Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL CARE

Oleh :
ELVA FITRIANI
2030282034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL CARE PADA Ny. D DENGAN
MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN PEMBERIAN ASI
(PRODUKSI ASI TIDAK LANCAR)

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Ny.D
2. Usia : 24 Tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Pendidikan : SMA
7. Alamat : Simarsok, Baso
Nifas : Nifas hari ke 20
TGL Persalinan : 09 Juli 2021
TGL Pengkajian : 29 Juli 2021

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan setelah melahirkan produksi ASI tidak lancar sehingga bayi
diberi susu formula (keterlambatan produksi ASI), klien mengatakan produksi ASI
nya hanya sedikit, klien mengatakan tidak tahu cara perawatan payudara, isapan
bayi pada payudara tidak kontinue dan bayi sering menolak.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


a. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya:
Klien mengatakan Produksi ASI tidak lancar

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan:


Klien mengatasinya hanya dengan memberi bayi susu formula.

b. Severity :
klien menyatakan keinginan untuk meningkatkan kemampuan memberi
ASI eksklusif
D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
a. Penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakn tidak mempunyai penyakit sebelumnya
b. Pengobatan atau tindakan yang dilakukan :
Tidak ada
c. Pernah di rawat / dioperasi :
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit
d. Lama Dirawat :
Tidak ada
e. Alergi :
Paien mengatakan tidak ada riwayat alergi
f. Imunisasi :
Lengkap

E. KESEHATAN KELUARGA
a. Orang tua
Orang tua pasien tidak memiliki penyakit berat.
b. Saudara kandung
Saudara kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit.
c. Penyakit keturunan yang ada
Pada garis keturunan, keluarga klien tidak memiliki penyakit keturunan.
d. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada keluarga klien yang memiliki riwayat atau mengalami gangguan
jiwa.
e. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada anggota keluarga pasien yang meninggal
f. Penyebab meninggal
Tidak ada.
F. RIWAYAT OBSTETRIK

G: 0 P: 1 A: 0 TTP: 09 Juli 2021

(G ) Pengkajian di saat dia hamil

NO Umur Kompikasi/Masalah Kondisi Penolong


Anak
Kehamilan Persalinan Nifas
1 3 Tidak ada Normal Tidak Baik dan Bidan
minggu masalah ada Sehat
masalah

G. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


a. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Persepsi klien terhadap pemberian ASI itu adalah pemberian ASI sangat penting,
tetapi klien tidak tahu cara mengatasinya.
b. Konsep diri:
 Gambaran diri
Klien menerima seluruh bagian tubuhnya, tanpa merasa ada yang kurang
 Ideal diri
Klien menginginkan mampu memberi ASI kepada bayinya
 Harga diri
Klien cukup dihargai di lingkungan sekitar dan dalam pengambilan
keputusan di lingkungan keluarga
 Peran diri
Klien berperan sebagai orang tua dan sebagai istri yang memiliki satu
anak.
 Identitas
Semenjak melahirkan pasien hanya melakukan aktivitas di rumah seperti
merawat bayinya

c. Keadaan emosi : Keadaan emosi klien stabil


d. Hubungan sosial
 Orang yang berarti:
Orang tua, terutama ibu klien adalah orang yang berarti bagi klien.
 Hubungan dengan keluarga:
Hubungan klien dengan keluarga baik
 Hubungan dengan orang lain:
Hubungan klien dengan orang lain baik, tampak teman-teman dan tetangga
klien datang menjenguk klien.
 Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

e. Spiritual
 Nilai dan keyakinan
Klien meyakini Allah SWT sebagai Tuhan yang berkuasa atas segalanya dan
hanya kepada-Nya tempat memohon.
 Kegiatan ibadah
Klien rajin mengerjakan shalat 5 waktu.

H. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran klien baik

b. Tanda-tanda vital
 Suhu tubuh : 36,8 oC
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 78 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 TB : 158 cm
 BB : 55 kg

f. Pemeriksaan
Kepala
 Bentuk : Simetris
 Ubun-ubun : Normal, fontanel berada di tengah, tidak
tedapat lesi
 Kulit kepala : Bersih
Rambut
 Penyebaran dan keadaan rambut :
Penyebaran merata, dengan rambut lurus
 Bau :
Rambut klien tidak bau
 Warna kulit :
Hitam

Wajah
 Warna kulit : Putih
 Struktur wajah : Simetris

Mata
 Kelengkapan dan kesimetrisan :
Normal, simetris antara dextra dan sinistra
 Palpebra :
Normal,dapat menutup dan membuka mata, tidak ada kemerahan.
 Konjungtiva dan skela :
Konjungtiva tidak anemis, sklera putih tidak ikterik
 Pupil :
Isokor (sama kanan kiri), posisi di tengah
 Cornea dan iris :
Tidak dilakukan pemeriksaan
 Visus :
penglihatan pasien bagus
 Tekanan bola mata :
Tidak dilakukan pemeriksaan

Hidung
 Tulang hidung dan posisi septum nas :
Normal, berada di tengah.
 Lubang hidung :

 Normal, simetris antara dextra dan sinistra


 Cuping hidung :
 Tidak ada pernapasan cuping hidung
Telinga
 Bentuk telinga : Simetris antara dextra dan sinistra
 Ukuran teringa : Normal
 Lubang telinga : Normal, tidak ada lateralisasi telinga kanan dan
kiri
Mulut dan faring
 Keadaan bibir : Normal dan lembab
 Keadaan gusi dan gigi : Gusi klien merah muda dan gigi klien
lengkap
 Keadaan lidah : Lembab
 Orofaring : Normal, tampak klien tidak mengalami
gangguan dalam proses menelan

Leher
 Posisi trachea : Berada di tengah
 Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
 Suara : Suara klien jelas
 Kelenjar limfa : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa
 Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena jugularis
 Denyut nadi karotis : Teraba kuat

Pemeriksaan integumen
 Kebersihan : Kulit klien bersih
 Kehangatan : Akral hangat
 Warna : Putih
 Turgor : Kembali < 3 detik
 Kelembapan : Kulit teraba lembab
 Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit

Pemeriksaan payudara
 Ukuran dan bentuk : Normal, ukuran sama
 Warna payudara dan aerola : aerola berwarna hitam.
 Kondisi payudara dan puting : Kondisi payudara kotor
 Produksi Asi : Produksi ASI klien hanya sedikit
I. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Pola makan dan minum
 Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari
 Nafsu/selera makan : Nafsu makan klien bagus
 Nyeri ulu hati : Tidak ada
 Alergi : Tidak ada riwayat alergi
 Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah
 Waktu pemberian makan : Pagi pukul 08.00, siang pukul 13.00, dan
malam 20.00 WIB
 Jumlah dan jenis makanan : Jenis makanan yang diberikan yaitu nasi,
ikan, sayur dan buah, serta klien tidak suka minum susu.
 Waktu pemberian cairan/minum :
Klien minum saat setelah beraktivitas dan selesai makan serta disaat klien
haus, klien minum kurang lebih 7 gelas (1050 ml gelas/hari)
 Masalah makan dan minum : Klien tidak mempunyai masalah
dalam makan dan minum
b. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum melahitkan
 Tidur malam : 6-8 jam yaitu pukul 23.00 – 06.00 WIB
 Tidur siang : klien tidak terbiasa tidur siang
 Kwantitas : kadang klien terbangun di malam hari karena ingin BAK

Setelah melahirkan
 Tidur malam : klien tidur lebih awal yaitu pukul 21.00 – 01.00 WIB
 Tidur siang : pukul 11.00 – 14.00 WIB
 Kwantitas : klien sering terbangun, setiap pukul 01.00 WIB, pukul
03.00 WIB serta pukul 04.00 WIB karena bayinya rewel, susah untuk
memulai tidur lagi, klien merasa kelelahan, mengantuk, kurang energi,
kurang minat terhadap sekitar dan tidur nya tidak memuaskan karena
tanggung jawab nya sebagai orang tua.

c. Perawatan diri/personal hygiene


 Kebersihan tubuh : Bersih
 Kebersihan gigi dan mulut : Bersih, tidak terdapat plak dan
karies
 Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku klien panjang
d. Pola kegiatan/aktivitas
 Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total
Aktivitas sehari-hari klien dilakukan seicara mandiri. Kegiatan atau
aktivitas setiap harinya yaitu mengurus bayi nya.
 Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
Selama dirawat dirumah klien tetap dapat menjalan shalatnya.

J. POLA ELIMINASI
a. BAB
 Pola BAB : Normal, 1 kali sehari
 Karakteristik feses : Normal, feses berbentuk dan berwarna kuning
 Riwayat pendarahan : Tidak ada riwayat pendarahan
 BAB terakhir : 1 hari yang lalu
 Diare : Tidak ada
 Penggunaan laktasif : Tidak ada
b. BAK
 Pola BAK : 6-7 kali / hari
 Karakteristik urin : kuning
 Kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK
 Penggunaan diuretik :Tidak ada penggunaan diuretik
 Upaya mengatasi masalah : Tidak ada

K. MEKANISME KOPING
Adaptif, menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dengan anggota keluarga.
ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah


Keperawatan
1 DS: Primipara Ketidakefektifan
 Klien mengatakan setelah pemberian ASI
melahirkan produksi ASI
tidak lancarr sehingga bayi Adaptasi Fisiologi
diberi susu formula Rendah
(keterlambatan produksi ASI)
 Klien mengatakan produksi
ASI nya hanya sedikit setelah Produksi ASI
seminggu melahirkan Sedikit

 Klien mengatakan tidak tahu


cara perawatan payudara.

Ketidakefektifan
DO:
Pemberian ASI
 Riwayat obstetri: G1P1A0
 Tampak ketidakadekuatan
suplai ASI
 Payudara dan puting tampak
kotor
 Isapan bayi pada payudara
tidak kontinue
 Bayi menolak untuk lacth on
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan.
Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria yang harus
ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah yang muncul berdasarkan analisa
data:
1. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d Ketidakadekuatan suplai ASI d/d klien
mengatakan setelah melahirkan produksi ASI tidak lancar sehingga bayi diberi
susu formula (keterlambatan produksi ASI), produksi ASI hanya sedikit
setelah melahirkan, klien mengatakan kurang mengetahui cara perawatan
payudara, isapan bayi pada payudara tidak kontinue, bayi menolak untuk lacth
on, tampak ketidakadekuatan suplai ASI dan riwayat obstetri: G1P1A0
3. INTERVENSI

Hari/ No. Perencanaan Keperawatan


Tanggal Dx
Rabu/ 1. Tujuan dan Kriteria Hasil:
30 Juli Tujuan : Pasien mengetahui tentang cara perawatan
2021 payudara bagi ibu menyusui.
Kriteria hasil :
1. Produksi ASI lancar

2. Klien mengetahui cara merawat payudara bagi ibu


menyusui

3. Payudara bersih
4. Bayi mau menyusu
Rencana Tindakan Rasional

1) Kaji penyebab kurang  Membantu intervensi


produksi ASI selanjutnya

2) Ajarkan ibu tentang  Untuk menurunkan


kebutuhan nutrisinya ansietas

3) Jelaskan kepada klien  Membantu


tentang pentingnya manfaat mempertahankan suplai
ASI ASI yang adekuat

4) Anjurkan kepada klien  Klien akan mengerti


untuk melatih bayi agar dan senang menyusui
dapat menghisap putting susu bayinya
dengan baik karena dapat
merangsang puting ibu
keluar.
5) Instruksikan kepada ibu  Memungkinkan puting
tentang alat pemompa menonjol keluar
payudara untuk mengurangi
kongesti payudara

6) Lakukan metode terapi  Untuk memperlancar


oksitosin untuk merangsang produksi ASI
hormon prolactin dan
oksitosin guna memperlancar
ASI

7) Berikan Vidio Edukasi


 Membantu memenuhi
metode terapi oksitosin guna
kebutuhan
memberikan wawasan
pembelajaran ibu
kepada ibu

4. IMPLEMENTASI
Hari/ No. Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tanggal Dx
Rabu/ 1 1) Mengkaji penyebab kurang S :
30 juli produksi ASI seperti memeriksa  Klien mengatakan
2021 puting susu ibu dan makanan ASI keluar sedikit
yang di konsumsi pasien
 Klien mengatakan
2) Mengajarkan ibu tentang jarang
kebutuhan nutrisinya seperti membersihkan
menganjurkan ibu untuk payudara selama
mengonsumsi makanan yang hamil
bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi
protein, dan banyak mengandung  Klien mengatakan
cairan yaitu susu, sayuran hijau kurang mengetahui
yang mengandung zat (bayam, cara perawatan
brokoli, buncis), buah berwarna payudara
kuning dan jingga (tomat, pepaya,
mangga masak, alpukat, jambu  Klien mengatakan
biji merah, pisang), dan minum tidak sukak minum
air putih 8-12 gelas/hari untuk susu.
mengurangi dehidrasi.

3) Menjelaskan kepada klien tentang


pentingnya manfaat ASI karena
ASI bagus untuk pertumbuhan
bayi dan perkembangan
kecerdasan bayi

4) Anjurkan kepada klien untuk


melatih bayi agar dapat
menghisap putting susu dengan
baik karena dapat merangsang
puting ibu keluar.
5) Instruksikan kepada ibu tentang O :
alat pemompa payudara untuk  ASI keluar sedikit
mengurangi kongesti payudara
 Payudara dan
puting susu tampak
6) Lakukan metode terapi oksitosin kotor
untuk merangsang hormon
 Klien tampak
prolactin dan oksitosin guna
menghabiskan
memperlancar ASI
makanannya
Dengan cara :
dengan porsi 1 nasi,
1 Ibu rileks duduk bersandar ke
sayur dan ikan.
depan, tangan di lipat diatas
meja dengan kepala
A : intervensi belum
diletakkan di atasnya
teratasi
2 payudara tergantung lepas
tanpa bra
P : intervensi
3 penolong memijat di
dilanjutkan
sepanjang sisi tulang
belakang
4 menggunakan dua kepalan
tangan dengan ibu jari
menunjuk ke depan
5 5. tekan kuat membentuk
gerakan melingkar-lingkar
kecil
6 6. Lakukan pemijatan hingga
sebatas tali bra
7 Lakukan hingga 2 – 3 menit

7) Berikan Vidio Edukasi metode


terapi oksitosin guna memberikan
wawasan kepada ibu

Anda mungkin juga menyukai