PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujun penelitian ,
selama 2 minggu atau lebih, batuk disertai dengan gejala tambahan yaitu dahak,
dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
lebih dari 1 bulan. Penyakit TBC Paru ditanyakan pada responden untuk kurun
melalui pemeriksaan dahak, foto toraks atau keduanya (Alsagaff H, dan Mukty
orang pada tahun 2020, dan kasus kematian kedua dengan kematian yang
Penyakit tuberkulosis paru yang diderita oleh individu akan memberi dampak
yang sangat besar bagi kehidupanya baik secara fisik, mental maupun kehidupan
sosial. Secara fisik penyakit tuberkulosis paru jika tidak diobati dengan benar
infeksi ke organ lain, kekurangan nutrisi, batuk darah yang berat, resistensi
1 Universitas Borobudur
2
terhadap banyak obat dan komplikasi lainya. Tuberkulosis paru merupakan salah
Data World Health Organization (WHO) melalui laporan tb yang terbit pada 14
oktober 2021 pada tahun 2020 menunjukkan penurunan 18 % dari 7.1 juta yang
terinfeksi menjadi 5,8 juta yang terinfeksi. Data ini terjadi karena disebebkan oleh
2019 hingga 2020 terbanyak terdapat dinegara India sebanyak 41% dari total
pada 4 Oktober 2021 terdapat kasus TBC pada tahun 2020 sebanyak 393,323
yang terkonnfirmasi tb dan 824,000 kasus suspek tb, pada dasarnya data ini lebih
sedikit dari pada tahun sebelum nya pada 2019 sebanyak 570,289 kasus, tetapi
data ini dipengaruhi oleh pandemic covid 19 sehingga banyak kasus tb yang tidak
terlapor pada akun program tb nasional. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu
kesembuhan hanya sebanyak 89.572 orang (Dinas Kesehatan Jawa Barat 2020)
Sedangkan menurut Badan pusat Statistik Kabupaten Karawang pada 2019 Kasus
Universitas Borobudur
3
deteksi dini di masyarakat yang dilakukan pemerintah setempat bulan Maret 2019
menemukan 3,221 orang diduga menderita TBC. Oleh sebab itu diperlukan
berbagai faktor yang mendukung untuk keberhasilan program TBC hingga tuntas.
Di RSU Proklamasi sendiri dari bulan januari 2022 sampai febuari 2022 yang
pasien
PKM
Data ini dapat dari penginfutan SITB yang dilkakuan oleh Progamer TBC Paru
RSU Prokalmasi.
Pengobatan TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat,
dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan. Apabila tidak dapat
pasien terhadap ketentuan dan lamanya pengobatan secara teratur untuk mencapai
kesembuhan pasien tuberculosis cepat terwujud, jika kerja sama antara pasien dan
dengan baik. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan
Universitas Borobudur
4
seseorang untuk meminum obat, yaitu antara lain: usia, pekerjaan, waktu luang,
pengawasan, jenis obat, dosis obat, dan penyuluhan dari petugas kesehatan
85%. Angka keberhasilan pada tahun 2017 sebesar 87,8% (WHO, 2018)
Keberhasilan terapi ini tergantung pada kepatuhan pasien dan dukungan dari
keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang
munculnya kuman TBC paru yang resisten terhadap obat jika ini terus terjadi dan
kuman tersebut terus menyebar dan pengendalian obat TBC paru akan semakin
Faktor – faktor yang memengaruhi perilaku seseorang saat pengobatan TBC yaitu
atau faktor pendukung terdiri dari hal – hal yang terwujud dalam lingkungan fisik,
antara lain sarana maupun prasarana kesehatan yang meliputi puskesmas, obat,
Universitas Borobudur
5
dalam pengobatan TBC adalah hasil dari ketaatan penderita TBC dalam
yaitu pengetahuan; sikap; dan tindakan. Oleh karena itu menurut peneliti untuk
menumbuhkan perilaku yang patuh dalam berobat dipengaruhi oleh ketiga hal
TBC RO di Indonesia, estimasi TB RO adalah 2,4% dari seluruh pasien TBC baru
dan 13% dari pasien TBC yang pernah diobati dengan total perkiraan insiden
kasus TBC RO sebesar 24.000 atau 8,8/100.000 penduduk. Pada tahun 2019,
sekitar 11.500 pasien TBC RR ditemukan dan dilaporkan, sekitar 48% pasien
Universitas Borobudur
6
pasien di RS Proklamasi
Resisten Obat.
Universitas Borobudur
7
Universitas Borobudur
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
Menurut Smeltzer & Bare (2016), Penyakit TBC paru disebabkan oleh
Menurut Muttaqin Arif (2012), Ketika pasien TBC Paru batuk, bersin, atau
berbicara, maka secara tidak sengaja bisa tertular droplet nurkei dan jatuh
8 Universitas Borobudur
9
ke tanah, lantai atau tempat lainya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu
bakteri terhirup oleh orang sehat maka orang itu berpotensi terkenan TB
Paru.
Resiko tinggi yang tertular virus Tuberkulosis menurut Smeltzer & Bare
(2016) yaitu:
2.1.2.1 Mereka yang terlalu dekat kontak dengan pasien TBC Paru yang
oleh HIV).
tahun).
2.1.2.4 Gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (diabetes, gagal ginjal
2.1.2.5 Individu yang tinggal di daerah perumahan yang kumuh atau sub
stardar.
Universitas Borobudur
10
3 minggu atau bahkan lebih. Kondisi batuk yang dialami oleh pasienyang
dan kondisi demammeriang pada pasien lebih dari sebulan atau biasa disebut
2.1.4 Patofisiologi
pelan. Nekrosis jaringan dan klasifikasi pada daerah yang terinfeksi dan
bagian dari imunitas yang dimediasi oleh sel. Hipersensitivitas tipe tertunda,
Universitas Borobudur
11
bakteri TBC Cparu tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh
lainnya, melalui system peredaran darah, sistem saluran limfa, saluran nafas,
kelenjar limfe di sekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai komplek
primer yang memakan waktu sekitar 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat
yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler).
Universitas Borobudur
12
TBC paru Post Primer biasanya muncul beberapa bulan ataupun beberapa
tahun setelah infeksi TBC paru primer. TBC paru inilah yang yang
terdapat banyak kuman TBC paru di dalam tubuh baik yang aktif ataupun
yang dormant (tidur). Saat tubuh memiliki daya tahan yang menurun
paru yang luas karena terjadi kavitas atau efusi pleura (PDPI, 2006).TB
tahun setelah infeksi TBC paru primer. TBC paru inilah yang yang
terdapat banyak kuman TBC paru di dalam tubuh baik yang aktif ataupun
yang dormant (tidur). Saat tubuh memiliki daya tahan yang menurun
Universitas Borobudur
13
paru yang luas karena terjadi kavitas atau efusi pleura (PDPI, 2006).
2.1.5 Klasifikasi
Universitas Borobudur
14
Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
Pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih
Kasus lain
ulangan.
Universitas Borobudur
15
2.1.6 Komplikasi
Penyakit TBC Paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan
Gejala utama pasien TBC paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu
atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
prevalensi TBC paru di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang
Universitas Borobudur
16
pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa
Universitas Borobudur
17
Alur diagnosis dan tindak lanjut TB paru pada pasien dewasa (Kemenkes RI,
2014)
Universitas Borobudur
18
wild type dan mutasi pada daerah inti yang berhubungan dengan
Universitas Borobudur
19
sebagai berikut:
Nilai Ct pada probe yang paling awal muncul > (nilai Ct valid
Universitas Borobudur
20
TERDUGA TB
Universitas Borobudur
21
Keterangan alur:
Universitas Borobudur
22
2.1.8 Penatalaksanaan
1) Tujuan Pengobatan
Dosis yang
Jenis OAT Sifat direkomendasikan (mg/kg)
Harian 3 x seminggu
Isoniazid (H) Bakterisid 5 (4-6) 10 (8-12)
Rifampicin (R) Bakterisid 10 (8-12) 10 (8-12)
Pirazinamide (Z) Bakterisid 25 (20-30) 35 (30-40)
Streptomycin (S) Bakterisid 15 (12-18) 0
Etambutol (E) Bakteriostatik 15 (15-20) 30 (20-35)
Universitas Borobudur
23
2) Prinsip Pengobatan
jenis obat, dalam dosis cukup dan dosis tepat sesuai dengan
a) Tahap Intensif
dalam 2 bulan.
b) Tahap Lanjutan
Universitas Borobudur
24
antara lain:
1) Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
2) Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA Positif yang telah
diobati sebelumnya:
a) Pasien kambuh
b) Pasien gagal
Tahap Lanjutan
Berat Tahap Intensif tiap hari RHZE 3 x seminggu RH
Universitas Borobudur
25
(2014), yaitu:
Universitas Borobudur
26
dinyatakan positif.
a) Sembuh
b) Pengobatan Lengkap
c) Meninggal
apapun.
d) Pindah
Universitas Borobudur
27
f) Gagal
selama pengobatan.
Tanpa pengobatan, setelah lima tahun 50% dari klien TBC Paru akan
meninggal, 25% sembuh sendiri dengan daya tahan tinggi, dan 25%
2.2 PENGETAHUAN
2.2.1Definisi
Universitas Borobudur
28
jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu
reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau tulisan
melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah ada
yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni
untuk mengukur orang yang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dapat
sebagainya.
b. Memahami (Comprehention)
Universitas Borobudur
29
tersebut, dan juga tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat
Orang yang telah memahami objek dan materi harus dapat menjelaskan,
c. Aplikasi (Application)
diketahui tersebut pada situasi atau kondisi yang lain. Aplikasi juga
d. Analisis (Analysis)
bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkatan ini adalah jika
e. Sintesis (Synthesis)
Universitas Borobudur
30
sebelumnya.
f. Evaluasi (Evaluation)
dimasyarakat.
pengetahuan:
a. Pendidikan
Universitas Borobudur
31
baik tapi jika sosial budayanya kurang baik maka pengetahuannya akan
pengetahuan.
d. Lingkungan
adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspons sebagai
yang didapatkan akan baik tapi jika lingkungan kurang baik maka
pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik. Jika seseorang berada
e. Pengalaman.
Universitas Borobudur
32
f. Usia
b. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %
2.4 KEPATUHAN
Universitas Borobudur
33
1. Definisi
dengan efek samping. Penderita TBC paru yang patuh berobat adalah yang
2.5 Indikator
Salah satu indikator kepatuhan dalam pengobatan TBC adalah datang atau
penderita meminum obat sesuai dengan aturan paket obat dan tepat waktu
b. Tidak meminum obat dalam dosis yang tepat (terlalu kecil/ terlalu besar);
Universitas Borobudur
34
Tidak patuh, tidak hanya diartikan sebagai tidak minum obat, namun bisa
signifikan antara patuh dan tidak patuh belum ada, sehingga banyak peneliti
dengan melihat hasil, serta melihat proses dari pengobatan itu sendiri. Hal-
hal yang dapat meningkatkan faktor ketidakpatuhan bisa karena sebab yang
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Lestari dan Chairil pada tahun 2017,
faktor yaitu :
b. Dukungan Keluarga
Universitas Borobudur
35
biasanya adalah orang yang dekat dengan pasien dan lebih baik apabila
tinggal satu rumah bersama dengan pasien. Tugas dari seorang PMO
sering lupa minum obat pada tahap awal pengobatan. Namun, dengan
adanya PMO pasien dapat minum obat secara teratur sampai selesai
e. Pekerjaan
gaya hidup dan memiliki pengalaman untuk mengetahui tanda dan gejala
Universitas Borobudur
36
g. Tingkat Pendidikan
Usaha-usaha ini sedikit berhasil dan membuat seorang dapat menjadi taat
standar yang dibuat pada awal tahun 1986 oleh Donald E. Morisky dari
seperti versi Thailand, Perancis, Malaysia, dan Korea yang telah teruji
versi bahasa ini dilakukan karena penggunaan kuesioner MMAS-8 yang luas
dan banyak digunakan sebagai alat ukur kepatuhan (Al-Qazaz dkk., 2010).
untuk menilai kepatuhan pasien TBC paru (Culig dkk., 2014). Menurut
Universitas Borobudur
37
terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju sebesar 50%
dalam lima kategori: faktor sosial ekonomi, faktor faktor yang berhubungan
dengan terapi pengobatan yang dijalani pasien, faktor perilaku pasien, faktor
kondisi pasien, dan faktor yang berasal dari regulasi ataupun sistem
maka tidak perlu melakukan uji validitas lagi, sedangkan kuesioner yang
minum obat. Kuesioner ini telah tervalidasi pada tuberkulosis tetapi dapat
Universitas Borobudur
38
8 Pertanyaan Morisky
No
Medication Adherence Scale Answer
.
MMAS-8
c. Kadang-kadang (0,50)
Universitas Borobudur
39
d. Biasanya (0,25)
e. Selalu (0)
Menilai tingkat kepatuhan minum obat pada pasien TBC paru dapat diukur
dengan kuesioner MMAS-8. Item 1 sampai 7, jika dijawab “ya” maka diberi skor
0 dan jika “tidak” diberi skor 1. Item 5, jika dijawab “ya” maka diberi skor 1 dan
jika “tidak” diberi skor 0. Item 8 menggunakan skala likert 5 poin (0-1), kemudian
hasilnya ditambahkan dengan skor item 1 sampai 7. Skala likert 5 point terdiri
dari 5 pendapat responden yang diminta yaitu tidak pernah (1), pernah sekali
dikategorikan menjadi 3 tingkat kepatuhan minum obat: kepatuhan tinggi (skor 8),
kepatuhan sedang (skor 6 - < 8), dan kepatuhan rendah (skor 0 - < 6) (Morisky et
al., 2009).
Universitas Borobudur
BAB 3
METODE PENELITIAN
data
penelitian yang akan dilakukan dan menjadi refleksi dari hubungan variabel-
variabel yang akan diteliti. Kerangka konsep dibuat sesuai dengan literatur
39 Universitas Borobudur
41
Tingkat Kepatuhan
Tingkat Pengetahuan
Pengobatan Pasien
Pasien TBC Paru
TBC Paru
Variabel Counfounding
- Usia
- Jenis Kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
Variabel Penelitian
1. Varabel Independen
adalah pengetahuan.
Universitas Borobudur
42
2. Variabel Dependen
Tubercuosis Paru.
3.2 Hipotesis
Universitas Borobudur
43
No Definisi Cara
Variabel Alat Ukur Hasil ukur Skala
. Operasional Ukur
terakhir. Awal
( 26-35 tahun )
2: Dewsa
Akhir
( 36-45
btahun )
3: Lansia Awal
( 46-55
Tahun )
fisiknya laki-
laki atau
Universitas Borobudur
44
perempuan.
dijalani 3: Perguruan
Tinggi
menghasilkan tangga
uang 2: pelajar/
mahasiswa
3: Karyawan
swasta
5: PNS/Sipil
samapi dengan
saat ini.
Universitas Borobudur
45
pengobatan
TBC Paru
pengobatan responden
responden
>mean/median
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dan peneliti
Universitas Borobudur
46
digunakan jika jumlah populasi relatif kecil yaitu tidak lebih dari 30
a. Kriteia inklusi:
adalah :
3.3 Tempat
Universitas Borobudur
47
1. Informed Consent
Universitas Borobudur
48
penelitian ini.
independen :
Universitas Borobudur
49
setuju (skor 4), tidak tahu (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak
peneliti.
Universitas Borobudur
50
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Proklamasi tahun 2022. Alat yang digunakan pada analisis data adalah
berikut :
X2 = [
∑ ( fo−fe) ]
fe
Keterangan :
Universitas Borobudur
51
X2 = Nilai Chi-square
jika nilai p < alpha (0,05) berarti Ho gagal ditolak dan Ha ditolak,
tuberkulosis.
kepercayaan 95%.
a b
c d
Keterangan :
OR = a.d / b.c
Keterangan :
Universitas Borobudur
52
kejadian
Universitas Borobudur