bagan Manajemen Terpadu
Balita Sakit. 2019

50

Anda mungkin juga menyukai