Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER TIROID

PADA Ny. M.I DI RUANGAN ASOKA BOUGENVILL

RUMAH SAKIT R.W MONGINDISI TELING

Di susun Oleh:

Kelompok II

Sury Dayo (18061027)

Angelina Manoy (18061049)

Eva Mabuka (18061099)

Jessica Pinangkaan (18061083)

Javier Tuerah (17061165)

Dosen Pembimbing : Cindi Oroh, S.Kep ., Ns., M.Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Kanker Tiroid
Pada Ny. M.N Di Ruangan Asoka Bougenvill Rumah Sakit R.W Monginsidi Teling”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
keperawatan medikal bedah.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami hambatan dan
kesulitan namun berkat bantuan, bimbingan, pengarahan serta motivasi dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah dapat bermanfaat bagi perkembangan dalam bidang
keperawatan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik sangat kami harapkan dari
pembaca guna meningkatakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah pada tugas lain dan waktu
mendatang.
DAFTAR ISI
BAB I

KONSEP TEORI PENYAKIT


BAB II

KONSEP TEORI ASUHAN KEPERAWATAN


BAB III

KASUS

Ny M.I datang ke rumah sakit dengan keluahan nyeri pada bagian leher dan timbul
benjolan dibagian leher sejak ± 3 bulan yang lalu dan benjolan makin besar. Suara serak dan
saat berbicara terasa mengganjal. Tubuh terasa lemah dan pusing, klien juga jarang tidur
disertai dengan rasa cemas dan khawatir dikarenakan benjolan yang timbul pada lehernya.
Setelah diperiksa dokter klien diharuskan untuk operasi, dan setelah dioperasi klien
mengalami rasa nyeri pada bagian lehernya dan terdapat edema serta perdarahan pada bagian
leher yang dioperasi.
BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M.I
Umur : 21 tahun
TTL : 21 Maret
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Manado
Status Perkawinan : Belum kawin
Agama : Kristen
Pekerjaan : Swasta
2. Status kesehatan saat ini
a. Alasan kunjungan ke rumah sakit : timbul benjolan sejak ±3 bulan yang lalu
dan benjolan semakin besar
b. Keluhan utama saat ini : Suara serak, benjolan makin besar, waktu menelan
terasa mengganjal, tubuh lemah dan pusing
c. Lama keluhan : ±3 bulan
d. Timbulnya keluhan : tiba-tiba sehingga klien tidak menyadarinya
e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah : berobat ke poliklinik dan
dirujuk ke rumah sakit.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Sebelumnya klien hanya mengeluh suaranya yang berubah menjadi serak,
terasa ada gangguan waktu menelan serta teraba benjolan kecil. Klien tidak
mempunyai riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti yang dialaminya
kini.
4. Pengkajian fisik
a. Sistem pernafasan
RR = 18 x/m, tidak ada sesak nafas, suara nafas normal
b. Sistem hemodinamika
TD = 110/70 mmHg, Nadi = 76 x/m, Suhu = 36,5 ℃, drain terpasang,
perdarahan ± 10 cc, tidak ada hematom. Suara jantung vesikuler, suara perifer
baik, turgor baik, intake-output seimbang, infus RL:D5=2:3
c. Sistem kesadaran dan otak
Keadaan umum baik, compos mentis, pusing masih. Klien tampak masih
mengantuk, tidak ada muntah, pupil normal, orientasi baik, GCS 4 5 6
d. Sistem perkemihan
BAK spontan (tanpa kateter), warna kuning jernih
e. Sistem pencernaan
Puasa sampai ada bising usus dan flatus. Minum susu diet TKTP. Klien
memiliki riwayat sakit maag.
f. Sistem integumen dan muskuloskeletal
Luka post op dileher diverban dengan baik. Terjadi perdarahan dalam bentuk
rembesan luka post op pada malam hari, pukul 24.00 WIB dan pukul 03.00
WIB. Dressing dan rawat luka dilakukan 3x (pada pagi hari). Kulit leher
sekitar luka operasi terlihat kemerahan dan bengkak.
5. Pengakajian psikososial
a. Pola pikir dan persepsi
Keluhan yang dialami klien : klien merasa terganggu dengan adanya benjolan
dilehernya.
b. Persepsi diri
Klien khawatir benjolan yang ada dilehernya akan membesar sehingga ia
bersedia dioperasi.
c. Suasana hati
Klien merasa lega karena benjolan dilehernya sudah tidak ada lagi.
d. Hubungan/komunikasi
Klien mudah diberikan penjelasan dan cepat memahami maksud dan tujuan
dari penjelasan tersebut. Klien selalu didampingi oleh nenek, kakak dan teman
sekerjanya.
6. Data laboratorium dan radiologi
Thorax foto :
- Cor : besar dan bentuk normal
- Pulmo : tidak nampak metastase
- Trakea : tampak deviasi ke kanan

Laboratorium :

