Anda di halaman 1dari 8

JuKe Vol. 3 No.

1, Januari -Juni 2019 1

HUBUNGAN MOTIVASI KESEMBUHAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA


PENDERITA TB PARU DEWASA

Relationship Of Health Motivation With Compliance To Drug Drugs In Adult Pulmonary Tb


Patients

LEVI TINA SARI


D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria Husada Blitar
ABSTRAK
TB Paru dengan BTA Positif terutama pada waktu batuk atau bersin, dimana pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei) jika tidak segera
diobati maka dalam jangka waktu satu tahun akan menular ke 10-15 orang. Diharapkan
partisipasi pasien minum obat yang akan meningkatkan kepatuhan minum obat pasien TB
Paru. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasional dengan pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB paru di PKM Raci Kabupaten
bangil adalah 20 orang. Pengambilan sample menggunakan ttotaly sampling sehingga
jumlah responden sebanyak 20 orang. Variabel univariat diukur menggunakan distribusi
frekuensi sedangkan variabel bivariat menggunakan spearman rank. Hasil penelitian
membuktikan bahwa probabilitas (0,001) < 0,05, artinya bahwa ada hubungan antara
motivasi kesembuhan dengan kepatuhan Minum Obat pada penderita TB paru. Pada
penderita TB paru,tujuan yang ingin dicapai adalah sembuh dari penyakit TB. Kesembuhan
itulah yang mendorong mereka untuk menyelesaikan dan mematuhi pengobatan yang di
programkan. Motivasi dan dukungan dari keluarga mempunyai andil besar dalam
meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan adanya pengawasan dan pemberi
dorongan kepada klien. penderita TB Paru dan keluarga agar saling mendukung untuk
kesembuhan penderita TB paru serta menjadi bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk
memotivasi penederita dan memberikan masukan pengetahuan kepada keluarga tentang
bahaya penularan serta kerentanan terhadap obat jika tidak patuh minum obat TB paru.

Kata kunci : Motivasi Kesembuhan, Kepatuhan minum obat, Tuberculosis Paru

ABSTRACT
Positive BTA with pulmonary TB, especially when coughing or sneezing, where the
patient spreads germs into the air in the form of droplet nuclei if not treated immediately so
that within a year it will spread to 10-15 people. It is expected that the participation of patients
will take medication which will improve medication compliance for patients with pulmonary
TB. The design used in this study is correlational with a cross sectional approach. The
population in this study were pulmonary TB patients in PKM Raci Kabupaten Bangil, 20
people. Sampling uses total sampling so that the number of respondents is 20 people.
Univariate variables are measured using frequency distribution while bivariate variables use
spearman rank. The results of the study prove the probability (0.001) <0.05, meaning that
there is a relationship between motivation to cure and medication compliance in pulmonary
TB patients. In pulmonary TB patients, the goal to be achieved is to recover from TB. Healing
was drives them to complete and adhere to the treatment programmed. Motivation and
support from families had a big contribution in improving medication adherence, namely by
monitoring and encouraging clients. Pulmonary TB sufferers and families to support each
other for healing pulmonary TB sufferers as well as input for health workers to motivate the
sufferers and provide knowledge input to families about the dangers of transmission and
susceptibility to drugs if they do not adhere to taking pulmonary TB drugs.

Key words : Motivation for Healing, Compliance with taking medication, Pulmonary
Tuberculosis

Correspondence: Levi Tina Sari, e-mail: tinasari.levi@gmail.com


D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria Husada Blitar
2 Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari)

PENDAHULUAN
Penyakit Tuberculosis (TB) masih BTA Positif sebanyak 20 penderita .
menjadi salah satu pembunuh utama bagi Wilayah kerja Puskesmas Bangil dan
manusia, jika tidak diobati dengan baik Puskesmas Raci merupakan wilayah
maka penyakit ini dapat menyebabkan perkotaan dan daerah industri yang rata
kematian pada hampir setengah kasus rata rumah tempat tinggal masih banyak
selama 5 tahun setelah menderita yang belum memenuhi syarat kesehatan
penyakit ini. Adanya kontak dengan sehingga dimungkinkan risiko terjadi
Batang Tahan Asam (BTA) Positif dapat penularan penyakit tuberculosis dari
menjadi sumber penularan yang penderita tuberculosis BTA positif ke
berbahaya karena berdasarkan penelitian orang lain
akan menularkan sekitar 65% orang di Menurut Smeltzer dan Bare
sekitarnya (Depkes RI, 2008). Sumber (2002), yang menjadi alasan utama
penularannya adalah pasien TB Paru gagalnya pengobatan adalah pasien tidak
dengan BTA Positif terutama pada waktu mau minum obatnya secara teratur dalam
batuk atau bersin, dimana pasien waktu yang diharuskan. Pasien biasanya
menyebarkan kuman ke udara dalam bosan harus minum banyak obat setiap
bentuk percikan dahak (droplet nuclei) jika hari selama beberapa bulan, karena itu
tidak segera diobati maka dalam jangka pasien cenderung menghentikan
waktu satu tahun akan menular ke 10-15 pengobatan secara sepihak. Keberhasilan
orang. pengobatan TB Paru tidak hanya
Berdasarkan data World Health tergantung pada aspek medis. Tetapi juga
Organization (WHO) 2017, jumlah kasus pada aspek sosial yang sangat berperan
baru tuberkulosis (TBC) pada 2015 dalam motivasi pasien menjalani
mencapai 10,4 juta jiwa meningkat dari pengobatan yang teratur (Helper, 2011).
sebelumnya hanya 9,6 juta. Adapun Menurut Harita dalam Nasution (2003),
jumlah temuan TBC terbesar adalah di untuk mencapai keberhasilan pengobatan
India sebanyak 2,8 kasus, diikuti dibutuhkan motivasi kesembuhan dari
Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus dan penderita yang menjadi daya penggerak
Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus. Selain dalam diri individu sebagai upaya untuk
itu, berdasarkan laporan WHO 2017 pulih dari penyakitnya. Kesembuhan yang
diperkirakan ada 1.020.000 kasus di ingin dicapai diperlukan keteraturan
Indonesia. Angka insidens TB BTA+ berobat bagi setiap penderita. Diharapkan
Kabupaten Pasuruan tahun 2015 sebesar partisipasi pasien minum obat yang akan
169,90 per 100.000 penduduk, angka meningkatkan kepatuhan minum obat
tersebut mempunyai arti bahwa di pasien TB Paru. Panduan OAT jangka
Kabupaten Pasuruan (per 100.000 pendek merupakan strategi untuk
penduduknya) didiagnosis kasus baru TB menjamin kesembuhan penderita.
BTA+ sebanyak 169 kasus. Angka Walaupun panduan obat yang digunakan
kematian akibat TB Paru tahun 2015 baik tetapi apabila penderita tidak berobat
sebesar 9,24 per 100.000 penduduk dengan teratur maka umumnya hasil
artinya setiap 100.000 penduduk Kota pengobatan akan mengecewakan
Pasuruan ada yang meninggal akibat TB (Manalu, 2011).
Paru sebanyak 9 orang (Dinkes Pasuruan, Salah satu penyebab terjadinya
2015). kegagalan pengaobatan pada negara
Jumlah penderita tuberculosis berkembang yaitu hilangnya motivasi
BTA positif di Puskesmas Bangil dan pasien sehingga dapat menyebabkan
Puskesmas Raci tertinngi terjadi pada ketidakpatuhan dalam pengobatan.
tahun 2017 sebesar 67% di Puskesmas Ketidak patuhan untuk berobat secara
Bangil dan Puskesmas Raci sebesar teratur bagi pasien TB Paru tetap menjadi
74,15% di mana penderita terbanyak pada hambatan untuk mencapai angka
usia produktif dan masih memiliki anak kesembuhan yang tinggi. Kebanyakan
usia 0 bulan–14 tahun. Pada bulan januari pasien tidak datang selama fase intensif
– Agustus 2018 Puskesmas Raci karena tidak adekuatnya motivasi
mempunyai penderita tuberculosis dengan terhadap kepatuhan berobat dan
Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari) 3

kebanyakan pasien merasa enak pada kepatuhan minum obat pada pasien TB
akhir fase intensif dan merasa tidak perlu paru dewasa”.
kembali untuk pengobatan selanjutnya Tujuan penelitian ini adalah
(Lely, 2012). Mengetahui Hubungan Motivasi
Penelitian Amiruddin (2009), Kesembuhan dengan Kepatuhan Minum
menunjukkan bahwa terdapat 3 variabel Obat Pasien TB Paru Dewasa.
yang memengaruhi terjadinya
kesembuhan dalam pengobatan penderita METODE DAN BAHAN
TB Paru di kota Ambon yakni pengawas Desain yang digunakan dalam
menelan obat (PMO), kepatuhan berobat penelitian ini adalah korelasional dengan
penderita TB Paru dan motivasi pasien TB pendekatan cross sectional. Penelitian ini
Paru dalam berobat. Penelitian Pratiwi dilaksanakan di Puskesmas Raci, dan
(2004), di Kabupaten Kudus menunjukkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
adanya hubungan bermakna antara 20 Agustus 2018. Populasi dalam
perilaku dan motivasi pasien TB Paru penelitian ini adalah pasien TB paru
dalam berobat dengan kesembuhan adalah 20 orang, Sampel dalam penelitian
pengobatan TB Paru. Hasil penelitian ini adalah penderita TB paru di PKM Raci
lainnya, Rizkiyani (2008), menunjukkan Kabupaten Bangil sebanyak 20
bahwa faktor motivasi pasien TB Paru responden. Tehnik sampling dalam
pengaruh yang kuat dalam menentukan penelitian ini adalah totally sampling.
kesembuhan penderita TB paru di Jakarta Metode analisa data terdapat 2 yaitu
Barat. Penelitian Tanjung (2008), di untuk analisis univariat menggunakan
kecamatan Kotanopan, Tapanuli Selatan data katagorik, sedangkan analisis bivariat
menunjukkan bahwa tingginya angka menggunakan spearman rank.
kesakitan, kekambuhan dan kematian
pada penderita TB Paru disebabkan HASIL DAN PEMBAHASAN
karena beberapa faktor, antara lain HASIL
rendahnya penghasilan, pendidikan dan Data Umum
pengetahuan yang kurang, rendahnya Tabel 1. Distribusi responden
kepatuhan berobat, tidak cocoknya berdasarkan karakteristik responden
paduan obat, resistensi obat, supervisi
dan penyuluhan yang kurang dari
petugas.
Penelitian lainnya yang berkaitan
dengan TB Paru yaitu yang dilakukan oleh
Susanti (2008) di Puskesmas Purbaratu
Kota Tasikmalaya, diketahui bahwa ada
hubungan antara pengetahuan, sikap dan
motivasi pasien TB Paru dengan
keteraturan berobat di wilayah kerja
puskesmas. Lamanya waktu pengobatan
Dari data diatas menunjukkan bahwa
TB Paru yang harus dilakukan selama 6
karakteristik responden dengan katagori
bulan, dapat saja dijadikan beban oleh
penderita sehingga mereka malas untuk jenis kelamin sebanyak 14 laki-laki,
melanjutkan proses pengobatan. terbanyak pada usia 20-30 tahun
sebanyak 12 responden, dan 9 responden
. Berdasarkan data tersebut telah
berpendidikan SMA, serta 11 responden
terlihat permasalahan yang terjadi di PKM
merupakan pegawai swasta.
Raci Bangill yaitu tidak semua pasien TB
Data Khusus
Paru dapat menjalani pengobatan jangka
panjang selama 6-8 bulan sampai tuntas Tabel 2. Distribusi Frekuensi
karena pasien cenderung mengalami Responden Berdasarkan Motivasi
Kesembuhan di Puskesmas Raci Bangil
kebosanan yang mengakibatkan
pada Bulan Agustus 2018 (N=20).
penurunan motivasi. Oleh karena itu
peneliti tertarik meneliti tentang
“Hubungan motivasi kesembuhan dengan
4 Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari)

dasarnya adalah kondisi mental yang


mendorong dilakukannya suatu tindakan
(action atau activities) dan memberikan
kekuatan (energy) yang mengarah kepada
Hasil diatas menunjukkan bahwa
pencapaian kesembuhan. Motivasi
motivasi kesembuhan penderita TB paru
sembuh ini pun juga dapat diperoleh
sebesar 50 % atau 10 responden
melalui beberapa rangsangan,
mempunyai motivasi kuat.
rangsangan-rangsangan terhadap hal
semacam di atas yang akan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
menumbuhkan motivasi, dan motivasi
Responden Berdasarkan Kepatuhan
yang telah tumbuh memang dapat
Minum Obat Pada Penderita TB Paru.
menjadikan motor dan dorongan untuk
(N=20)
mencapai kesembuhan (Neneng, 2012).
Banyak faktor yang
mempengaruhi motivasi seseorang untuk
Dari hasil penelitian diatas sembuh dari penyakitnya, secara umum
membuktikan bahwa 65% responden atau dibagi menjadi 3 faktor yaitu faktor dari
13 responden patuh minum obat TB Paru dalam individu, faktor dari luar individu,
dan faktor religiusitas. Faktor dari dalam
Tabel 4. Analisis Hubungan antara individu dapat berasal dari keinginan
Motivasi Kesembuhan dengan Kepatuhan seseorang untuk melepaskan dirinya dari
Minum Obat Pada pendirita TB Paru. rasa sakit yang diderita, faktor dari luar
(=20) individu adalah lingkungan sekitar individu
dapat berupa dukungan keluarga dan
petugas (Palingi, 2011). cara
meningkatkan motivasi ada lima
Dilihat dari tabel diatas membuktikan diantaranya yaitu dengan teknik verbal
bahwa probabilitas (0,001) < 0,05, artinya (berbicara untuk membangkitkan
bahwa ada hubungan antara motivasi semangat) dan teknik tingkah laku. Dalam
kesembuhan dengan kepatuhan Minum penelitian ini seluruh responden yang
Obat pada penderita TB paru. mempunyai motivasi kesembuhan kuat
adalah responden yang mendapat
PEMBAHASAN dukungan dari keluarga, baik dukungan
Motivasi Kesembuhan Pada Penderita secara verbal (keluarga selalu
TB Paru mengingatkan jika sudah saatnya minum
Hasil penelitian menunjukkan obat, keluarga selalu memotivasi pasien
motivasi kesembuhan yang kuat sebesar agar teratur minum obat supaya cepat
50% atau 10 responden. Menurut George sembuh dan lain-lain) maupun dukungan
Terry (dalam Mamik, 2010) Motivasi secara tingkah laku (selalu mengantarkan
adalah keinginan yang ada dalam diri pasien berobat ke Puskesmas, ikut
seseorang yang mendorongnya untuk berperan sebagai PMO dan lain-lain).
melakukan sejumlah tindakan. Sesuai Sedangkan responden yang motivasi
dengan teori Peterson dan Plowman kesembuhannya sedang, sebagian besar
(dalam Nurwidji, 2013), yang mengatakan adalah responden yang dukungan
bahwa faktor penggerak motivasi keluarganya tidak adekuat (Widiyatun,
seseorang adalah keinginan untuk hidup. dalam Nurwidji, 2013).
Keinginan untuk hidup merupakan Selain teori diatas menurut
keinginan utama dari setiap orang, Kurniawati (2017) menjelaskan bahwa
manusia bekerja untuk dapat makan dan semakin dewasa seseorang maka akan
makan dapat melanjutkan hidupannya. semakin tinggi motivasi orang tersebut
Motivasi sembuh adalah faktor memenuhi kebutuhannya untuk sembuh
yang mendorong orang untuk bertindak dan hidup sehat. Menurut hasil penelitian
dengan cara tertentu guna memperoleh sekitar 60% berusia 20 - 30 tahun. Hal ini
kesembuhan. Dengan demikian dapatlah sesuai dengan teori Haditono (2016),
dikatakan bahwa motivasi sembuh pada yang mengatakan bahwa pada tahap
Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari) 5

dewasa muda (22-39 tahun) seseorang (Hellenbrandt, 1983 dikutip dari


akan berusaha membentuk struktur Wahyu,2013) menyatakan bahwa
kehidupan yang stabil dan berusaha penurunan kepatuhan akibat sosial
memajukan karier sebaik-baiknya, ekonomi dikarenakan seseorang yang
sehingga impian yang ada pada fase status ekonomi rendah memerlukan
sebelumnya mulai mencapai kenyataan. waktu yang lama untuk menunggu
Jadi tahap dewasa muda merupakan sebelum dan selama pengobatan di
tahap dimana seseorang memiliki motivasi tempat pelayanan kesehatan,
paling kuat dalam kehidupannya. Dari sedangkan dengan sosial ekonomi tinggi
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak perlu menunggu lama dalam
dengan adanya keinginan hidup atau pengobatan.
keinginan untuk sembuh yang tinggi dari Sekitar 55% merupakan pegawai
dalam diri seseorang, maka akan dapat swasta yang rata-rata bekerja di pabrik.
meningkatkan motivasi seseorang untuk Pekerjaan adalah suatu aktivitas yang
sembuh dari penyakitnya. dilakukan untuk mencari nafkah atau
menyambung kelangsungan hidup.
Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Lingkungan kerja memiliki peranan
TB Paru penting untuk seseorang terpapar oleh
Hasil penelitian membuktikan suatu penyakit. Lingkungan kerja yang
bahwa 75% responden patuh pada buruk bisa mendukung seseorang
pengobatan TB paru. Sesuai dengan teori terpapat TB paru ditambah kerja di tempat
menurut YB Mantra yang dikutip yang lembab dan kurang cahaya ataupun
Notoatmodjo (2013), pendidikan dapat kurang dalam kebersihan. Sedangkan
mempengaruhi seseorang termasuk juga yang tidak patuh menurut hasil penelitian
perilaku seseorang akan pola hidup. sekitar 25% responden, hal ini
Dalam penelitian ini terdapat 45 % disampaikan oleh reseponden jika
berpendidikan SMA. Pendidikan adalah pengobatan memerlukan biaya yang
suatu usaha untuk mengembangkan mahal, dan seringkali mereka lupa tidak
kepribadian dan kemampuan di dalam minum obat karena tidak mendapatkan
dan di luar sekolah dan berlangsung dukungan dari keluarga. Keluarga
seumur hidup. Pendidikan seseorang berperan dalam memotivasi dan
berpengaruh terhadap kepatuhan berobat mendukung pasien TB paru untuk berobat
namun tidak selamanya pasien yang secara teratur. Adanya faktor tersebut
berpendidikan dasar/rendah, tingkat dapat mempengaruhi perilaku minum obat
pengetahuannya tentang penyakit TB pasien sehingga dapat mendukung
paru rendah dan juga tidak semuanya jalannya pengobatan secara teratur
pasien yang berpendidikan tinggi tingkat sampai pasien dinyatakan sembuh oleh
pengetahuannya tentang penyakit TB petugas kesehatan.
paru tinggi. Faktor informasi yang Kepatuhan menjalankan aturan
diperoleh dari penyuluhan atau media pengobatan sangat penting untuk
dapat mempengaruhi pengetahuan mencapai kesehatan secara optimal.
seseorang tanpa latar belakang Perilaku kepatuhan dapat berupa
pendidikan. (Notoadmojo, 2010). perilaku patuh dan tidak patuh
Sementara pengetahuan seseorang yang dapat di ukur melalui dimensi
terhadap kepatuhan berobat juga kemudahan, lama pengobatan, mutu,
berbeda-beda tergantung bagaimana jarak, dan keteraturan pengobatan.
orang tersebut mau menerima dan (Medicastore, 2017).
memahami hal-hal yang berhubungan
dengan kepatuhan berobat khususnya Analisis Hubungan antara Motivasi
pada penderita TB paru. Namun belum Kesembuhan dengan Kepatuhan
tentu seseorang yang berpengetahuan Minum Obat Pada Penderita TB Paru
yang baik akan melaksanakan apa yang Hasil penelitian menyatakan
dianjurkan, hal ini tergantung dari bahwa terdapat hubungan antara motivasi
keyakinan, sarana fisik, dan sosial kesembuhan dengan kepatuhan minum
ekonomi. Sedangkan Menurut obat pada penderita TB paru. Mc. Donald
6 Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari)

1998 dalam Lestari,2013 motivasi < 0,05 , sehingga dapat disimpulkan ada
merupakan adanya perubahan energi hubungan yang bermakna antara motivasi
dalam diri individu yang dimulai dengan dengan kepatuhan responden minum
munculnya feeling dan didahului dengan Obat Anti Tuberkulosis Paru.
respons terhadap adanya suatu Keperawatan tidak hanya
tujuan,jadi motivasi akan dirangsang ditujukan kepada individu perseorangan
karena adanya tujuan. Pada penderita TB melainkan juga pada kelompok,
paru,tujuan yang ingin dicapai adalah keluarga dan masyarakat seperti yang
sembuh dari penyakit TB. Kesembuhan dikemukakan dalam model konsep
itulah yang mendorong mereka untuk Orem yang mengutamakan
menyelesaikan dan mematuhi pengobatan keperawatan mandiri klien, mengajak klien
yang di programkan. dan keluarga untuk secara mandiri
Motivasi dapat dibedakan menjadi mencegah, mendeteksi, dan menangani
motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi masalah kesehatan. Keluarga
instrinsik merupakan motivasi yang diharapkan mampu mengurangi dan
menjadi aktif tanpa perlu ransangan dari menekan kelalaian minum obat karena
luar, karena dalam diri setiap individu keluarga dapat mengawasi penderita
sudah ada dorongan untuk melakukan secara langsung dan kontinyu (Depkes
sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik 2008). Oleh karena itu penting bagi
berhubungan dengan perangsangan dari penderita untuk selalu menumbuhkan dan
luar. Motivasi dan dukungan dari memelihara kedua jenis motivasi tersebut.
keluarga mempunyai andil besar dalam Pengawas minum obat (PMO) atau
meningkatkan kepatuhan pengobatan petugas kesehatan dan keluarga dapat
yaitu dengan adanya pengawasan dan berperan aktif dalam mengembangkan
pemberi dorongan kepada klien. motivasi tersebut terutama motivasi
Penderita dan keluarga menyadari akan eksternal (Ida, 2010).
pentingnya kepatuhan berobat, dan sering
kali penderita ingin segera menyelesaikan SIMPULAN DAN SARAN
pengobatan supaya dilihat oleh Simpulan
masyarakat dirinya sembuh dan a. Motivasi kesembuhan pada penderita
diterima kembali oleh TB Paru di Puskesmas Raci sebesar
masyarakat. 50 % atau 10 responden
Adanya motivasi responden b. Kepatuhan minum obat pada
terhadap perilaku minum obat secara penderita TB Paru di Puskesmas Raci
teratur, maka responden akan semakin sebesar 65% responden atau 13
meningkatkan perilaku minum obat responden
teratur, dengan adanya motivasi yang c. Terdapat hubungan antara motivasi
positif bisa mengarah pada suatu perilaku kesembuhan dan kepatuhan minum
yang positif pula. Sesuai dengan teori obat pada penderita TB Paru di
motivasi menyatakan bahwa motivasi Puskesmas Raci yaitu p (0.0001) < α
diartikan sebagai dorongan dalam (0.05)
bertindak untuk mencapai tujuan tertentu, Saran
hasil dorongan dan gerakan itu a. Bagi peneliti
diwujudkan dalam bentuk perilaku, Diharapkan dapat menambah
adapun perilaku itu sendiri terbentuk wawasan dan pengalaman penulis
melalui proses tertentu, dan berlangsung dalam menerapkan ilmu tentang
dalam interaksi manusia dengan tuberculosis Paru sehingga dapat
lingkungannnya (Mergeretha. 2012). memberikan motivasi kepada pasien
Berdasarkan penelitian terdahulu agar patuh monum obat yang
bahwa ada hubungan motivasi akhirnya dapat dinyatakan sembuh.
kesembuhan dengan kepatuhan minum b. Bagi institusi pendidikan
obat pada pasien TB Paru dewasa di Eka Diharapkan hasil penelitian ini
Hospital (Mirawati ,2013). Penelitian yang dapat digunakan sebagai
dilakukan oleh Dari hasil uji statistik dokumentasi perpustakaan, memberi
didapatkan nilai p = 0,004 berarti P value tambahan informasi untuk melengkapi
Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari) 7

bahan pustaka, dan bagi mahasiswa Handoko, T, Hani, 2015. Manajemen


yang lainnya yang ingin mengetahui Personalia Sumber Daya
lebih jelas tentang tuberculosis Paru Manusia, Edisi Kedua,
c. Bagi masyarakat Yogyakarta, Penerbit : BPFE
Diharapkan dapat menjadi bahan Hasibuan, Malayu S.P. (2012).
informasi dan masukan bagi Manajemen Sumber Daya
masyarakat khususnya penderita TB Manusia. Edisi Revisi, Jakarta;
Paru dan keluarga agar saling PT. Bumi Aksara
mendukung untuk kesembuhan Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian
penderita TB paru serta menjadi ahan keperawatan dan teknis analisis
masukan bagi petugas kesehatan data. Jakarta : Salemba Medika
untuk memotivasi penederita dan Hidayat A.A., 2010. Metode Penelitian
memberikan masukan pengetahuan Kesehatan Paradigma
kepada keluarga tentang bahaya Kuantitatif, Jakarta : Heath
penularan serta kerentanan terhadap Books
obat jika tidak patuh minum obat TB Ida,L.(2010).Hubungan antara
paru. Pekerjaan,pmo pelayanan
kesehatan,dukungan keluarga
DAFTAR RUJUKAN dan diskriminasi dengan perilaku
Amin, Zulkifli dan Asril Bahar. 2012. berobat pasien tb
Pengobatan TB Termutakhir. In : paru.Makassar: Fakultas
Buku ajar IPD. Edisi 3. Jakarta: Kesehatan Masyarakat
Interna Publishing. Universitas Hasanuddin.
Amiruddin, Jaorana, dkk. (2009). Lely, M. 2012. Evaluasi Tingakat
Pelatihan Penanggulangan Kepatuhan Penggunaan Obat
Tuberkulosis Bagi Kader Tuberkulosis Paru pada
Komunitas. Jakarta: GF ATM-TB Programed on Drug-Resistant di
ROUND 8. Puskesmas surakarta.
Carpenito, L.J. (2009). Diagnosa http://jurnal_evaluasi kepatuhan
keperawatan: Aplikasi pada minum Obat. Diakses tanggal 24
praktik klinis. Edisi 6. Jakarta: Februari 2018
Penerbit buku kedokteran EGC Lestari, Siti & Chairil HM (2013). Faktor
Conger, J. 2015. Adolescence and Youth. Yang Mempengaruhi Kepatuhan
New York : Ed. 4. Harper and Penderita TBC untuk Minum
Row Publisher Inc. Obat Anti Tuberculosis. Journal
Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil of Health Science, Vol (1); No
kesehatan Indonesia 2007. (1).
Jakarta : Depkes RI Jakarta Neneng ,V.(2012).Hubungan
Depkes RI. 2008. Tuberkulosis Paru . pengetahuan keluarga dengan
Balai pustaka. Jakarta kecemasan penularan penyakit
Dedewijaya. (2017).Apa itu motivasi?. tuberculosis paru di RSU kota
http://www.Dengan-tulisan- semarang.Semarang: Fakultas
mewarnaidunia-dan-mengubah- Kesehatan UDINUS.
dunia.htm (diakses [ada tanggal Notoatmodjo, S. (2013). Ilmu Kesehatan
2 Februari 2018) Masyarakat Prinsip-prisip Dasar.
Faktul. (2009). Faktor kepatuhan pasien. Jakarta : Rineka Cipta
http://www.Bidanlia.kepatuhanpa Nungky. (2017). Disiplin Kerja Ditinjau dari
sien.html (diakses tanggal 2 Semangat Kerja Karyawan
februari 2018) LakiLaki Disperindag Propinsi
Helper Sahat P Manalu. (2010). Faktor- Jawa Tengah. Skripsi Psikologi
Faktor yang Mempengaruhi USM.
Kejadian TB Paru Dan Upaya Nursalam. (2008). Manajemen
Penanggulangannya. Jurnal keperawatan aplikasi dalam
Ekologi Kesehatan Vol. 9 No. 4, praktek keperawatan
Desember 2010 : 1340-1346
8 Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan Minum Obat ... (Levi Tina Sari)

profesional. Jakarta: Salemba ____________.WHO.2017.https://databok


Medika s.katadata.co.id/datapublish/2017/03/22/n
Mergeretha (2012. Hubungan Motivasi egara-mana-penderita-tbc-terbanyak
Kesembuhan Dengan ___________.WHO.2017.http://www.depk
Kepatuhan Minum Obat Pada es.go.id/article/view/18032100002/peduli-
Pasien Tb Paru Dewasa Eka tbc-indonesia-sehat.html
Hospital BSD Wahyu, 2013. Manajemen kualitatif
Mirawati (2013) Faktor – Faktor Yang pendidikan sisi kualitatif. Ghalia
Berhubungan Dengan Indonesia : Jakarta
Kepatuhan Klien Minum Obat Winardi. (2017). Motivasi dan
Pada Klien TB Paru Di Ruang Pemotivasian. Jakarta; Raja
Poli Penyakit Dalam RSUD Grafindo Persada
Kepahiang Tahun 2013. Walgito, Bimo, 2012. Pengantar Psikologi
SKRIPSI. STIKES Umum. Edisi 3. Yogyakarta:
Muhammadiyah Semarang Andi Offset
Palinggi,Y.(2011).Hubungan motivasi
keluarga dengan kepatuhan
berobat pada pasien tb paru
rawat jalandi RSU A Makassau
pare pare.Makassau: Politeknik
Kesehatan Kemenkes
Makassau.
Robbin, S, 2017. Perilaku Organisai,
Indonesia : Konsep kontroversi,
Aplikasi, Jakarta. Prehalindu.

Rizkiyani. (2008). Faktor-faktor yang


berhubungan dengan
kesembuhan penderita TB Paru
BTA (+) di Puskesmas Palmerah
Jakarta Barat Tahun 2008.
[SKRIPSI]. FK-UI
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan
Riset Keperawatan. Yogyakarta
: Graha Ilmu
Smeltzer S, Bare. 2014. Buku ajar
keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Ed. 3.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Simamora, Jojor. (2010). Faktor yang
Memengaruhi Ketidakteraturan
Berobat Penderita TB Paru di
Puskesmas Kota Binjai Tahun
2009. Tesis, Pascasarjana USU.
Medan.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susanti. (2008). Hubungan Pengetahuan,
Sikap dan Motivasi Pasien TB
Paru dengan Keteraturan
Berobat di Wilayah Kerja
Puskesmas Purbaratu Kota
Tasikmalaya Tahun 2008.
[SKRIPSI]. FK-STIKES
Muhammadiyah Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai