Anda di halaman 1dari 7

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat


Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Paru
Eka Pramudian Rismayanti1*, Yusuf Alam Romadhon2*, Nida Faradisa3*, Listiana Masyita Dewi4*
1
Pendidikan Dokter/Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Pendidikan Dokter/Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
3
Pendidikan Dokter/Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
4
Pendidikan Dokter/Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: lmd123@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
Keberhasilan oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri yang mempunyai
pengobatan; ukuran 0,5-4 μ × 0,3-0,6 μ dan mempunyai lapisan luar tebal yang
Dukungan keluarga; terdiri dari lipoid yang sulit ditembus oleh zat kimia. Penyakit TB
Tuberkulosis paru;
masih menjadi masalah utama kesehatan dan menjadi beban
Pengobatan
tuberkulosis paru. kesehatan masyarakat. Penanganan terhadap tingginya prevalansi
TB tersebut yaitu dengan dilakukan pengobatan TB paru sampai
tuntas dan sembuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat keberhasilan
pengobatan pasien TB paru. Desain penelitian menggunakan metode
literature review dan sampel penelitian didapatkan dari pencarian
secara daring menggunakan database google scholar, pubmed, dan
sciene direct. Hasil penelitian terdapat 239 artikel yang ditemukan
lalu diekslusi sesuai criteria retriksi, didapatkan 10 artikel penelitian
yang direview. Satu artikel dengan metode cohort retrospektif, satu
artikel case control, satu artikel cohort prospektif, tujuh artikel cross
sectional. Dalam penelitian menunjukkan adanya hubungan
dukungan keluarga terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB
paru. Simpulan dukungan keluarga sangat penting dimasukkan dan
diberikan dalam penatalaksanaan pengobatan pasien TB paru.
Dukungan ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan
sehingga angka kejadian resistensi kuman terhadap OAT akan
terkontrol.

1. PENDAHULUAN Mycobacterium tuberculosis, TB


Tuberkulosis (TB) adalah penyakit merupakan penyakit yang menjadi
menular yang disebabkan oleh perhatian dunia dengan berbagai upaya
Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri pengendalian yang dilakukan. Data WHO
yang mempunyai ukuran 0,5-4 μ × 0,3-0,6 tahun 2018 menunjukkan bahwa tahun
μ dengan lapisan luar tebal yang terdiri terdapat 10,4 juta kasus TB Paru didunia,
dari lipoid yang sulit ditembus oleh zat 56% kasus TB Paru berada di India,
kimia. (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan.
(WHO, 2018).
Sepertiga penduduk dunia Penanganan terhadap tingginya
diperkirakan telah terinfeksi oleh prevalansi TB tersebut yaitu dengan

191
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

dilakukan pengobatan TB paru untuk diperlukan untuk memberikan dukungan


menyembuhkan pasien, mencegah pada pasien TB yaitu dengan menunjukan
kematian, mencegah kekambuhan, kepedulian, simpati dan merawat pasien
memutus rantai penularan dan mencegah (Pitters, 2018).
terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Berdasarkan uraian diatas, Peneliti
Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan TB tertarik untuk melakukan penelitian
terbagi atas tahap awal (intensif) dan hubungan dukungan keluarga dengan
tahap lanjutan dimana OAT disediakan tingkat keberhasilan pengobatan TB paru
dalam bentuk paket untuk memudahkan yang menunjukan bahwa dukungan
pemberian obat dan menjamin kontinuitas keluarga sangat berperan dalam
pengobatan sampai selesai (satu paket memotivasi pasien tuberkulosis paru
untuk satu pasien dalam satu masa untuk berobat secara teratur.
pengobatan). Tahap intensif dilakukan
selama 2 bulan pengobatan dan tahap 2. METODE
lanjutan selama 4-6 bulan berikutnya Penelitian ini menggunakan metode
(Gunawan et al., 2017). literature review dan sampel penelitian
WHO (World Health Organization) didapatkan dari pencarian secara daring
mengembangkan strategi pengendalian menggunakan database Google Scholar,
TB termasuk untuk di Indonesia yaitu Pubmed, dan Sciene Direct. Penelitian ini
dengan strategi DOTS (Directly Observed menggunakan surat Ethical Clearance
Treatment Short-course). Fokus utama (EC) yang dikeluarkan oleh Fakultas
DOTS dalah penemuan dan penyembuhan Kedokteran Universitas Muhammadiyah
pasien TB. Salah satu komponen DOTS Surakarta dengan nomor 3218.2021 dan
adalah panduan OAT jangka pendek dilaporkan dengan metode Preferred
dengan pengawasan langsung. Untuk Reporting Items for Systematic Review
menjamin keteraturan pengobatan and Meta-Analysis (PRISMA). Kriteria
diperlukan seorang Pengawas Minum Inklusi yaitu artikel fulltext dengan data
Obat (PMO). Keluarga dapat dijadikan primer, bahasa Inggris atau Indonesia,
sebagai PMO, karena dikenal, dipercaya subjek penelitian adalah pasien TB paru,
dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan dukungan keluarga terhadap tingkat
maupun penderita, selain itu harus keberhasilan pengobatan pasien TB paru.
disegani, dihormati dan tinggal dekat Kriteria Eksklusi yaitu artikel yang
dengan penderita serta bersedia membantu dipublikasi selain menggunakan bahasa
penderita dengan sukarela (Amira et al., Indonesia dan bahasa Inggris serta artikel
2018). review.
Peran dukungan keluarga akan
mempengaruhi keputusan pasien untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
meyelesaikan pengobatan atau tidak.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan
Beberapa penderita yang mengalami efek
hasil penelusuran artikel di Google
samping dari obat anti tuberkulosis
memutuskan untuk berhenti berobat. Hal Scholar, PubMed, dan Scient Direct
ini menyebabkan terjadinya kekebalan dengan kata kunci success rate treatment,
family support, pulmonary tuberculosis,
ganda kuman tuberkulosis terhadap obat
medication pulmonary tuberculosis.
anti tuberkulosis (Multi Drug Resistance
Tuberculosis) dan akan menyebabkan Peneliti menemukan 24 artikel yang ada di
terjadinya epidemi tuberkulosis yang sulit PubMed, 110 artikel yang ada di Google
Scholar, dan 104 artikel di Scient Direct
ditangani. Peran dukungan keluarga
dan didapatkan 239 artikel yang didapat
sebagai PMO dapat memberdayakan
sesuai kata kunci pencarian tersebut.
pasien TB selama masa pengobatan
dengan mendukung secara terus-menerus Setelah dilakukan skrinning didapatkan 10
seperti mengingatkan pasien untuk rutin artikel yang di review.
minum obat (Kemenkes, 2020). Peran
keluarga selain sebagai PMO juga

192
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Judul Metode Hasil


The relationship Cross Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
between family’s Sectional yang signifikan antara dukungan informasional
informational Study dengan efikasi diri ( p nilai 0,002; 0,05). Pemberian
support and dukungan informasional berupa motivasi selama
self-efficacy of menjalani pengobatan berpengaruh terhadap efikasi
pulmonary diri pasien TB. Efikasi diri dapat meningkatkan
tuberculosis kepatuhan pasien TB dalam menjalani pengobatan
client. sehingga dapat meningkatkan keberhasilan
pengobatan TB.
Impact of Cohort Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
integrated Retrospektif keberhasilan pengobatan ternyata signifikan lebih
psycho- Study tinggi pada kelompok yang mendapat dukungan
socioeconomic psiko-sosial-ekonomi daripada kelompok yang tidak
support on mendapatkan dukungan (65% vs 46,03%; p =
treatment 0,0349). Hal tersebut menunjukkan bahwa
outcome in drug mekanisme dukungan psiko-sosial-ekonomi yang
resistant komprehensif akan menambah nilai tambahan terbaik
tuberculosis. untuk hasil pengobatan.
Knowledge, Cross Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang
Family And Sectional signifikan antara pengetahuan (p = 0,003) dan
Social Support, Study dukungan keluarga (p = 0,000) dengan self-efficacy.
Self Efficacy Ada hubungan antara pengetahuan (p = 0,048)
And Self-Care dengan dukungan keluarga (p = 0,036) dan dukungan
Behaviour In sosial (p = 0,022) dengan perilaku peduli diri. Ada
Pulmonary hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga
Tuberculosis dengan self-efficacy, sedangkan dukungan sosial
Patients. tidak memiliki hubungan. Semakin baik dukungan
keluarga maka semakin baik pula efikasi diri pasien
tuberkulosis paru.
Relationship Cross Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Between Family Sectional hubungan yang signifikan antara dukungan
Support And Study emosional (hubungan sedang), dukungan material
Medical (hubungan sedang ), dan dukungan informasional
Compliance In (hubungan kuat) dengan p-value <0,05. Hal ini dapat
Patients With disimpulkan bahwa dukungan informasional yang
Pulmonary paling signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan
Tuberculosis In pengobatan TB paru.
The Working
Area Of The
Community
Health Center Of
Abeli, Kendari.
The Relationship Cross Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang
Between The Sectional signifikan antara peran keluarga sebagai pengawas
Role of Family as Study minum obat (PMO) dengan kualitas hidup penderita
Drugs Assistance tuberkulosis paru dengan pengobatan DOTS di
and The Quality RSUDZA Poli Banda Aceh. Hasil menunjukkan (p =
of Life in 0,02) artinya ada hubungan yang bermakna antara
Patients with peran keluarga sebagai pendamping obat dengan
Pulmonary kualitas hidup penderita tuberkulosis paru sehingga
Tuberculosis. dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan TB.

193
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

The Association Case Control Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya


of Study motivasi diri (p-value 0,046) dan motivasi sedang (p-
Characteristics, value 0,004), kurangnya motivasi keluarga (p-value
Motivation, and 0,03) berhubungan dengan kejadian putus
Attitude of pengobatan pada pasien TB. Pasien yang memiliki
Health Workers motivasi sedang berkontribusi besar terhadap drop
On Tuberculosis out pengobatan TB. Motivasi diri dapat diperoleh
Treatment Drop dari dukungan keluarga, lingkungan sekitar dan
out at fasilitas kesehatan. Sehingga diharapkan dapat
Balkesmas memantau dan mengevaluasi kembali pengobatan TB
Semarang Area. dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan TB.
Family Factors Cross Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres
and Their Sectional keluarga berhubungan dengan kepatuhan pengobatan
Relation to the Study TB (p = 0,004) dan ketahanan keluarga berhubungan
Treatment dengan kepatuhan minum obat TB (p = 0,001).
Adherence of Keluarga dapat bekerja untuk mengurangi stres dan
Pulmonary TB meningkatkan ketahanan keluarga untuk
Patients in meningkatkan keberhasilan terhadap pengobatan TB.
Surabaya.
The Cross Hasil penelitian di Puskesmas Simpang Tiga di
Relationship of Sectional Kabupaten Pidie Aceh menunjukkan bahwa
Social Support Study dukungan informasional yang dominan
with Medication mempengaruhi kepatuhan minum obat dengan
Adherence strategi DOTS pada pasien TB Paru dengan nilai (OR
Pulmonary = 3,5, P value = 0,009). 302), dan penghargaan
Tuberculosis dukungan (OR = 0,6, nilai p = 0,387).
Patients
Through DOTS
Strategy in Pidie
Aceh Indonesia.
The Factor of Cohort Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukung
Family Support Prospektif keluarga yang baik meningkatkan keberhasilan terapi
Towards the Study tuberkulosis dengan nilai p <0,0001 sedangkan
Success of analisis Relative Risk (RR) diperoleh nilai 5,4 yang
Tuberculosis menunjukkan daya dukung keluarga yang baik dapat
Therapy: A meningkat 5,4 kali lipat keberhasilan terapi
Cohort Study. tuberkulosis.
Patients’ and Cross Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan
families’ Sectional keluarga secara signifikan berkorelasi dengan
experiences in Study motivasi p-value = 0,043 r = 0,275 (p ≤ 0,05), dan
Lung kepatuhan pengobatan p-value = 0,037 atau (p ≤
Tuberculosis 0,05). Pengobatan TB harus mengoptimalkan
treatment in keterlibatan keluarga untuk meningkatkan motivasi
Kebumen dan kepatuhan. Penelitian lebih lanjut menyarankan
District, Central penggunaan konseling untuk meningkatkan
Java Province: keterlibatan keluarga dalam mendukung pasien TB.
A Motivasi diri dan dukungan keluarga / PMO bagi
phenomenology penderita TB Paru merupakan kunci keberhasilan
study of ‘Drop pengobatan TB Paru hingga sembuh total. Edukasi
Out’ and dan penyuluhan bagi penderita TB paru dan
‘Uninterrupted’ keluarganya / PMO mutlak diperlukan di Indonesia.
groups.

194
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Dukungan keluarga adalah sikap Keberhasilan pasien dalam


tindakan dan penerimaan keluarga pengobatan TB Paru dapat diukur dari
terhadap anggota keluargannya yang riwayat pengobatan lengkap dan
bersifat mendukung selalu siap dinyatakan sembuh. Pengobatan lengkap
memberikan pertolongan dan bantuan jika adalah pasien TB paru yang menyelesaikan
diperlukan. Keluarga adalah unit terkecil pengobatannya secara lengkap, tapi tidak
dari masyarakat yang terdiri atas kepala memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.
keluarga serta beberapa orang yang Sedangkan sembuh adalah pasien TB paru
berkumpul dan tinggal dari satu atap dalam yang menyelesaikan pengobatannya secara
keaadaan saling ketergantungan. Bahwa lengkap dengan pemeriksaan ulang dahak
keluarga mempunyai fungsi akfektif, pada akhir pengobatan dan pemerikasaan
fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ulang dahak sebelumnya menghasilkan
ekonomi dan fungsi perawatan (Friedman, negatif. Oleh karena itu, jika pasien
et al., 2014). Keluarga mempunyai tersebut dinyatakan sembuh dan lengkap
beberapa jenis dukungan keluarga antara maka pasien tersebut masuk kedalam
lain dukungan informasi, dukungan pencatatan Treatment Success Rate (TSR).
instrumental, dukungan emosional, dan
dukungan penghargaan. 4. KESIMPULAN
Menurut penelitian yang dilakukan Terdapat hubungan yang signifikan
oleh Idawaty Siregar, Parluhutan Siagian, antara faktor dukungan keluarga terhadap
dan Elmeida Effendy (2019) menunjukkan keberhasilan pengobatan pasien TB paru.
ada hubungan dukungan keluarga dengan Dukungan keluarga dapat berupa
keberhasilan pasien dalam pengobatan TB dukungan sosial, dukungan instrumental,
paru. Dukungan keluarga sangat dukungan informasi, dan dukungan
menunjang keberhasilan pengobatan penilaian berupa bimbingan pada
pasien TB Paru dengan cara selalu penderita. Dukungan keluarga yang baik
mengingatkan penderita agar makan obat, akan membuat pasien TB paru patuh dalam
pengertian yang dalam terhadap penderita menjalankan pengobatan. Kepatuhan
yang sedang sakit dan memberi semangat pengobatan pasien TB akan berefek pada
agar tetap rajin berobat. peningkatan angka keberhasilan
Dukungan keluarga yang diperlukan pengobatan pasien TB. Selain itu juga
untuk mendorong pasien TB Paru dengan berefek pada penurunan kegagalan
menunjukkan kepedulian dan simpati, dan pengobatan pasien TB paru dan penurunan
merawat pasien. Dukungan keluarga yang kejadian resistensi pengobatan TB.
melibatkan keprihatinan emosional,
bantuan dan penegasan, akan membuat
REFERENSI
pasien merasa nyaman. Dukungan
keluarga dapat memberdayakan pasien TB [1] Aditama, W., Sitepu, F. Y. dan Saputra, R.,
Paru selama masa pengobatan dengan (2019). Relationship between Physical
mendukung terus menerus, seperti Condition of House Environment and the
mengingatkan pasien untuk mengambil Incidence of Pulmonary Tuberculosis,
obat-obatan dan menjadi peka jika mereka Aceh , Indonesia. International Journal of
mengalami efek samping dari obat. Science and Healthcare Researh. 4 (1).
Menurut Dhewi dkk (2011), [2] Amanda, Gina. (2018). Peran Aerosol
dukungan keluarga memiliki hubungan Mycobacterium tuberculosis pada
dengan keberhasilan pengobatan pasien TB Penyebaran Infeksi Tuberkulosis. CDK-
paru. PMO sebaiknya adalah anggota 260. 45 (1).
keluarga sendiri yaitu anak atau [3] Garcı Amin Z, Bahar A. (2015).
pasanganya dengan alasan lebih bisa Tuberkulosis paru. Dalam : Aru W,Sudoyo
dipercaya. Selain itu adanya keeratan B S,Idrus A,Marcellus S,Siti S, ed. Buku
hubungan emosional sangat mempengaruhi Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6 Jilid
PMO selain sebagai pengawas minum I. Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen
obat.

195
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran [15] Hanif, A., Jatmiko, S., Dewi, L., &
Universitas Indonesia, pp : 863-71. Lestari, N. (2020). Perbedaan Parameter
[4] Amira DA, I., Hendrawati, & Senjaya, S. Hematologi Pada Pasien Tuberkulosis (Tb)
(2018). Hubungan Antara Peran Pengawas Dengan Dan Tanpa Infeksi Human
Menelan Obat (PMO) dengan Immunodeficiency Virus (HIV).
Keberhasilan Pengobatan Penderita Biomedika. 12(2).
Tuberculosis Paru di Purskesmas Tarogong [16] Hariadi, Efrizon., Aryani, Fenti., &
Garut. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Buston, Erni. 2019. Hubungan Dukungan
Husada. (18) 2. Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita
[5] Crofton, J., Horne, N., Miller, F. (2002). TBC di Kecamatan Selwbar Kota
Tuberkulosis Klinis. Edisi II. Jakarta. Bengkulu Tahun 2018. Journal of Nursing
Widya Medika. and Public Health. 7(1).
[6] Daley. C. L. (2019). The Global Fight [17] Iksan, R.R., Muhaimin, T., & Anwar,
Against Tuberculosis. Thoracic Surgery S. (2020). Fungsi – Fungsi Keluarga
Clinics. 29 (1). dengan Hasil Pengobatan Tuberkulosis
[7] Damayati, D. S., Susilawaty, A. dan Program DOTS. Jurnal Keperawatan
Maqrifah. (2018). Risiko Kejadian TB Silampri. 3(2).
Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang [18] Jawetz, M., Adelberg’s. (2008).
Tupabiring Kabupaten Pangkep. Higiene. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta.
4(2). Salemba Medika.
[8] Dhewi, I.G., Armiyati, Y., & Supriyono, [19] Jaysendira, D., & Gunawan, R.M.
M. (2011). Hubungan antara pengetahuan, (2020). Hubungan Peran Perawat Sebagai
sikap pasien dan dukungan keluarga Edukator dan Motivator dengan Kepatuhan
dengan kepatuhan minum obat pada pasien Minum Obat Penderita TB di Poliklinik
TB Paru di BPKM Pati. MDR Rumah Sakit Umum Daerah DR. H.
[9] Fitria, E., Ramadhan, R., & Rosdiana. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
(2017). Karakteristik Penderita Malahayati Nursing Journal. 2(1).
Tuberkulosis Paru di Puskesmas Rujukan [20] Kementrian Kesehatan. (2020). Profil
Mikroskopis Kabupaten Aceh Besar. SEL Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian
Jurnal Penelitian Kesehatan. 4(1). Kesehatan Republik Indonesia.
[10] Fitriani, E.N., Sinaga, T., & Syahran, [21] Kementrian Kesehatan. (2018). Profil
A. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan, kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian
Motivasi Pasien dan Dukungan Keluarga Kesehatan Republik Indonesia.
Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti [22] Kenedyanti, E., Sulistyorini, L.
Tuberkulosis (OAT) Pada Penderita (2017). Analisis Mycobacterium
Penyatit TB Paru BTA (+) di Puskesmas Tuberculosis dan Kondisi Fisik Rumah
Pasundan Kota Samarinda. 5(2). dengan Kejadian Tuberkulosis Paru.
[11] Fransiska, M., Hartati, E. (2019). Jurnal Berkala Epidemiologi. 5(2).
Faktor Resiko Kejadian Tuberculosis. [23] Lintang P, Pascahana., Winarno,
Jurnal Kesehatan Institut Kesehatan Prima M.E., & Dwi T, Tama. (2019). Faktor yang
Nusantara.Bukittinggi. 10(3). Berhubungan dengan Keberhasilan
[12] Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Pengobatan Tuberkulosis Paru di Rumah
Jones, E. G. (2013). Buku Ajar Sakit Karsa Husada Batu. Sport Science
Keperawatan. and Health. 1(1).
[13] Friedman, M. M., Bowden, V. R., & [24] Nazir, Moh. (2014). Metode
Jones, E. G. (2014). Buku Ajar Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Keperawatan. [25] Mahardining, A. B. (2019).
[14] Gunawan. A., Simbolon. R. dan Hubungan antara pengetahuan, motivasi,
Fauzia D. (2017). Faktor yang dan dukungan keluarga dengan
Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Pasien kepatuhan terapi ARV ODHA. Jurnal
Terhadap Pengobatan Tuberkulosis Paru di Kesehatan Masyarakat. 5(2).
Lima Puskesmas Se-Kota Pekan Baru. [26] Pitters. T. S. (2018). Dukungan
JOM FK. 4(2). Keluarga Dalam Hubungannya dengan

196
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Kepatuhan Minum Obat pada Pasien (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Tuberculosis Paru di Puskesmas Ranitana Edisi IV. Jakarta : FKUI.
Weru. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(5). [31] Velayati, A.A. & Parissa, F. (2016).
[27] Rumimpunu, R., Maramis, R.R.F., & Atlas of Mycobacterium Tuberculosis.
Kolibu, K.F. 2018. Hubungan Antara Academic Press. London, United
Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Kingdom.
Berobat Penderita Tuberkulosis Paru Di [32] WHO. (2018). Global Tuberculosis
Puskesmas Likupang Kabupaten Minahasa Report. Geneva: World Health
Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(4). Organization.
[28] Sari ID, Herman MJ, Susyanty AL, [33] Yusi, N., Widagdo, L., & Cahyo, K.
Su’udi A. 2018. Analisis Biaya (2018). Analisis hubungan antara
Tuberkulosis Paru Kategori Satu Pasien dukungan psikososial dengan perilaku
Dewasa di Rumah Sakit di DKI Jakarta. keberhasilan pengobatan pasien TB di
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 8(1). Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
[29] Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. Masyarakat. 6(1).
(1993). Competence at Work, Models For
Superior Performance. Canada : John
Wiley & Sons, Inc.
[30] Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi
I., Simadibrata, M., & Setiati, S., et al.

197

Anda mungkin juga menyukai