Anda di halaman 1dari 10

Journal Of Community & Emergency ISSN.

2337-7356

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


MINUM OBAT PASIEN TUBERCULOSIS DI RUANG IRINA C5
RSUP PROF.DR.R.D.KANDOU MANADO
Thirsa Olliva Mongi1, Julia Villy Rottie2, Anggraene Torar3
1,2,3
Universitas Pembangunan Indonesia

E-mail coressponding author:


thirsa.mongi@unpi.ac.id

ABSTRAK
Tingginya kasus tuberkolosis (TB) dan renahnya angka capaian pengobatan yang salah
satunya diakibatkan putus obat menyebabkan pengobatan memakan waktu yang lebih lama.
Selain itu, dapat menyebabkan tingginya kasus Multy Drug Resistance (MDR) dan komplikasi
lebih lanjut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional pada 45 responden
dengan tehnik total sampling di Ruang Irina C5 RSUP. Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2017.
Pengumpulan data menggunakan instrument, yaitu kepatuhan Morinsky Medicacion Anherence
Scale (MMAS) dan kuesioner dukungan keluarga. Analisis data menggunakan analisis
univariate da uji Chi Square pada analisis bivariate. Persentase responden yang memiliki
dukungan baik sebesar 64,4%, dukungan buruk sebesar 35,6%,. Persentase responden yang
patuh 44,4%, dan tidak patuh 55,6%. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p value = 0,00 yakni
lebih kecil dari 0,05. Hitungan statistik bermakna atau ada hubungan antara variabel dukungan
keluarga terhadap variabel kepatuhan minum obat. Sehingga disarankan untuk melibatkan
keluarga dalam pengobatan.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Tuberkolosis.

ABSTRACT
The high cases of tuberculosis (TB) and the treatment of the number of treatments that
one of them caused by the end of the drug causes treatment takes a longer time. In addition, it
can cause high cases of Multy Drug Resistance (MDR) and further complications. This research
is a quantitative cross sectional study on 45 respondents with total sampling techniques in the
Irina C5 RSUP room. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado 2017. Collection of data using
instruments, which are adherence to the Morinsky Medicacion Anherence Scale (MMAS) and
the Family support questionnaire. Analysis of data using univariate analysis of Chi Square test
on bivariate analysis. The percentage of respondents who had a good support of 64.4%, a bad
support of 35.6%,. The percentage of respondents who were 44.4% compliant, and did not
comply with 55.6%. Chi Square test Results obtained P value = 0.00 which is smaller than 0.05.
Statistical counts are meaningful or there is a relationship between a family support variable to
a drug-taking compliance variable. So it is advisable to involve the family in medicine.
Keywords: Family support, compliance with medication, Tuberkolosis.

PENDAHULUAN penyakit (morbiditas), maupun


Tuberculosis (TBC) merupakan salah diagnosis dan terapinya. Bersama
satu masalah kesehatan bagi bangsa dengan HIV/AIDS, Malaria dan TB
Indonesia dan dunia baik dari sisi angka Paru merupakan penyakit yang
kematian (mortalitas), angka kejadian pengendaliannya menjadi komitmen

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 16


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

global dalam program Milenium keyakinan dan nilai kesehatan individu


Development Goals (MDGs).Menurut serta dapat juga menentukan tentang
Who (2012) diperkirakan sekitar program pengobatan yang dapat mereka
sepertiga penduduk dunia telah terima.Dukungan keluarga dan
terinfeksi oleh Mycobacterium masyarakat mempunyai andil besar
Tuberculosis. Pada Tahun 2011 terdapat dalam meningkatkan kepatuhan
9 juta kasus baru dan 1,4 juta kematian pengobatan yaitu dengan adanya
akibat penyakit tuberculosis dan HIV. pengawasan dan pemberi dorongan
World Health Organization (WHO) kepada penderita (Yoeningsih, 2007).
menyatakan Tuberculosis (TBC) Menurut Hielda (2010) dukungan
sebagai global darurat kesehatan keluarga adalah sikap, tindakan dan
masyarakat. penerimaan keluarga terhadap pendirita
Di Sulawesi Utara, prevalensi TB yang sakit.Anggota keluarga
paru yang terdiagnosis ialah sebesar memandang bahwa orang yang bersifat
0,3%. Pada tahun 2012, jumlah pasien mendukung selalu siap memberikan
TB paru terbanyak di Manado berada di pertolongan dan bantuan jika di
Puskesmas Tuminting dengan jumlah perlukan. Dukungan keluarga merupa-
256 pasien, diikuti oleh Puskesmas kan salah satu factor yang
Ranotana Weru sebanyak 254 pasien mempengaruhi ketidak patuham dalam
dan jumlah terkecil berada di pengobatan penyakit tuberculosis.
Puskesmas Bengkol yaitu 25 pasien. Pemberian obat Tuberculosis
Kepatuhan atau ketaatan terhadap menimbulkan kesembuhan klinis yang
pengobatan medis adalah suatu lebih cepat dari kesembuhan
kepatuhan pasien terhadap pengobatan bakteriologik dan keadaan ini
yang telah ditentukan (Notoadmodjo, menyebabkan penderita mengabaikan
2003).Brunner & Suddarth (2002) penyakit dan pengobatanya.
menyatakan bahwa kepatuhan yang Pengobatan ini tidak cukup 1-2 bulan
buruk atau terapi yang tidak lengkap saja tetapi memerlukan waktu lama
adalah factor yang berperan terhadap sehingga dapat menyebabkan penderita
resistensi individu. menghentikan pengobatanya sebelum
Keluarga dapat menjadi faktor yang sembuh, apalagi bila selama pengobatan
sangat berpengaruh dalam menentukan timbul efek samping.Tanpa adanya

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 17


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

dukungan keluarga program pengobatan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan


tuberculosis ini sulit dilakukan sesuai (Nursalam, 2013).Populasi pada
jadwal (Depkes RI, 2007).Dalam hal ini penelitian ini keluarga pasien
dukungan keluarga sangat di perlukan tuberculosis di Ruangan Irina C5 RSUP
untuk memotivasi anggota keluarganya Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
yang menderita penyakit tuberculosis berjumlah 81 keluarga yang merawat
untuk tetap melanjutkan pengobatan pasien tuberculosis.
sesuai dengan anjuran pengobatan. Sampel responden yang digunakan
Dari hasil observasi awal di Irina C5 untuk menentukan jumlah sampel
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou manado berdasarkan rumus Slovin, dalam
didapati pasien rawat inap 3 bulan Taniredja dan Musafidah 2012.
terakhir sebanyak 233 dan rata-rata N
setiap bulannya yaitu 77 orang dan dari n=
hasil wawancara dengan pasien N ( d ) 2+ 1
menyatakan keluarga tidak terlalu Keterangan:
proaktif dalam selama dalam perawatan N : Jumlah populasi.
pasien di rumah maupun di rumah sakit d : Nilai presisi (d=0,1)
atau dengan kata lain keluarga kurang n : Jumlah sampel yang dicari.
memberikan dukungan terhadap pasien
selama menjalani pengobatan. Dari perhitungan didapat sampel
sebesar:
METODE PENELITIAN 81
Penelitian ini bersifat deskriptif n=
analitik menggunakan pendekatan cross 81 (0,1)2 +1
sectional study, dimana dalam 81
rancangan ini variabel – variabel diukur n=
dalam waktu bersamaan. 81 (0,01)+1
Penelitian telah dilaksanakan di 81
Ruangan Irina C5 RSUP Prof. Dr. R. D. n=
Kandou pada bulan Mei 2017. 1.81
Populasi dalam penelitian ini adalah
subjek (misalnya manusia; klien) yang n = 44.7 = 45 sampel.

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 18


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

HASIL mencoba untuk mencari nama yang


1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian dapat diambil dari seorang Tokoh
Kesehatan yang telah memberikan
Rumah Sakit adalah institusi
kontribusi yang besar pada Rumah
pelayanan kesehatan yang
Sakit. Setelah melalui beberapa proses
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang cukup lama, akhirnya dipilih
perorangan secara paripurna yang
seorang Tokoh Kesehatan yang sangat
menyediakan pelayanan rawat inap,
dikagumi baik oleh para Dokter maupun
rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
oleh Masyarakat, yaitu: Prof. Dr. R.D.
sakit diselenggarakan berasaskan
Kandou
Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
2. Deskripsi karakteristik responden
manfaat, keadilan, persamaan hak dan
a. Umur
anti diskriminasi, pemerataan,
Tabel 5.1
perlindungan dan keselamatan pasien, distribusi responden berdasarkan umur:
serta mempunyai fungsi sosial (Undang
Umur n %
Undang Republik Indonesia Nomor 44
36-45 (dewasa akhir) 25 55,6
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit).
46-55 (lansia awal) 17 37,8
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
56-65 (lansia akhir) 3 6,6
Prof Dr. R.D. Kandou Manado
Total 45 100
didirikan sejak tahun 1936, yaitu pada
jaman Hindia Belanda. Pada awal
Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa
berdirinya diberi nama Koningen
tingkat umur responden yang paling
Wilhelmina Ziekenheuis (KWZ).
banyak adalah responden dengan
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
kategori dewasa akhir yaitu umur 36-45
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dulu
tahun berjumlah 25 responden (55,6%),
dikenal dengan Nama Rumah Sakit
dan yang paling sedikit adalah
Umum Pusat (RSUP) Gunung Wenang,
responden dengan kategori lansia akhir
namun kemudian atas peraturan
yaitu umur 56-65 tahun yang berjumlah
perundang-undangan yang meng-
3 responden (6,7%).
instruksikan setiap Rumah Sakit Umum
haruslah mempunyai nama yang jelas,
maka oleh Pimpinan Rumah Sakit

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 19


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

b. Pendidikan Terakhir Dukungan


Keluarga n %
Tabel 5.2
Kurang 16 35,6
Distribusi responden berdasarkan Baik 29 64,4
pendidikan:
Total 45 100
Pendidikan n %
SD 7 15,6 Tabel 5.4 menunjukan sebagian
SMP 13 28,9
SMA/SMK 22 48,9 besar responden yang diteliti di Ruang
S1 3 6,7
Total 45 100 Irina C5 RSUP. Prof.Dr.R.D.Kandou
Manado menyatakan bahwa dukungan
Dari tabel 5.2 diketahui bahwa keluarga berada pada kategori baik
tingkat pendidikan responden yang yaitu 29(64,4%) sedangkan untuk
paling banyak adalah lulusan kategori kurang baik yaitu berjumlah
SMA/SMK yaitu 22 responden (48,9%) 16 (35,6 %).
dan yang paling sedikit adalah Tabel 5.5
Distribusi responden berdasarkan
responden dengan tingkat pendidikan kepatuhan minum obat TB.
S1 yaitu 3 responden (6,7 %). Kejadian Diare n %
Tidak Patuh 25 55,6
Patuh 20 44,4
c. Jenis Kelamin Responden Total 45 100
Tabel 5.3
Distribusi responden berdasarkan Jenis
Tabel 5.5 menunjukan bahwa
Kelamin:
Jenis Kelamin n % sebagian besar penderita TB tidak patuh
Laki -laki 28 62,2 minum obat yaitu 25 orang (55,6%)
Perempuan 17 37,8
Total 35 100 dan yang patuh yaitu 20 orang (66,7
%).
Dari tabel 5.3 diketahui bahwa jenis
kelamin responden yang paling banyak 4. Analisis Bivariat
adalah laki-laki yaitu 28 responden Dukungan Keluarga dengan
(62,23%) dan sisanya adalah perempuan Kepatuhan Minum Obat Pasien
yaitu 17 responden (37,8 %). Tuberculosis di Ruang Irina C5 RSUP.
Prof.Dr.R.D.Kandou
3. Analisis Univariat
Tabel 5.4 Tabel 5.6
Distribusi responden berdasarkan Hubungan Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga: dengan Kepatuhan Minum Obat pasien
Tuberculosis

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 20


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

Dukungan
Keluarga
Kepatuhan Minum Obat TB Total OR P
PEMBAHASAN
Tidak Patuh Patuh 1. Gambaran Dukungan Keluarga
n % N % N %
Kurang 13 28,9 3 5,7 16 35,6
6,1 0,0
pasien Tuberculosis di Ruang Irina C5
Baik 12 26,7 17 37,8 29 64,4 39 10
Total 25 55,6 20 44,4 45 100 RSUP. Prof.Dr.R.D.Kandou Manado
Dalam penelitian ini didapatkan
Berdasarkan tabel 5.6 dari 45
bahwa sebagian besar responden yang
responden yang diteliti menujukan
diteliti di Ruang Irina C5 RSUP.
bahwa dukungan keluarga yang kurang
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado
sebagian besar membuat penderita tidak
menyatakan bahwa dukungan keluarga
patuh minum obat TB yaitu 13
berada pada kategori baik yaitu
responeden (28,9%) dan untuk
29(64,4%) dibuktikan dengan hasil
penderita yang patuh hanya 3 penderita
kuesioner yang telah diisi oleh
(5,7%) sedangkan untuk dukungan
responden semuanya mengatakan
keluarga yang baik membuat penderita
bahwa keluarga selalu mengingatkan
tidak patuh 12 orang (26,7%) dan
agar berobat sampai tuntas, serta selalu
penderita patuh minum obat 17 orang
mengingatkan agar minum obat tepat
(37,8%).
waktu dan jadwal kontrol ke puskesmas
Berdasarkan hasil uji statistik dengan
bahkan selalu mendampingi saat kontrol
menggunakan chi-square diperoleh nilai
dan selalu memperhatikan saat
ρ-value = 0,010 lebih kecil dari nilai α =
responden sakit sesuai dengan pendapat
0,05 yang berarti H0 ditolak maka ada
Septia (2014) bahwa dukungan keluarga
hubungan yang bermakna Antara
sangat menunjang keberhasilan
dukungan keluarga dengan kepatuhan
pengobatan pasien TB Paru dengan cara
minum obat pasien Tuberculosis di
selalu mengingatkan penderita agar
Ruang Irina C5 RSUP. Prof. Dr. R. D.
makan obat, pengertian serta perhatian
Kandou Manado, dengan nilai Odds
yang dalam terhadap penderita yang
Ratio 6,139 yang artinya dengan
sedang sakit dan memberi semangat
dukungan keluarga yang baik
agar tetap rajin berobat.
berpeluang 6x penderita patuh minum
Sedangkan untuk responden yang
obat Tuberculosis.
menyatakan dukungan keluarga dengan
kategori kurang baik didapatkan dari
hasil kuesioner dari total 16 (35,6 %)

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 21


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

semuanya menyatakan bahwa keluarga sering berubah, asumsi peneliti hal ini
tidak memberikan bacaan seperti disebabkan oleh kurangnya
majalah dan buku-buku lain tentang TB pengetahuan dari responden akan
paru, peneliti berasumsi hal ini pentingnya minum obat secara teratur.
disebabkan oleh kurang pengetahuan Hal tersebut didukung dengan
serta keterbatasan sumber refrensi buku- karakteristik responden yang
buku maupun bacaan lain mengenai TB berpendidikan tinggi (S1) yang
paru yang disosialisasikan pasien berjumlah 3 responden semuanya patuh
sendiri bahkan keluarga. dalam menjalankan pengobatan TB
paru.
2. Gambaran Kepatuhan Minum Obat
3. Dukungan Keluarga dengan
pasien Tuberculosis di Ruang Irina C5
Kepatuhan Minum Obat Pasien
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Tuberculosis di Ruang Irina C5
Manado
RSUP. Prof.Dr.R.D.Kandou
Hasil yang didapatkan ialah sebagian
Hasil uji statistik dengan
besar responden yang dalam penelitian
menggunakan chi-square diperoleh nilai
ini merupakan pasien Tuberculosis di
ρ-value = 0,010 lebih kecil dari nilai α =
Ruang Irina C5 RSUP.Prof. Dr. R. D.
0,05 yang berarti ada hubungan yang
Kandou Manado tidak patuh minum
bermakna Antara dukungan keluarga
obat. Brunner & Suddart (2002)
dengan kepatuhan minum obat pasien
mengatakan bahwa kepatuhan yang
Tuberculosis di Ruang Irina C5 RSUP.
buruk atau terapi yang tidak lengkap
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
adalah salah satu faktor yang berperan
dengan nilai Odds Ratio 6,139 yang
terhadap resistensi individu oleh karena
artinya dengan dukungan keluarga yang
itu dibutuhkan penjelasan tentang
baik berpeluang 6x penderita patuh
pentingnya kepatuhan minum obat serta
minum obat Tuberculosis, seperti yang
akibat yang akan terjadi bila tidak patuh
dikatakan Ramirez dalam Glick dkk,
dalam menjalani pengobatan.
(2011) bahwa kepatuhan dalam
Dari hasil kuesioner didapatkan
pengobatan akan meningkat apabila
bahwa dari total 25 responden yang
pasien mendapat bantuan dari keluarga.
dinyatakan tidak patuh minum obat 21
Dibuktikan dari hasil tabulasi silang
diantarannya menyatakan pernah lupa
yang dilakukan bahwa dari total 16
meninum obat dan waktu minum obat

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 22


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

responden yang menyatakan dukungan Menurut Zahara (2007), dalam


keluarga kurang menyebabkan 13 penelitiannya ia menemukan bahwa
responden tidak patuh minum obat dukungan keluarga merupakan faktor
sedangkan untuk dukungan keluarga penting keberhasilan pasien TB dalam
yang baik dengan total 29 responden mematuhi program pengobatan.
menyebabkan 17 responden yang patuh Dukungan keluarga merupakan salah
minum obat. satu faktor yang mempengaruhi
Hasil penelitian ini sejalan dengan kepatuhan untuk pengobatan TB Paru,
penelitian yang dilakukan oleh Maulidia dimana keluarga inti maupun keluarga
Desy (2014) dengan judul penelitian besar berfungsi sebagai sistem
hubungan hubungan antara dukungan pendukung bagi anggota
keluarga dan kepatuhan minum obat keluarganya.Fungsi dasar keluarga yaitu
pada penderita tuberculosis di wilayah fungsi perawatan kesehatan. Fungsi
Ciputat tahun 2014 yang menyimpulkan perawatan kesehatan adalah
bahwa ada hubungan yang bermakna kemampuan keluarga untuk merawat
antar dukungan keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami
kepatuhan minum obat. Demikinan pula masalah kesehatan (Septia,2014).
dengan penelitian yang dilakukan oleh Keluarga perlu memberikan dukungan
Setyorini (2016) dengan judul yang positif untuk melibatkan keluarga
hubungan dukungan keluarga terhadap sebagai pendukung pengobatan
kepatuhan minum obat pasien TB Paru sehingga adanya kerjasama dalam
di PKU Muhammadiyah Gombong pemantauan pengobatan antara petugas
yang mendapatkan hasil nilai p = 0.001 dan anggota keluarga yang sakit
yang berarti ada hubungan yang (Friedman, Bowden & Jones, 2010).
signifikan antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat. Berbeda KESIMPULAN
dengan penelitian yang dilakukan oleh 1. Sebagian besar dukungan keluarga
Ulfah Maria (2011) menenai hubungan pasienTuberculosis di Ruang Irina C5
dukungan keluarga dengan kepatuhan RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
minum obat pada pasien TBC di dalam kategori baik
wilayah kerja puskesmas Pamulang 2. Sebagian besar pasien Tuberculosis
Kota Tangerang selatan. di Ruang Irina C5 RSUP. Prof. Dr. R.

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 23


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

D. Kandou Manado tidak patuh minum Dinas Kesehatan Kota Solok, Profil
obat Kesehatan Kota Solok, 2010
3. Ada hubungan dukungan keluarga Departemen Kesehatan RI, Strategi
dengan kepatuhan minum obat pasien Penanggulangan Tuberkulosis
Tuberculosis di Ruang Irina C5 RSUP. Indonesia 2006-2010 : Jakarta, 2007
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Elvina K, Pusat Kajian Gizi Regional,
Universitas Indonesia, 2002
DAFTAR PUSTAKA Helda Suarni, faktor resiko yang
BPS Sumbar, Pelaksanaan Pendataan berhubungan dengan kejadian
Rumah Tangga Miskin, Padang penderita TB Paru di kecamatan
BPS, 2009 Pancoran Mas Depok tahun 2009,
Chandra W, Maria CH Winarti, H UI
Mewengkang, Kasus Kontak Jgon Lee Doucree, hubungan antara
Tuberkulosis paru di klinik paru Status Gizi dan status Sosial
Rumah Sakit Umum Pusat Manado, ekonomi dengan kejadian
Majalah Kedokteran Indonesia, Tuberkulosis paru di Puskesmas
Maret 2004 Limau Purut Kabupaten Padang
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pariaman, 2005
Penyakit Tuberkulosis dan Jhon C, Noman Horne, Fred Millier,
Penanggulangannya : Jakarta, 2002 Tuberkulosis Klinis, Widya Medica,
Departemen Kesehatan Republik 2002
Indonesia, Pedoman Nasional Notoadmojo S, Ilmu Kesehatan
Penanggulangan Tuberkulosis Paru Masyarakat : Jakarta, 2003
cetakan ke 6, Jakarta, 2002 Politeknik Kesehatan Malang, Buku
Departemen Kesehatan RI, Strategi Praktis Ahli Gizi, Jurusan Gizi,
Penanggulangan Tuberkulosis 2003
Indonesia 2006-2010 : Jakarta, 2007 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-
Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia, variabel Penelitian : Bandung,
2010 Alfabeta Bandung
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Suyono, pokok Bahan Modul
Barat, Profil Kesehatan Sumatera Perumahan dan pemukiman Sehat,
Barat,2009 Pusdiknakes, 2005

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 24


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

Sudigdo S, Dasar-dasar Metodologi


Penelitian Klinis : Jakarta, 2002
Singarimbun M. Metode Penelitian
Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES;
2000.
Sanitasi terhadap Pencegahan Potensi
Penularan TB Paru Pada Keluarga
di
Kabupaten Tapanuli Utara, USU
:2008
Teten Zalmi, Faktor resiko yang
berhubungan dengan kejadian
Tuberkulosis paru diwilayah Kerja
Puskesmas Padang Pasir, 2008
Toni Lumban Tobing, Pengaruh Prilaku
Penderita TB Paru dan Kondisi
Yoeningsih, Faktor yang berhubungan
dengan Kejadian Tuberkulosis paru
di RSUP M Jamil Padang, 2007
Widoyono, Penyakit Tropis : Erlangga :
Jakarta, 2005

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 3 Desember 2017 25

Anda mungkin juga menyukai