Anda di halaman 1dari 19

PROTOKOL ETIK PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
MAKASSAR

Isilah form di bawah ini dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada
kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan
penelitian

A. Judul Penelitian (p1)


Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian MDR pada pasien
Tuberculosis Di RSUD Labuang Baji Makassar

1. Lokasi penelitian: Di RSUD Labuang Baji Makassar

2. Waktu penelitian direncanakan (mulai-selesai): Desember 2019- Januari


2020
Ya Tidak
3. Apakah penelitian ini multi senter

4. Jika multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan



etik dari senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah
ada)
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti (mohon CV peneliti utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI)
Nama : Samsudin
Institusi : STIKES Panakkukang Makassar
Anggota peneliti
Nama : Tidak Ada
Institusi :-
2. Sponsor (p9)
Nama : Tidak Ada
Alamat :

C. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman ini akan dipatuhi (p6)
setelah membaca prinsip prinsip yang tertuang pada (p6) maka saya
bersedia mematuhi prinsip tersebut.
2. (Track Record) Riwayat usulan review protocol etik sebelumnya dan
hasilnya (isi dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite
Etik (p7)
Belum ada
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan
ditangani sesuai kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang
diperlukan (p48)
Bila dalam penelitian ini terdapat bukti adanya pemalsuan data maka saya
brsedia di beri sanksi sesui pedoman (p48)
Tanda tangan Peneliti Utama

Makassar ,09 Desember 2019

Samsudin
D. Ringkasan Usulan penelitian (p2)
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami
oleh awam bukan dokter)
TB resisten/kebal obat adalah resisten kuman mycobacterium
tuberculosis dimana kuman tidak dapat lagih dibunuh dengan Obat Anti TB
(OAT) yang sudah digunakan selama ini, dan harus diobati dengan OAT
Resisten Obat ( Second Line Drug). TB MDR adalah TB yang resistan
terhadap isoniazid dan rifampisin secara bersamaan. ( KEMENKES RI,
2017).
Penanganan dan pengendalian penyakit tuberkulosis menjadi semakin
sulit di tangani oleh karena meningkatnya kasus resistensi kuman TB
(Hoza, Mfinanga and Konig, 2015). Multi Drug Resisten Tuberculosis
(MDR TB) menjadi tantangan baru dalam program pengendalian TB
karena penegakan diagnosis yang sulit, tingginya angka kejadian dan
kematian (WHO,2015).
Manajemen penatalaksanaan pasien TB MDR telah dimulai pada
pertengahan tahun 2009 dengan suatu kegiatan uji pendahuluan di 2
wilayah yaitu kota Jakarta Timur dan kota Surabaya pada pertngahan 2009.
Uji pendahuluan untuk pengobatan 100 pasien telah dilalui dengan hasil
cukup baik, hal ini menggambarkan prediksi awal untuk keberhasilan
pengobatan.Peneliti berencana akan melakukan penelitian di SMA negeri 8
Makassar.
Tapi kenyataan saat ini upaya pengobatan TB yang resistan masih
belum efisien sama sekali. Pengobatan medis selama 20 sampai 24 bulan
yang digunakan di banyak negara untuk mengobati pasien terbilang mahal
dan juga memiliki efek samping yang signifikan. Selain itu, lama
pengobatan membuat pasien sulit untuk menjalaninya, dan layanan
kesehatan juga kesulitan menopangnya. Secara global, tingkat keberhasilan
pengobatan medis rata-rata hanya sedikit lebih besar dari 50% sistem
perawatan yang ada, meski ada variasi yang cukup besar dari satu negara ke
negara lain.
Berdasarkan uraian diatas menggambarkan data kejadian MDR TB
yang masih tinggi, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang
dapat meningkatkan kejadian MDR pada pasien tuberculosis seperti,
patuhan minum obat, merokok dan Pengawas Minum Obat, kebiasaan
merokok dan status gizi dengan kejadian MDR pada pasien tuberculosis.

