Anda di halaman 1dari 20

1

Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

LITERATUR REVIEW

ANALISIS FAKTOR INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN

BEROBAT PASIEN TB PARU

(LITERATURE REVIEW
ANALYSIS OF INTRINSIC FACTORS RELATED TO ADHERENCE TO
PULMONARY TB PATIENTS)

Nofiana Farhatus Sholichah1, Ns. Shelfi D. R.Putri S2, M.Kep, Dr.H.Joko


Prasetyo,S.Kp.M.Kep3
1
Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Bahrul Ulum Jombang
2
Dosen S1 Keperawatan Stikes Bahrul Ulum Jombang
e-mail: Nofiana.muhtadi@gmail.com

Abstrak
TB paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan utama di Indonesia. Salah satu masalah dalam TB Paru adalah
ketidakpatuhan berobat. Review sistematis ini menjelaskan tentang hubungan faktor
intrinsik dengan kepatuhan berobat pasien TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalis faktor intrinsik yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien TB
paru. Desain atau metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
literatur review. Menggunakan sebuah tinjauan sistematis mencari lima database
elektronik (Pupmed, Wiley, Sage, ProQues, Google Scholar) untuk penelitian
sebelumnya yang diterbitkan antara 2015-2020. Beberapa kata kunci digunakan
termasuk TB Paru, usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan,
penghasilan, jarak fasilitas pelayanan kesehatan. PRISMA Flowchart digunakan
untuk meringkas proses pemilihan artikel. Sebanyak 32.849 artikel diidentifikasi.
Peneliti menemukan 10 artikel dengan kriteria inklusi terpenuhi dalam ulasan.
Diperoleh faktor intrinsik yang tidak ada hubungan dengan kepatuhan berobat pasien
TB Paru yaitu faktor usia. Faktor intrinsik yang memiliki hubungan yang signifikan
dengan kepatuhan berobat pasien TB Paru adalah jenis kelamin, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, penghasilan dan jarak fasilitas pelayanan kesehatan.

Kata Kunci: TB Paru, Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaan, Penghasilan, Jarak fayankes,
Kepatuhan

Abstract
Pulmonary TB is an infectious disease that is still the main health problem in
Indonesia. One of the problems in Pulmonary TB is non-compliance with medication.
This systematic review sheds light on the relationship of intrinsic factors with the
treatment adherence of Pulmonary TB patients. This study aims to analyze intrinsic
factors related to the adherence of pulmonary TB patients. The design or research
method used in this study is review literature. It uses a systematic review of five
2
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

electronic databases (Pupmed, Wiley, Sage, ProQues, Google Scholar) for previous
research published between 2015-2020. Some of the keywords used include
Pulmonary TB, age, gender, education, knowledge, employment, income, distance
from health care facilities. The PRISMA Flowchart is used to summarize the article
selection process. A total of 32,849 articles were identified. Researchers found 10
articles with inclusion criteria met in reviews. Gender, education, knowledge,
occupation, income, distance of health care facilities have a significant relationship
with the adherence of pulmonary TB patients Obtained intrinsic factors that have no
relationship with the adherence of pulmonary TB patients i.e. age factors. Intrinsic
factors that have a significant relationship with the treatment compliance of
Pulmonary TB patients are gender, education, knowledge, occupation, income and
distance of health care facilities.

Keywords: Pulmonary TB, Age, Gender, Education, Knowledge, Employment, Income, Distance health care
facilities, Compliance

PENDAHULUAN
3
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

TB paru merupakan penyakit merupakan salah satu Negara yang


menular yang masih menjadi masalah menyumbang angka kasus TB paru
kesehatan utama di Indonesia karena terbesar di Dunia. Dengan melihat
sangat bepengaruh pada penurunan data yang menyebutkan bahwasanya
produktivitas kerja. Penyakit TB paru jumlah estimasi kasus TB di Indonesia
adalah penyakit yang harus sebanyak 845.000 orang. Jumlah ini
diperhatikan penanggulangan dan meningkat dari sebelumnya sebanyak
pengobatannya. Kondisi di lapangan 843.000 orang. Ini menempatkan
masih ada penderita TB paru yang Indonesia sebagai satu Negara
gagal dalam menjalani pengobatan penyumbang 60% dari seluruh kasus
secara lengkap dan teratur. Keadaan TB dunia (WHO, 2018). Di Provinsi
ini dikarenakan oleh banyak faktor, Jawa Timur pada tahun 2018
tapi yang paling dominan adalah menempati urutan ke dua se-
ketidakpatuhan penderita dalam Indonesia dalam jumlah penemuan
menjalani pengobatan (Sukana, 2003 kasus TB. Data Dinas Kesehatan
dalam Yeti, 2015). Indonesia
4
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020
5
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

Semakin dewasa usia seseorang


Provinsi Jawa Timur tahun 2019 maka semakin matang dalam hal
menunjukan bahwasannya hasil pencegahan penyakit. Namun pada
pengobatan pasien TB paru kasus TB paru tidak hanya menyerang
didapatkan 57.788 pasien terdaftar seseorang yang sudah dewasa tatapi
dan diobati, 46.236 (80%) sembuh dapat menyerang siapapun dan
dan pengobatan lengkap, 310 (1%) berbagai umur. (Linda 2014 dalam
gagal, 2.056 (4%) meninggal, 2.073 Ulfahdkk., 2019).
(4%) drop out dan 221 pindah ke TB Jenis kelamin juga dapat
resisten obat (Dinkes Jawa Timur, mempengaruhi perbedaan pola
2019). perilaku sakit, perempuan lebih sering
Walaupun telah ada cara mengobatkan dirinya dibandingkan
pengobatan TB paru dengan laki-laki, sehingga akan lebih banyak
afektivitas yang tinggi, angka untuk perempuan yang akan datang untuk
sembuh masih lebih rendah dari yang berobat dibanding laki-laki
diharapkan. Penyebab utamanya (Notoatmodjo, 2007).
terjadi hal tersebut adalah pasien tidak Tingkat pendidikan sangat bisa
patuh terhadap ketentuan dan mempengaruhi perilaku hidup sehat
lamanya pengobatan secara teratur seseorang. Seseorang dengan
untuk mencapai kesembuhan. (Fitria & pendidikan yang rendah akan lebih
Mutia, 2016). susah dalam memahami informasi
Ketidakpatuhan pada kesehatan yang diterima dari petugas
pengobatan akan berakibat pada kesehatan. Jika pasien TB paru tidak
tingginya angka kegagalan memahami mengenai manfaat minum
pengobatan penderita TB paru, obat dan pemeriksaan secara teratur
sehingga akan meningkatkan resiko maka pasien akan putus berobat,
kesakitan, kematian dan semakin sehingga akan mengakibatkan
banyak ditemukan penderita TB paru resisten OAT (Linda, 2014 dalam
dengan Basil Tahan Asam (BTA) yang Ulfahdkk., 2019).
resisten terhadap pengobatan Pengetahuan seseorang pada
standar. Di masyarakat pasien yang dasarnya akan mempengaruhi
resisten tersebut akan menjadi tindakan seseorang terhadap masalah
sumber penularan kuman yang kesehatannya, dalam hal ini semakin
resisten. Hal ini tentunya akan tinggi tingkat pengetahuan pasien TB
mempersulit pemberantasan penyakit paru maka semakin tinggi pula
TB paru di Indonesia dan dapat kepatuhan pasien tersebut untuk
memperberat beban pemerintah. menjalani pengobatan dan semakin
(Departemen Kesehatan RI, 2005 rendah pengetahuan maka semakin
dalam Pameswari dkk., 2016). tidak patuh pasien TB paru untuk
Dalam penelitian Ulfah dkk., minum OAT (Notoatmodjo, 2007)
2019 menyebutkan bahwa faktor- Faktor resiko yang harus terpapar
faktor yang mempunyai berhubungan setiap individu ditentukan oleh jenis
dengan kepatuhan pengobtan TB pekerjaannya, jika individu bekerja
paru antara lain usia, jenis kelamin, dilingkungan yang berdebu, paparan
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, partikel debu akan mempengaruhi
dukungan keluarga, efek samping terjadinya gangguan pada saluran
obat, peran PMO, jarak fayankes, dan pernafasan. Peningkatkan mordibitas
sikap petugas. Usia seseorang bisa didapatkan dari paparan udara yang
mempengaruhi paparan penyakit. tercemar, terutama terjadinya gejala
6
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

penyakit saluran pernafasan dan kesehatan (Prayogo, 2013 dalam


umumnya TB paru (Ketouki, 2013 Ulfahdkk., 2019).
dalam Ulfahdkk., 2019). Mengingat TB paru adalah
Penghasilan yang tidak menetap penyakit yang mudah menular, dan
dapat mempengaruhi pola gaya hidup masih banyaknya tingkat
pasien TB paru sehingga tidak
ketidakpatuhan berobat pasien TB
memenuhi gizi yang baik. Hal tersebut
akan mempengaruhi kondisi tubuh paru maka faktor-faktor yang
pasien TB paru menjadi lebih buruk berhubungan dengan kepatuhan
(Gunawandkk., 2017) dalam pengobatan pasien TB paru
Semakin jauh jarak rumah pasien merupakan hal yang penting untuk di
dari tempat pelayanan kesehatan dan analisis. Berdasarkan uraian diatas
sulitnya transportasi maka, akan maka peneliti tertarik untuk melakukan
berhubungan dengan kepatuhan
rangkuman literature yang bertujuan
dalam pengobatan. Kurangnya sarana
transportasi juga merupakan kendala untuk “Menganalis Faktor Intrinsik
dalam mencapai pelayanan yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Berobat Pasien TB paru”.
7
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020
8
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

METODE yang didapat dari bahan landasan


atau hasil-hasil penelitian untuk
Desain atau metode penelitian
dijadikan acuan kegiatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini
guna menyusun kerangka pemikiran
adalah literatur review. Literature
yang jelas dari perumusan masalah
review adalah uraian tentang teori,
yang ingin diteliti.
temuan, dan bahan penelitian lainnya
9
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020
10
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

Tabel 1 Hasil Dan Pembahasan


No. Penulis Judul Sumber Tujuan Metode Populasi & Sampel Hasil Kesimpulan
1. (Wulanda Analisis faktor- Google Menganalisis Merupakan Pengambilan data secara 1. Usia, Didapat nilai p-value Dengan analisis
ri, 2015) faktor yang Scholar Faktor-Faktor yang penelitian mix primer diperoleh melalui 0,869 lebih besar dari (p- bivariat dengan
berhubungan Berhubungan method yang wawancara dengan value 0,05) metode chi square
dengan dengan Kepatuhan menggunakan penderita TB Paru dengan 2. Jenis Kelamin, nilai OR didapatkan bahwa
kepatuhan Pasien penelitian menggunakan kuisioner 0,675 pada (95% CI: 0,253- analisis yang
pasien Tuberculosis Paru kuantitatif dan sebanyak 70 1,802) p-value 0,593 memiliki hubungan
tuberculosis Tahap Lanjutan kualitatif dengan responden,penghitungan 3. Pendidikan, nilai OR 0,839 penderita TB Paru
paru tahap Untuk Minum Obat desain studi sampel dengan pada (95% CI: 0,323-2,178) dengan kepatuhan
lanjutan untuk Di RS Rumah cross sectional menggunakan rumus p-value 0,906 minum obat yang
minum obat di Sehat Terpadu Lemenshow dan data 4. Pendapatan, nilai OR signifikan yaitu
rs rumah sehat Tahun 2015 sekunder dilakukan dengan 1,718pada (95% CI: 0,652- persepsi jarak.
terpadu tahun wawancara mendalam untuk 4,525) p-value 0,392
2015 menemukan rincian 5. Pengetahuan, nilai OR
penjelasan tentang alasan 2,891 pada (95% CI: 1,007-
ketidakpatuhan penderita TB 8,297) p-value 0,079
Paru 6. Persepsi Jarak, nilai OR
7,159 pada (95% CI: 2,461-
20,827) p-value 0,000
2. (Upik Analisis faktor Google Menganalisis Metode Sampel pada peneltian 43 1. Berdasarkan jenis kelamin Adanya hubungan
Rahmi, kepatuhan Scholar Faktor Kepatuhan penelitian orang penderita TB paru dan memiliki hubungan jenis kelamin dan
2019) berobat Berobat Penderita dengan survei gagal dan Drop Out yang signifikan dengan nilai pekerjaan dengan
penderita Tuberculosis Paru analitik cross pengobatan pada tahun 2017 p-value 0,014 kepatuhan berobat
tuberculosis Di Bandung sectional studi dan tehnik pengambilan 2. tidak ada hubungan antara penderita tb paru,
paru di kasus. sampel dengan total pengetahuan dengan sedangkan usia,
bandung sampling kepatuhan penderita tb paru pendapatan dan
dengan nilai p-value 0,424 pengetahuan
3. tidak ada hubungan usia tidak ada
dengan kepatuhan berobat hubungan dengan
pasien tb paru. kepatuhan berobat
4. terdapat hubungan yang penderita
signifikan pekerjaan dengan tuberkulosis
kepatuhan berobat pada
penderita tb paru.
5. tidak ada hubungan
11
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

No. Penulis Judul Sumber Tujuan Metode Populasi & Sampel Hasil Kesimpulan
penghasilan dengan
kepatuhan berobat tb paru.
3. (Bawihu Hubungan Google Bertujuan untuk Penelitian ini Pengambilan sampel sesuai Berdasarkan hasil analisa Terdapat
et al., pengetahuan Scholar mengetahui merupakan dengan kriteria penelitian bivariat hubungan
2017) penderita hubungan antara penelitian terhadap 30 penderita pada penelitian ini dengan p bermakna antara
tuberkulosis pengetahuan deskriptif tuberkulosis paru yang value < 0,005 pengetahuan
paru dengan tentang korelasi. memenuhi kriteria inklusi. yaitu 0,002 penderita
tingkat tuberkulosis paru tuberkulosis
kepatuhan dengan kepatuhan paru dengan
dalam dalam program kepatuhan dalam
program pengobatan program
pengobatan tuberkulosis paru pengobatan
tuberkulosis di Puskesmas tuberkulosis paru.
paru di Bahu Kecamatan
puskesmas Malalayang
bahu Manado.
kecamatan
malalayang
manado
4. (Prihanta Hubungan Google Untuk mengetahui Penelitian Populasi diambil dari pasien Hasil perhitungan dengan Dari hasil
na & pengetahuan Scholar hubungan ini menggunakan tuberkulosis di RSUD rumus di atas diperoleh nilai penelitian,
Wahyunin dengan tingkat pengetahuan jenis penelitian dr.Prijonegoro Soehadi koefisien korelasi (r) hitung menunjukkan
gsih, kepatuhan dengan tingkat Kuantitatif Sragen. Tehnik sebesar 0,525 dan adanya
2016) pengobatan kepatuhan Analitik pengambilan sampel dari dengan nilai (r) tabel 0,312 hubungan yang
pada pasien pengobatan pada Observasional anggota populasi dengan nilai signifikansi signifikan antara
tuberkulosis di pasien tuberkulosis dengan anggota populasi dengan (p) sebesar 0,009. pengetahuan
rsud dr. di RSUD pendekatan metode Accidental akan dapat membantu dengan tingkat
Soehadi dr.Prijonegoro Cross sectional Sampling. Pengumpulan meningkatkan kepatuhan
prijonegoro Soehadi Sragen. data menggunakan pengetahuan dari pasien, pengobatan pada
sragen instrument kuisioner. sehingga tingkat pasien TB Paru di
kepatuhan dalam berobat juga RSUD dr.Soehadi
akan semakin Prijonegoro
meningkat. Sragen(p= 0,009 ).
5. (Widyanin Efikasi diri dan Google Mengetahui ada Penelitian ini Populasi adalah semua Dari analisis chi square Ada hubungan
gtyas et tingkat Scholar tidaknya hubungan menggunakan pasien dewasa tuberculosis didapatkan nilai p= 0,000 yang signifikan
12
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

No. Penulis Judul Sumber Tujuan Metode Populasi & Sampel Hasil Kesimpulan
al., 2020) pendidikan antara efikasi diri metode yang aktif berobat di BBKPM antara tingkat
mempengaruhi dan tingkat observasional Surakarta pada tahun 2019 pendidikan
kepatuhan pendidikan dengan analitik dengan dengan sampel 50 dengan kepatuhan
pengobatan kepatuhan pendekatan responden dengan tehnik pengobatan
pasien pengobatan pasien cross sectional kuota sampling pasien
tuberkulosis tuberculosis tuberculosis di RS
Paju Jajar
Surakarta
6. (Yeti et Pengetahuan Google Untuk mengetahui Desain penelitian Jumlah responden 20 orang Didapatkan nilai 12.857 dan Ada hubungan
al., 2015) pasien Scholar hubungan yang digunakan dan tehnik pengambilan nilai signifikan (p)= 0,002, yang signifikan
tuberkulosis pengetahuan dalam penelitian sampel menggunakan total dimana (0,002<0,005) yang antara
berimplikasi dengan kepatuhan ini adalah sampling (sampel jenuh) berarti ditolak dan diterima pengetahuan
terhadapkepat berobat penelitian dengan nilai signifikansi p- pasien TB Paru
uhan berobat korelasi dengan value 0,002 lebih kecil dari dengan
pendekatan alpha 0,05. Kepatuhan
Cross Sectional. berobat di Rumah
Sakit Panti Waluya
Sawahan Malang
7. (Ali et al., Faktor-faktor Google Untuk mengetahui Penelitian ini Populasinya ialah penderita Pada penelitian ini terdapat Terdapat
2019) yang Scholar hubungan menggunakan TB Paru yang tercatat dalam hubungan yang bermakna hubungan antar
berhubungan pengetahuan, efek metode buku register TB Paru di antara pengetahuan faktor
dengan samping OAT, kuantitatif P2M Puskesmas Siko Tahun responden dengan kepatuhan pengetahuan
kepatuhan peran PMO dan dengan 2016 . Populasi brjumlah 139 berobat penderita TB Paru di dengan kepatuhan
berobat peran petugas TB pendekatan orang yang telah wilayah Puskesmas Siko Kota berobat penderita
penderita tp dengan kepatuhan Cross Sectional menyelesaikan tahap Ternate,(p=0,009 OR=3,611, TB Paru di wilayah
paru di wilayah berobat penderita pengobatan insentif. Sampel CI 95%:1,457-8,949). kerja Puskesmas
kerja TB Paru di wilayah diambil secara total sampling Siko Kota Ternate
puskesmas kerja Puskesmas yang memenuhi kriteria
siko kota Siko Kota Ternate sebanyak 129 orang
ternate
8. (Susilo et Kepatuhan Google Mengetahui Penelitian ini Populasi pada penelitian ini Berdasarkan hasil uji chi Hasil Chi Square
al., 2018) pasien tb paru Scholar karakteristik pasien dilakukan adalah seluruh pasien TB square, secara keseluruhan test menunjukan
terhadap TB Paru, dengan disain Paru yang sedang pasien TB Paru yang nilai bahwa tidak ada
penggunaan kepatuhan pasien observasional melakukan pengobatan TB signifikan usia (0,422) jenis hubungan antara
obat tb paru di minum obat TB dan dirancang Paru di Instalasi Rawat Jalan kelamin (0,231), pekerjaan karakteristik
13
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

No. Penulis Judul Sumber Tujuan Metode Populasi & Sampel Hasil Kesimpulan
rsud gunung paru dan secara prospektif RSUD Gunung Jati Kota (0,520), pendidikan (0,640) pasien usia, jenis
jati kota hubungan antara dengan Cirebon tahun 2017. (P>0,05). kelamin,
cirebon tahun karakteristik pasien pendekatan Sampelnya merupakan pekerjaan,pendidi
2017 terhadap Cross sectional seluruh pasien TB Paru di kan terhadap
kepatuhan Instalasi Rawat Jalan RSUD kepatuhan minum
minumobat di Gunung Jati Kota Cirebon obat TB Paru
Klinik Paru RSUD tahun 2017 yang dihitung (P>0,05)
Gunung Jati Kota dengan rumus slovin dan
Cirebon tahun memenuhi kriteria inklusi dan
2017 eksklusi serta bersedia
menjadi responden pada
penelitian bulan Maret 2017
9. (Sanusi et Hubungan Google Untuk mengetahui Penelitian ini Populasi penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian Ada hubungan
al., 2017) tingkat Scolar hubungan Tingkat adalah analitik sebanyak 30 sebagian besar (66,7%) antara Tingkat
ekonomi Ekonomi korelasi dengan pasien. Dan sampel yang di tingkat ekonomi responden Ekonomi dengan
dengan dengan Kepatuhan pendekatan gunakan sebanyak 30 pasien adalah Keluarga Sejahtera III, Kepatuhan Minum
kepatuhan Minum Obat cross sectional. diambil dengan dan (33,3%) tingkat ekonomi Obat
minum obat Penderita TB Paru menggunakan teknik total responden Penderita TB Paru
penderita tb BTA Positif di sampling. Penelitian adalah Keluarga Sekahtera II. BTA Positif di
paru bta positif wilayah kerja menggunakan kuesioner. Kepatuhan minum obat wilayah Kerja
di wilayah puskesmas Cukir. Pengolahan data dengan (93,3%) adalah patuh Puskesmas Cukir
kerja Editing, Coding, Skoring, dan sebanyak 28 pasien. Dan
puskesmas tabulation. Di analisis (6,7%) tidak patuh
cukir menggunakan uji statistic sebanyak 2 pasien.
kabupaten Spearman rank.
jombang
10. (Zhang et Faktor-faktor ProQues Ketidakpatuhan Dalam studi 17 pasien TB Parudan Ketidakpatuhan pengobatan Faktor utama
al., 2020) yang pengobatan kualitatif ini, maximum variasi sampling pasien TB paru di Tibet yang
mempengaruhi merupakan salah tujuh belas dipengaruhi oleh satu atau mempengaruhi
ketidakpatuha satu kendala pasien TB Paru kombinasi dari empat faktor adalah kurangnya
n obat pada paling signifikan di Tibet berada berikut. Pertama, faktor terkait pengetahuan
Pengobatan terhadap direkrut dengan pasien termasuk kekurangan pengobatan
tuberkulosis tuberkulosis metode pengetahuan tentang tentang TB paru,
paru di tibet, (TB) di seluruh purposive dan pengobatan TB paru, kemampuan
China: studi dunia. Identifikasi maximum variasi kemampuan manajemen diri manajemen diri
14
Well being, Vol. 5 No. 2, 2020

No. Penulis Judul Sumber Tujuan Metode Populasi & Sampel Hasil Kesimpulan
kualitatif dari faktor-faktor yang sampling. yang buruk, kemampuan yang buruk, dan
pasien terkait dengan Semistruktur pengaturan diri yang buruk efek pengobatan
Perspektif ketidakpatuhan mendalam dan kesalahan persepsi tradisional Tibet.
pengobatan adalah wawancara tentang kondisi kesehatan. Petugas
penting. Namun, dan metode Kedua, faktor terkait kesehatan TB di
beberapa studi tujuh langkah pengobatan adalah Tibet harus
terkait telah Colaizzi efek samping pengobatan. memberikan
dilakukan di Tibet. pengetahuan
pengobatan TB
paru yang dapat
dilihat secara
permanen
materi kepada
pasien TB paru
saat penyuluhan
kesehatan mulut
dilakukan,
11. (Macielet Faktor penentu Pubmed Bertujuan untuk Analisis Populasi 6.320.446 jiwa Dalam kelompok dimensi Kesimpulannya,
al., 2018) sosial paru mendeskripsikan menggunakan Dan yang penjadi sampel sosial, analisis bivariat ketidakpatuhan
Ketidakpatuha dan model regresi. adalah populasi dengan mengungkapkan hubungan pengobatan TB
n pengobatan mengidentifikasi Model akhir peningkatan risiko gagal langsung antara perlakuan Paru di
tuberkulosis di determinan sosial menunjukkan bayar ketidakpatuhan dan buta huruf kotamadya Rio de
rio dari kondisi ekonomi, pengobatan dari dan kepadatan demografis. Janeiro ditentukan
De janeiro, ketidakpatuhan infrastruktur, dan antituberkulosis. Harapan hidup saat lahir oleh
brazil pengobatan penyakit berbanding terbalik perkembangan
antituberkulosis di tuberkulosis terkait dengan ketidakpatuhan sosial,
kotamadya Rio de kualitas pengobatan. Dalam model perkembangan
Janeiro antara pengawasan regresi multivariabel, satu- manusia, dan
2008 dan 2012. surveilans satunya variabel sosial, ekonomi,
dikaitkan Ketidakpatuhan pengobatan dan
dengan secara signifikan terkait kondisi lingkungan
ketidakpatuhan dengan harapan hidup saat mampu lebih
pengobatan. lahir (p = 0,05). rentan terhadap
ketidakpatuhan.
PEMBAHASAN yang dilakukan oleh Susilo, dkk (2018)
Hasil penelitian faktor intrinsik yang memaparkan bahwa jenis
yang berhubungan dengan kepatuhan kelamin tidak ada hubungan terhadap
berobat pasien TB Paru peneliti kepatuhan minum obat TB Paru.
mendapatkan 11 jurnal. Untuk faktor Berbeda halnya dengan penelitian
jenis kelamin ada 2 jurnal yang Rahmi (2020) yang menyatakan
menyebutkan bahwasanya tidak ada bahwa jenis kelamin memiliki
hubungan jenis kelamin dengan hubungan terhadap kepatuhan
kepatuhan berobat, dan ada 1 jurnal berobat.
yang mengatakan bahwa faktor jenis Berdasarkan faktor pendidikan,
kelamin mempunyai hubungan dengan menurut penelitian yang dilakukan oleh
kepatuhan berobat pasien TB Paru. Wulandari (2015) menyatakan bahwa
Untuk faktor pendidikan terdapat pendidikan tidak mempunyai hubungan
dua jurnal yang menyatakan tidak ada yang bermakna dengan kepatuhan.
hubungan antara faktor pendidikan Dan juga sama halnya dengan
dengan kepatuhan berobat, dan ada penelitian yang dilakukan oleh Susilo,
satu jurnal yang menyatakan adanya dkk (2018) yang memaparkan bahwa
hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan tidak ada hubungan
tingkat pendidikan dengan kepatuhan terhadap kepatuhan minum obat TB
berobat. Paru.
Untuk faktor penghasilan, Berdasarkan faktor pengetahuan,
terdapat dua jurnal yang menyebutkan menurut penelitian yang dilakukan oleh
tidak ada hubungan antara faktor Wulandari (2015) dan Rahmi (2020)
penghasilan dengan kepatuhan menyatakan bahwa faktor
berobat, dan ada dua jurnal yang pengetahuan tidak mempunyai
menyatakan bahwa ada hubungan hubungan yang bermakna dengan
antara faktor penghasilan dengan kepatuhan.
kepatuhan berobat pasien TB Paru. Berdasarkan faktor pekerjaan,
Untuk faktor jarak. Terdapat satu jurnal menurut penelitian Susilo, dkk (2018)
yang menyatakan bahwa ada menyatakan bahwa pekerjaan tidak
hubungan antara faktor jarak dengan ada hubungan terhadap kepatuhan
kepatuhan berobat pasien TB Paru. minum obat TB Paru. Pekerjaan
Berdasarkan faktor usia, menurut memiliki hubungan dengan kepatuhan
penelitian Wulandari (2015) dikarenakan dengan pekerjaan yang
menyatakan bahwasanya usia tidak dengan kuantitas tinggi membuat
memiliki hubungan yang bermakna penderita acuh, lupa bahkan lalai
dengan kepatuhan. Sama halnya dengan pengobatan TB Paru nya.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan faktor penghasilan,
Rahmi (2020) bahwa usia tidak ada menurut penelitian Sanusi, dkk (2017)
hubungan dengan kepatuhan berobat dan penelitian Maciel et al., (2018)
pasien Tuberkulosis. Disimpulkan menyatakan bahwa penghasilan
bahwa tidak ada hubungan antara usia memiliki hubungan antara faktor
terhadap kepatuhan minum obat TB ekonomi dengan kepatuhan berobat.
Paru. Pada responden dengan ketidakpatuhan pengobatan
dengan usia 22-60 tahun terdapat 47 antituberkulosis di Kotamadya Rio de
orang (67,1%). Janeiro ditentukan oleh perkembangan
Berdasarkan faktor jenis kelamin, sosial, perkembangan manusia, dan
menurut penelitian menyatakan bahwa social ekonomi, dan kondisi
jenis kelamin tidak mempunyai lingkungan.
hubungan yang bermakna dengan Berdasarkan faktor jarak fasilitas
kepatuhan. Sejalan dengan penelitian pelayanan kesehatan, menurut
penelitian yang dilakukan oleh http://journal.stikesgrahamedika.
Wulandari (2015) didapatkan ac.id/index.php/nursing/article/vi
bahwasanya menunjukan adanya ew/69/48.
hubungan jarak dengan kepatuhan.
Persepsi jarak, pada penelitian Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian
didapatkan bahwa responden yang Suatu Pendekatan Praktek.
dekat dengan fasilitas pelayanan Jakarta: Rineka Cipta.
kesehatan sebanyak 58,6%.
Bawihu, Liria C, Widya Astuty Lolo,
KESIMPULAN and Henki Rotinsulu. 2017.
Berdasarkan literature review yang “Hubungan Pengetahuan
didapatkan, maka peneliti dapat Penderita Tuberkulosis Paru
menyimpulkan bahwa faktor intrinsik Dengan Tingkat Kepatuhan
yang tidak ada hubungan dengan Dalam Program Pengobatan
kepatuhan berobat pasien TB Paru Tuberkulosis Paru Di
yaitu faktor usia. Faktor intrinsik yang Puskesmas Bahu Kecamatan
memiliki hubungan yang signifikan Malalayang Manado.”
dengan kepatuhan berobat pasien TB Pharmacon 6(4): 149–56.
Paru adalah jenis kelamin, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, penghasilan De Seixas Maciel, Elvira Maria
dan jarak fasilitas pelayanan Godinho, Juliana De Souza
kesehatan. Amancio, Daniel Barros De
Castro, and José Ueleres
SARAN Braga. 2018. “Social
Peneliti menyadari dalam Determinants of Pulmonary
penyusunan literartur review ini masih Tuberculosis Treatment Non-
terdapat banyak kekurangan. Oleh Adherence in Rio de Janeiro,
karena itu, peneliti memohon untuk Brazil.” PLoS ONE 13(1): 1–14.
kedepannya mampu menyusun
Dinas Kesehatan Kabupaten
literatur review yang lebih baik.
Bojonegoro. 2017. Profil
Kesehatan Bojonegoro Tahun
DAFTAR PUSTAKA 2017. Dinas Kesehatan
Ali, S. M, Kandou, G. D, Kaunang, W. Kabupaten Bojonegoro.
P. J. Faktor-Faktor yang Fitria, C. N, Mutia, A. Hubungan
Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang
Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Dengan
TB Paru di Wilayah Kerja Kepatuhan Minum Obat di
Puskesmas Siko Kota Terate, p- Puskesmas. Jikk, 7(6) : 2016
ISSN 2655-0288 2(1): 2019
Gunawan, A. R. S, Simbolon, R. L,
Fauzia D. Faktor Faktor Yang
Ali, Suryadi M., Grace D. Kandaou,
Mempengaruhi Tingkat
and Wulan P.J. Kaunang. 2019. Kepatuhan Pasien Terhadap
“Faktor - Faktor Yang Pengobatan Tuberkulosis Paru
Berhubungan Dengan di Lima Puskesmas Se Kota
Kepatuhan Berobat Penderita Pekanbaru. JOM FK, 4 (2): 2017
TB Paru Di Wilayah Kerja
Irianti, T, Kuswandi, Yasin, N. M,
Puskesmas Siko Kota Ternate.” Kusumaningtyas, R. A.
2(1): 1–10.
2017.Mengenal Anti Pameswari, P, Halim, A, Yustika, L.
Tuberkulosis. Yogyakarta. Tingkat Kepatuhan Penggunaan
Obat pada Pasien Tuberkulosis
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Data di Rumah Sakit Mayjen H. A.
dan Informasi Profil Kesehatan Thalib Kabupaten Kerinci, Jurnal
Indonesia Tahun 2016. Jakarta. Farmasi & Klinis 2(2): 2016
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia Panggayuh, P. L, Winarno, M. E,
Tama, T. W. Faktor Yang
Kemetrian Kesehatan RI. (2016) Berhubungan dengan
Infodatin Tuberkulosis. Jakarta : Keberhasilan Pengobatan
Kemetrian Kesehatan RI. Tuberkulosis Paru di Rumah
Retrieved from Sakit Umum Karsa Husada
www.depkes.go.id/download.ph Batu. Sport Science and Health,
p?file=download/…/infodatin/Inf 1 (1): 2019
oDatin-2016-TB.pdf
Prihantana, Anna Silvia, and Sri
Mutianingtyas, Y. A. Hubungan Saptuti Wahyuningsih. 2016.
Perilaku Pasien Tuberkulosis “Hubungan Pengetahuan
Paru Dengan Kepatuhan Dengan Tingkat Kepatuhan
Program Pengobatan Sistem Pengobatan Pada Pada Pasien
DOTS di Balai Kesehatan Paru Tuberkulosis Di RSUD Dr.
Masyarakat Purwokerto.Skripsi. Soehadi Prijonegoro Sragen.”
2017 Farmasi Sains dan Praktis II(1):
47.
Notoatmodjo S. 2007. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Sanusi, Gita Novela, and Iswanto
Rhineka Cipta; Karso. 2017. “Hubungan
Tingkat Ekonomi Dengan
Notoatmodjo S. 2010. Promosi Kepatuhan Minum Obat
Kesehatan Teori& Aplikasi. Penderita Tb Paru Bta Positif Di
Jakarta: PT Rhineka Cipta; Wilayah Kerja Puskesmas Cukir
Kabupaten Jombang.” Jurnal
Notoadmodjo S. 2011. Kesehatan Ilmiah Keperawatan (Scientific
Masyarakat Ilmu & Seni. Journal of Nursing) 3(1): 71–78.
Jakarta: Rineka Cipta. https://journal.stikespemkabjom
bang.ac.id/index.php/jikep/articl
Notoadmodjo S. 2014. e/view/8/8.
PromosiKesehatan & Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Susilo, Rinto, Aida Maftuhah, and Nur
Rahmi Hidayati. 2018.
Cipta.
“Kepatuhan Pasien Tb Paru
Pagayang, Z. I, Umboh, J. M. L, Terhadap Penggunaan Obat Tb
Mapanawang, A. L. Faktor- Paru Di Rsud Gunung Jati Kota
Faktor yang Berhubungan Cirebon Tahun 2017 Adherence
dengan Kepatuhan Minum Obat of Pulmonary Tuberculosis
Pada penderita Tuberkulosis Patients on Use of Tb Drugs in
Paru Di Puskesmas Kamonji Gunung Jati Hospital of Cirebon
Kota Palu, p-ISSN 2655-0288, City in 2017.” Jurnal medical
2(1): 2019 Sains 2(2): 83–88.
Ulfah, Windyaningsih, C, Abidin, Z, 1149–58.
Murniani, F. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan dengan
Kepatuhan Berobat Pada
Penderita Tuberkulosis Paru.
The Indonesian Journal of
infectious Disease, 4(1): 2019
Upik Rahmi. 2019. “Analisis Faktor
Kepatuhan Berobat Penderita
Tuberculosis Paru Di Bandung
Upik.” Wiraraja Medika : Jurnal
Kesehatan 9(2): 52–57.
Wahid, Abdul. 2013. Keperawatan
Medikal Bedah: Asuhan
Keperawatan pada Gangguan
Sistem Respirasi. Jakarta:
Erlangga.

WHO. 2018. Tuberculosis Profile.


www.who.int/tb/data. Diakses 11
Februari 2020
Widyaningtyas, Pintakasari et al. 2020.
“Efikasi Diri Dan Tingkat
Pendidikan Mempengaruhi
Kepatuhan Pengobatan Pasien
Tuberkulosis.” 1: 256–60.
Wulandari, DH. 2015. “Analisis Faktor-
Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kepatuhan Pasien
Tuberkulosis Paru Tahap
Lanjutan Untuk Minum Obat Di
RS Rumah Sehat Terpadu
Tahun 2015.” Jurnal
Administrasi Rumah Sakit 2(1):
17–28.
Yeti, Anita, Erlisa Candrawati, and
Ragil Catur A.W. 2015.
“Pengetahuan Pasien
Tuberculosis Berimplikasi
Terhadap Kepatuhan Berobat.”
Jurnal Care 3(2): 35–44.
Zhang, Jinjing et al. 2020. “Factors
Influencing Medication
Nonadherence to Pulmonary
Tuberculosis Treatment in Tibet,
China: A Qualitative Study from
the Patient Perspective.” Patient
Preference and Adherence 14:

Anda mungkin juga menyukai