- Leukosit : 12, 7 x1000/UL


- Hb : 10,4 g/dl
- PCV : 30,7

B. ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS : Krisis situasi, Ansietas
Klien mengatakan merasa rencana operasi
khawatir benjolan yang ada
dilehernya akan membesar
sehingga ia bersedia dioperasi.
DO :
-Klien tampak cemas dan
khawatir
-klien tampak lemah

2. DS : Pola tidur tidak


Klien mengatakan jarang tidur efektif
dikarenakan benjolan yang timbul
di lehernya membuat klien tidak
nyaman
DO :
Klien tampak masih mengantuk
3. DS : Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri pada
bagian lehernya
DO :
-Klien tampak menahan nyeri
-Adanya nyeri telan dan kesulitan
menelan
-Skala nyeri 4
4. DS : Perdarahan Komplikasi
Klien mengatakan kepalanya
pusing dan nyeri pada daerah
operasi
DO :
Hb = 10,4 g/dl
TD = 110/80 mmHg
N = 72 x/mnt
RR = 18 x/mnt
Drainase = ± 10 cc
5. DS : Obstruksi akibat Bersihan jalan
Klien mengatakan nyeri waktu adanya perdarahan nafas tidak efektif
menelan dan menarik nafas atau edema pada
DO : tempat
-Suara klien serak ketika pembedahan,
berbicara kerusakan syaraf
-RR = 20 x/mnt laringeal atau luka
-Hb = 9,8 g/dl pada kelenjar tiroid.
-Perdarahan pada malam hari 3x
dan merembes.
- klien tampak pucat

6. DS : Infeksi luka Komplikasi


Klien mengatakan tubuhnya
terasa lemah
DO :
- Muka pucat
- Hb = 9,8 g/dl
- Bengkak dan kemerahan pada
luka operasi
- Rawat luka sebelum waktnya

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre-Operasi

PRIORI DIAGNOSA TUJUAN/KR INTERVENSI RASIONAL


TAS KEPERAWAT ITERIA
AN HASIL
2. Ansietas Setelah 1. jelaskan apa 1. pengetahuan
berhubungan dilakukan yang terjadi tentang apa yang
dengan factor tindakan selama periode diperlukan
kurang keperawatan pra operasi dan membantu
pengetahuan selama 1x24 pasca operasi, mengurangi
tentang kejadian jam termasuk tes ansietas dan
pra operasi dan Ansitas klien laboratorium pra meningkatkan
pasca operasi, berkurang/hila op, alasan puasa. kerjasama klien
takut tentang ng Informasikan selama
beberapa aspek Dengan klien bahwa pemulihan,
pembedahan kriteria hasil: obatnya tersedia mempertahankan
-klien bila diperlukan kadar analgesic
mengungkapka untuk mengontrol darah konstan
n lebih sedikit nyeri, anjurkan memberikan
perasaan untuk control nyeri
gugup membertahu nyeri terbaik
-postur tubuh dan meminta obat
rileks nyeri sebelum
nyerinya
bertambah.
2. informasikan 2. pengetahuan
klien bahwa ada tentang apa yang
suara serak dan diperkirakan
ketidaknyamanan membantu
menelan dapat mengurangi
dialami setelah ansietas.
pembedahan,
tetapi akan hilang
secara bertahap
dengan
berkurangnya
bengkak ±3-5 hari
3. ajarkan dan 3. praktek
biarkan klien aktifitas-aktifitas
mempraktekan pasca operasi
bagaimana membantu
menyokong leher menjamin
untuk penurunan
menghindari program pasca
tegangan pada operasi
insisi bila turun terkomplikasi
dari tempat tidur
dan batuk
4. biarkan klien 4. dengan
dan keluarga mengungkapkan
mengungkapkan perasaan
perasaan tentang membantu
pengalaman pemecahan
pembedahan masalah dan
perbaiki jika ada memungkinkan
kekeliruan pemberi
konsep. perawatan untuk
mengidentifikasi
kekeliruan yang
dapat menjadi
sumber kekuatan.
Keluarga adalah
system
pendukung bagi
klien .
5. anjurkan klien 5. klien dapat
latihan teknik mengatasi
relaksasi dan ansietas melalui
reduksi stres latihan relaksasi
3. Pola tidur tidak Setelah 1. pantau keadaan 1. mengetahui
efektif dilakukan umum klien dan kesadaran dan
berhubungan tindakan TTV kondisi tubuh
dengan keperawatan dalam keadaan
ketidaknyamana selama 1x24 normal atau tidak.
n dan sering jam 2. kaji pola tidur 2. untuk
terbangun saat Diharapkan mengetahui
malam hari Klien dapat kemudahan dalam
istirahat tidur
malam yang 3. ciptakan 3. untuk
optimal suasana nyaman, membantu
Dengan kurangi atau relaksasi pada
criteria hasil : hilangkan saat tidur
klien tidak distraksi
tampak lingkungan dan
mengantuk gangguan tidur.
lagi. 4. kaji fungsi 4. untuk
pernafasan : mengetahui
bunyi nafas, tingkat
kecepatan, irama. kegelisahan
5. catat tindakan 5. untuk
kemampuan memantau
untuk mengurangi seberapa jauh
kegelisahan dapat bersikap
tenang dan rilex.

1. Nyeri akut Setelah 1. ajarkan pola 1. untuk


berhubungan dilakukan istirahat tidur mengurangi nyeri
dengan adanya tindakan 2. kaji PQRST 2. untuk
desakan/pemben keperawtan mengetahui
gkakan oleh selama 2x24 keadaan umum
nodule tumor jam nyeri klien
dapat 3. kaji kualitas, 3. untuk
berkurang/hila lokasi frekuensi mengetahui
ng nyeri sejauh mana nyeri
Dengan dirasakan
Kriteria hasil : 4. posisikan klien 4. mengurangi
Tidak ada lagi senyaman rasa nyeri
nyeri telan dan mungkin
kesulitan 5. ajarkan teknik 5. membantu
menelan relaksaki dan klien menjadi
distraksi rileks
6. kolaborasi 6. untuk
pemberian mengurangi rasa
analgetk nyeri

Post Operasi

PRIORI DIAGNOSA TUJUAN/KRI INTERVENSI RASIONAL


TAS KEPERAWATA TERIA HASIL
N
2. Resiko tinggi Setelah 1. Pantau : 1. Untuk
terhadap dilakukan -TD, nadi, RR, mendeteksi tanda-
komplikasi tindakan setiap 2x24 tanda awal
berhubungan keperawatan jam/hari, bila perdarahan
dengan selama 24 jam stabil tiap 4 jam.
perdarahan post perdarahan -Status balutan :
op tidak ter jadi. inspeksi tiap 2x24
Tiroidektomi. Dengan jam, kemudian
kriteria hasil : tiap 8 jam
Tidak ada 2. Beritahu dokter 2. Temuan ini
manifestasi bila drainase menandakan
dari merah terang perdarahan
perdarahan pada balutan, berlebihan dan
penurunan TD perlu perhatian
disertai serta penanganan
peningkatan nadi tenaga medis dan
dan nafas. dengan segera.
3. Untuk
3. Pertahankan menangani beban
klien pada posisi pada leher
semi sehingga tidak
fowler/tempatkan ekstensi dan luka
bantal di leher insisi tidak
bagian belakang terbuka.
untuk sokongan
4. tempatkan bel 4. temuan ini
pada sisi tempat menandakan
tidur dan perdarahan
instruksikan klien berlebihan dan
untuk member perlu perhatian
tanda bila medis segera.
tersedak atau
sensasi tekanan
pada daerah insisi
terasa
5.

1. Bersihan jalan Setelah 1. monitor tanda- 1. monitor dan


nafas tidak dilakukan tanda respiratori mengkaji terus-
efektif tindakan distress, sianosis, menerus dapat
berhubungan keperawatan takipnea dan membantu untuk
dengan selama 1x24 nafas yang mendeteksi dan
obstruksi akibat jam berbunyi mencegah
adanya -pola nafas masalah
perdarahan atau berada dalam pernafasan
edema pada batas normal 2. anjurkan klien 2. kerusakan pada
tempat -klien dapat untuk berbicara saraf laringeal
pembedahan, bicara dengan setiap 2 jam tanpa selama
kerusakan saraf suara biasa merubah nada pembedahan
laringeal atau Dengan suara tiroid dapat
luka pada kriteria hasil menyebabkan
kelenjar -paru-paru 3. pertahankan penutupan glotis
paratiroid klien bersih klien dalam posisi 3. dengan
-obstruksi semi fowler mempertahankan
tidak terjadi dengan diberi posisi dan
kantung es (ice pemberian es
bag) untuk dapat mengurangi
mengurangi pembengkakan.
bengkak
4. periksa sensasi
klien karena 4. pembedahan
keketatan didaerah leher
disekeliling dapat
tempat insisi menyebabkan
obstruksi jalan
nafas karena
5. adanya edem post
op
5.
3. Resiko tinggi Setelah 1. ganti balutan 1. untuk
terhadap dilakukan sesuai program mencegah
komplikasi tindakan dengan masuknya bakteri
berhubungan keperawatan penggunaan
dengan infeksi selama 2x24 teknik steril
luka jam 2. beritahu dokter
-infeksi luka bila ada tanda- 2. temuan ini
tidak terjadi tanda infeksi menandakan
sampai aft infeksi luka dan
semua jahitan perlu terapi
Dengan 3. anjurkan klien antibiotik
kriteria hasil : untuk 3. gizi yang
Tidak ada menghabiskan cukup dan baik
tanda-tanda diet TKTP atau dapat
infeksi makanan mempertahankan
tambahan tubuh dan
mencegah infeksi
serta
mempercepat
kesembuhan

BAB V

ANALISA KASUS
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai