Anda di halaman 1dari 8

1.1. Latar Belakang 193.320 penduduk atau sebesar 78%.

Menurut WHO tuberkolosis merupakan Diketahui bahwa dari data tersebut


penyakit yang merupakan perhatian terdapat penurunan angka kesembuhan
global dan berbagai upaya pengendalian TB dan angka tersebut belum mencapai
yang dilakukan, insiden karena target yang ditetapkan WHO yaitu
kematian akibat tuberkolosis telah sebesar 85% (Kemenkes RI, 2016).
menurun, tetapi tuberkolosis ini Di Indonesia resiko penularan
diperkirakan masih menyerang 9,6 juta menurut Annual risk of tubercolosis
orang dan menyebabkan 1,2 juta infection ( ARTI ) berkisar antara 1-3%
kematian pada tahun 2014. yang dengan proporsi penduduk yang beresiko
merupakan negara dengan penderita terinfeksi selama satu tahun sebesar 1%
tuberkolosis terbanyak yaitu negara India, dari 10 orang per 1000 penduduk
Indonesia dan China di seluruh penderita terinfeksi setiap tahunnya. infeksi ini
tuberkolosis di dunia ( WHO, 2015 ). dibuktikan dengan adanya perubahan dari
Berdasarkan data profil kesehatan uji tuberkulin negatif menjadi positif
Indonesia yang dilaporkan oleh ( depkes 2010 )
Kemenkes (2013-2015) jumlah penderita Penyakit ini ditularkan oleh penderita TB
TB Paru di Indonesia mengalami dewasa dengan BTA positif melalui
penurunan. Jumlah penderita TB Paru udara dalam bentuk percikan dahak pada
tahun 2013 sebanyak 327.094 penduduk waktu penderita batuk atau bersin.
Indonesia atau sebesar 81% menurun Berdasarkan data profil kesehatan
menjadi 285.254 penduduk Indonesia Provinsi Sumatera Utara data profil
atau sebesar 70% tahun 2014, dan Sumatera Utara tahun 2012 yaitu
meningkat pada tahun 2015 menjadi sebanyak 22.361 jiwa atau sebesar
330.910 penduduk Indonesia atau sebesar 82,75% penduduk Sumatera Utara.
74%. Jumlah angka kesembuhan TB Paru Kemudian pada tahun 2013 terjadi
di Indonesia menurut dtan Kemenkes RI penurunan jumlah penderita TB paru
tahun 2013-2015 terdapat 161.365 sehingga jumlah penderita menjadi
penduduk atau sebesar 82,8% pada tahun 21.954 jiwa atau sebesar 72,29%. Pada
2013, sedangkan pada tahun 2014 tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah
sebanyak 145,720 penduduk sebesar penderita TB paru di Provinsi Sumatera
74,2% dan pada tahun 2015 sebanyak Utara yaitu sebanyak 24.052 atau sebesar
76,35%. Provinsi Sumatera Utara ada mereka tidak mengerti bagaimana cara
beberapa kabupaten/kota yang kasus penularan penyakit TBC dan melalui apa
penderita TB parunya tinggi dan angka saja penyakit tersebut bisa menular, dan
kesembuhannya rendah (Dinkes Provinsi kebanyakan mereka yang menderita TBC
Sumatera Utara, 2015). masih sering membuang ludah
Berdasarkan survei awal yang sembarangan. perilaku anggota keluarga
dilakukan di Puskesmas Patumbak yang tidak menasehati kepada pasien agar
Kecematan Deli Serdang, dilakukan tidak meludah sembarangan dan tidak
penelitian awal untuk kasus Tb Paru menyediakan tempat khusus untuk
terdapat 125,42 yang terkena Tb Paru, itu meludah karena minimnya pengetahuan
disebabkan karna hubungan pengetahuan mengenai bagaimana cara penularan
dengan tindakan pencegahan penularan penyakit TBC.
tuberkolosis pada PMO keluarga di 1.2. Rumusan Masalah
(Pusekesmas Patumbak, 2018). Minimnya pengetahuan mengenai
Meningkatnya penderita tuberkolosis bagaimana cara penularan penyakit TBC
paru di Indonesia disebabkan karena pola dapat membuat penduduk akan
hidup yang tidak sehat atau perilaku mengalami peningkatan penyakit TBC.
hidup yang tidak sehat. dan dengan hasil perilaku keluarga tentang pencegahan
survey di Indonesia oleh Ditjen penyakit menular masih dalam level
pemberantasan penyakit menular dan rendah karena banyak masyarakat yang
penyehatan lingkungan ( P2MPL) tidak mau tau tentang penyakit TBC
merupakan salah satu yang menyebabkan walaupun peran petugas kesehatan sudah
tingginya angka kejadian TB Paru karena baik dalam melakukan promosi
kurangnya tingkat pengetahuan kesehatan. rendahnya tingkat pendidikan,
masyarakat tentang penyakit TB Paru penghasilan dan pekerjaan menjadikan
( Kemenkes, 2015). perilaku untuk mencegah penularan TBC
Hasil wawancara terhadap 2 masih belum begitu maksimal.
penderita TBC dan 4 merupakan Berdasarkan uraian di atas, maka
pengawas minum obat (PMO) dari yang akan menjadi rumusan masalah
penderita TBC, pada saat pengambilan adalah bagaimanakah hubungan
obat rutin di puskesmas jatiyoso, pengetahuan dengan tindakan
diperoleh gambaran bahwa mereka tahu pencegahan penularan tuberkolosis pada
bahwa penyakit TBC itu menular tetapi
PMO keluaga di puskesmas patumbak pendidikan , status
tahun 2019. pernikahan, pekerjaan)
1.3. Tujuan Penelitian - Pengetahuan PMO keluarga
Untuk mengetahui Hubungan - Tindakan pencegahan
pengetahuan dengan tindakan penularan tuberkolosis paru.
pencegahan penularan tuberkolosis pada b. Data sekunder
PMO keluarga di puskesmas patumbak Data yang diperoleh dari organisasi
tahun 2019. atau perorangan yang bentuknya berupa
dah dan hasilnya lebih baik, dalam arti sumber pustaka atau penelitian ilmiah
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga yang bentuknya berupa sumber pustaka
lebih mudah diolah (Arikunto,2013). atau penelitian ilmiah yang berkaitan
Instrumen yang digunakan dalam dengan kualitas produk seperti :
penelitian ini adalah dalam bentuk - Buku refrensi
kuesioner dengan menggunakan - Jurnal artikel
dichotomous choice yaitu dalam - Website
pertanyaanya ini hanya disediakan dua Pengumpulan data di lakukan di
jawaban atau alternatif, dan responden Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli
hanya memilih satu diantaranya. Serdang dengan prosedur sebagai berikut
3.5. Metode Pengumpulan Data :
Pengumpulan data adalah suatu a) Membuat surat permohonan ijin
proses pendekatan kepada subjek dan peneliti dari fakultas keperawatan
pengumpulan karakteristik subjek yang dan kebidanan institut kesehatan
diperlukan dalam penelitian (Nursalam, deli husada delitua yang ditujukan
2008). Adapun jenis pengumpulan data kepada pimpinan Puskesmas
yakni : Patumbak.
a. Data primer b) Setelah mendapat persetujuan dari
Adalah data yang pertama kali kepala pimpinan Puskesmas
dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti Patumbak, maka peneliti
dengan cara melakukan wawancara melakukan penyeleksian calon
menggunakan kusioner yang telah dibuat responden.
misalnya : c) Peneliti mengidentifikasi
- Identitas responden (nama, responden yang mengetahui
jenis kelamin, tingkat kriteria inklusi penelitian.
D. Meminta calon yang terpilih Data identitas reponden meliputi:
agar bersedia menjadi calon umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
responden setelah dan status pernikahan, untuk jelasnya
mengadakan pendekatan dan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
memberikan penjelasan Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi
tentang tujuan, manfaat, dan Identitas Reponden Di Puskesmas
prosedur penelitian serta hak Patumbak
dan kewajiban selama menjadi Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.
responden. Responden
selanjutnya diminta N Kategori Persent
menandatangani lembar o Frekuen ase (%)
informed consent. si (F)
E. Memberikan kesempatan 1 Umur
kepada reponden untuk a 15-24 12 12.5
bertanya bila ada yang belum b 25-34 32 33.3
jelas. c 35-44 47 49.0
F. Setelah itu pertanyaan dalam d 45-52 5 5,2
kuesioner dijawab, maka e >53 0 0
peneliti mengumpulkan data Total 96 100
dan mengucapkan terimakasih 2 Jenis kelamin
kepada responden. a laki – laki 51 53.1
3.6. Metode pengukuran data b prempuan 45 46.9
Aspek pengukuran yang dipilih peneliti Total 96 100,0
pada Pengetahuan adalah sebagai 3 Status
berikut : Perkawinan 65 67,7
- Baik :2 a kawin 30 99,0
- Tidak baik :1 b belum 1 1,0
Aspek pengukuran yang dipilih peneliti kawin
pada tindakan pencegahan penularan c janda 96 100,0
tuberkolosis paru adalah sebagai berikut :
- Baik :2 Total
- Buruk :1 4 Pendidikan
3.7. Metode Analisa Data a SD 26 27.1
b SMP 3 3.1 sarjana 2 orang (2.1%), pekerjaan
c SMA 33 34.4 mayoritas bekerja sebagai buruh sebanyak
d D-III 32 33.3 58 orang (60,4%) dan minoritas sebagai
e Sarjana 2 2.1 PNS sebanyak 2 orang (2,1%),
Total 96 100.0 penghasilan mayoritas berpenghasilan >
5 Pekerjaan Rp.1500.000,00 sebanyak 66 orang
a PNS (68,8%) dan minoritas berpenghasilan <
2
2.1 Rp.1500.000,00 sebanyak 30 orang
b (31,1%), status perkawinan dimana
33 34.4
Wiraswasta masyarakat sudah menikah sebanyak 65
c Buruh 58 60.4 orang (67,7%) dan masyarakat yang duda
d Petani 3 3.1 sebanyak 0 orang (0%)
Total 96 100.0 4.2 Hasi Analisis Univariat
6 Penghasilan Analisis univariat bertujuan untuk
a menjelaskan atau mendeskripsikan
>Rp.1500.00 66 68.8 karakteristik dari setiap variabel
0,00 penelitian tergantung dari jenis datanya
b secara sederhana pada umumnya dalam
<Rp.1500.00 30 31.2 analisis ini hanya menghasilkan distribusi
0,00 frekuensi dan presentase dari setiap
Total 96 100.0 variable.
Tabel 4.3.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hu
PMO Keluarga di Puskesmas Patum
Berdasarkan tabel di atas dapat No Kategori Frekuensi (F)
diketahui bahwa dari 96 responden 1 Pengetahuan
mayoritas berumur 34-44 tahun a Tidak Baik 59
sebanyak 47 orang (49,0 %) dan b Baik 37
minoritas 53 tahun sebanyak 0 orang (0 Total 96
%),jenis kelamin mayoritas laki-laki 2 Pencegahan
sebanyak 51 orang (53.1%) dan
a Buruk 63
perempuan sebanyak 45 orang (46.9%),
b Baik 33
pendidikan mayoritas lulusan SMA
Total 96
sebanyak 33 orang (34.4%) dan minoritas
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel diatas untuk Dari hasil penelitian yang di
variabel Pengetahuan di Puskesmas lakukan terhadap 96 responden dengan
Patumbak dapat dilihat bahwa dari 96 menggunakan chi square untuk
resonden yang berobat jalan di mengetahui hubungan pengetahuan
Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli dengan tindakan pencegahan penularan
Serdang memiliki persepsi tentang TB paru pada PMO keluarga di
Pengetahuan mayoritas pengetahuan Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli
tidak baik sebanyak 59 orang (61,5%) Serdang yang di lakukan terhadap 96
dan pengetahuan perawat minoritas baik responden maka di proleh nilai signifikan
sebanyak 37 orang (28,5%), mayoritas 0,012 yang mengatakan lebih kecil dai
buruk sebanyak 62 orang (65,6%) dan nilai α 0,05 maka dari hasl ini dapat
untuk minoritas baik 34,4 (34,4%). dikatakan bahwa ada hubungan yang
4.4 Hasil Analisis Bivariat signifikan antara pengetahuan dengan
tindakan pencegahan penularan TB paru
Analisis bivariat dilakukan untuk
pada PMO keluarga di Puskesmas Delitua
mengetahui hubungan pengetahuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.
dengan tindakan pencegahan penularan
Berdasarkan hasil penelitian yang
TB paru pada PMO keluarga.
di lakukan terhadap 96 responden dilihat
4.4.1 Hubungan Pengetahuan
dari umur di peroleh mayoritas
Dengaan Tindakan Pencegahan
responden mempunyai usia 34 - 44 tahun
Penularan TB
sebanyak 47 orang (49,0 %) usia yang
Paru Pada PMO Keluarga Di
dewasa akhir. Jenis kelamin mayoritas
Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli
mayoritas laki-laki sebanyak 51 orang
Serdang Tahun 2019.
(53.1%). Laki – laki lebih mempunyai
Terdapat Hubungan Pengetahuan
resiko tinggi menderita penyakit TB Paru
Dengaan Tindakan Pencegahan
mungkin karena pola hidup misalnya
Penularan TB Paru Pada PMO Keluarga
merokok, pekerjaan yang tepapar dengan
Di Puskesmas Patumbak 2019 dengan
debu dan lain lain. Dalam penelitian ini
p=0,021
mayoritas pendidikan reponden di
tingkat SMA yaitu sebanyak 33 orang
(34.4%) jika di bandingkan dengan taraf
SD dan SMP tingkat pendidikan
responden dalam penelitian ini sudah 5.1 .Kesimpulan
menengah keatas. Dalam hal ini dapat di
Kesimpulan dalam penelitian ini
katakan bahwa tingginya pendidikan
terdapat hubungan yang signifikan antara
seseorang tidak berpengaruh terhadap
hubungan pengetahuan dengan tindakan
resiko untuk terkena TB Paru. Pekerjaan
pencegahan penularan TB paru pada
mayoritas bekerja sebagai buruh sebanyak
PMO keluarga di puskesmas patumbak
58 orang (60,4%) pekerjaan sebagai buruh
kabupaten deli serdang tahun 2019
dapat dikatakan berbagai jenis pekerjaan
( p=0,012; p<0,05)
misalnya kuli bangunan atau pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
lainya yang mungkin membuat responden
tepapar dengan lingkungan yang kurang Dr. Halim Danusantoso, Sp, P, FCCP,

sehat. Lingkungan pekerjaan sangat 2013. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru

berpengaruh terhadap kesehatan Dr. Halim Danusantoso, Sp, P, FCCP,


seseorang. Bila seseorang terpapar 2013. Buku Saku Penyakit Paru Ilmu
terhadap lingkungan yang kurang sehat
Dr. Y. Joko Suyono, 2013 Ilmu Penyakit
dan situasi fisik yang tidak sehat maka
Paru
akan mempengaruhi kesehatannya.
Perilaku caring perawat dapat di Dhake dan Preeti, 2012 Keluarga dapat
pengaruhi oeh beberapa factor kusus dari dijadikan PMO
diri sendiri dan dari luar dirinya.
Erlinda et al, 2013 Tugas seorang PMO
Kebebasan yang dimiliki individu dalam
melakukan sesuatu berdasarkan pilihnya Kemenkes RI. 2011. Pedoman Nasional
sendiri. Dari penelitian ini di peroleh Pelayana Kedokteran Tata Laksana
bahwa sebanyak 33 orang (34,4%) Tuberkolosis.
responden mengatakan pengetahuan baik
Kemenkes, 2015 Pedoman Nasional
dan masih banyak responden yang
Pengendalian Tuberkolosis
mengatakan pengetahuan tidak baik, ini
mengatakan bahwa sebagian besar Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan
perawat di Puskesmas Patumbak belum Dunia
mempunyai pengetahuan yang baik
Kemenkes RI 2014. Pedoman Nasional
terhadap tindakan pencegahan TB Paru.
Pengendalian Tuberkolosis.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2015. Profil
KesehatanIndonesia Tahun 2014. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Notoatmodjo, 2012 Metedologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta

Notoatmodjo, 2011. Promosi Kesehatan


Dan Ilmu Keperawatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta

Randal D. Day 2010 Teori Sistem


Keluarga, Psikologi Keluarga

Sri Lestari, 2016 Penanaman Nilai Dan


Penanganan Konflik Dalam Keluarga,
Psikologi Keluarga

WHO. Health Topics : Tuberkolosis.


2015.

Wijaya N. S. 2013 KMB 1 Keperawatan


Medikal Bedah ( Keperawatan Dewasa )
Teori Dan Contoh Askep, Nuha Medika :
Yoyyakarta

Anda mungkin juga menyukai