Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 2, No. 2, Februari 2021

GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PENGOBATAN TBC DI POLIKLINIK


PARU RS. DUSTIRA CIMAHI

Guling Setiawan dan Nung Ati Nurhayati


Akademik Keperawatan Rumah Sakit Dustira Bandung Jawa Barat, Indonesia
Email: guling_dustira@gmail.com dan nungatinurhayati@gmail.com

ARTIKEL INFO ABSTRACT


Tanggal diterima: 5 Februari Research aim to ind out the picture of patient compliance in
2021 Tuberculosis treatment in Pulmonary Polyclinic Hospital
Tanggal revisi: 15 Februari Dustira Cimahi. This research used a quantitative
2021 descriptive design. The subjects of this research was
Tanggal yang diterima: 25 patients who were treated at the hospital Dustira. The
Februari 2021 population this research was all patients who came to the
Keywords: hospital outpatient treatment Dustira had 133 people. The
Compliance; taking sampling technique in this research was accidental
Tuberculosis drugs sampling with a sample of 57 people. Data analysed used in
this research is by univariate analysis. The results research
showed that 42.1% had compliance in a high category,
36.8% had compliance in a moderate category and 21.1%
had compliance in a low category in the treatment of
tuberculosis. Based on the results research, it is expected
that nurses at the Pulmonary Polyclinic Hospital. Dustira
to be able to apply nursing care, advised health officials to
provide more information or counseling to patients, so that
it is expected that the information received is easier to
understand and implementuntuk mengedit abstrak demi
alasan kejelasan isi abstrak.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
kepatuhan pasien dalam pengobatan TBC di Poliklinik Paru
RS. Dustira Cimahi. Penelitian ini menggunakan design
deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pasien
yang berobat jalan di RS. Dustira. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berobat
rawat jalan ke RS. Dustira sebanyak 133 orang. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik
accidental sampling dengan sampel sebanyak 57 orang.
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan analisa univariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 42,1% memiliki kepatuhan dalam
kategori tinggi, 36,8% memiliki kepatuhan dalam kategori
sedang dan 21,1% memiliki kepatuhan dalam kategori
rendah dalam pengobatan TBC. Berdasarkan hasil
penelitian, diharapkan perawat di Poliklinik Paru RS.
Kata Kunci: Dustira untuk dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan,
Kepatuhan; minum obat TBC disarankan petugas kesehatan untuk lebih banyak
memberikan informasi atau penyuluhan kepada pasien,

183
Guling Setiawan dan Nung Ati Nurhayati

sehingga diharapkan informasi yang diterima lebih mudah


untuk dimengerti dan dilaksanakan.

Coresponden Author:
Email: guling_dustira@gmail.com
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi

Pendahuluan penduduk. Adapun Prevalensi penduduk


Tuberkulosis adalah penyakit Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh
menular langsung yang disebabkan oleh tenaga kesehatan tahun 2013 adalah 0.4
kuman TBC (Mycobacterium Tuberkulosis). persen, tidak berbeda dengan 2007 dan
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai prevalensi TB paru tertinggi adalah Jawa
sifat khusus yaitu tahan asam pada Barat yaitu sebesar 0.7% (Kemenkes, 2018).
pewarnaan, oleh karena itu disebut pula basal Menurut Feuer Stein, et al
Basil Tahan Asam (BTA) (Dewi, 2020). (Tumenggung, 2013), ada beberapa faktor
Kuman TBC dapat mati oleh sinar matahari yang dapat mendukung sikap patuh pasien,
langsung, dan akan bertahan hidup beberapa diantaranya yaitu pendidikan, akomodasi,
jam dalam ruangan yang gelap dan lembab. modifikasi faktor lingkungan dan sosial,
Dalam jaringan tubuh kuman ini bersifat perubahan model terapi, dan meningkatkan
dormant yakni tertidur dalam tubuh selama interaksi profesional kesehatan dengan pasien
beberapa tahun (DepKes, 2007). saat ini di dunia ketidakpatuhan pasien
Menurut WHO, kematian wanita terhadap instruksi petugas kesehatan menjadi
karena TBC lebih banyak daripada kematian masalah yang dihadapi oleh tenaga kesehatan
karena kehamilan,persalinan dan nifas. Bila profesional. Sebanyak 58,7% pasien gagal
tak dikendalikan, dalam 20 tahun mendatang dalam meminum obat antibiotik, 37.5% gagal
TB akan membunuh 35 juta orang. Melihat meminum obat anti tuberkulosis, dan bahkan
kondisi tersebut,WHO menyatakan TB diantara pasien-pasien yang berusaha
sebagai kedaruratan global semenjak 1993 mematuhi instruksi yang diberikan kepada
(Simanjuntak, 2010). mereka 25% - 75% meminum obat dengan
Pada tahun 2013 ditemukan jumlah dosis yang salah dan lebih dari 30%
kasus baru di Indonesia BTA positif (BTA+) meminum obat salah dan berakibat fatal
sebanyak 196.310 kasus, menurun bila (Tumenggung, 2013).
dibandingkan kasus baru BTA+ yang Pemahaman terhadap instruksi dari
ditemukan tahun 2012 yang sebesar 202.301 tenaga kesehatan kadang-kadang menjadi
kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan kegagalan dalam program penanggulangan
terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk TBC, maka dari itu petugas kesehatan harus
yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan lengkap dalam pemberian informasi,
Jawa Tengah. Kasus baru BTA+ di tiga memperhatikan dalam penggunaan istilah-
provinsi tersebut hampir sebesar 40% dari istilah medis dan selalu memberikan banyak
jumlah seluruh kasus baru di Indonesia instruksi yang harus di ingat oleh pasien
(Apriyanti et al., 2018). (Sitepu, 2015). Kualitas interaksi antara
Notification Rate (CNR) TB Paru petugas kesehatan dan pasien merupakan
semua kasus di Jawa Barat sampai dengan bagian terpenting dalam menentukan derajat
tahun 2013 sebesar 102 per 100.000 kepatuhan. Riset tentang faktor-faktor

184 Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 2, Februari 2021


Gambaran Kepatuhan Pasien dalam Pengobatan TBC Di Poliklinik Paru RS. Dustira Cimahi

interpersonal yang mempengaruhi kepatuhan teknik accidental sampling. Ukuran sampel


terhadap pengobatan menunjukan tentang didapatkan sebanyak 57 responden.
sentifitas dokter terhadap komunikasi verbal Adapun kriteria Inklusi: pasien TBC
dan non verbal, juga empati terhadap yang melakukan pengobatan ke Poliklinik
perasaan pasien yang akan menghasilkan Paru, bersedia menjadi responden dalam
kepatuhan sehingga akan menghasilkan suatu penelitian, dan mampu membaca dan
kepuasaan (Tumenggung, 2013). menulis.
Pada pasien yang harus menjalani Instrumen yang digunakan dalam
pengobatan ini sangat rentan akan terjadi penelitian ini menggunakan kuesioner berupa
kegagalan terhadap TB paru yang dijalaninya, beberapa pertanyaan yang diberikan kepada
dan tentu saja hal ini akan berdampak responden. Kuesioner ini menggunakan
semakin parah penyakit paru yang dideritanya kuesioner Morisky Medication Adherence
bahkan dapat berakibat kematian bagi pasien Scale (MMAS) yang terdiri dari 8 pertanyaan
(Ginting, 2020). untuk mengukur kepatuhan. Instrumen
Adapun jumlah pasien TBC di penelitian sudah beberapa kali digunakan oleh
Poliklinik Paru RS. Dustira Cimahi bulan beberapa peneliti lain.
Januari-April 2015 seluruhnya berjumlah 158 Pertanyaan yang digunakan berupa
pasien, dari data tersebut dapat dilihat terjadi pertanyaan tertutup atau berstruktur di mana
peningkatan jumlah pasien setiap bulannya. angket tersebut dibuat sedemikian rupa
Selain data tersebut di atas peneliti juga sehingga responden hanya tinggal memilih
melakukan studi pendahuluan dengan atau menjawab pada jawaban yang sudah ada
melakukan wawancara terhadap 10 orang (Hidayat & Meiranto, 2014) Responden
pasien TBC pada bulan Januari 2015, dengan menjawab pertanyaan yang telah disediakan
menanyakan pada pasien tentang kepatuhan dengan cara memberi tanda ceklist ( √ ) pada
minum obat dan memeriksakan kontrol ulang jawaban yang diketahuinya, dan cara
penyakitnya kerumah sakit, diperoleh hasil 8 perhitungan kuesioner menggunakan skala
orang tidak pernah lupa untuk minum obat guttman. Kuesioner penelitian berupa
dan 2 orang yang lain mengatakan pernah pernyataan positif dan negative untuk
lupa untuk minum obat TBC. pernyataan positif bila dijawab Ya =0 dan
Berdasarkan uraian di atas maka Tidak = 1 sedangkan bila pernyataan negative
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bila dijawab Ya = 1 dan Tidak = 0.
tentang gambaran kepatuhan pasien dalam
pengobatan TBC di Poliklinik Paru RS. Hasil Penelitian
Dustira Cimahi. Penelitian ini telah dilakukan pada
bulan Juni-Juli 2015, dan didapatkan hasil
Metode Penelitian penelitian gambaran kepatuhan pasien dalam
Jenis penelitian ini menggunakan pengobatan TBC sebagai berikut :
penelitian yang bersifat deskriptif. Pada Tabel 1
variabel dalam penelitian ini adalah peneliti Distribusi frekuensi, dan persentase
ingin memperoleh gambaran kepatuhan kepatuhan pasien dalam pengobatan TBC
di Poliklinik Paru RS. Dustira Cimahi
pasien dalam pengobatan TBC di RS. Dustira.
(n=57)
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Kepatuhan n %
pasien TBC yang melakukan pengobatan di Pengobatan
Poliklinik Paru yaitu sebanyak 133 orang. Tinggi 24 42,1
Sampel pada penelitian ini diambil dengan Sedang 21 36,8
Rendah 12 21,1

Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 2, Februari 2021 185


Guling Setiawan dan Nung Ati Nurhayati

Total 57 100 dijalaninya sehingga responden kurang


memiliki motivasi untuk terus melakukan
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat pengobatan secara rutin. Program pengobatan
dilihat dari 57 orang responden 24 orang pasien TBC yang cukup lama juga
(42,1%) memiliki kepatuhan dalam kategori dapat menyebabkan responden merasa lelah
tinggi dalam pengobatan TBC, 21 orang dan bosan sehingga enggan untuk tetap patuh
(36,8%) memiliki kepatuhan dalam kategori terhadap pengobatan yang dilakukan. Hal
sedang dan 12 orang (21,1%) memiliki ini sesuai dengan pendapat yang
kepatuhan dalam kategori rendah. menyatakan derajat ketidakpatuhan bervariasi
sesuai dengan apakah pengobatan tersebut
Pembahasan kuratif atau prefentif, jangka panjang atau
Hasil penelitian yang menunjukkan pendek. (Sackett & Snow, 2011) menemukan
24 orang (42,1%) menunjukkan kepatuhan bahwa ketaatan terhadap 10 hari jadwal
dalam kategori tinggi dalam pengobataan pengobatan sejumlah 70-80% dengan tujuan
TBC, ini Menunjukkan bahwa pasien pengobatan adalah mengobati, dan 60-
melaksanakan segala intruksi atau anjuran 70% pengobatannya adalah pencegahan.
dokter dan perawat untuk mengkonsums Kegagalan untuk mengikuti program
obat sesuai jadwal minum obat setiap harinya, pengobatan jangka panjang, yang bukan
berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan dalam kondisi akut, dimana derajat
tingginya kepatuhan pasien dalam pengobatan ketidakpatuhannya rata-rata 50% dan derajat
TBC di Poklinik Paru RS. TK. II Dustira tersebut bertambah buruk sesuai waktu
Cimahi dikarenakan adanya dukungan (Browne et al., 2013). Hasil penelitian juga
keluarga, dimana banyak pasien yang melaku menunjukkan 12 orang (21,1%) memiliki
kan pengobatan didampingi oleh keluarga dan kepatuhan yang rendah dalam pengobatan dan
PMO. Hal sesuai dengan teori yang berdasarkan kuesioner yang ditelah dijawab
mengungkapkan bahwa tugas PMO yaitu oleh semua responden, rendahnya kepatuhan
memberi dorongan atau dukungan motivasi ini disebabkan karena lupa dalam minum obat
pada penderita TBC paru agar tidak putus asa kondisi sesuai dengan jawaban responden
untuk minum obat secara teratur terhadap butir pertanyaan no 8 dalam
demi kesembuhannya (Kalengkongan et al., kuesioner yaitu pertanyaan tentang seberapa
2020). Agar pasien yakin sudah sembuh, sering pasien lupa minum obat, sebanyak 19
maka harus melakukan periksa ulang dahak, orang menyatakan kadang-kadang dan
adapun tugas PMO dalam hal ini adalah sesekali lupa mengkonsumsi obat. Keadaan
mengingatkan pasien untuk periksa ulang ini sesuai dengan pendapat (Tumenggung,
dahak. Untuk menambah informasi kepada 2013) yang menyatakan bahwa derajat
penderita TBC paru pada penderita ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan
tuberculosis di ciputat tahun 2014, yang dapat disebabkan karena faktor lamanya
menunjukkan sebagian besar responden waktu dimana pasien harus mematuhi
sebesar 73,9% patuh minum obat. program tersebut, sehingga dalam penelitian
Berdasarkan olah data dan ini mengakibatkan pasien lupa atau bosan
analisa data dapat diketahui terdapat 21 orang dalam minum obat.
(36,8%) memiliki kepatuhan dalam kategori Masih adanya pasien TBC yang
sedang, kondisi ini dapat disebabkan pada memiliki kepatuhan rendah dalam
sebagian responden sudah merasa bosan pengobatannya ini maka sebaiknya perawat
dengan proses pengobatan yang Rumah Sakit dapat membantu pasien dan

186 Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 2, Februari 2021


Gambaran Kepatuhan Pasien dalam Pengobatan TBC Di Poliklinik Paru RS. Dustira Cimahi

keluarga pasien untuk dapat patuh dalam BIBLIOGRAFI


menjalankan pengobatan TBC, salah satunya
perawat harus mampu membantu pasien Apriyanti, L., Widjanarko, B., & Laksono, B.
untuk Mk embahasan yang telah (2018). Faktor-Faktor Yang
diuraikan dapat diketahui masih adanya Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban
Keluarga Di Kecamatan Jatibarang
pasien yang memiliki kepatuhan yang kurang
Kabupaten Brebes. Jurnal Promosi
untuk melakukan pengobatan, untuk itu Kesehatan Indonesia, 14(1), 1–14.
perawat harus mampu memberikan
pendidikan kesehatan terhadap pasien agar Browne, M. A., Niven, S. J., Galloway, T. S.,
patuh untuk melakukan pengobatan secara Rowland, S. J., & Thompson, R. C.
rutin sehingga pasien memiliki motivasi dan (2013). Microplastic Moves Pollutants
kerpercayaan diri untuk dapat menjalani And Additives To Worms, Reducing
Functions Linked To Health And
pengobatan sampai dengan selesai dan dapat
Biodiversity. Current Biology, 23(23),
semuh total. 2388–2392.
Dalam penelitian ini tentunya peneliti Depkes, R. I. (2007). Pedoman Pelayanan
memiliki keterbatasan dalam melakukan Antenatal. Jakarta: Direktorat Bina
penelitian diantaranya masih adanya pasien Pelayanan Medik Dasar, Direktorat
yang malu apabila ada anggota keluarga yang Jenderal Bina ….
lainnya menderita penyakit TBC. selain itu
Dewi, N. (2020). Gambaran Penderita
yaitu penggunaan masker yang kurang efektif Tuberkulosis Parubtapositif Di
pada saat berkomunikasi. Puskesmas Rawat Inap Way Tuba
Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-
Kesimpulan 2018. Poltekkes Tanjungkarang.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan mengenai gambaran kepatuhan Ginting, F. (2020). Faktor Yang
Memengaruhi Kepatuhan Penderita Tb
pasien dalam pengobatan TBC di Poliklinik
Paru Bta (+) Dalam Menelan Obat Di 5
Paru Rumah Sakit Tk. II03.05.01 Dustira Kecamatan Kabupaten Toba Samosir
Cimahi, dapat ditarik kesimpulan sebagai Tahun 2019. Institut Kesehatan
berikut pertama 42,1% memiliki kepatuhan Helvetia.
dalam kategori tinggi dalam pengobatan
TBC. Kedua 36,8% memiliki kepatuhan Hidayat, M. A., & Meiranto, W. (2014).
dalam kategori sedang dalam pengobatan Prediksi Financial Distress Perusahaan
Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris
TBC. Ketiga 21,1% memiliki kepatuhan
Pada Perusahaan Manufaktur Yang
dalam kategori rendah dalam pengobatan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
TBC Sehingga diharapakan petugas Periode 2008-2012). Fakultas
kesehatan dapat terus memberikan edukasi Ekonomika Dan Bisnis.
keperawatan pada pasien TBC sehingga dapat
lebih meningkatkan kepatuhan pasien dalam Kalengkongan, D. J., Wuaten, G. A., &
melakukan pengobatan, untuk itu perawat Lalombo, A. S. (2020). Dukungan
Keluarga Pada Pengobatan Penderita Tb
harus lebih mengoptimalkan pengetahuannya
Paru Multi Drug Resistance Yang
dalam pemberian konseling terhadap pasien Tinggal Di Wilayah Kerja Dinas
seperti dengan menggunakan metode Kesehatan Kabupaten Kepulauan
penyuluhan individu. Sangihe. Jurnal Ilmiah Sesebanua, 4(2),
57–63.

Kemenkes, R. I. (2018). Riset Kesehatan

Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 2, Februari 2021 187


Guling Setiawan dan Nung Ati Nurhayati

Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Jakarta:


Kemenkes Ri.

Sackett, D. L., & Snow, J. C. (2011). The


Magnitude Of Compliance And
Noncompliance. Johns Hopkins
University Press Baltimore.

Simanjuntak, A. (2010). Prinsip-Prinsip


Manajemen Bisnis Keluarga (Family
Business) Dikaitkan Dengan Kedudukan
Mandiri Perseroan Terbatas (Pt). Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan
(Journal Of Management And
Entrepreneurship), 12(2), 113–120.

Sitepu, R. (2015). Hubungan Dukungan


Keluarga Dan Self Efficacy Dengan
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
Tb. Paru Di Puskesmas Sambirejo
Kabupaten Langkat. Universitas Medan
Area.

Tumenggung, I. (2013). Hubungan Dukungan


Sosial Keluarga Dengan Kepatuhan Diet
Pasien Hipertensi Di Rsud Toto Kabila
Kabupaten Bone Bolango. Jurnal
Health And Sport, 7(01).

188 Jurnal Health Sains Vol. 2, No. 2, Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai