Isilah form di bawah ini dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada
kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan
penelitian
C. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman ini akan dipatuhi (p6)
setelah membaca prinsip prinsip yang tertuang pada (p6) maka saya
bersedia mematuhi prinsip tersebut.
2. (Track Record) Riwayat usulan review protocol etik sebelumnya dan
hasilnya (isi dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite
Etik (p7)
Belum ada
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan
ditangani sesuai kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang
diperlukan (p48)
Bila dalam penelitian ini terdapat bukti adanya pemalsuan data maka saya
brsedia di beri sanksi sesui pedoman (p48)
Tanda tangan Peneliti Utama
Samsudin
D. Ringkasan Usulan penelitian (p2)
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami
oleh awam bukan dokter)
TB resisten/kebal obat adalah resisten kuman mycobacterium
tuberculosis dimana kuman tidak dapat lagih dibunuh dengan Obat Anti TB
(OAT) yang sudah digunakan selama ini, dan harus diobati dengan OAT
Resisten Obat ( Second Line Drug). TB MDR adalah TB yang resistan
terhadap isoniazid dan rifampisin secara bersamaan. ( KEMENKES RI,
2017).
Penanganan dan pengendalian penyakit tuberkulosis menjadi semakin
sulit di tangani oleh karena meningkatnya kasus resistensi kuman TB
(Hoza, Mfinanga and Konig, 2015). Multi Drug Resisten Tuberculosis
(MDR TB) menjadi tantangan baru dalam program pengendalian TB
karena penegakan diagnosis yang sulit, tingginya angka kejadian dan
kematian (WHO,2015).
Manajemen penatalaksanaan pasien TB MDR telah dimulai pada
pertengahan tahun 2009 dengan suatu kegiatan uji pendahuluan di 2
wilayah yaitu kota Jakarta Timur dan kota Surabaya pada pertngahan 2009.
Uji pendahuluan untuk pengobatan 100 pasien telah dilalui dengan hasil
cukup baik, hal ini menggambarkan prediksi awal untuk keberhasilan
pengobatan.Peneliti berencana akan melakukan penelitian di SMA negeri 8
Makassar.
Tapi kenyataan saat ini upaya pengobatan TB yang resistan masih
belum efisien sama sekali. Pengobatan medis selama 20 sampai 24 bulan
yang digunakan di banyak negara untuk mengobati pasien terbilang mahal
dan juga memiliki efek samping yang signifikan. Selain itu, lama
pengobatan membuat pasien sulit untuk menjalaninya, dan layanan
kesehatan juga kesulitan menopangnya. Secara global, tingkat keberhasilan
pengobatan medis rata-rata hanya sedikit lebih besar dari 50% sistem
perawatan yang ada, meski ada variasi yang cukup besar dari satu negara ke
negara lain.
Berdasarkan uraian diatas menggambarkan data kejadian MDR TB
yang masih tinggi, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang
dapat meningkatkan kejadian MDR pada pasien tuberculosis seperti,
patuhan minum obat, merokok dan Pengawas Minum Obat, kebiasaan
merokok dan status gizi dengan kejadian MDR pada pasien tuberculosis.
H. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variable
penelitian (p11)
1. Tujuan umum
Untuk mengeetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
MDR TB di RSUD Labuang Baji Makassar
2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat kejadian MDR pada pasien tentang
tuberkulosis paru di RSUD Labuang Baji Makassar
2. Untuk mengetahui hubungan patuhan minum obat, pengetahuan,
dengan Pengawas Menelan Obat, kebiasaan merokok dan status gizi
dengan kejadian MDR pada psien Tuberculosis RSUD Labuang Baji
Makassar
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang paling berhubungan dengan
kejadian MDR pada psien tuberkulosis paru di RSUD Labuang Baji
Makassar.
a) Hipotesis penelitian
1) Ada hubungan Kepatuhan Menelan Obat dengan kejadian MDR TB.
b) Pertanyaa Penelitian
Apakah ada hubungan antara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dengan kejadian MDR TB di RSUD Labuang Baji Makassar ?
c) Varibel Penelitian
(1) Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kepatuhan minum
obat, pengetahuan pengobatan, Pengawas minum Obat, status Gizi
dan kebiasaan merokok
(2) Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian MDR TB
2. Deskripsi detil tentang desain penelitian (p12)
Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses
penelitian. Berdasarkan tujuan peneliti, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu
rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada
saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor yang berpengaruh dengan
masalah
3. Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan
ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah
acak atau terbuka, (Bila bukan uji coba klinis cukup tulis: tidak relevan)
(p12)
Responden diseleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu
suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
I. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistic (p13)
Sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 73 responden
Teknik sampel dalam penelitian ini yaitu yang digunakan adalah
Nonprobability yakni pendekatan Purposive Sampling yaitu memilih
responden berdasarkan pada pertimbangan subyektifnya, bahwa responden
dapat memberikan informasi memadai untuk menjawab pernyataan
penelitian.
2. Kriteria partisipan atau subjek dan justifikasi exclude/include (Guideline 3)
(p12)
a. Kriteria inklusi
1) Pasien MDR TBn Di RSUD Labuang Baji Makassar
2) Pasien MDR TB yang bersedia menjadi responden.
3) Pasien MDR TB yang mempunyai Pengawas Menelan Obat
b. Kriteria Eksklusi
1) Penderita TB Paru dengan HIV.
2) Penderita TB anak.
3) Pasien yang tidak koperatif
J. Intervensi
(pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode pemberian treatmen,
termasuk cara pemberian, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk
yang digunakan (investigasi dan komparator) (p1)
Intervensi dilakukan dengan membagikan kuisioner dan mendampingi
responden, agar responden mengerti mengenai kusioner yang diberikan
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi
selama penelitian (Guidelines 4 and 5) (p18)
Pengisian kuisioner dan uji visus akan dilakukan setelah responden
menyetujui dan menandatangani lembar persetujuan responden dan akan
dihentikan bila responde tidak bersedia atau tidak setuju
3. Treatmen/pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan,
atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian (Guideline 6) (p19)
Kontraindikasi yang mungkin muncul saat penelitian ialah responden
yang tidak ingin menandatangani lembar persetujuan responden
4. Test klinis atau Laboratorium atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak dilakukan tes klinis atau laboratorium.
K. Monitor Hasil
Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencatatan
respon terapeutik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran),
prosedur follow-up, dan bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk
menentukan tingkat kepatuhan subjek yang menerima treatmen (p17).
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
O. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya
(Guedalines 1 and 4) (p26)
Penelitian ini sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dan data dasar
untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang topik yang sama.
2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yng
memungkinkan dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4) (p26)
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi,
pengetahuan dan juga pendidikan untuk masyarakat yang memiliki anggota
keluarga atau orang disekelilingnya yang belum mengetahui tentang
penyakit MDR TB
R. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak, bbila calon subjek tidak bisa memberikan
informed concent (Guideline 16 and 17), (pengguna data sekunder, cukup
tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed
consent tapi belum cukup umur (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
S. Bujukan
1. Desakripsi bujukan atau insentif pada calon subjek untuk ikut
berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis atau yang lainnya (p32)
Tidak ada bujukan pada calon responden, kecuali penjelasan tentang
penelitian dan ucapan terima kasih
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk
meningnformasikan bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain
tentang topic yang sama, yang bisa mempengaruhi keberlangsungan
keterlibatan subjek dalam penelitian (Guidelines 9)(p33)
Bahaya dan keuntungan diinformasikan oleh peneliti sebelum
mendapatkan persetujuan dari responden untuk menjadi responden
penelitian yang dijelaskan dalam lembar informt consent.
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subjek atau
partisipan (p34)
Penyampaian informasi hasil penelitian dilakukan setelah peneliti
merampungkan hasil penelitian
T. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekruitmen (misalnya lewat iklan), serta langkah-langkah untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekruitmen (Guideline 3) (p16)
Peneliti berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan identitas responden
penelitian dengan cara identitas responden disamarkan atau diberi inisial
2. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi
orang,termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test
genetic pada keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines
4, 11, 12, and 24) (p35)
Peneliti berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan identitas responden
penelitian dengan cara identitas responden disamarkan atau diberi inisial.
