Anda di halaman 1dari 19

Lampiran.

RESUME KEPERAWATAN ANTENATAL

Nama Mahasiswa : Diah Dwi Putri

Irianto Stambuk 14420201046

Tgl. Pengkajian : Senin 04 Mei 2020

Ruangan/RS : Poli Kandungan / RSIA St. Khadijah 1 Makassar

DATA UMUM KLIEN

1. Identitas Istri
a. Inisial Klien : Ny. K
b. Usia : 28 Tahun
c. Status perkawinan : Kawin
d. Pekerjaan : IRT
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Jl. Urip Sumiharjo
g. No. RM 23 41 51
2. Identitas Suami
a. Inisial : Tn. D
b. Usia : 32 Tahun
c. Status perkawinan : Kawin
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Jl. Urip Sumiharjo
3. Keluhan Utama
Mual muntah
4. Riwayat Keluhan Utama
Klien mengeluh mual disertai dengan muntah semenjak usia kehamilan ± 3 bulan yang
dirasakan sampai saat ini di usia kehamilan 7 bulan dengan frekuensi 2-3 kali/ hari mual
muntah dirasakan memberat dipagi hari.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. G 2 P 1 A 0
b. HPHT : 12 Oktober 2019
c. Taksiran partus :………..
d. TBJ :……….
e. Usia gestasi :……..
f. Letak janin sungsang, dengan persentase bokong
g. Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak umur 5 bulan
h. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
i. Ibu mengatakan telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 (empat) kali di
puskesmas
j. Ibu mengatakan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 (satu) kali di puskesmas
k. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat – obatan tanpa anjuran/resep dari
bidan/dokter
6. Riwayat kehamilan Dulu

Keadaan
Jenis Jenis
No. Tahun Penolong Bayi waktu Masalah kehamilan
persalinan Kelamin lahir
1. 2006 Normal Bidan Perempuan Normal Mual muntah dirasakan
mulai usia kehamilan 3 – 6
bulan
Pengalaman menyusui : Ya/Tidak Berapa lama : Sampai anak usia 2 tahun

7. Riwayat Kesehatan Lalu


a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, & DM
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi dan opname di rumah sakit
c. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat – obatan
d. Ibu mengatakan tidak ada ketergantungan obat alkohol dan rokok
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menjadi acceptor KB
9. Riwayat Reproduksi
Riwayat haid :
a. Menarche : ± 16 tahun
b. Siklus haid : 28 – 30 hari
c. Lama haid : 5 – 6 hari
d. Disminore : tidak ada
10. Riwayat Genekologi
a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit kelamin dan kandungan
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular seksual
11. Riwayat Psikologis, Spiritual, dan Ekonomi
a. Adaptasi psikologis : Cemas dan khawatir dengan kondisi kehamilannya karena klien
sering mual muntah dan nafsu makannya berkurang tidak seperti kehamilan pertama,
klien juga mengatakan sulit berkonsentrasi, selama pemeriksaan klien tampak gelisah
dan tegang.
b. Adaptasi spiritual : ibu rajin melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan dan
terkadang mendengarkan alunan ayat suci ke bagian perut ibu.
c. Adaptasi ekonomi : ibu dan keluarga mampu memenuhi kebutuhan bayinya kelak
12. Persiapan Persalinan
a. Senam hamil : Tidak pernah
b. Rencana tempat melahirkan : RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar
c. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : Perlengkapan bayi sudah disiapkan
d. Kesiapan mental ibu dan keluarga : Mental klien dan keluarga tidak bermasalah,
berhubung saat ini kehamilan kedua
e. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan: klien memiliki pengetahuan yang cukup tentang persalinan karena sudah
memiliki pengalaman melahirkan.
f. Perawatan payudara : klien tidak pernah melakukan perawatan khusus untuk merawat
payudara
13. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1) Nutrisi
Sebelum hamil Saat hamil
• Berat badan : 53 kg • Berat badan pemeriksaan sebelumnya:
• Tinggi badan : 158 cm 50 kg, pemeriksaan sekarang : 49 kg
• Jenis makanan : nasi, • Tinggi badan : 158 cm
sayur, ikan. • Jenis makanan : nasi, ikan, sayur,
• Makanan yang disukai: buah, susu laktamil
semua makanan • Makanan yang disukai: berkuah
• Makanan yang tidak disukai : • Makanan yang tidak disukai :
tidak ada makanan berminyak
• Porsi makan : 1 – 2 piring • Porsi makan : 1 piring
• Frekuensinya : 3 kali sehari (tidak dihabiskan)
• Pola makan : tidak teratur • Frekuensinya : 2 kali sehari
• Nafsu makan : baik • Pola makan : teratur
• Keluhan : tidak ada • Nafsu makan : kurang
• Keluhan : mual dirasakan ± 2-
3x/hari, muntah ± 2-3x/ hari

2) Eliminasi
Sebelum hamil Saat hamil
1. BAK 1. BAK
• Frekuensi : 3 – 4 kali • Frekuensi : 6 – 8 kali sehari
sehari • Warna : kuning
• Warna : kuning • Bau : amoniak
• Bau : amoniak • Konsistensi : encer
• Konsistensi : encer • Keluhan : sering BAK
• Keluhan : tidak ada 2. BAB
2. BAB • Frekuensi : 1x/4 hari
• Frekuensi : 1 kali sehari • Warna : kuning
• Warna: kuning kecoklatan • Konsistensi feses : keras
• Konsistensi : lunak • Pengeluaran feses lama dan sulit
• Keluhan : tidak ada • Keluhan : Konstipasi
• Penggunaan pencahar (-) • Penggunaan pencahar (-)
• Peristaltik usus : 5 kali / menit

3) Kebutuhan Istirahat Tidur


Sebelum hamil Saat hamil
• Waktu tidur : • Waktu tidur :
- Tidur Siang : jarang - Tidur Siang : 11.00 – 12.30
tidur siang - Tidur malam : 20.00 – 05.00
- Tidur malam : 22.00 • Lama tidur : ± 10 jam/ hari
– 05.00 • Pola tidur : Teratur
• Lama tidur : ± 6 jam/ hari • Kebiasaan tidur : mudah terbangun
• Pola tidur : teratur • Kesulitan tidur : Iya, terkadang
• Kebiasaan tidur : ngorok terbangun untuk BAK dan
• Kesulitan tidur : tidak ada perasaan
mual

14. Pemeriksaan Fisik


a. Tanda Vital
TD : 110/60 mmHg Nadi : 100 x/menit
o
Suhu : 36,5 C Pernapasan : 24 x/menit
b. Kepala dan Leher
1) Kepala : Rambut hitam, Panjang dan bergelombang, Rontok (-)
2) Mata : Kongjutiva Pucat, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, mata cekung
3) Hidung : Tidak ada polip, Fungsi penciuman baik
4) Mulut : Mulut dan gigi bersih, ada caries pada gigi geraham, mukosa bibir
kering
5) Telinga : Fungsi pendengaran baik
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, & distensi vena jugularis
c. Dada
1) Jantung : Tidak ada bunyi tambahan, BJ I dan II murni reguler
2) Paru : Suara napas vesikuler, tidak ada suara tambahan, dispne(-)
3) Payudara : Simetri kiri-kanan, tidak ada nyeri tekan
4) Puting susu : Puting susu terbentuk (Menonjol)
5) Pengeluaran ASI : Belum ada
6) Keluhan : Nyeri
epigastrium P : Mual muntah
Q : Tajam
R : Daerah epigastrium
S : 4 (sedang)
T : Hilang timbul (memberat ketika sudah muntah dirasakan 10 – 15 menit)
d. Abdomen
Inspeksi
1) Linea nigra : Ada, garis lurus perut
2) Striae : Nampak striae albicans disekitar area abdomen
Palpasi
1) Leopold I : Kepala, TFU : 2 jari di atas pusat (22 cm)
2) Leopold II : Situs memanjang punggung kanan, DJJ : 142x/menit
3) Leopold III : Persentasi bokong
4) Leopold IV : Belum masuk PAP
e. Perineum dan Genital
1) Vagina : Tidak ada varises
2) Kebersihan : Tidak dikaji, klien mengatakan selalu dibersihkan
3) Keputihan : Ada
4) Jenis/warna : Kekuningan
5) Konsistensi : Encer
6) Bau : Tidak
7) Hemorrhoid : Tidak ada
8) Masalah Khusus : Klien mengeluh keluar darah sedikit seperti bercak bercak
dari jalan lahir di alami 2 kali
f. Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas : Tidak ada edema dan varises
2) Ekstremitas Bawah : Tidak ada edema dan varises, Refleks patela : +2
g. Mobilisasi dan Latihan
1) Tingkat mobilisasi : Aktif
2) Latihan/senam : Tidak
3) Masalah khusus : Tidak ada
15. Obat – Obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :
a. B1 dan B6 : 1x1
b. Fe : 1x1
c. Cefadroxil
16. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan penunjang :
a. Gol Darah :A
b. Urin Red : (-)
c. Albumin : (-)
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


1. Klien mengeluh mual disertai 1. frekuensi 2-3 kali/ hari mual
dengan muntah muntah dirasakan memberat dipagi
2. Klien mengatakan cemas dan hari
khawatir dengan kondisi 2. klien tampak gelisah dan tegang
kehamilannya 3. Porsi makan : 1 piring (tidak dihabiskan)
3. Klien mengatakan nafsu makannya 4. BB sebelum hamil 53 kg, BB saat
berkurang hamil 49kg
4. Klien mengatakan sulit berkonsentrasi 5. Tampak konjungtiva pucat dan
5. Klien mengeluh konstipasi mata cekung
6. Klien mengeluh : Nyeri 6. Tampak mukosa bibir kering
epigastrium P : Mual muntah 7. Frekuensi BAB : 1x/4 hari, Konsistensi
Q : Tajam feses : keras, Pengeluaran feses lama
R : Daerah epigastrium dan sulit
S : 4 (sedang) 8. Peristaltik usus : 5 kali /
T : Hilang timbul (memberat ketika sudah menit TTV:
muntah dirasakan 10 – 15 menit) TD : 110/60 mmHg
7. Klien mengeluh sering BAK Nadi : 100x/menit
8. Klien mengeluh kesulitan tidur dan Suhu : 36,5o C
mudah terbangun untuk BAK dan Pernapasan : 24x/menit
perasaan mual
9. Klien mengeluh keluar darah sedikit
seperti bercak bercak dari jalan lahir di
alami 2 kali
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS: Kehilangan cairan Hipovolemia
1. Klien mengeluh mual disertai aktif, kekurangan
dengan muntah intake cairan
2. Klien mengeluh sering BAK
3. Klien mengeluh kesulitan tidur
dan mudah terbangun untuk BAK
dan perasaan mual
4. Klien mengatakan sulit
berkonsentrasi DO:
1. frekuensi 2-3 kali/ hari mual
muntah dirasakan memberat dipagi
hari
2. Frekuensi BAB : 1x/4 hari,
Konsistensi feses : keras, Pengeluaran
feses lama dan sulit
3. Tampak konjungtiva pucat dan
mata cekung
4. Tampak mukosa bibir
kering TTV:
TD : 110/60
mmHg Nadi :
100x/menit Suhu :
36,5o C
Pernapasan : 24x/menit
2. DS: Ketidakmampuan Defisit Nutrisi
1. Klien mengeluh mual disertai mencerna
dengan muntah makanan, faktor
2. Klien mengatakan nafsu makannya psikologis
berkurang
DO:
1. frekuensi 2-3 kali/ hari mual
muntah dirasakan memberat dipagi
hari
2. Porsi makan : 1 piring (tidak
dihabiskan)
3. BB sebelum hamil 53 kg, BB
saat hamil 49kg
4. Tampak mukosa bibir kering
5. Tampak konjungtiva pucat dan
mata cekung
3. DS: Agen pencedera Nyeri Akut
1. Klien mengeluh : Nyeri epigastrium fisiologis
P : Mual muntah
Q : Tajam
R : Daerah epigastrium
S : 4 (sedang)
T : Hilang timbul (memberat ketika
sudah muntah dirasakan 10-15
menit)
2. Klien mengatakan sulit
berkonsentrasi DO:
1. klien tampak gelisah dan tegang
2. Tampak konjungtiva pucat dan
mata cekung
3. Tampak mukosa bibir
kering TTV:
TD : 110/60
mmHg Nadi :
100x/menit Suhu :
36,5o C
Pernapasan : 24x/menit
4. DS: Krisis situasional, Ansietas
1. Klien mengatakan cemas dan kekhawatiran
khawatir dengan kondisi mengalami
kehamilannya kegagalan
2. Klien mengatakan sulit
berkonsentrasi DO:
1. klien tampak gelisah dan tegang
2. Tampak konjungtiva pucat dan
mata cekung
3. Tampak mukosa bibir kering
5. DS: Fisiologis Konstipasi
1. Klien mengeluh konstipasi
DO:
1. Frekuensi BAB : 1x/4 hari,
Konsistensi feses : keras, Pengeluaran
feses lama dan sulit
2. Peristaltik usus : 5 kali / menit
3. Tampak mukosa bibir kering
6. DS: Hambatan Gangguan pola tidur
1. Klien mengeluh kesulitan tidur dan lingkungan,
mudah terbangun untuk BAK dan proses penyakit
perasaan mual
DO:
1. Tampak konjungtiva pucat dan
mata cekung
2. Tampak mukosa bibir kering

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kekurangan intake cairan


2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan, faktor
psikologis
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, kekhawatiran mengalami kegagalan
5. Konstipasi berhubungan dengan fisiologis
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan, proses penyakit
INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/Luaran dan Intervensi Keperawatan


(SDKI, 2017) Kriteria Hasil (SIKI, 2017)
(SLKI, 2017)
1. Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia (I.03116)
berhubungan dengan keperawatan diharapkan Observasi
kehilangan cairan status cairan membaik 1) Periksa tanda dan gejala
aktif, kekurangan dengan Kriteria hasil: hipovolemia (mis. frekuensi nadi
intake cairan ditandai - Kekuatan meningkat, nadi teraba lemah,
dengan: DS: nadi tekanan darah menurun, tekanan
1. Klien mengeluh meningkat nadi menyempit, turgor kulit
mual disertai dengan - Turgor kulit meningkat menurun, membran mukosa
muntah - Berat badan meningkat kering, volume urine menurun,
2. Klien mengeluh - Perasaan lemah menurun hematocrit meningkat, haus,
sering BAK - Frekuensi nadi membaik lemah)
3. Klien mengeluh - Tekanan nadi membaik 2) Monitor intake dan output cairan
kesulitan tidur - Membran mukosa Terapeutik
dan mudah membaik 1) Hitung kebutuhan cairan
terbangun untuk - Intake cairan membaik 2) Berikan posisi
BAK dan - Status mental membaik modified
perasaan mual Trendelenburg
4. Klien mengatakan 3) Berikan asupan cairan oral
sulit berkonsentrasi Edukasi
DO: 1) Anjurkan memperbanyak
1. Frekuensi 2-3 kali/ asupan cairan oral
hari mual muntah 2) Anjurkan menghindari
dirasakan memberat perubahan posisi
dipagi hari mendadak
2. Frekuensi BAB : 1x/4 Kolaborasi
hari, Konsistensi 1) Kolaborasi pemberian cairan
feses IV isotonis (mis. NaCl, RL)
: keras, Pengeluaran 2) Kolaborasi pemberian cairan
feses lama dan sulit IV hipotonis (mis. glukosa
3. Tampak 2,5%, NaCl 0,4%)
konjungtiva
3) Kolaborasi pemberian cairan
pucat dan mata
cekung koloid (mis. albumin,
4. Tampak mukosa bibir Plasmanate)
kering 4) Kolaborasi pemberian produk
TTV: darah
TD : 110/60
mmHg Nadi :
100x/menit Suhu :
36,5o C
Pernapasan : 24x/menit
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (I.03119)
berhubungan dengan keperawatan diharapkan Observasi
ketidakmampuan status nutrisi membaik 1) Identifikasi status nutrisi
mencerna makanan, dengan Kriteria hasil : 2) Identifikasi alergi dan intoleransi
faktor psikologis - Kekuatan otot makanan
ditandai dengan: pengunyah meningkat 3) Identifikasi makanan yang disukai
DS: - Kekuatan otot 4) Identifikasi kebutuhan kalori
1. Klien mengeluh menelan meningkat dan jenis nutrien
mual disertai dengan - Verbalisasi keinginan 5) Identifikasi perlunya
muntah untk meningkatkan penggunaan selang nasogastrik
2. Klien nutrisi meningkat 6) Monitor asupan makanan
mengatakan nafsu - Pengetahuan tentang 7) Monitor berat badan
makannya standar asupan 8) Monitor hasil pemeriksaan
berkurang nutrisi yang tepat laboratorium
DO: meningkat Terapeutik
1. Frekuensi 2-3 kali/ - Sikap terhadap 1) Lakukan oral hygiene
hari mual muntah makanan/minuman sebelum makan, jika perlu
dirasakan memberat sesuai dengan tujuan 2) Fasilitasi menentukan
dipagi hari kesehatan meningkat pedoman diet (mis. piramida
2. Porsi makan : 1 - Perasaan cepat makanan)
piring (tidak kenyang menurun 3) Sajikan makanan secara
dihabiskan) - Nyeri abdomen menurun menarik dan suhu yang sesuai
3. BB sebelum hamil - Berat badan membaik 4) Berikan makanan tinggi serat
53 kg, BB saat hamil - Frekuensi makan untuk mencegah konstipasi
49kg membaik 5) Berikan makanan tinggi kalori dan
4. Tampak mukosa bibir - Nafsu makan membaik tinggi protein
kering
5. Tampak konjungtiva - Bising usus membaik 6) Berikan suplemen makanan,
pucat dan mata - Membran mukosa jika perlu
cekung membaik 7) Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
1) Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
2) Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
2) Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan,
jika perlu
3. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
berhubungan dengan keperawatan diharapkan Observasi
agen pencedera tingkat nyeri menurun 1) Identifikasi lokasi,
fisiologis ditandai dengan Kriteria hasil : karekteristik, durasi, frekuensi,
dengan: - Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri
DS: - Meringis menurun 2) Identifikasi skala nyeri
1. Klien mengeluh : - Sikap protektif menurun 3) Identifikasi respons nyeri non
Nyeri epigastrium - Gelisah menurun verbal
P : Mual muntah - Kesulitan tidur menurun 4) Identifikasi faktor yang
Q : Tajam - Diaforesis menurun memperberat dan
R : Daerah - Perasaan depresi memperingan nyeri
epigastrium (tertekan) menurun 5) Identifikasi pengetahuan
S:4 - Anoreksia menurun dan keyakinan tentang nyeri
(sedang) - Perineum terasa 6) Identifikasi pengaruh budaya
T : Hilang timbul tertekan menurun terhadap respon nyeri
(memberat ketika - Ketegangan otot 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada
sudah muntah
dirasakan 10-15 menurun kualitas hidup
menit) - Muntah menurun 8) Monitor keberhasilan terapi
2. Klien mengatakan - Mual menurun komplementer yang sudah
sulit berkonsentrasi - Frekuensi nadi membaik diberikan
DO: - Fungsi berkemih 9) Monitor efek samping
1. Klien tampak membaik penggunaan analgesik
gelisah dan tegang - Nafsu makan membaik Terapeutik
2. Tampak - Pola tidur membaik 1) Berikan teknik non farmakologis
konjungtiva pucat untuk mengurangi rasa nyeri
dan mata cekung (mis. TENS, hypnosis,
3. Tampak mukosa akupresur, terapi music,
bibir kering biofeedback, terapi pijat,
TTV: aromaterapi, teknik imajinasi
TD : 110/60 mmHg terbimbing, kompres
Nadi : 100x/menit hangat/dingin, terapi bermain)
Suhu : 36,5o C 2) Kontrol lingkungan yang
Pernapasan : memperberat rasa nyeri (mis.
24x/menit suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5) Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
4. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan intervensi Reduksi Ansietas (I.09134)
dengan krisis keperawatan maka tingkat Observasi
situasional, ansietas menurun dengan 1) Identifikasi saat tingkat
kekhawatiran kriteria hasil: ansietas berubah (mis. kondisi,
mengalami kegagalan - Verbalisasi khawatir waktu, stresor)
ditandai dengan: akibat kondisi yang 2) Identifikasi kemampuan
DS: dihadapi menurun mengambil keputusan
1. Klien mengatakan - Perilaku gelisah menurun 3) Monitor tanda-tanda
cemas dan - Perilaku tegang menurun ansietas (verbal dan
khawatir dengan - Keluhan pusing menurun nonverbal)
kondisi - Frekuensi nadi menurun Terapeutik
kehamilannya - Tekanan darah menurun 1) Ciptakan suasana terapeutik
2. Klien mengatakan - Pucat menurun untuk menumbuhkan
sulit berkonsentrasi - Pola tidur membaik (5) kepercayaan
DO: 2) Pahami situasi yang membuat
1. Klien tampak ansietas
gelisah dan tegang 3) Gunakan pendekatan yang
2. Tampak tenang dan meyakinkan
konjungtiva pucat 4) Motivasi mengidentifikasi situasi
dan mata cekung yang memicu kecemasan
3. Tampak mukosa Edukasi
bibir kering 1) Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin di alami
2) Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
3) Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4) Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi ketegangan
5) Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemerian obat
antiansietas, jika perlu
5. Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen eleminasi fekal
berhubungan dengan keperawatan diharapkan (I.04151)
fisiologis ditandai eliminasi fekal membaik Observasi
dengan: dengan Kriteria hasil : 1) Identifikasi masalah usus dan
DS: - Kontrol pengeluaran penggunaan obat pencahar
1. Klien mengeluh feses meningkat 2) Identifikasi pengobatan
konstipasi - Keluhan defekasi yang berefek pada kondisi
DO: lama dan sulit gastrointestinal
1. Frekuensi BAB : 1x/4 menurun 3) Monitor buang air besar (mis.
hari, Konsistensi - Mengejan saat warna, frekuensi, volume)
feses defekasi menurun 4) Monitor tanda dan gejala
: keras, - Distensi abdomen diare, konstipasi, atau impaksi
Pengeluaran feses menurun Terapeutik
lama dan sulit - Nyeri abdomen menurun 1) Berikan air hangat setelah makan
2. Tampak mukosa - Kram abdomen menurun 2) Jadwalkan waktu defekasi
bibir kering - Konsistensi feses bersama pasien
membaik 3) Sediakan makanan tinggi serat
- Frekuensi defekasi Edukasi
membaik 1) Jelaskan jenis makanan yang
- Peristaltik usus membaik membantu meningkatkan
peristaltik usus
2) Anjurkan mencatat warna,
frekuensi, konsistensi, volume
feses
3) Anjurkan meningkatkan
aktifitas fisik, sesuai toleransi
4) Anjurkan pengurangan
asupan makanan yang
meningkatkan pembentukam
gas
5) Anjurkan mengkonsumsi
makanan yang mengandung
tinggi serat
6) Anjurkan meningkatkan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat
supositoria anal, jika perlu
6. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan intervensi Dukungan Tidur (I.09265)
berhubungan dengan keperawatan maka pola Observasi
hambatan lingkungan, tidur membaik dengan 1) Identifikasi pola aktivitas
proses penyakit ditandai kriteria hasil: dan tidur
dengan: - Keluhan sulit 2) Identifikasi faktor pengganggu
DS: tidur menurun tidur (fisik dan/atau psikologis)
1. Klien mengeluh - Keluhan tidak puas 3) Identifikasi makanan dan
kesulitan tidur tidur menurun minuman yang mengganggu
dan mudah - Keluhan pola tidur (mis. kopi, teh, alkohol,
terbangun untuk tidur berubah makan mendekati waktu tidur,
BAK dan menurun minum banyak air sebelum tidur)
perasaan mual - Kemampuan beraktivitas 4) Identifikasi obat tidur
DO: meningkat yang dikonsumsi
1. Tampak Terapeutik
konjungtiva pucat 1) Modifikasi lingkungan (mis.
dan mata cekung pencahayaan, kebisingan, suhu,
2. Tampak mukosa matras, dan tempat tidur)
bibir kering 2) Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
3) Fasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
4) Tetapkan jadwal tidur rutin
5) Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan (mis.
pijat, pengaturan posisi, terapi
akupresur)
6) Sesuaikan jadwal pemberian obat
dan/atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur-terjaga
Edukasi
1) Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
2) Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
3) Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
4) Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung
supresor terhadap tidur REM
5) Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur (mis. psikologis, gaya
hidup, sering berubah shift
bekerja)
6) Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi lainnya
Edukasi aktivitas/istirahat:
Observasi
1) Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
1) Sediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat
2) Jadwalkan pemberian
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
3) Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
bertanya
Edukasi
1) Jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara rutin
2) Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
3) Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
4) Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan

Anda mungkin juga menyukai