2. Jastifikasi Penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan,


manfaat nya untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara,
Wilayah, local)
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi,
pengetahuan dan juga pendidikan untuk masyarakat yang memiliki anggota
keluarga atau orang disekelilingnya yang belum mengetahui tentang
penyakit Tuberculosis MDR .

E. Isu Etik yang mungkin dihadapi


1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian
ini, dan bagaimana cara menanganinya (p4)
Penelitian ini memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan
risiko yang kemungkinan muncul karena hanya dilakukan pengisian
kuesioner saja, cara menangani risiko yang mungkin dihadapi adalah
dengan menjelaskan tujuan penelitian, manfaat penelitian, risiko yang
mungkin terjadi. cara menangani risiko yang mungkin terjadi pada lembar
inform consent. Selain itu, diciptakan suasana yang nyaman sehingga
responden dapat dengan mudah memberikan informasi dan waktu luang
bagi peneliti.

F. Ringkasan Daftar Pustaka


1. Ringkasan berbagai hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian,
termasuk yang belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor,
dan informasi penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada kajian-
kajian pada binatang. Maksimum 1 halaman (p5)
Penatalaksanaan terbaru MDR TB di temukan Uji coba STREAM
(Standardised Treatment Regimen of Anti-TB Drugs for Patients
with  Multidrug-resistant/MDR-TB) menyajikan bukti kuat terkait efektivitas
dan keamanan pengobatan medis 9 hingga 11 bulan bila dibandingkan dengan
pengobatan 20 bulan yang jauh lebih lama. Hasilnya sama baiknya dan fakta
bahwa pengobatan yang lebih pendek membuatnya jauh lebih dapat diterima
oleh pasien. Hal ini juga cenderung menghasilkan penghematan biaya bagi
pasien dan layanan kesehatan. ( The Conversation, 2019).
Berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh (Vera dkk, 2017)
di RSUD Dr. Moerwardi dan BBKPM Surakarta menyatakan bahwa faktor-
faktor kepatuhan minum obat, merokok, minum alkohol,tingkat pendidkan,
dukungan PMO memeliki hubungan yang signifikan sehinnga dapat
mempengaruhi kejadian MDR TB di RSUD Dr Moerwardi dan BBKPM
Surakarta.
G. Kondisi lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p8)
RSUD Labuang Baji adalah Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang
bertepatan di Jln Doctor ratulangi Kota Makassar, Sulawesi Selatan
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan
penelitian
Sumber data ditempat penelitian mendukung
3. Informasi demografis/epidemiologis yang relevan tentang daerah
penelitian.
RSUD Labuang baji Makassar merupakan pusat perawatan Tuberculosis di
Kota Makassar

H. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variable
penelitian (p11)
1. Tujuan umum
Untuk mengeetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
MDR TB di RSUD Labuang Baji Makassar
2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat kejadian MDR pada pasien tentang
tuberkulosis paru di RSUD Labuang Baji Makassar
2. Untuk mengetahui hubungan patuhan minum obat, pengetahuan,
dengan Pengawas Menelan Obat, kebiasaan merokok dan status gizi
dengan kejadian MDR pada psien Tuberculosis RSUD Labuang Baji
Makassar
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang paling berhubungan dengan
kejadian MDR pada psien tuberkulosis paru di RSUD Labuang Baji
Makassar.
a) Hipotesis penelitian
1) Ada hubungan Kepatuhan Menelan Obat dengan kejadian MDR TB.

2) Ada hubungan pengetahuan berobat dengan kejadian MDR TB

3) Ada hubungan Pengawas Menelan Obat dengan kejadian MDR TB

4) Ada hubungan merokok denga kejadian MDR TB

5) Ada hubungan Status gizi dengan kejadian MDR TB

b) Pertanyaa Penelitian
Apakah ada hubungan antara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dengan kejadian MDR TB di RSUD Labuang Baji Makassar ?
c) Varibel Penelitian
(1) Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kepatuhan minum
obat, pengetahuan pengobatan, Pengawas minum Obat, status Gizi
dan kebiasaan merokok
(2) Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian MDR TB
2. Deskripsi detil tentang desain penelitian (p12)
Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses
penelitian. Berdasarkan tujuan peneliti, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu
rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada
saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor yang berpengaruh dengan
masalah
3. Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan
ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah
acak atau terbuka, (Bila bukan uji coba klinis cukup tulis: tidak relevan)
(p12)
Responden diseleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu
suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
I. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistic (p13)
Sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 73 responden
Teknik sampel dalam penelitian ini yaitu yang digunakan adalah
Nonprobability yakni pendekatan Purposive Sampling yaitu memilih
responden berdasarkan pada pertimbangan subyektifnya, bahwa responden
dapat memberikan informasi memadai untuk menjawab pernyataan
penelitian.
2. Kriteria partisipan atau subjek dan justifikasi exclude/include (Guideline 3)
(p12)
a. Kriteria inklusi
1) Pasien MDR TBn Di RSUD Labuang Baji Makassar
2) Pasien MDR TB yang bersedia menjadi responden.
3) Pasien MDR TB yang mempunyai Pengawas Menelan Obat
b. Kriteria Eksklusi
1) Penderita TB Paru dengan HIV.
2) Penderita TB anak.
3) Pasien yang tidak koperatif

3. Sampling kelompok rentan: alas an mengikutsertakan anak-anak atau orang


dewasa yang tidak mampu memvberikan persetujuan setelah penjelasan,
atau kelompok rentan, serta langkah-langkah bagaimana meminimalisir bila
terjadi resiko (Guideline 3) (p12)
Penelitian ini melibatkan kelompok rentan karena memiliki manfaat
yang lebih besar dibandingkan dengan risiko yang mungkin muncul.

J. Intervensi
(pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode pemberian treatmen,
termasuk cara pemberian, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk
yang digunakan (investigasi dan komparator) (p1)
Intervensi dilakukan dengan membagikan kuisioner dan mendampingi
responden, agar responden mengerti mengenai kusioner yang diberikan
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi
selama penelitian (Guidelines 4 and 5) (p18)
Pengisian kuisioner dan uji visus akan dilakukan setelah responden
menyetujui dan menandatangani lembar persetujuan responden dan akan
dihentikan bila responde tidak bersedia atau tidak setuju
3. Treatmen/pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan,
atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian (Guideline 6) (p19)
Kontraindikasi yang mungkin muncul saat penelitian ialah responden
yang tidak ingin menandatangani lembar persetujuan responden
4. Test klinis atau Laboratorium atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak dilakukan tes klinis atau laboratorium.
K. Monitor Hasil
Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencatatan
respon terapeutik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran),
prosedur follow-up, dan bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk
menentukan tingkat kepatuhan subjek yang menerima treatmen (p17).
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan

L. Penghentian Penelitian dan Alasannya


Aturan atau kriteria kapan subjek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji
klinis, atau dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non
aktifkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan)(p22)
Penenlitian akan diberhentikan apabila sampel tidak bersedia menjadi
responden dan bila terjadi hal-hal yang merugikan responden.

M. Adverse Event dan Komplikasi


1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi samping, dan
syarat penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23) (p23)
Dalam penelitian ini hanya dilakukan pembagian kuesioner kepada
responden sehingga adverse event atau reaksi samping yang mungkin
muncul sangat ringan dan tidak menimbulkan komplikasi. Reaksi samping
yang mungkin dihadapi ialah responden yang tidak mengisi kuesioner
dengan lengkap.
2. Berbagai risiko yang diketahui dari adverse events, termasuk risiko yang
terkait dengan setiap rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin,
atau terhadap prosedur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Dalam penelitian ini lebih banyak memiliki manfaat dibandingan risiko
yang mungkin muncul karena hanya dilakukan pembagian kuesioner.
Risiko yang mungkin muncul dari adverse events ialah responden yang
tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.
N. Penanganan Komplikasi (p27)
1. Rencana detil bila ada risiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat
rencana detil
2. Adanya asuransi,
3. Adanya fasilitas pengobatan/ biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan

O. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya
(Guedalines 1 and 4) (p26)
Penelitian ini sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dan data dasar
untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang topik yang sama.
2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yng
memungkinkan dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4) (p26)
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi,
pengetahuan dan juga pendidikan untuk masyarakat yang memiliki anggota
keluarga atau orang disekelilingnya yang belum mengetahui tentang
penyakit MDR TB

P. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)


1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan
manfaat yang signifikan,
2. Modalitas yang tersedia,
3. Pihak-pihak yang akan mendapatkan keberlangsungan pengobatan,
organisasi yang akan membayar,
4. Berapa lama (Guideline 6)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
Q. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosedur
yang direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada
subjek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa
memberikannya. (Guideline 9)(p30)
Cara yang dilakukan untuk mendapatkan informed consent adalah
dengan melakukan Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP) yang berisi
informasi tentang peneliti, judul penelitian, tujuan penelitian, dan
komitmen peneliti untuk menjaga kerahasiaan identitas informan dengan
cara identitas informan disamarkan atau diberi inisial. Cara
mengkomunikasikan informasi dilakukan secara langsung dan juga secara
tertulis dalam lembar Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP)
2. Khusus ibu hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan
kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)
(p29)
Tidak Relevan

R. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak, bbila calon subjek tidak bisa memberikan
informed concent (Guideline 16 and 17), (pengguna data sekunder, cukup
tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed
consent tapi belum cukup umur (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
S. Bujukan
1. Desakripsi bujukan atau insentif pada calon subjek untuk ikut
berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis atau yang lainnya (p32)
Tidak ada bujukan pada calon responden, kecuali penjelasan tentang
penelitian dan ucapan terima kasih
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk
meningnformasikan bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain
tentang topic yang sama, yang bisa mempengaruhi keberlangsungan
keterlibatan subjek dalam penelitian (Guidelines 9)(p33)
Bahaya dan keuntungan diinformasikan oleh peneliti sebelum
mendapatkan persetujuan dari responden untuk menjadi responden
penelitian yang dijelaskan dalam lembar informt consent.
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subjek atau
partisipan (p34)
Penyampaian informasi hasil penelitian dilakukan setelah peneliti
merampungkan hasil penelitian

T. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekruitmen (misalnya lewat iklan), serta langkah-langkah untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekruitmen (Guideline 3) (p16)
Peneliti berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan identitas responden
penelitian dengan cara identitas responden disamarkan atau diberi inisial
2. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi
orang,termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test
genetic pada keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines
4, 11, 12, and 24) (p35)
Peneliti berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan identitas responden
penelitian dengan cara identitas responden disamarkan atau diberi inisial.
Adapun hasil dari penelitian nantinya tidak dicantumkan mengenai identitas
responden penelitian
3. Informasi tentang bagaimana kode: dan bila ada, untuk identitas subjek
dibuat, di mana di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa
dibuka bila terjadi kedaruratan (Guidelines 11 and 12) (p36)
Identitas responden penelitian akan disamarkan atau diberi inisial,
disimpan oleh peneliti dan dirahasiakan. Bisa dibuka bila terjadi
kegawatdaruratan dengan izin dari responden yang bersangkutan.
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personel atau material
biologis (p37)
Tidak Relevan

U. Rencana Analisis
Deskripsi tentang rencana analisis statistic, termasuk rencana analisis interim
bila diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian premature keseluruhan penelitian (guideline 4)(B,S2)
1. Analisa Univariat
Analisi univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil penelitian,
yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti.
2. Analisa Bivariat
Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkolerasi. Data yang diperoleh dalam bentuk ordinal terlebih dahulu
dianalisa dengan menggunakan uji normalitas, jika responden > 50 maka
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov sedangkan jika responden < 50
maka menggunakan Shapiro Wilk. Selanjutnya jika distrubusi data normal
maka menggunakan Uji statistik yaitu Uji T-test sampel paired .
Sedangkan jika distrubusi data tidak normal maka menggunakan Uji
statistic Wilcoxon T-test, Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
terhadap tingkat pengetahuan. Sedangkan untuk melihat efektivitas
perbandingan maka akan menggunakan Uji statistic T-test sampel paired
jika distrubusi normal dan menggunakan Uji statisk Wilcoxon T-test
apabila data tidak normal.
V. Monitor Keamanan
Rencana untuk monitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan bila diperlukan, pembentukan
komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B, S3,S7);
Tidak Relevan

W. Konflik Kepentingan
Pengaturan untuk mengatasi konflik finasial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainnya;
menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest;
komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah-langkah berikutnya
yang harus dilakukan (Guideline 25) (p24)

X. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk capacity building, untuk telaah ilmiah dan etik
serta riset riset-riset kesehatan di Negara tersebut; dan jaminan bahwa
tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8)
Tidak Relevan
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi
deskripsi rencana keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber
yang di alokasikan untuk aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini
menjelaskan apa yang sudah dan apa yang akan dilakukan, kapan dan oleh
siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila
perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protocol atau
dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak Relevan
Y. Hak Atas Data
Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik
hak publikasi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan
diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1,
S7);
Hak atas data sepenuhnya dimiliki oleh peneliti

Z. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetic,
sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dengan meminimalkan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil penelitian sedemikian
rupa dengan selalu mempertimbangkan harkat dan martabat mereka (Guideline
4) (p47)
Bila hasil riset negative, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi
atau dengan melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46)

AA. Pendanaan
Sumber dan Jumlah sdabna riset;
Lembaga funding dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada kelembagaan
penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan bila ada, pada komunitas
(Guideline 25) (B, S2); (p41)
Sumber dana dalam penelitian ini berasal dari swadaya peneliti

AB. Daftar Pustaka


Daftar Referensi yang dirujuk dalam protocol (p40)
Ajeng,T,D,.(2018). Situasi Tuberkulosis di Empat Kabupaten/Kota di Pulau
Sumatera dan Banten. Jurnal Mkmi,Vol. 14 No.2, Juni 2018.
file:///C:/Users/acer/Downloads/3780-10158-1-PB%20(4).pdf

Arif,M,.(2012). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistim


pernafasan;penerbit selemba medika,jakarta.
Brunner & suddarth.(2011). keperawatan medikal-bedah,buku kedokteran,edisi
12,EGC,jakarta.

Danusantoso, H.(2012). Buku Saku Ilmu Penyakit Paru, edisi 2, EGC, Jakarta.

Dinkes Sulsel.(2016). Propil Kesehatan Sulawesi Selatan Makssar 2018


Fernandez,G.J.(2018). Dalam rangka menjalani kepaniteraan klinik madya
bag/smf ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran universitas udayana
RSUP Sanglah.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/1267ef1a6941f10cd4
36af892efd71b1.pdf

Friedman, M., Bowden, V. & Jones, E.(2014). Buku Ajar Keperawatan Keluarga
Riset, Teori, & Praktik, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Gough, A.,& Garri K.(2011). Pulmonary Tuberculosis: clinical features and
patient management. Nursing Standard. July 27: vol 25, no 47, page 48-
56.

Hidayat, A A A 2014, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data,


Edisi I, Salemba Medika, Jakarta.

Ikadini Nuriza.(2018).Gambaran Pengetahuan Tentang Kepatuhan Berobat


Penderita Tuberkulosis sesuai jadwal Di Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat(BBKPM)Surakarta
http://eprints.ums.ac.id/59150/34/Naskah%20publikasi.pdf
Kemenkes RI.(2015). Survei Prevalensi Tuberkulosis 2013-2014, Jakarta.
Kemenkes RI.(2017). Kesehatan Dalam Rangka Sustainable Development Goals
(SDGs). Jakarta

Latif, M.(2015). Faktor-Faktor Yang Berthubungan Dengan Tingkat Kepatuhan


Penderita Tuberkulosis Paru Dalam Melaksanakan Program
Pengobatan Di RSUD Pangkep, Tesis, Stikes Nani Hasanuddin
makassar, Makassar.

Maesaroh, S.(2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan


Berobat Pasien Tuberkulosis Paru Di Klinik Jakarta Respiratory Centre
(JRC)/PPTI Tahun 2009, FKIK UIN Hidayatullah, Jakarta, diakses 20
Maret 2017, Repository.uinjkt.ac.id>dspace>bitstream.
Masita,NR.(2015). Faktor yang berhubungan dengan keraturan berobat
penderita TB paru di balai besar kesehatan paru makassar, tesis Stikes
Nani Hasanuddin Makassar.
M.Black, & Hawks H (2014). keperawatan medikal bedah: manajemen klinis
untuk hasil yang diharapka, edisi 8 buku 3;penerjemahan edisi bahasa
indonesia ini diterbikan oleh Elisiver ( singapore ) Pte Ltd.

Parrangan, SD & Suarniati.(2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


TB Paru Di RSUD Labuang Baji Makassar, Stikes Nani
Hasanuddin,Makassar,vol.9,no.2,
(https://jurnalstikesnh.files.wordpress.com), diakses 20 Maret 2017.
Prayogo, AHE (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum
Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Tuberkulosi Paru Di Puskesmas
Pamulang Kota Tanggerang Selatan Propinsi Banteng Tahun 2013,
FKIK UIN Hidayatullah, Jakarta, http.
(repository.uinjkt.ac.id>dspace>bitstream), diakses 20 Maret 2017).

Puslitha,V.(2017). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pada


pasien tb paru di poli paru dan tb rsud labuang baji Makassar,Stikes
Nusantara Jaya Makassar.

Rab, Tabrani. (2016). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Trans Info Medika

Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
(2019)

Setiadi.(2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan, Edisi 2, Cet. 1,


Graha Ilmu, Yogyakarta.

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2015). Medical Surgical Nursing (Vol 1). LWW

Wahyuni, H.(2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tuberkulosis


Paru Di Poli Paru RSUD Kota Makassar,Tesis, Stikes Nani Hasanuddin
makassar, Makassar.

World Health Organization. (2018). Global Tuberkulosis Report 2018.

Vera et al. (2017). Journal of Epidemiologyand Public Health (2017),2(3):241-


254
http://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06
AC. Lampiran
1. Curiculum Vitae (CV) Peneliti
a. Data Pribadi:
1) Nama : Amril Wirawan
2) Tempat/ Tgl Lahir : Balun Lama, Sabah 12 November 1994
3) Alamat : kampung Baru kecamatan Tanjung Palas
Timur kabupaten Bulungan Prov. Kaltara.
4) Jenis kelamin : Laki-Laki
5) Agama : Islam
6) Kewarganegaraan : Indonesia
7) Satatus : Belum menikah
8) No Hp : 0853-4688-8864
9) Email` : sudin7087@gmail.com
b. Latar Belakang Pendidikan:
1) Formal
a) SD N 010 tanjung Palas Timur : 2003- 2008
b) SMP Negeri 1 Tanjung Palas Timur : 2008 -2011
c) SMA Negeri 1 Tanjung Palas Timur : 2011-2014
d) Universitas Borneo tarakan : 2014-2017
e) STIKES Panakkukang Makassar ; 2018- Sekarang
2) Non Formal
Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS) :
tahun 2017
2. Sampel Formulir Laporan Kasus
Tidak relevan
3. Form Persetujuan setelah penjelasan (Informed Concern)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Samsudin
Bertindak sebagai : Peneliti
Judul Penelitian : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
MDR pada pasien Tuberkulosis di RSUD Labuang
Baji Makassar.
Telah membaca, Mengisi dan mengerti tentang isi formulir ini dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penelitian tersebut diatas sesuai
dengan protocol yang diajukan. semua pernyataan dalam formulir ini
tercantum lengkap dalam protocol.

Makassar, Desember 2019


Peneliti

Samsudin
18.01.057

Telah diperiksa dan disetujui untuk dilakukan penelitian:


Komisi Etik Penelitian Kesehatan
Poltekes Makassar, Desember 2019
Reviewer,

Erlina Y. Kongkoli, SKM, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai