Anda di halaman 1dari 18

PROTOKOL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PACARKELING

Peneliti

PETER WINATA

NIM. 215221001

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEDOKTERAN TROPIS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2022
2

Outline Protokol Etik Penelitian Kesehatan


yang Mengikut sertakan Manusia Sebagai Subyek

Daftar Isi:

A. Judul Penelitian
B. Identitas Peneliti
A. Ringkasan Protokol Penelitian
B. Isu Etik yang mungkin dihadapi
C. Ringkasan Kajian Pustaka
D. Kondisi Lapangan
E. Disain Penelitian
F. Sampling
G. Intervensi
H. Monitor Hasil
I. Penghentian Penelitian dan Alasannya
J. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian yang tidak diharapkan)
K. Penanganan Komplikasi
L. Manfaat
M. Jaminan Keberlanjutan Manfaat
N. Informed Consent
O. Wali
P. Bujukan
Q. Penjagaan Kerahasiaan
R. Rencana Analisis
S. Monitor Keamanan
T. Konflik Kepentingan
U. Manfaat Sosial
V. Hak atas Data
W. Publikasi
X. Pendanaan
Y. Komitmen Etik
Z. Daftar Pustaka
AB. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus
3

Protokol Etik Penelitian Kesehatan


Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek

No Protokol : - - *diisi oleh sekretariat KEP

A. Judul Penelitian (p-protokol no 1)

Judul : HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS
PACARKELING

Lokasi Penelitian : PUSKESMAS PACARKELING

Apakah penelitian ini multi-senter? Ya

Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi yang lain?
(lampirkan jika sudah) Ya

B. Identitas Peneliti
1. Peneliti (mohon CV peneliti utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : PETER WINATA
Institusi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Anggota Peneliti :
Institusi :
3. Sponsor
Nama :
Alamat :
No. Telp :

C. Ringkasan Protokol Penelitian


1. ringkasan dalam 200-400 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh “awam”
bukan dokter/profesional kesehatan)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis (M. Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya. Menurut WHO, Tuberkulosis menyebabkan jutaan manusia sakit setiap tahun dan menempati
urutan kedua penyakit infeksi terbanyak yang menimbulkan kematian di seluruh dunia sesudah COVID-19.
Besarnya angka ketidakpatuhan berobat akan mengakibatkan tingginya angka kegagalan pengobatan penderita
TB paru dan menyebabkan makin banyak ditemukan penderita TB paru. Salah satu faktor penyebab
ketidakpatuhan minum. obat penderita TB Paru, adalah penderita itu sendiri. Motivasi dan dukungan dari
keluarga mempunyai andil besar dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan adanya
pengawasan dan pemberi dorongan kepada pasien. Dukungan keluarga merupakan bagian dari dukungan
4

sosial. Individu yang termasuk dalam memberikan dukungan sosial meliputi pasangan (suami/istri), orang tua,
anak, sanak keluarga, teman, tim kesehatan, atasan, dan konselor. Hasil penelitian di negara-negara
berkembang menunjukkan bahwa meningkatnya kualitas pelayanan fasilitas kesehatan dan dukungan keluarga
pada pasien tuberkulosis selama pengobatan menyebabkan meningkatnya kepatuhan pasien selama pengobatan
TB dan meningkatnya kualitas hidup pasien TB. Namun yang menjadi konsen peneliti ialah apakah
keluarga benar- benar mendukung proses pengobatan penderita baik yang sedang dalam fase intensif
maupun fase lanjutan, kategori 1 maupun kategori 2 sehingga tidak hanya keberadaan keluarga yang
dilihat, namun dukungan serta kepedulian keluarga akan menjadi salah satu pertimbangan saat
penderita akan memulai rencana pengobatan.
2. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, apa manfaatnya untuk penduduk di
wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal) - (Adil)

Indonesia merupakan negara tropis dan memiliki angka penyebaran penyakit TB yang tinggi.
Namun masalah TB tidak kunjung selesai dan salah satunya adalah tingkat kepatuhan minum
obat yang rendah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan strategi
kedepannya bagi tenaga Kesehatan supaya kepatuhan minum obat terjaga dan akhirnya bisa
menekan laju penyebaran TB.

D. Isu Etik yang mungkin dihadapi

1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana
cara menanganinya

Adanya penolakan dari pasien yang mungkin malu terhadap penyakit yang dideritanya. Maka
harus dijelaskan sejelas-jelasnya tentang pengisian kuisioner dan terjaminnya kerahasiaan data
pasien yang mengikuti penelitian ini

E. Ringkasan Kajian Pustaka

1. Ringkasan hasil hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, baik yang sudah maupaun
yang sudah dipublikasikan, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 hal ?

Hasil penelitian di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa meningkatnya kualitas pelayanan


fasilitas kesehatan dan dukungan keluarga pada pasien tuberkulosis selama pengobatan menyebabkan
meningkatnya kepatuhan pasien selama pengobatan TB dan meningkatnya kualitas hidup pasien TB.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Palinggi et al (2013) di Pare-pare menunjukkan bahwa ada
hubungan antara motivasi keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien TB Paru rawat jalan di
RSU A. Makkasau Parepare. Penelitian yang dilakukan oleh Warsito juga menunjukkan bahwa dukungan
keluarga berpengaruh pada kepatuhan minum obat pada pasien TB dalam fase intensif. Penelitian Glick
et. al (2011), dari 10 penderita yang tidak memiliki keluarga tidak ada yang berhasil dalam
pengobatannya dibandingkan dengan penderita yang memiliki keluarga, artinya secara tidak langsung
keberadaan keluarga menjadi sangat diperlukan bagi penderita yang dengan pengobatan jangka lama.
5

Namun yang menjadi konsen peneliti ialah apakah keluarga benar- benar mendukung proses pengobatan
penderita baik yang sedang dalam fase intensif maupun fase lanjutan, kategori 1 maupun kategori 2
sehingga tidak hanya keberadaan keluarga yang dilihat, namun dukungan serta kepedulian keluarga akan
menjadi salah satu pertimbangan saat penderita akan memulai rencana pengobatan.

F. Kondisi Lapangan

1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian


Puskesmas Pacarkeling di bagian Poli TB DOTS

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang tersedia di lapangan yang menunjang penelitian


Puskesmas memiliki data pasien aktif TB yang sedang menjalani pengobatan

3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian


Kecamatan diwilayah kerja puskesmas Pacarkeling memiliki banyak pasien TB aktif dan
bekawasan padat penduduk.

G. Disain Penelitian

1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian


Tujuan Umum Penelitian
o Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
penderita TB paru di Puskesmas Pacarkeling
Tujuan khusus
o Mengetahui distribusi frekuensi penderita tuberkulosis paru berdasarkan dukungan
keluarga di Puskesmas Pacarkeling
o Mengetahui distribusi frekuensi penderita tuberkulosis paru berdasarkan kepatuhan
minum obat di Puskesmas Pacarkeling
o Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas
Pacarkeling
Hipotesa :
• Ada hubungan bermakna Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Minum Obat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Pacarkeling
Pertanyaan penelitian :
Apakah ada hubungan bermakna Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum
Obat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Pacarkeling.
Asumsi :
Terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum
obat penderita TB paru
Variabel Penelitian :
Variabel dependent : Kepatuhan minum obat penderita TB paru
Veriabel independent : Dukungan keluarga terhadap penderita TB paru

2. Diskripsi detail tentang desain penelitian (meliputi kerangka konsep penelitian, alur
penelitian, instrumen penelitian)
6

Kerangka Konsep :
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis akan menimbulkan manifestasi klinis yang dikenal sebagai
gejala TB kemudian tata laksana yang harus diberikan secara farmakologi membutuhkan waktu yang
lama sehingga harus ada faktor dari luar penderita yang dapat membantu penderita dalam melakukan
rencana pengobatan ini.

Alur Penelitian :
Pengolahan data dilakukan dengan :

1. Editing

Untuk memeriksa ulang jumlah dan kelengkapan pengisian kuesioner seperti

kelengkapan identitas subjek penelitian, kelengkapan data-data, dan apakah setiap

pertanyaan sudah dijawab dengan tepat.

2. Koding
7

Untuk memudahkan pengolahan data, semua jawaban perlu disederhanakan dengan

cara memberikan simbol-simbol/kode tertentu pada setiap jawaban.

3. Tabulasi

Setelah data terkumpul, tersusun selanjutnya data dikelompokkan dalam suatu tabel

menurut sifat–sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.

Instrumen Penelitian :
1. Instrumen pertama berupa pertanyaan mengenai data demografi

penderita yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan

pendidikan terakhir.

2. Instrumen kedua adalah dukungan sosial keluarga, yang terdiri dari 25

pernyataan. Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala Likert

yang dimodifikasi menjadi skala 1-3, yaitu sering/selalu, kadang-

kadang, dan tidak.

3. Instrumen ketiga adalah kepatuhan, dengan memberikan pernyataan

dari kuesioner baku Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS)

yang terdiri dari 8 pernyataan yang sudah dialihbahasakan ke dalam

bahasa Indonesia. Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala

Guttman, yaitu jawaban responden hanya terbatas pada dua jawaban,

Ya atau Tidak. Nilai tertinggi 8 dan terendah 0.

3. Bila uji coba klinis, deskripsikan tentang apakah kelompok treatmen ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (bila bukan
ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan)

Tidak relevan

H. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara statistik
Estimasi besar sampel sekitar 60 orang.
8

2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include-nya

Kriteria Inklusi
a Penderita TB paru kategori 1 atau 2 yang telah mendapat pengobatan

minimal 1 bulan.

b Tinggal bersama keluarga.

c Bersedia ikut serta dalam penelitian ini dengan menandatangani

formulir persetujuan penderita.

d Mengisi kuisioner dengan lengkap.

3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah
langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (tulis “tidak relevan” bila peneitian
tidak mengikutsertakan kelompok rentan)

Tidak relevan

I. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)

1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan resiko (tulis
“tidak relevan” bila bukan peneitian intervensi)

Tidak relevan

2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi/terapi baku
selama penelitian

Tidak relevan

3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi


kontraindikasi, selama penelitian

Tidak relevan

4. Test klinis atau laboratorium atau test lain yang harus dilakukan

Tidak relevan

J. Monitor Hasil
9

Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencatatan respon terapeutik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan bila
mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima
treatmen

Tidak relevan

K. Penghentian Penelitian dan Alasannya


Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam
hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktifkan, dan kapan penelitian bisa
dihentikan (tidak lagi dilanjutkan)

Tidak relevan

L. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian yang tidak diharapkan)

1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse event atau reaksi, dan syarat penanganan
komplikasi
Tidak relevan

2. Risiko-resiko yang diketahui dari adverse event, termasuk risiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang
akan diuji cobakan
Tidak relevan

M. Penanganan Komplikasi
1. Rencana detil bila ada risiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil,
2. Adanya asuransi
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian
Tidak relevan

N. Manfaat

1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya
- Bagi Puskesmas
Sebagai masukan dalam penyusunan program khususnya penderita kambuh terkait
dengan pengoptimalan peran keluarga dalam merawat keluarga yang sakit dalam
upaya penanggulangan TB.
- Bagi Penderita dan Keluarga
Sebagai saran dan gambaran kepada penderita tentang pentingnya kepatuhan dalam
program pengobatan jangka panjang. Serta memberitahukan keluarga, bahwa
dukungan yang positif dapat meningkatkan kepatuhan penderita sehingga tujuan
pengobatan dapat tercapai.
- Bagi Penelitian Selanjutnya
10

Dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti lain untuk kepentingan
pengembangan I lmu berkaitan dengan kepatuhan minum obat penderita TB.

2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan


dihasilkan oleh penelitian
Kepatuhan minum obat dan dukungan keluarga sanagat penting untuk keberhasilan pengobatan
dan eradikasi penyakit TB paru.

O. Jaminan Keberlanjutan Manfaat


1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang
signifikan,
2. Modalitas yang tersedia,
3. Pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan
membayar,
4. Berapa lama
Tidak relevan

P. Informed Consent

1. Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang direncanakan untuk
mengkomunikasikan informasi penelitian (Penjelasan Sebelum Persetujuan/PSP) kepada
calon subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya.

Menjelaskan secara detail tentang prosedur Pengisian kuisioner yang kan diisi oleh subjek
penelitian

2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memantau kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang

Tidak relevan

Q. Wali
1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
Bisa diwakilkan oleh wali yang berhak

2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi
belum cukup umur.
Bisa diwakilkan

R. Bujukan

1. Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek untuk ikut berpartisipasi,
seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya

Tidak ada

2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan
bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang
bisa mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian
11

Kader / Pegawai yang bertugas di poli TB DOTS

3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan

Setelah penelitian selesai dan hasil penelitian telah ada, peneliti akan membagikan informasi
yang telah di dapat kepada partisipan penelitian.

S. Penjagaan Kerahasiaan

1. Proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi
dan kerahasiaan selama rekrutmen
Tidak ada rekrutmen melalui iklan

2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang,
termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga
kecuali atas izin dari yang bersangkutan
Tidak relevan

3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di
simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi
Tidak relevan

4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis/BBT
Tidak relevan

T. Rencana Analisis
Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, dan kriteria bila atau dalam kondisi
bagaimana akan terjadi penghentian dini keseluruhan penelitian

Data dianalisis dengan menggunakan metode uji statistik univariat dilakukan untuk variabel
tunggal yang dianggap terkait dengan penelitian dan analisis bivariat untuk melihat distribusi
atau hubungan beberapa variabel yang dianggap terkait dengan menggunakan uji chisquare

V. Konflik Kepentingan
Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainnya; menginformasikan pada komite lembaga tentang
adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus
dilakukan

Tidak relevan

W. Manfaat Sosial

1. Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset
12

Kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar
sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian
Tidak relevan

2. Protokol penelitian (dokumen) yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi
rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk
aktivitas aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang
akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini

Tidak relevan

X. Hak atas Data


Terutama bila pihak sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak
publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft
laporan hasil riset
Tidak relevan

Y. Publikasi

1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, generik, sosiologi) yang
bisa berisiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dan meminimalisir risiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu
mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil
hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemulyaan
mereka

Tidak relevan

2. Bagaimana publikasi bila hasil riset negatip

Jika hasil riset negatif atau tidak sesuai yang diharapkan peneliti maka hasil riset akan tetap di
publikasikan agar peneliti lainnya mengetahui dan bisa untuk dijadikan bahan penelitian
selanjutnya.

Z. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi komitmen finansial
sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada
komunitas
Sumber dana pribadi

AA. Komitmen Etik

1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi (lampirkan scan Surat Pernyataan)

Peneliti akan mematuhi prinsip-prinsip dalam pedoman ini.


13

2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan
judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik) (Lampirkan Daftar Riwayat
Usulan Kaji Etiknya)

Peneliti belum pernah melakukan usulan review protokol etik sebelumnya.

3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai peraturan/
ketentuan yang berlaku

Peneliti bersedia mendapat sanksi bila dikemudian hari terbukti adanya pemalsuan data.

BB. Daftar Pustaka

Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol

Aditama T.Y. 2002. Tuberkulosis diagnosis therapi dan permasalahannya.


Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK, UI-RS
Persahabatan. Jakarta: 45- 60.

Ahsan A dan Hany P.A.S.P. 2012. Hubungan dukungan keluarga dengan


kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Poli Jantung RSSA
Malang. Tesis.

Azwar S. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Biswas BR, Thaniwattananon P, Nilmanat K. 2010. The relationship


between family support and health behaviors among patients with
pulmonary TB. The 2nd International Conference on Humanities and
Social Sciences nApril 10th, 2010 Faculty of Liberal Arts, Prince of
Songkla University Identity – Culture – Communities_007:1-12.

Bourke SJ. 2003. Tuberculosis, In : Lecture Notes on Respiratory Medicine.


Massachusetts: Blackwell Publishing Inc : 55-64

Clinical Practice Guidline in the SNHS. Clinical practice guidline on the


diagnosis, treatment, and prevention of tuberculosis. 2010. Ministry
of Science and Innovation Spain:31-40.

Departement Health Republic South Africa. 2014. National tuberculosis


management guideline 2014. South Africa.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.


Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2014. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia:1-7.

Donald PR, Marais BJ, Barry CE. 2010. Age and the epidemiology and
pathogenesis of tuberculosis. Lancet. 375(9729):1852-1854.
14

Ginting T. 2008. Faktor - Faktor yang mempengaruhi terhadap timbulnya


gangguan jiwa pada penderita Tuberkulosis Paru Dewasa di Rumah
Sakit Persahabatan. jurnal ResPir Indo;28(1) .

Glick, I.D., Anya H.S, Hays S. 2011. The role of family and improvement in
treatment maintenance, adherence, and outcome for scizophrenia.
Journal of Clinical Psychopharmacology;31(1).

Gough, A dan Garri Kaufman. 2011. Pulmonary tuberculosis. clinical features


and patient management. Nursing Standard; 25(47):48-56.

Hutapea T.P. 2009. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum


obat antituberkulosis:1-10.Available
at:http://jurnalrespirologi.org/jurnal/April09/Dukungan

Keluarga.pdf. Diakses 19 November 2015.

Irnawati NM, Siagian I.E.T, Ottay R.I. 2016. Pengaruh dukungan keluarga
terhadap kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis di
Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Jurnal Kedokteran
Komunitas dan Tropik; 4(1):59-63.

Knechel NA. 2009. Tuberculosis: pathophysiologi, clinical features, and


diagnosis. Critical Care Nurse;29(2).

Kristianingrum,Y dan Kondang Budiyani, K. 2011. Dukungan keluarga dan


kepatuhan minum obat pada orang diabetes melitus. Psycho
Idea;9(2):47- 57.

Kumar R, Prakasah S, Kuswash AS, Vijayan VK. 2010. Breath carbon monocide
concentration in cigarette and Bidi smokers in India. Indian J Dis Allied
Sci;52:19-24.

Lippincont, Wilkins. 2011. Nursing:Memahami Berbagai Macam Penyakit.


Jakarta: Indeks.

Marin U dan Hasibuan P. 2010. Prevalens TB laten pada petugas kesehatan di


RSUP H. Adam Malik Medan. J. Respir Indo;30(2):112-117.

Tricia A Miller, T.A., dan DiMatteo M.R. 2013. Importance of family/social


support and impact on adherence to diabetic therapy. Diabetes,
Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy.6: 421–426.

Lyanda A. 2012. Rapid TB test. Jurnal Tuberkulosis Indonesia;(8):12-15.

Melisa. 2011. Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup pada pasien
tuberkulosis paru di Poli Paru BLU RSUP PROF.DR.R.D Kandou Manado.
Ejournal Keperawatan (E-KP);1(1 ).

Muna, L., Soleha, U. 2014. Motivasi dan dukungan sosial keluarga


mempengaruhi kepatuhan berobat pada pasien TB paru di poli paru BP4
Pamekasan. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 7(2),172-179.
15

Nursalam dan Ninuk. 2007. Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi


HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Mefika.

Hutapea T.P. 2009. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum


obat antituberkulosis:1-10.Available
at:http://jurnalrespirologi.org/jurnal/April09/Dukungan

Keluarga.pdf. Diakses 19 November 2015.

Irnawati NM, Siagian I.E.T, Ottay R.I. 2016. Pengaruh dukungan keluarga
terhadap kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis di
Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Jurnal Kedokteran
Komunitas dan Tropik; 4(1):59-63.

Knechel NA. 2009. Tuberculosis: pathophysiologi, clinical features, and


diagnosis. Critical Care Nurse;29(2).

Kristianingrum,Y dan Kondang Budiyani, K. 2011. Dukungan keluarga dan


kepatuhan minum obat pada orang diabetes melitus. Psycho
Idea;9(2):47- 57.

Kumar R, Prakasah S, Kuswash AS, Vijayan VK. 2010. Breath carbon monocide
concentration in cigarette and Bidi smokers in India. Indian J Dis Allied
Sci;52:19-24.

Lippincont, Wilkins. 2011. Nursing:Memahami Berbagai Macam Penyakit.


Jakarta: Indeks.

Marin U dan Hasibuan P. 2010. Prevalens TB laten pada petugas kesehatan di


RSUP H. Adam Malik Medan. J. Respir Indo;30(2):112-117.

Tricia A Miller, T.A., dan DiMatteo M.R. 2013. Importance of family/social


support and impact on adherence to diabetic therapy. Diabetes,
Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy.6: 421–426.

Lyanda A. 2012. Rapid TB test. Jurnal Tuberkulosis Indonesia;(8):12-15.

Melisa. 2011. Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup pada pasien
tuberkulosis paru di Poli Paru BLU RSUP PROF.DR.R.D Kandou Manado.
Ejournal Keperawatan (E-KP);1(1 ).

Muna, L., Soleha, U. 2014. Motivasi dan dukungan sosial keluarga


mempengaruhi kepatuhan berobat pada pasien TB paru di poli paru BP4
Pamekasan. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 7(2),172-179.

Nursalam dan Ninuk. 2007. Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi


HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Mefika.

Soetikno RD dan Derry. 2011. Kesesuaian antara foto thoraks dan mikroskopis
sputum pada evaluasi respon pengobatan tuberkulosis paru setelah
enam bulan pengobatan. MKB. ;43(3):140-145.
16

Warsito. 2009. Hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan minum


obat pada fase intensif pada penderita TB di Puskesmas Pracimantoro
Wonogiri Jawa Tengah. Tesis.

Wijaya AA. 2012. Merokok dan Tuberkulosis. Jurnal Tuberkulosis Indonesia;8.

Wijaya IK. 2013. Infeksi HIV (Human Immunodeficiency virus) pada penderita
tuberkulosis. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III. Available at:
ejournal.undiksha.ac.id. Accesed: 15 April 2015.

World Health Organization. 2013. Global tuberculosis report 2013.


Geneva,2013a. (WHO/HTM/TB/2013.11):6-67.

World Health Organization. 2013b. Guideline: Nutritional care and support for
patients with tuberculosis. Geneva.

Zumla A, Raviglione M, Hafner R, Fordham von Reyn C. 2013. Current concepts


tuberculosis. N Engl J Med; 368:745-55.

Tanda tangan Peneliti Utama


Surabaya, tanggal________________20

(Peter Winata)
Lampiran

1. CV Peneliti
2. Information for Consent
3. Inform Consent
18

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI
Nama : Peter Winata, dr.
Tempat, tanggal lahir : Medan, 21 Januari 1990
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Long Beach, Kalisari, Surabaya, Jawa Timur.
Agama : Buddha
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Menikah

PENDIDIKAN
1995 – 2001 : SD Methodist-2, Medan
2001 – 2004 : SMP Methodist-2, Medan
2004 – 2007 : SMA Methodist-2, Medan Timur
2008 – 2012 : S1 Pendidikan Dokter, Universitas Methodist Indonesia, Medan
2012 – 2014 : Profesi Dokter, Universitas Methodist Indonesia, Medan

PENGALAMAN BEKERJA
2015 – 2016 : Dokter internship RSUD Karimun, Kab karimun, Prov Kepulauan Riau
2016 – 2017 : PTT di Puskesmas Tanjungbalai Karimun, Kab Karimun, Pov Kepulauan Riau
2017 – 2021 : RSU Bina Kasih Medan
2021 – Sekarang : Praktik Umum Mandiri

Anda mungkin juga menyukai