Adapun hasil dari penelitian nantinya tidak dicantumkan mengenai identitas
responden penelitian
3. Informasi tentang bagaimana kode: dan bila ada, untuk identitas subjek
dibuat, di mana di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa
dibuka bila terjadi kedaruratan (Guidelines 11 and 12) (p36)
Identitas responden penelitian akan disamarkan atau diberi inisial,
disimpan oleh peneliti dan dirahasiakan. Bisa dibuka bila terjadi
kegawatdaruratan dengan izin dari responden yang bersangkutan.
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personel atau material
biologis (p37)
Tidak Relevan
U. Rencana Analisis
Deskripsi tentang rencana analisis statistic, termasuk rencana analisis interim
bila diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian premature keseluruhan penelitian (guideline 4)(B,S2)
1. Analisa Univariat
Analisi univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil penelitian,
yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti.
2. Analisa Bivariat
Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkolerasi. Data yang diperoleh dalam bentuk ordinal terlebih dahulu
dianalisa dengan menggunakan uji normalitas, jika responden > 50 maka
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov sedangkan jika responden < 50
maka menggunakan Shapiro Wilk. Selanjutnya jika distrubusi data normal
maka menggunakan Uji statistik yaitu Uji T-test sampel paired .
Sedangkan jika distrubusi data tidak normal maka menggunakan Uji
statistic Wilcoxon T-test, Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
terhadap tingkat pengetahuan. Sedangkan untuk melihat efektivitas
perbandingan maka akan menggunakan Uji statistic T-test sampel paired
jika distrubusi normal dan menggunakan Uji statisk Wilcoxon T-test
apabila data tidak normal.
V. Monitor Keamanan
Rencana untuk monitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan bila diperlukan, pembentukan
komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B, S3,S7);
Tidak Relevan
W. Konflik Kepentingan
Pengaturan untuk mengatasi konflik finasial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainnya;
menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest;
komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah-langkah berikutnya
yang harus dilakukan (Guideline 25) (p24)
X. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk capacity building, untuk telaah ilmiah dan etik
serta riset riset-riset kesehatan di Negara tersebut; dan jaminan bahwa
tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8)
Tidak Relevan
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi
deskripsi rencana keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber
yang di alokasikan untuk aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini
menjelaskan apa yang sudah dan apa yang akan dilakukan, kapan dan oleh
siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila
perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protocol atau
dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak Relevan
Y. Hak Atas Data
Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik
hak publikasi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan
diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1,
S7);
Hak atas data sepenuhnya dimiliki oleh peneliti
Z. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetic,
sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dengan meminimalkan kerahasiaan data
selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil penelitian sedemikian
rupa dengan selalu mempertimbangkan harkat dan martabat mereka (Guideline
4) (p47)
Bila hasil riset negative, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi
atau dengan melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46)
AA. Pendanaan
Sumber dan Jumlah sdabna riset;
Lembaga funding dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada kelembagaan
penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan bila ada, pada komunitas
(Guideline 25) (B, S2); (p41)
Sumber dana dalam penelitian ini berasal dari swadaya peneliti
Danusantoso, H.(2012). Buku Saku Ilmu Penyakit Paru, edisi 2, EGC, Jakarta.
Friedman, M., Bowden, V. & Jones, E.(2014). Buku Ajar Keperawatan Keluarga
Riset, Teori, & Praktik, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Gough, A.,& Garri K.(2011). Pulmonary Tuberculosis: clinical features and
patient management. Nursing Standard. July 27: vol 25, no 47, page 48-
56.
Rab, Tabrani. (2016). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Trans Info Medika
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
(2019)
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2015). Medical Surgical Nursing (Vol 1). LWW
Samsudin
18.01.057