OLEH :
Jela Kopdayana
P07220116056
OLEH :
Jela Kopdayana
PO7220116056
A. Data Diri
B. Riwayat Pendidikan
v
BAB I
PENDAHULUAN
peran aktif dari penderita dan keluarga sebagai sistem yang mendukung. Hal ini
kurang lebih tiga sampai sembilan bulan dan penderita harus minum paling sedikit
meminum obat dan melakukan kontrol ke dokter secara rutin sampai dianggap
sembuh total. Jika hal ini tidak dilakukan maka proses pengobatan TB menjadi
tidak tuntas sehingga bakteri TB menjadi resisten dan berkembang menjadi MDR-
TB (Trirahayu,2016).
gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than
1
2
namun angka kejadian TB masih terbilang tinggi serta angka penemuan kasus
baru belum maksimal. WHO mencatat bahwa Indonesia menempati urutan kedua
provinsi yang mempunyai jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat 78.698
kasus, Jawa Timur 48.323 dan Jawa Tengah 42.272 kasus tuberkulosis.
Menurut Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDIP), setiap jam ada
delapan kasus kematian akibat TBC. Sekitar 140.000 kematian akibat TBC terjadi
Kaltim menempati jumlah kasus sebanyak 5.489 kasus, tertinggi di antara semua
sebanyak 457 kasus. Menurut jenis kelamin, jumlah kasus pada laki-laki lebih
tinggi dari pada perempuan yaitu 270 kasus pada laki-laki dan 187 kasus pada
perempuan. Menurut kelompok umur, kasus tuberkulosis pada tahun 2016 paling
tuberkulosis pada anak-anak 0-14 tahun sekitar 3% dari total penemuan kasus.
(Profkes,2016).
3
orang pada tahun 2016, 41 orang 2017 dan 40 orang pada tahun 2018 dengan
keluhan paling banyak sesak napas,batuk terus menerus dan sulit membuang
(Obat Anti Tuberkulosis) secara teratur dan benar. Organisasi Kesehatan Dunia
DOTS merupakan hal yang sangat penting agar TB dapat ditanggulangi dengan
baik. Dalam hal ini maka sangat penting penyuluhan atau pendidikan mengenai
penyakit dan keteraturan berobat yang diberikan kepada penderita, keluarga dan
lingkungan.
untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasi gejala/keluhan yaitu makan
makanan yang bergizi, bila dianggap perlu dapat diberikan vitamin tambahan
kecuali untuk penyakit komorbidnya), Bila demam dapat diberikan obat penurun
4
panas/demam, bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk, sesak
Batuk adalah gejala yang paling dini dan merupakan gangguan yang paling
sering dikeluhkan. Biasanya batuk ringan sehingga dianggap batuk biasa atau
akibat rokok. Proses yang paling ringan ini menyebabkan sekret akan terkumpul
pada waktu penderita tidur dan dikeluarkan saat penderita bangun pagi hari.Untuk
mengeluarkan sekret dengan baik yaitu dengan cara batuk efektif. Batuk efektif
merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana pasien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
Samarinda?
5
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru.
jelas kepada peneliti dan menambahkan wawasan dalam asuhan keperawatan pada
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi rekan sejawat
TINJAUAN PUSTAKA
dibandingkan organ dalam lainnya dan dapat ditularkan melalui udara yang
menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat
masuk melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka
pada kulit. Tetapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang
yang terinfeksi bakteri tersebut. Jadi, dari beberapa definisi di atas maka
(Mycobacterium tuberculosis).
2.1.2 Etiologi
dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinar ultraviolet. Ada dua macam
mikobakteria tuberculosis yaitu Tipe Human dan Tipe Bovin. Basil Tipe Bovin
7
8
berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberkulosis usus. Basil Tipe
Human bisa berada di bercak ludah (droplet) dan di udara yang berasal dari
penderita TBC, dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila menghirupnya.
2.1.3 Patofisiologi
primer dan infeksi sekunder. Infeksi primer adalah waktu pertama kali terinfeksi
dalam udara, sifat kuman TB dalam udara bebas bertahan 1-2 (bergantung pada
sinar ultraviolet/ sinar UV, ventilasi dan kelembapan dalam suasana lembap dapat
tahan berhari-hari sampai berbulan-bulan. Oleh karena sifat kuman TB ini tidak
tahan terhadap sinar ultraviolet maka penularan lebih sering terjadi pada malam
hari. Kuman TB terhisap orang sehat, kemudian menempel pada saluran nafas dan
jaringan paru, kuman TB dapat masuk ke alveoli jika ukuran kurang dari 5 , maka
neutrofil dari makrofag akan bekerja dalam hitungan jam untuk memfaggosit
Kuman TB ini tumbuh lambat dan membelah diri setiap 18-24 jam pada
suhu yang optimal, dan berkembangbiak pada tekanan oksigen 140 mmH2O di
paru. Kuman TB yang berada dalam makrofag akan mengalami proliferensi, pada
memiliki peranan penting dalam proteksi terhadap TB. Peran limfosit T CD4
9
memaparkan kuman pada lingkungan yang sangat asam, selain limfosit T CD4
terbentuk bila penderita memiliki respons imun yang baik walaupun sebagian
besaran nodus limfa disebut kompleks gohn. Lensi ini dapat sembuh sama sekali
tanpa cacat, dapat berkomplikasi dan menyebar, dan dapat sembuh dengan
lensi pneumonia yang luasnya lebih dari 5 mm, 10% di antaranya dapat terjadi
reaktivasi lagi karena kuman yang dormant, yang merupakan cikal bakal TB
sekunder (Yasmara,2016).
10
Udara tercemar
Mycobacterium dihirup individu rentan kurang informasi
tuberculosis
masuk paru
Kurang pengetahuan
Resti penyebaran
infeksi pada diri
Asam Lambung sendiri
Mual, anoreksia
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
2) Batuk berdarah.
3) Sesak nafas.
4) Nyeri dada.
Gejala lainnya adalah berkeringat pada malam hari, demam tidak tinggi,
meriang dan penurunan berat badan. Dengan strategi yang baru DOTS (Diretly
atau terus menerus selama 3 minggu atau lebih. Berdasarkan keluhan tersebut
seseorang sudah dapat ditetapkan sebagai penderita. Gejala lainnya adalah gejala
(Kunoli,2012)
percikan ludah yang di keluarkan oleh penderita TB Paru atau TB Laring pada
waktu mereka batuk, bersin atau pada waktu bernyanyi. Petugas kesehatan dapat
tertulari pada waktu mereka melakukan otopsi, bronkoskopi atau pada waktu
lendir atau kulit yang lecet bisa terjadi namun sangat jarang.
12
yang menderita TB, bisanya karena minum susu yang tidak di pasteurisasi atau
Penularan lewat udara juga terjadi kepada petani dan peternak TB ekstra pulmoner
(selain TB laring) biasanya tidak menular, kecuali dari sinus keluar discharge.
Resiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan sumber
infeksi dan tidak berhubungan dengan faktor genetik dan faktor penjamu lainnya.
Risiko tinggi berkembangnya penyakit yaitu anak ada anak anak berusia di bawah
3 tahun, risiko rendah pada masa kanak-kanak, dan meningkat lagi pada masa
remaja. Dewasa muda, dan usia lanjut. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia
melalui saluran pernafasan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui
Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada 10-15 orang lainnya,
sehingga kemungkinan setiap kontak untuk tertular TBC adalah 17% Hasil studi
lainnya melaporkan bahwa kontak terdekat (misalnya keluarga serumah) akan dua
Seorang penderita dengan BTA (+) yang derajatnya positif tinggi berpotensi
menularkan penyakit penularan infeksi, penderita dengan BTA (-) di anggap tidak
sekitar 10/100.000 populasi. Di indonesia angka ini sebesar 1-3% yang berarti di
antara 100 penduduk terdapat 1-3 warga akan terinfeksi TBC. Setengah dan
pemeriksaan ini tidak spesifik karena hanya 30-70% pasien yang dapat
resisten.
6) MYCODOT
suatu alat berbentuk seperti sisir plastic, kemudian dicelupkan dalam jumlah
terletak di lapangan paru atas atau segment apikal lobus bawah, bayangan
berwarna (patchy) atau bercak (nodular), adanya kavitas, tunggal atau ganda,
menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian, dan bayangan millie.
2.1.7 Penatalaksanaan
3) Kategori III (2HRZ / 4H3RE) untuk pasien baru dengan BTA (-), Ro (+)
BTA (+).
15
Kategori :
Teruskan ke tahap
Positif lanjutan
Akhir intensif
II
Negatif Sembuh.
(4H3R3) :
kali.
dua orang atau lebih yang hidup bersama, dengan keterikatan aturan dan
(Gusti,2013)
17
dua orang atau lebih dengan ikatan perkawinan yang hidup bersama, yang
fisik dengan keterikatan aturan dan emosional dan setiap anggota keluarga
1) Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5) Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
1) Terorganisir
2) Ada keterbatasan
(Gusti,2013)
modern yang berbeda terdiri atas perpaduan berbagai struktur dan budaya
keluarga yang muncul : ibu yang bekerja dan suami-istri sama-sama bekerja;
keluarga yang bercerai, keluarga orangtua tunggal, dan menikah lagi; serta
(Friedman,2014)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,ibu dan anak yang diperoleh
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
Adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau
kehilangan pasangannya.
Adalah keluarga yang terdiri salah satu orang tua dengan anak-anak akibat
Adalah suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-duanya bekerja
sekolah/perkawinan/meniti karir.
(2) Orang tua (ayah dan ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
(3) Homoseksual
Adalah dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu rumah tangga
(Gusti,2013)
Fungsi keluarga menurut Friedman dalam Gusti (2013) adalah sebagai berikut :
1) Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk berkehidupan sosial rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar
rumah.
pribadi serta aspirasi para anggota pada setiap tingkat perkembangan keluarga. 8
1) Pemeliharaan fisik
sesuai dan makanan yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan atau keperawatan
yang memadai.
2) Alokasi sumber
dan perhatian.
3) Pembagian kerja
keluarga yang masih muda, tua atau yang tidak mampu/ tidak berdaya dan tugas-
secara matang pola prilaku yang dapat diterima masyarakat, yang menyangkut
lain.
6) Pemeliharaan keteraturan
dan identitas, pola kasih sayang, ungkapan seksual diperkuat melalui perilaku
memikul tanggung jawab untuk melindungi anggota keluarga dari pengaruh luar
diinginkan.
Anggota keluarga menghargai satu sama lain atas keberhasilan mereka dan
baik keluarga juga harus mampu melaksanakan tugas dalam kesehatan keluarga.
1) Pendidik
2) Koordinator
dapat tercapai.
3) Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik dirumah, klinik maupun
4) Pengawas kesehatan
5) Konsultan
6) Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit
atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga
yang optimal.
7) Fasilitator
kesehatannya.
8) Penemu kasus
9) Modifikasi lingkungan
(Gusti,2013).
25
1) Data Umum
(1) Nama kepala keluarga, usia, pendidikan, pekerjaan, dan alamat kepala
keluarga, komposisi anggota keluarga yang terdiri atas nama atau inisial, jenis
kelamin, tanggal lahir, atau umur, hubungan dengan kepala keluarga, status
(2) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
(3) Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku bangsa
kesehatan.
(4) Agama mengajarkan agar kita bersabar dan tetap meyakini bahwa Tuhan
akan memberi jalan kesembuhan dan kebaikan di kemudian hari, musibah apapun
manusia harus yakin bahwa Tuhan bisa merubah sesuatu yang menurut kita tidak
mungkin dan menyatakan setiap penyakit pasti ada obatnya (Faqih,dkk 2014).
(5) Status sosial ekonomi keluarga sangat erat dengan keadaan rumah, kepadatan
penularan TBC, karena pendapatan yang kecil membuat orang tidak dapat layak
(Fitriaseh,2018).
(1) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua dalam
keluarga.
(3) Data ini menjelaskan mengenai tugas dalam tahap perkembangan keluarga
saat ini yang belum terpenuhi dan alasan mengapa hal tersebut belum terpenuhi.
(4) Riwayat Keluarga Inti Data ini menjelaskan mengenai ada tidaknya keluarga
yang terkena penyakit TB atau jika ada yang terkena maka penyakit TB dapat
tuberkulosis (Faqih,2014).
(5) Riwayat Keluarga Sebelumnya Data ini menjelaska riwayat kesehatan dari
penyakit. Lingkungan dan rumah yang tidak sehat seperti pencahayaan rumah
ruangan yang lembab, hunian yang terlalu padat mengakibatkan kadar CO2
(Fahreza,2012).
cenderung untuk membeli obat diwarung ketika merasakan adanya gejala batuk
(4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat data ini menjelaskan
4) Struktur Keluarga
(1) Sitem Pendukung Keluarga data ini menjelaskan mengenai jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas keluarga, dukungan keluarga dan masyarakat sekitar
(2) Pola Komunikasi Keluarga data ini menjelaskan mengenai cara komunikasi
(3) Struktur Peran data ini menjelaskan mengenai peran anggota keluarga dan
(4) Nilai/Norma Keluarga Data ini menjelaskan mengenai nilai atau norma yang
5) Fungsi Keluarga
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota keluarga (bukan hanya kalau sakit
diapakan, tetapi bagaimana upaya preventif dan promotifnya dan bila ditemui data
pelayanan kesehatan).
(1) Stresor jangka pendek, yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
(2) Stresor jangka panjang, yaitu stresor yang saat ini dialami yang memerlukan
(4) Strategi koping yang digunakan, strategi koping apa yang digunakan keluarga
7) Pengkajian fisik
pekak dan penurunan fremitus, bunyi nafas tubuler dan bisikan pectoral di atas
lesi luas, krekels di atas aspek paru selama inspirasi cepat setelah batuk pendek,
karakteristik sputum: hijau, puluren, muloid kuning atau bercak darah deviasi
trakeal, nyeri dada meningkat karena batuk berulang, berhati-hati pada area yang
sakit.
30
takipnea, kelelahan otot nyeri, kehilangan nafsu makan. Tidak dapat mencerna,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data
dan analisis data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-
fungsi keluarga, koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko, maupun
meliputi problem atau masalah, etiology atau penyebab, dan sign atau tanda yang
2) Etiology atau penyebab (E) Penyebab dari diagnose keperawatan pada asuhan
3) Sign atau tanda (S) Tanda atau gejala yang didapatkan dari hasil pengkajian.
keperawatan yaitu:
pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan,
dimana masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan untuk
2) Diagnosis resiko tinggi (ancaman kesehatan) Sudah ada data yang menunjang
namun belum terjadi gangguan, tetapi tanda tersebut dapat menjadi masalah
aktual apabila tidak segera mendapatkan bantuan pemecahan dari tim kesehatan
atau keperawatan.
Mengingat keterbatasan kondisi dan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga
32
Oleh karena itu, perawat bersama keluarga dapat menyusun dan menentukan
(Maglaya,2009)
1 Sifat Masalah 1
Skala a. Wellness 3
b. Aktual 3
c. Resiko 2
d. Potensial 1
33
4 Menonjolnya Masalah 1
Skala a. Segera
2
b. Tidak perlu
c. Tidak dirasakan 1
0
Cara Skoring:
yang dibuat oleh perawat yang nantinya diimplementasikan dalam tindakan yang
rencana intervensi, serta rencana evaluasi yang memuat 40 kriteria dan standar.
intervensi ini ditetapkan untuk mencapai tujuan (Padila, 2012). Berikut ini
(2014), yaitu :
rumah
kesehatan yang berasal dari sumber diri sendiri , termasuk dukungan sosial
kontrak sebelumnya agar keluarga lebih siap baik fisik maupun psikologis dalam
cara :
dengan cara:
disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak
dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan rumah ke keluarga. Untuk itu dapat
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga yang
berorientasi pada masalah yang dialami klien. Format yang digunakan dalam
dikerjakan dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika terjadi kesenjangan, maka
adalah SOAPIER.
BAB III
METODE PENULISAN
Jenis penulisan ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk
wilayah puskesmas sempaja. Dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan
Subyek dalam studi kasus ini adalah dua orang klien Tuberkulosis Paru di
Tuberkulosis Paru
3.1.3. Responden dalam keadaan sadar dan mempunyai keadaan umum baik
3.1.4. Bersedia jadi responden dan telah menandatangi surat persetujuan (informed
45
46
pasien.
3.5.3. Meminta surat izin kepada pihak kampus untuk di laksanakannya studi kasus
3.5.4. Meminta izin untuk mengumpulkan data dengan metode studi kasus melalui
Samarinda
3.5.5. Mencari dua klien dengan Tuberkulosis Paru dengan studi kasus yang sama
dan memberikan informasi singkat tentang tujuan dan manfaat studi kasus
kepada pasien di keikutsertaannya dalam studi kasus ini. Bagi pasien yang
3.5.7. Melakukan bina hubungan saling percaya pada pasien dengan Tuberkulosis
Paru.
1) Wawancara
2) Observasi / Memonitor
3) Pengukuran TTV
Sumber data yang dikumpulkan dari orang terdekat pasien (keluarga), seperti
orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan pasien yang dapat
yang dihadapinya.
Sumber data yang dikumpulkan dari catatan pasien (perawatan atau rekam
medis pasien) yang merupakan riwayat penyakit dan perawatan pasien dimasa lalu.
rancangan studi kasus. (Notoatmodjo, 2012). Pengolahan data ini untuk melakukan
asuhan keperawatan pada klien Tuberkulosis Paru. Analisa data dilakukan dengan
cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan
dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penulisan yang diperoleh dari hasil
penulisan. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi
dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam
intervensi tersebut.
BAB IV
penjabaran data umum dan data khusus selama 6 hari perawatan. Proses
walikota samarinda ( Bapak Waris Husein ) dan didampingi oleh kepala dinas
kesehatan kota samarinda ( dr. Supangat). Lokasinya di jalan KH. Wahid Hasyim
dimana lokasi tersebut kini menjadi pos pintu masuk stadion madya sempaja.
dengan fasilitas listrik (PLN) dan sumur gali. Dibelakangnya terdapat 4 rumah
dinas yang terbuat dari kayu yang ditempati oleh dokter, perawat, bidan.
Kepala puskesmas sempaja saat berdiri adalah dr. Ardiono dengan susunan
:Maria (bidan), Poli umum : burhanuddin (SPR), Poli lansia : hamim, Apotek
: Arbaenah (SPR).
49
50
perhari, dan jumlah penduduk sempaja 2400 jiwa. Jumlah posyandu ada 5 yaitu :
posyandu bayur, pinang seribu, gunung cermin, gunung malang, dan anggur.
keluarga sebagai subjek studi kasus. Subjek sudah sesuai dengan kriteria inklusi
4.1.2.1 Pengkajian
1) Data Umum
data berasal dari keluarga subjek 1 dan 2. Dalam memberikan data kesehatan,
keluarga subjek 1 dan 2 dapat berkomunikasi secara baik dengan mahasiswa serta
mau terbuka dalam menyampaikan informasi atau masalah yang sedang dihadapi
tahun, jenis kelamin laki-laki. Pendidikan terakhir SMA. Alamat Jalan Pramuka
keluarga Tn. S adalah Tn.S yang menderita Tuberkulosis Paru . Tn. S terlihat
lemas, batuk-batuk dan sulit mengeluarkan dahak. Tn. S tidak tahu cara batuk
efektif untuk mengeluarkan dahak . berat badan Tn. S adalah 55 kg dengan tinggi
51
badan 168 cm. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78x/menit, RR 21x/menit dan
suhu 36,7C. Tn. S mengatakan nafsu makannya membaik semenjak minum obat
Paru secara rinci yang dia tahu bahwa obat antituberkulosis tidak boleh putus obat
Tuberkulosis. Tn. S mengatakan tidak ada tempat khusus untuk membuang dahak
dilakukan didapat bahwa masalah kesehatan di keluarga Tn. J adalah Ny. T yang
Keluarga dan Ny.T belum tahu tentang penyakit Tuberkulosis yang ia tahu
bahwa obat antituberkulosis tidak boleh putus obat jika putus obat makan
pengobatannya akan semakin lama. Berat badan Ny. T adalah 45 kg dengan tinggi
badan 156 cm. Tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 84x/menit, RR 20x/menit dan
suhu 36,5C.
didiagnosis Tuberkulosis Paru Ny. T sudah tidak merokok lagi. Jika keluar rumah
Ny. T jarang memakai masker dan dirumah juga tidak ada tempat pembuangan
52
dahak khusus. Keluarga dan Ny.T tidak mengetahui cara penularan kuman
Tuberkulosis Paru.
2) Genogram subjek 1
53
Genogram Subjek 2
3) Tipe keluarga
Keluarga subjek 1 merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari seorang
ayah,ibu dan anak. Keluarga subjek 2 merupakan tipe keluarga extended family
adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan
4) Suku bangsa
Keluarga subjek 1 Tn. S dan Ny. I keturunan suku Bugis , bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bugis. Keluarga subjek 2 Tn. J
54
dan Ny. T berasal dari Jawa, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan
bahasa Jawa.
5) Agama
Keluarga subjek 1 Tn. S dan Ny. I setiap harinya menjaga toko sembako di
J yaitu Ny. R bekerja sebagai ibu rumah tangga mengatakan bahwa penghasilan
keluarga usia pertengahan dimana suami Ny. T telah meninggal dunia 3 tahun
yang lalu.
orang perempuan dan 1 laki-laki, 2 anaknya telah menikah dan tinggal bersama
suami mereka masing-masing, 1 anak laki-laki Tn. S belum menikah dan sampai
sekarang tinggal bersama Tn. S dan Ny. I. Tn. S sekarang dalam proses menjalani
adalah obat paket yang di ambil dari puskesmas. Kondisi sekarang Tn. S masih
Keluarga subjek 2 Ny.I dan alm suaminya Tn. A dikaruniai 1 orang anak
perempuan dan telah menikah. Saat ini Ny. T tinggal bersama anaknya dan telah
Bangunan tersebut milik sendiri. Rumah Tn. S memiliki 2 kamar, 1 ruang tamu /
memadai. Lantai rumah cukup bersih, lingkungan rumah bersih, lantai rumah
menggunakan kayu, dinding rumah terbuat kayu. Untuk penggunaan air, Keluarga
Tn. S menggunakan sumber air PDAM, Tn. S tidak memiliki pekarangan bagian
belakang, bagian samping kanan dan bagian samping kiri, dan Tn. S memiliki
kamar mandi. Ventilasi / penerangan bagi Ny. T cukup memadai. Lantai rumah
cukup bersih, lingkungan rumah bersih, lantai rumah menggunakan kayu, dinding
rumah terbuat dari kayu. Untuk penggunaan air, Keluarga Tn. J menggunakan
sumber air PDAM, Tn.J tidak memiliki pekarangan bagian belakang, bagian
Keluarga subjek 1 tipe tempat tinggal adalah hunian baik dimana depan
rumah Tn. S merupakan jalan aspal, dan hubungan dengan tetangga sangatlah
baik.
Keluarga subjek 1 saat ini, keluarga Tn. S tinggal dalam rumah tetap di
tinggal di Sulawesi, mengikuti saudara Tn. S. Jika salah satu anggota keluarga
Keluarga subjek 2 saat ini, keluarga Ny. T tinggal dirumah kontrakan yang
mengobrol ringan dan Tn. F anak dari Tn. S setiap harinya menjaga toko sembako
miliknya.
baik sedangkan Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu sore dan
baik , jika ada masalah selalu dibicarakan dan mencari solusinya bersama-sama.
59
Orang yang dekat dengan keluarga subjek 1 adalah istri dari subjek 1.
Sedangkan orang yang dekat dengan subjek 2 adalah anak satu-satunya subjek 2.
baik. Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, suami, ayah dan kakek. Ny. I
berperan sebagai seorang istri, ibu dan nenek yang bertugas dalam menjalankan
peraturan rumah tangga dan mencurahkan kasih sayang bagi semua anggota
untuk mencari nafkah bekerja sebagai Wiraswasta. Ny. R berperan sebagai istri,
mengurus rumah tangga dengan kasih sayang. Ny. T sebagai ibu dan nenek yang
sangat peduli terhadap cucunya. An. N sebagai anak pertama dari Tn. J dan Ny. R
Keluarga subjek 1 dan 2 menganut agama islam dan norma yang berlaku
di masyarakat.
keluarga yang sakit dan mempercayai bahwa ini adalah cobaan yang diberikan
Masalah kesehatan yang saat ini sedang dialami oleh keluarga subjek 1
adalah subjek 1 Tn. S dalam hal kesehatan belum mampu mengenal masalah-
pengobatan , tiba-tiba Tn. S batuk berdarah lalu Tn. F sebagai anak Tn. S
langsung berinisiatif memeriksa Tn. S ke puskesmas dan sampai saat ini sedang
dalam proses pengobatan tetapi Tn. S beserta keluarga sebenarnya belum terlalu
dari jendela jarang di buka, pakaian yang tertumpuk dan tidak rapi. Keluarga
benjolan kecil di perut lalu benjolan tersebut semakin besar dan Ny. R sebagai
anak Ny. T membawa ke RS terdekat dan menjalani pengobatan sampai saat ini
61
3. Telinga Bersih, tidak ada serumen, Bersih, tidak ada serumen, Bersih, tidak ada serumen, tidak
tidak ada luka tidak ada luka ada luka
4. Hidung Bersih, tidak ada secret Bersih, tidak ada secret tidak Bersih, tidak ada secret tidak ada
tidak ada kelainan ada kelainan kelainan
5. Mulut Stomatitis tidak Stomatitis tidak ada,terdapat Stomatitis tidak ada,terdapat
ada,terdapat karang karang gigi,gigi graham karang gigi,gigi graham kanan
gigi,gigi graham kanan kanan bawah tanggal bawah tanggal
bawah tanggal
6. Leher dan Kesulitan menelan tidak Kesulitan menelan tidak Kesulitan menelan tidak ada,tidak
tenggoroka ada,tidak ada kelenjar ada,tidak ada kelenjar tiroid ada kelenjar tiroid dan tidak ada
n tiroid dan tidak ada dan tidak ada pembesaran pembesaran kelenjar limfe
pembesaran kelenjar limfe kelenjar limfe
7. Dada dan Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris,
paru vesikuler, sonor seluruh vesikuler, sonor seluruh vesikuler, sonor seluruh lapang
lapang paru, lapang paru, paru,
Ronkhi (+) Ronkhi (-) Ronkhi (-)
Stridor (-) Stridor (-) Stridor (-)
Wheezing (-) tidak ada Wheezing (-) tidak ada otot Wheezing (-) tidak ada otot bantu
otot bantu pernapasan bantu pernapasan pernapasan
8. Jantung BJ I dan II : tunggal, BJ I dan II : tunggal, BJ I dan II : tunggal, intensitas
intensitas kuat, tidak ada intensitas kuat, tidak ada kuat, tidak ada bunyi jantung
bunyi jantung tambahan bunyi jantung tambahan tambahan
9. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
tidak ada massa, ada massa, massa,
62
10. Ekstremita Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, pergerakan
s pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak ada bebas, tidak ada cidera
ada cidera cidera
11. Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang,turgor
matang,tidak ada tanda- tidak ada tanda- tanda kulit baik, tidak ada tanda- tanda
tanda infeksi, turgor kulit infeksi, turgor kulit baik infeksi
baik
12. Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih
CRT < 2 detik CRT < 2 detik CRT < 2 detik
13. BB
55 60 70
14. TB
168 158 170
15. Tanda- TD : 110/70 mmHg TD : 120/70 mmHg TD : 110/80 mmHg
tanda Vital Nadi : 78 x/mnt Nadi : 80 x/mnt Nadi : 76 x/mnt
Suhu : 36,7C Suhu : 36,5C Suhu : 36,6C
RR : 21 x/mnt RR : 19 x/mnt RR : 18 x/mnt
3. Telinga Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak
ada serumen, serumen, tidak serumen, tidak ada serumen, ada serumen,
tidak ada luka ada luka ada luka tidak ada luka tidak ada luka
4. Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak
ada secret tidak secret tidak ada secret tidak ada ada secret tidak ada secret tidak
ada kelainan kelainan kelainan ada kelainan ada kelainan
5. Mulut Stomatitis tidak Stomatitis tidak Stomatitis tidak Stomatitis tidak Stomatitis tidak
ada,terdapat ada,terdapat ada,terdapat ada, bersih ada, bersih
karang gigi karang gigi, karang gigi, tidak ada belum ada gigi
sariawan
6. Leher dan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan
tenggorokan menelan tidak menelan tidak menelan tidak menelan tidak menelan tidak
ada,tidan ada ada,tidan ada ada,tidan ada ada,tida ada ada,tida ada
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
7. Dada dan Pergerakan Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan Pergerakan dada
paru dada simetris, simetris, simetris, dada simetris, simetris,
63
vesikuler, sonor vesikuler, sonor vesikuler, sonor vesikuler, sonor vesikuler, sonor
seluruh lapang seluruh lapang seluruh lapang seluruh lapang seluruh lapang
paru, paru, paru, paru, paru,
Ronkhi (-) Ronkhi (-) Ronkhi (-) Ronkhi (-) Ronkhi (-)
Stridor (-) Stridor (-) Stridor (-) Stridor (-) Stridor (-)
Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-)
tidak ada otot tidak ada otot tidak ada otot tidak ada otot tidak ada otot
bantu bantu pernapasan bantu bantu bantu
pernapasan pernapasan pernapasan pernapasan
8. Jantung BJ I dan II : BJ I dan II : BJ I dan II : BJ I dan II : BJ I dan II :
tunggal, tunggal, tunggal, tunggal, tunggal,
intensitas kuat, intensitas kuat, intensitas kuat, intensitas kuat, intensitas kuat,
tidak ada bunyi tidak ada bunyi tidak ada bunyi tidak ada bunyi tidak ada bunyi
jantung jantung jantung jantung jantung
tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan
9. Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
massa, massa, massa, massa, massa,
10 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
. kelainan, kelainan, kelainan, kelainan, kelainan,
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
terbatas, bebas, tidak ada bebas, tidak ada bebas, tidak ada bebas, tidak ada
terdapat cidera cidera cidera cidera
pembengkakan
di bagian kaki
kanan
11 Kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
. sawo matang, putih, ada bekas sawo sawo sawo
bersih,ada luka, tidak ada matang,turgor matang,turgor matang,turgor
bekas luka, tanda- tanda kulit baik, tdiak kulit baik, tdiak kulit baik, tidak
tidak ada tanda- infeksi, turgor ada tanda- tanda ada tanda- tanda ada tanda- tanda
tanda infeksi, kulit baik infeksi infeksi infeksi
turgor kulit baik
12 Kuku Pendek dan Pendek dan Pendek dan Pendek dan Pendek dan
. bersih bersih bersih bersih bersih
CRT < 2 detik CRT < 2 detik CRT < 2 detik CRT < 2 detik CRT < 2 detik
13 BB
68 64 45 21 8,5
.
14 TB
168 160 156 115 68
.
15 Tanda-tanda TD : 120/80 TD : 110/80 TD: 120/70 Nadi :100 x/mnt Nadi :110 x/mnt
. Vital mmHg mmHg mmHg Suhu : 37C Suhu : 37C
Nadi : 80 x/mnt Nadi : 80 x/mnt Nadi : 84 x/mnt RR : 25 x/mnt RR : 35 x/mnt
Suhu : 36C Suhu : 36C Suhu : 36,5C
RR : 20 x/mnt RR : 20 x/mnt RR : 20 x/mnt
3 Ds : Kurangnya pengetahuan
- Keluarga beserta Tn. S pada keluarga Tn. S
mengatakan kurang tau khususnya Tn. S
pengertian,penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan dan perawatan 00126
tuberculosis paru Domain 5
Do:
- Keluarga beserta Tn.S sering
bertanya akibat tidak teratur
minum obat.
65
Do :
- Kondisi rumah sempit dan tata
letak perabotan rumah tangga
berantakan.
- Pencahayaan rumah redup, udara
lembab dan kurang bersih .
2 Ds : Kurangnya pengetahuan
- Keluarga beserta Ny. T pada keluarga Tn. J
mengatakan kurang tau khususnya Ny. T
pengertian,penyebab, tanda dan
gejala, cara penularan, 00126
pencegahan dan perawatan Domain 5
tuberculosis paru
- Keluarga bertanya akibat jika
putus obat Tb Paru.
66
Do:
- Keluarga beserta Ny. T sering
bertanya apakah penyakitnya bisa
kambuh lagi
3 Perilaku kesehatan
Ds :
cenderung berisiko
- Keluarga mengatakan Ny. T baru 1 terjadinya penularan
bulan pengobatan Tuberkulosis tuberkulosis pada keluarga
Paru. Tn. J khususnya Ny. T
- Keluarga mengatakan Ny. T jarang
memakai masker keluar rumah 00188
- Keluarga mengatakan jarang Domain 1
menjemur kasur
- Keluarga mengatakan jika Ny. T
bersin atau batuk jarang menutup
mulut.
Do :
- Lantai rumah terbuat dari kayu dan
cukup bersih
- Pencahayaan rumah cukup
Total 4,7
Total 2,5
Total 3,5
4,2
Total
69
Prioritas Masalah
Total 2,5
70
Total 3,5
Total 4,2
Prioritas Masalah
1) Perilaku kesehatan cenderung berisiko terjadinya penularan tuberkulosis pada
PENUTUP
kesimpulan dan saran yang erat kaitannya dengan pengelolaan pada pemberian
5.1. Kesimpulan
untuk menentukan masalah yang terjadi dalam keluarga subjek 1 dan subjek 2,
yang muncul.
108
109
dan kesiapan meningkatkan nutrisi pada keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa,
keluarga memahami benar masalah yang terjadi pada keluarga itu sendiri.
Perencanaan berupa tindakan yang akan dilakukan untuk mencegah masalah yang
belum terjadi dan mengurangi akibat yang ditimbulkan dari masalah yang sudah
terjadi. Intervensi yang dilakukan oleh penulis yaitu intervensi yang dilakukan
secara mandiri tidak ada perbedaan dan dapat diterapkan pada kedua klien.
5.1.4 Implementasi dilakukan sejak tanggal 08 April s/d 13 Mei 2019 berupa
dengan rencana tindakan yang telah penulis susun serta mengevaluasi secara
masalah kesehatan yang ada sekaligus mulai mengenal masalah dan cara
yang dilakukan.
5.1.5 Evaluasi yang dilakukan oleh penulis pada kedua subjek dilakukan selama
6 hari kunjungan oleh penulis dan dibuat dalam bentuk SOAP, dengan cara
mengobsevasi perubahan prilaku yang terjadi dari tidak patuh menjadi patuh,
110
sehingga penulis dapat menilai berdasarkan kemampuan pada proses belajar yang
5.2. Saran
memotivasi klien untuk meminum obat secara teratur dan tidak putus obat.
dengan topic asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan Tuberkulosis Paru
dilakukan.
ADP, Salvari Gusti (2013) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV
Trans Info Media.
Alie, Yuliati & Rodiyah (2013) Pengaruh Batuk efektif Terhadap Pengeluaran
Sputum pada Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Peterongan Kabupaten
Jombang. Jurnal Metabolisme Vol 2 No. 3.
Fahreza, E U (2012) Hubungan Antara Kualitas Fisik Rumah dan Kejadian TB Paru
dengan Hasil Bahan Asam Positif di Balai Kesehatan Paru Masyarakat
Semarang. 6.
Fitriaseh (2018) Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.S dan Ny.S yang
mengalami Tuberkulosis Paru dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Nafas di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Lumajang
tahun 2018.
Faqih, dkk (2014) Buku Pintar Penanggulangan Tuberkulosis Kupasan Para Kyai.
Jakarta: Community Empowerment of People Against Tuberkulosis.
Friedman, Marilyn M, dkk. (2014). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
dan Praktik. Jakarta: EGC
Kemenkes RI (2018) Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2018) Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta:
Kemenkes RI.
112
113
Nanda (2013) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda
NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.
Nanda (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda
NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.
Rahayu, Rina Endang (2016) Profil KEsehatan Kota Samarinda Tahun 2016.
Samarinda: Dinkes.
Rahman, Ferry Fadzlul (2018) Mengapa Angka Penyakit TBC Tidak Pernah Turun?.
Kaltim Post. 14 November.
Sitorus, Egeria Dorina, dkk (2018) Penerapan Batuk Efektif dan Fisioterapi Dada
pada Pasien TB Paru yang Mengalami Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Di RSUD Kota Jakarta Utara. JAKHKJ Vol. 4 No. 2.
Trasia, Regqi First dan Putu Aryani (2014) Gambaran Aspek Lingkungan dan
Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Bebandem, Kabupaten Karangasem.E-Jurnal Medika Udayana Vol
3 No 9.
Nugroho, Ferry Andreas dan Erwin Puji Astuti (2010) Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis
Paru pada Keluarga. Jurnal STIKES RS Baptis Vol 3Edisi 1.
Kusuma, Irawan Fajar dan Ragil Ismi Hartanti (2007) Intervensi Pendidikan
Kesehatan Komunitas Mengenai Tuberkulosis Paru pada Paguyuban Paru
Desa Plerean Sumberjambe Jember. Jurnal IKESMA Vol 3 No 2.
Priyantomo, Edo Putra, dkk (2014) Description of Body Mass Inde in Tuberculosis
Patient with Anti Tuberculosis Drugs Therapy in Unit Pengobatan Penyakit
Paru Paru (UP4) Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 1 No 1.
Sarmen, Refica Dewita, dkk (2017) Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pasien TB
Paru terhadap Upaya Pengendalian TB Di Puskesmas Sidomulyo Kota
Pekanbaru. Jom FK Volume 4 No 1.
Susilowati & Dwi Kristiani (2011) Pengaruh Teknik Batuk Efektif terhadap
Pengeluaran Sekret pada Pasien TB Paru (Studi Eksperimental Di Poli Paru
RSUD Unit Swadana Pare Kabupaten Kediri Tahun 2008). Jurnal AKP Vol 2
No 1.
115
Nugroho, Yusuf Agung (2011) Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dahak Pada
Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Di Instalasi Rehabilitasi
Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS.Baptis Kediri Vol 4 No 2.
Djannah, Siti Nur, dkk (2009) Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan
Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama Manokwari
Sleman Yogyakarta. KES MAS Vol. 3 No. 3.
Salsabela, Farah Eka, dkk (2016) Gambaran Satus Nutrisi pada Pasien Tuberkulosis
di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung. JSK Vol 2 No 2.
Ernawati, Kholis, dkk (2018) Perbedaan Status Gizi Penderita Tuberkulosis Paru
antara Sebelum Pengobatan dan Saat Pengobatan Fase Lanjutan di Johar
Baru, Jakarta Pusat. Majalah Kedokteran Bandung Vol 50 No 2
Tabel 2.3 Intervensi
Data Diagnosis NOC NIC
35
pada perbaikan 0401 Status sirkulasi 3230 Fisioterapi dada
perilaku sehat
Ketidakcukupan 0410 Status respirasi: kepatenan 3250 Latihan batuk
sumber daya
jalan nafas 3320 Terapi oksigen
(tenaga, sarana, dan
keuangan) 0402 Status respirasi:pertukaran 3350 Monitoring pernafasan
Kurang kemampuan gas
dalam 5602 Mengajarkan proses penyakit
berkomunikasi 0802 Vital sign
Tugas 6040 Terapi relaksasi
perkembangan tidak 1601 Perilaku kepatuhan
2380 Managemen pengobatan
tercapai
1602 Perilaku meningkatkan
kesehatan
1603 Perilaku
kepatuhan:penggunaan obat
memberikan perawatan
langsung
36
Keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi
memodifikasi
lingkungan:
lingkungan:
6610 Identifikasi factor risiko
1902 pengendalian factor risiko
6550 Pencegahan infeksi
1910 Manajemen lingkungan :
Lingkungan rumah yang
aman keamanann
3005 fungsional
37
Data Diagnosis NOC NIC
Keluarga membatasi 00072 Ketidakma Mampu mengenal masalah Mampu mengenal masalah
interaksi dengan :
pasien mpuan 5510 Pendidikan kesehatan
1803 Pengetahuan: Proses
Pengabaian terhadap Koping 5602 Pengajaranproses penyakit
klien penyakit
Keluarga
Keluarga 1855 Healhty life style
mengabaikan
perawatan dalam 1808 Pengobatan
memenuhi kebutuhan Fungsi seksual
1805
dasar manusia
1862 Managemen stres
Perilaku keluarga
yang mengganggu Keluarga mampu Keluarga mampu
kesejahteraan mengambil mengambil
Keluarga tidak keputusan : keputusan :
menghormati
kebutuhan klien Berpartisipasidalam Dukungan dalam membuat
1606 5250
membuat
Ada penolakan oleh Keputusan
anggota kelurga lain keputusan tentang
terahadap klien
pemeliharaan kesehatan.
38
Keluarga mampu merawat Keluarga mampu merawat:
:
Keluarga kurang 5230 Peningkatan koping
memperhatikan Membinahubungan dalam
penyakitnya 2204 5240 Konseling
perawatan pasien.
Keluarga 5270 Dukungan emosional
mengungkapkan
kesulitan untuk 5430 Dukungan kelompok.
mendapatkan
regimen terapeutik Keluarga mampu Keluarga mampu
memodifikasi memodifikasi
Keluarga tidak
mengetahui aktivitas lingkungan : lingkungan:
yang tepat untuk
memenuhi tujuan 1501 Menunjukkan peranannya. Dukungan terhadap
7040 pemberi
kesehatan
1502 Ketrampilan interaksi
Status ekonomi soaial perawatan.
keluarga yang kurang 1902 7130
Kontrol resiko Pemeliharaan proses
Pelayanan kesehatan keluarga
sulit terjangkau
7140 Dukungankeluarga
mencegah kekerasan
39
Keluarga mampu Keluarga mampu
kesehatan: kesehatan:
40
Data Diagnosis NOC NIC
Perubahan dalam tugas 00063 Gangguan Keluarga mampu mengenal Mengenal masalah :
yang telah ditetapkan
Perubahan dalam proses masalah : 5520 Fasilitasi proses belajar
ketersediaan untuk keluarga 2606 Keluarga sejahtera 5250 Dukungan membuat
dukungan emosi
Perubahan dalam pola keputusan
komunikasi
Perubahan ketersediaan membangun harapan
untuk menunjukkan
respons kasihsayang
Mengurangi kontak Keluarga mampu mengambil Mengambil keputusan :
fisik
keputusan : 5540 Learning readiness
keputusan
41
2609 Dukungan keluarga selama keluarga
keluarga
lingkungan : lingkungan :
lingkungan
42
34
Tabel. 4.10 Implementasi dan evaluasi subjek 1
Perilaku kesehatan Rabu, 10 april 2019 1.1.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga S : - keluarga dan klien mengatakan tahu bahwa penyakit tuberkulosis
cenderung berisiko tentang cara penularan menular
terjadinya penularan Tuberkulosis Paru - Keluarga dan klien mengatakan tidak tau cara penularan
tuberculosis pada 1.1.2. Diskusikan dengan keluarga tuberkulosis
keluarga Tn. S tentang cara penularan O: - keuarga dan klien sering bertanya tentang cara penularan
khususnya Tn. S Tuberkulosis Paru Tuberkulosis Paru
1.1.3. Anjurkan keluarga untuk menjaga A : Masalah belum teratasi
lingkungan agar tetap bersih dan P : Lanjutkan Intervensi
tidak lembab 3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara penularan Tuberkulosis Paru
1.1.4. Memotivasi keluarga untuk 3.1.2. Ajarkan keluarga merawat diri dan klien
menghindari hal-hal yang dapat 3.1.3. Jelaskan pada keluarga cara menghindari hal-hal yang dapat
menularkan Tuberkulosis Paru menularkan Tuberkulosis Paru
92
Kurangnya pengetahuan Rabu, 10 april 2019 1.1.1. Dengan menggunakan lembar S :- Keluarga dan klien mengatakan paham tentang pengertian
pada keluarga Tn. S balik jelaskan pada keluarga tuberculosis, penyebab timbulnya penyakit tuberculosis, tanda
khususnya Tn. S tentang pengertian tuberkulosis. gejala, akibat jika tidak diobati dan akibat jika putus obat.
1.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa - Keluarga dan klien mengatakan selalu tepat waktu ke puskesmas
yang diketahui keluarga mengenai untuk mengambil obat jika habis.
penyebab timbulnya masalah O : - Keluarga dan klien mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa
Tuberkulosis dengan benar .
1.4.1 Diskusikan bersama keluarga apa - Keluarga dan klien mampu menjelaskan kembali tentang penyakit
yang diketahui keluarga mengenai tuberculosis paru.
tanda dan gejala Tuberkulosis.
2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa
- Keluarga dan klien mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada.
yang diketahui keluarga mengenai
A : Masalah teratasi sebagian
akibat tuberkulosis jika tidak
P : Lanjutkan Intervensi
diobati
3.2.1 Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis
2.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa
3.2.2. Minta keluarga menjelaskan kembali.
yang diketahui keluarga mengenai
3.2.3. Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat dan juga cara
akibat tuberkulosis jika putus
keluarga mendemonstrasikan.
pengobatan OAT
5.1.1. Jelaskan manfaat fasilitas
kesehatan terkait keluhan yang
ada.
Kesiapan meningkatkan Rabu, 10 april 2019 1.5.1. Diskusikan bersama keluarga apa S : - keluarga dan klien mengatakan belum mengerti tentang kebutuhan
nutrisi pada Keluarga yang diketahui keluarga mengenai gizi yang baik untuk klien
Tn. S khususnya Tn. S pengertian gizi - Keluarga mengatakan bahwa Tn. S perlu meningkatkan gizi
1.2.1 Diskusikan bersama keluarga apa - Keluarga mengatakan akan meningkatkan nutrisi Tn. S agar daya
yang diketahui keluarga mengenai tahan tubuh semakin meningkat.
pengertian kurang gizi O :- keluarga mampu mengenal masalah gizi dan memutuskan untuk
1.3.1 Diskusikan bersama keluarga apa merawat anggota keluarga yang memerlukan peningkatan nutrisi.
yang diketahui keluarga mengenai A : Masalah teratasi sebagian
tanda dan gejala gizi kurang P : Lanjutkan intervensi
2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa 3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
yang diketahui keluarga mengenai mengenai Triguna makanan
akibat gizi kurang 3.2.2 Diskusikan cara meningkatkan nutrisi klien
93
1.5.1. Mengidentifikasi anggota keluarga 4.1.1 Diskusikan bersama keluarga bagaimana cara menyajikan makanan
yang membutuhkan peningkatan
nutrisi
2.2.2. Pengambilan keputusan untuk
mengatasi anggota keluarga yang
perlu meningkatkan nutrisi
2. Ketidakefektifan Kamis, 11 april 2019 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital S : - keluarga dan klien mengatakan sudah mengetahui cara batuk efektif
bersihan jalan napas 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan dan membuang dahak yang benar.
pada keluarga Tn. S klien (bunyi napas, kecepatan O: -keluarga dan klien dapat memperagakan batuk efektif dan cara
khususnya Tn. S irama dan penggunaan otot bantu membuang dahak yang benar.
pernapasan). - TD : 110/70 mmHg Nadi : 76x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36C
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk - Ronkhi +/+ ,tidak ada otot bantu pernapasan
efektif. A : Masalah belum teratasi
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan P : Pertahankan intervensi
dahak yang berisi cairan 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital
desinfektan ( sabun, detergen atau 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan klien (bunyi napas, kecepatan irama
bayclin ) untuk pembuangan dan penggunaan otot bantu pernapasan).
dahak. 3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan
( sabun, detergen atau bayclin ) untuk pembuangan dahak.
Perilaku kesehatan Kamis, 11 april 2019 3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara S : - klien mengatakan tidak tau cara penularan tuberculosis.
cenderung berisiko penularan Tuberkulosis Paru - Klien mengatakan akan memakai masker jika keluar rumah
terjadinya penularan 3.1.2. Ajarkan keluarga merawat diri - Klien mengatakan akan selalu menutup mulut jika batuk
tuberculosis pada dan klien O: - klien mampu menjelaskan tentang cara penularan tuberculosis
keluarga Tn. S 3.1.3. Jelaskan pada keluarga cara A : Masalah teratasi sebagian
khususnya Tn. S menghindari hal-hal yang dapat P : Lanjutkan intervensi
menularkan Tuberkulosis Paru 4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi lingkungan untuk penderita
Tuberkulosis
4.1.2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan
untuk penderita Tuberkulosis dengan menggunakan lembar balik
4.1.3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4.1.4. Tanyakan kepada keluarga tentang materi yang belum dimengerti.
94
4.1.5. Jelaskan kepada keluarga mengenai materi yang belum dimengerti.
4.1.6. Berikan reinforcement terhadap kemampuan yang dicapai oleh
keluarga
Kurangnya pengetahuan Kamis, 11 april 2019 3.2.1 Demonstrasikan cara merawat S : - keluarga dan klien mengatakan memahami cara merawat anggota
pada keluarga Tn. S klien Tuberkulosis keluarga yang tuberculosis
khususnya Tn. S 3.2.2. Minta keluarga menjelaskan O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara merawat anggota keluarga
kembali. yang sakit tuberculosis
3.2.3. Beri reinforcement positif atas A : Masalah teratasi
jawaban yang tepat dan juga cara P : Lanjutkan Intervensi
keluarga mendemonstrasikan. 3.2.1. Demonstrasikan cara merawat tuberkulosis dengan menggunakan
masker
Kesiapan meningkatkan Kamis, 11 april 2019 3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa S:- klien mengatakan paham tentang triguna makanan, cara
nutrisi pada Keluarga yang diketahui keluarga mengenai meningkatkan nutrisi,dan menyajikan makanan
Tn. S khususnya Tn. S triguna makanan O:- klien mengerti tentang triguna makanan, cara meningkatkan
3.2.2 Diskusikan cara meningkatkan nutrisi,dan menyajikan makanan
nutrisi klien A : Masalah teratasi
4.1.1 Diskusikan bersama keluarga P : pertahankan intervensi
bagaimana cara menyajikan 3.2.2 Meningkatkan nutrisi klien
makanan
3. Ketidakefektifan Jum’at, 12 april 2019 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital S : - klien mengatakan lebih mudah mengeluarkan dahak menggunakan
bersihan jalan napas 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan batuk efektif
pada keluarga Tn. S klien (bunyi napas, kecepatan - Klien mengatakan lebih rileks dan nyaman
khususnya Tn. S irama dan penggunaan otot bantu O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara batuk efektif dengan baik
pernapasan). lalu membuang di tempat khusus membuang dahak
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk - Tekanan darah: 100/70 mmHg Nadi : 70x/menit RR: 20x/menit Suhu
efektif. : 36C
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak
yang berisi cairan desinfektan
- Suara napas ronkhi berkurang, tidak ada otot bantu pernapasan
A : Masalah teratasi sebagian.
(sabun, detergen atau bayclin)
P : Lanjutkan intervensi
untuk pembuangan dahak.
3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital
3.1.2. Memantau fungsi pernapasan klien (bunyi napas, kecepatan irama
dan penggunaan otot bantu pernapasan).
95
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan
( sabun, detergen atau bayclin ) untuk pembuangan dahak.
Perilaku kesehatan Jum’at, 12 april 2019 4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi S : - Klien dan keluarga mengatakan akan memodifikasi lingkungan
cenderung berisiko lingkungan untuk penderita rumah untuk menhurangi terjadinya penularan
terjadinya penularan Tuberkulosis - Keluarga mengatakan akan membuka jendela untuk pencahayaan
tuberculosis pada 4.1.2. Jelaskan kepada keluarga tentang rumah yang baik
keluarga Tn. S cara memodifikasi lingkungan - Keluarga dan klien mengatakan akan menjaga kebersihan
khususnya Tn. S untuk penderita Tuberkulosis lingkungan
dengan menggunakan lembar O : - klien mampu menjelaskan lingkungan yang baik untuk penderita
balik tuberkulosis
4.1.3. Motivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali cara
- Klien mampu mendemonstrasikan kebersihan rumah
A : Masalah teratasi
memodifikasi lingkungan untuk
P : Pertahankan intervensi
penderita Tuberkulosis
4.1.3. Memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4.1.4. Tanyakan kepada keluarga tentang
materi yang belum dimengerti.
4.1.5. Jelaskan kepada keluarga
mengenai materi yang belum
dimengerti.
4.1.6. Berikan reinforcement terhadap
kemampuan yang dicapai oleh
keluarga
4. Ketidakefektifan Sabtu, 13 april 2019 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital S : - Klien mengatakan mudah mengeluarkan dahak menggunakan batuk
bersihan jalan napas 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan efektif
pada keluarga Tn. S klien (bunyi napas, kecepatan - Klien mengatakan lebih rileks dan nyaman
khususnya Tn. S irama dan penggunaan otot bantu - Klien mengatakan batuk-batuk sedikit berkurang
pernapasan). O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara batuk efektif dengan baik
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk lalu membuang di tempat khusus membuang dahak
efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak
- Tekanan darah: 110/80 mmHg Nadi : 75x/menit RR: 20x/menit Suhu
yang berisi cairan desinfektan : 36C
(sabun, detergen atau bayclin) - Klien terlihat lebih rileks
untuk pembuangan dahak.
96
- Suara napas vesikuler, tidak ada otot bantu pernapasan
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi
3.1.1. Melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan
(sabun, detergen atau bayclin) untuk pembuangan dahak.
97
Tabel. 4.11 Implementasi dan evaluasi subjek 2
No Diagnose keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi
implementasi
1 Perilaku kesehatan Rabu, 10 april 2019 1.1.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga S :- Keluarga dan klien belum mengetahui cara penularan Tuberkulosis
cenderung berisiko tentang cara penularan Paru
terjadinya penularan Tuberkulosis Paru O:- Keluarga dan klien sering bertanya tentang cara penularan
tuberkulosis pada Tuberkulosis Paru
keluarga Tn. J A : Masalah belum teratasi
khususnya Ny. T P : Lanjutkan Intervensi
3.1.1. Diskusikan dengan Keluarga cara penularan Tuberkulosis Paru
Kurangnya Rabu, 10 april 2019 1.2. Dengan menggunakan lembar S : - keluarga dan klien mengatakan sudah mengenal tentang penyakit
pengetahuan pada balik jelaskan pada keluarga tuberkulosis namun belum mengerti tentang bagaimana
keluarga Tn. J tentang pengertian tuberkulosis. mendemonstrasikan cara merawat klien tuberkulosis.
khususnya Ny. T 1.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa O :- keluarga dan klien mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa
yang diketahui keluarga mengenai dengan benar
penyebab timbulnya masalah A : masalah teratasi sebagaian
Tuberkulosis P : Lanjutkan Intervensi
1.4.1 Diskusikan bersama keluarga apa 3.2.1 Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis
yang diketahui keluarga mengenai
tanda dan gejala Tuberkulosis.
2.1.2. Diskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga mengenai
akibat Tuberkulosis jika tidak
diobati
2.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga mengenai
akibat Tuberkulosis jika putus
pengobatan OAT
5.1.2. Jelaskan manfaat fasilitas
kesehatan terkait keluhan yang
ada.
98
Kesiapan Rabu, 10 april 2019 1.5.1. Diskusikan bersama keluarga apa S : - keluarga dan klien mengatakan belum mengerti tentang kebutuhan
meningkatkan nutrisi yang diketahui keluarga mengenai gizi yang baik
pada Keluarga Tn. J pengertian gizi O : - keluarga dapat memahami tentang gizi yang baik
khususnya Ny. T 1.2.1 Diskusikan bersama keluarga apa A : Masalah belum teratasi
yang diketahui keluarga mengenai P : Lanjutkan intervensi
pengertian kurang gizi 1.3.2 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
mengenai tanda dan gejala gizi kurang
2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
mengenai akibat gizi kurang
2. Perilaku kesehatan Kamis, 11 april 2019 3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara S : - klien mengatakan memehami cara penularan tuberkulosis
cenderung berisiko penularan Tuberkulosis Paru O: -klien terlihat mengerti dan mampu mengulangi cara penularan
terjadinya penularan tuberkulosis
tuberculosis pada A : Masalah teratasi sebagian
keluarga Tn. J P : Lanjutkan intervensi
khususnya Ny. T 4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi lingkungan untuk penderita
Tuberkulosis
Kurangnya Kamis, 11 april 2019 3.2.1 Demonstrasikan cara merawat S : - keluarga dan klien mengatakan memahami cara merawat anggota
pengetahuan pada Tuberkulosis keluarga yang tuberkulosis
keluarga Tn. S O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara merawat anggota keluarga
khususnya Ny. T yang sakit tuberkulosis
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
3.2.1. Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis
Kesiapan Kamis, 11 april 2019 1.3.1 Diskusikan bersama keluarga apa S : - klien mengatakan paham tentang tanda gejala gizi kurang dan akibat
meningkatkan nutrisi yang diketahui keluarga mengenai gizi kurang
pada Keluarga Tn. J tanda dan gejala gizi kurang O : - klien mampu menjelaskan tanda gejala gizi kurang dan akibat gizi
khususnya Ny. T 2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa kurang.
yang diketahui keluarga mengenai A : Masalah belum teratasi
akibat gizi kurang P : Lanjutkan intervensi
2.2.1 Bantu keluarga untuk mengenal dan menyadari adanya masalah gizi
kurang sesuai dengan materi yang telah diberikan
99
3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
mengenai Triguna makanan
3. Perilaku kesehatan Jum’at, 12 april 2019 4.1.1 Diskusikan cara memodifikasi S : - Klien dan keluarga mengatakan mengerti tentang lingkungan yang
cenderung berisiko lingkungan untuk penderita baik untuk mencegah penularan tuberculosis
terjadinya penularan Tuberkulosis - Klien dan keluarga mengatakan akan menjaga kebersihan rumah,
uberkulosis pada 4.1.2. Menjaga kebersihan rumah. membuka jendela dan akan menjemur kasur untuk mengurangi
keluarga Tn. J 4.1.3. Menjemur kasur dan bantal penularan kuman tuberculosis
khususnya Ny. T 1minggu sekali O : -Klien mampu menjelaskan tentang lingkungan yang baik bagi
penderita tuberkulosis
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
4.1.1 Keluarga selalu membuka jendela agar sinar matahari bisa masuk ke
dalam rumah.
4.1.2. Menjaga kebersihan rumah.
4.1.3. Menjemur kasur dan bantal 1minggu sekali
Kesiapan Jum’at, 12 april 2019 2.2.1 Bantu keluarga untuk mengenal S : klien dan keluarga mengatakan paham tentang triguna makanan
meningkatkan nutrisi dan menyadari adanya masalah O : klien terlihat mengerti tentang triguna makanan
pada Keluarga Tn. J gizi kurang sesuai dengan materi A : Masalah teratasi sebagian
khususnya Ny. T yang telah diberikan P : Lanjutkan intervensi
3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa 3.2.1 Dorong keluarga untuk menceritakan apa yang dilakukan untuk
yang diketahui keluarga meningkatkan nutrisi klien
mengenai Triguna makanan 4.1.1 Diskusikan bersama keluarga bagaimana cara menyajikan makanan
4. Kesiapan Sabtu, 13 april 2019 3.2.1 Dorong keluarga untuk S : - klien dan keluarga mengatakan setiap hari makan sayur dan lauk pauk
meningkatkan nutrisi menceritakan apa yang dilakukan dan diolah dicuci terlebih dahulu.
pada Keluarga Tn. J untuk meningkatkan nutrisi klien O: -Klien terlihat paham tentang cara pengelolahan makanan dan
khususnya Ny. T 4.1.1 Diskusikan bersama keluarga menyajikan makanan
bagaimana cara menyajikan A : Masalah teratasi
makanan P : Pertahankan intervensi
4.1.1 Menyajikan makanan yang bervariasi tiap harinya.
100
101
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tabel 4.9 intervensi keperawatan subjek 1 dan 2
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
No umum khusus Kriteria Standar
DX
1 Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan kunjungan keluarga
selama 6 hari selama 5 x 30 menit
diharapkan keluarga Tn. diharapkan keluarga
S dapat mampu mampu mengenal
membantu Tn. S dalam masalah Tuberkulosis
mempertahankan jalan dengan cara :
nafas yang efektif.
1.1. Menyebutkan pengertian Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan 1.1.1. Jelaskan pada keluarga tentang arti batuk
batuk efektif pengertian batuk efektif efektif.
1.1.2. Evaluasi penjelasan yang telah diberikan
1.1.3. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.1.4. Berikan penjelasan ulang terhadap materi
yang belum dimengerti
1.1.5. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
1.1.6. Beri reinforcement positif atas jawaban
yang tepat.
2. Mampu mengambil
keputusan dalam merawat
anggota keluarga dengan
masalah kesehatan
Tuberkulosis, dengan :
72
2.1. Cara membuang dahak Respon afektif - Tn. S dan keluarga 2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak
yang benar untuk klien diharapkan dapat yang berisi cairan desinfektan ( sabun,
Tuberkulosis paru mengambil keputusan detergen atau bayclin ) untuk
untuk tidak membuang pembuangan dahak.
dahak sembarangan.
3.1. Memeriksa keadaan Respon verbal Mengetahui keadaan fisik klien 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital
fisik klien 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan klien
(bunyi napas, kecepatan irama dan
penggunaan otot bantu pernapasan).
3.2. Cara batuk efektif Respon Afektif Tn. S dapat melakukan batuk 3.2.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
untuk penderita efektif dengan baik dan benar.
Tuberkulosis paru.
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
yang sesuai untuk
Tuberkulosis dengan
mampu :
4.1. keluarga mampu Respon afektif Mengetahui lingkungan yang 4.1.1. keluarga selalu membuka jendela agar
menjelaskan baik untuk mengurangi sinar matahari bisa masuk ke dalam
lingkungan- penularan Tuberkulosis rumah.
lingkungan yang baik
73
bagi pasien penyakit 4.1.2. menjaga kebersihan rumah.
Tuberkulosis 4.1.3. menjemur kasur dan bantal 1
minggu sekali
4.1.4. Mempunyai tempat sampah yang
tertutup sehingga tidak menimbulkan
bau.
4.1.5. menjaga rumah agar bebas dari asap
rokok.
5. Mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang
ada dimasyarakat dengan :
5.1. Menyebutkan manfaat Respon verbal. Manfaat fasilitas kesehatan 5.1.1. Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan bagi penderita Tuberkulosis: terkait keluhan yang ada.
- Mendapatkan perawatan 5.1.2. Evaluasi kembali hasil penjelasan yang
secara langsung. diberikan
- Memperoleh informasi 5.1.3. Beri reinforcement positif bila jawaban
tentang cara perawatan sesuai dengan standar
dirumah.
- Mendapatkan terapi
pengobatan.
2. Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan kunjungan keluarga
selama 6 hari selama 5 x 30 menit
diharapkan keluarga Tn. diharapkan keluarga
S dan Tn. J khususnya mampu mengenal
Ny. T dapat mengerti penularan Tuberkulosis
tentang penularan dengan cara :
penyakit Tuberkulosis
Paru dan tidak terjadi
penularan lebih lanjut.
74
1.1. Menjelaskan cara Respon verbal Keluarga dapat menyebutkan 1.1.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
penularan Tuberkulosis cara penularan Tuberkulosis tentang cara penularan Tuberkulosis
Paru : Paru
- Membuang dahak 1.1.2. Diskusikan dengan keluarga tentang
disembarang tempat cara penularan Tuberkulosis Paru
- Melalui udara 1.1.3. Anjurkan keluarga untuk menjaga
- Sistem imun yang lemah lingkungan agar tetap bersih dan tidak
- Lingkungan yang lembab lembab
dan tidak terpapar sinar 1.1.4. Memotivasi keluarga untuk
maahari menghindari hal-hal yang dapat
menularkan Tuberkulosis Paru
2. Keluarga mampu
mengambil keputusan
mengenai pengobatan
klien
3. Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang sakit
Tuberkulosis dengan:
75
3.1. Menjelaskan cara Respon Afektif - Keluarga mampu merawat 3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara
menghindari hal-hal klien penularan Tuberkulosis Paru
yang dapat menularkan - Dapat menghindari hal-hal 3.1.2. Ajarkan keluarga merawat diri dan klien
Tuberkulosis Paru yang dapat menularkan 3.1.3. Jelaskan pada keluarga cara
penyaki Tuberkulosis Paru menghindari hal-hal yang dapat
menularkan Tuberkulosis Paru
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
rumah
4.1. Menyebutkan cara Respon verbal Keluarga dapat 4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi lingkungan menyebutkan lingkungan untuk penderita
untuk penderita memodifikasi lingkungan Tuberkulosis
Tuberkulosis. yang sesuai untuk 4.1.2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara
penderita Tuberkulosis, memodifikasi lingkungan untuk
yaitu modifikasi perilaku penderita Tuberkulosis dengan
dengan: menggunakan lembar balik
- Menutup mulut dan 4.1.3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
hidung saat batuk dan kembali cara memodifikasi lingkungan
bersin untuk penderita Tuberkulosis
- Membuka jendela dan 4.1.4. Tanyakan kepada keluarga tentang
pintu agar sinar matahari materi yang belum dimengerti.
dapat masuk 4.1.5. Jelaskan kepada keluarga mengenai
materi yang belum dimengerti.
- Menjemur kasur tiap
4.1.6. Berikan reinforcement terhadap
minggu
kemampuan yang dicapai oleh keluarga
- Membuang dahak pada
tempat yang telah
ditentukan
76
5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
ada
3.2. Menyebutkan manfaat Respon Afektif Manfaat fasilitas kesehatan 5.1.1. Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan bagi penderita Tuberkulosis: terkait keluhan yang ada.
- Mendapatkan perawatan 5.1.2. Evaluasi kembali hasil penjelasan yang
secara langsung. diberikan
- Memperoleh informasi 5.1.3. Beri reinforcement positif bila jawaban
tentang cara perawatan sesuai dengan standar
dirumah.
- Mendapatkan terapi
pengobatan.
3. Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan kunjungan keluarga
selama 6 hari selama 5 x 30 menit
diharapkan keluarga Tn. diharapkan keluarga
S dan Tn. J khususnya mampu mengenal
Ny. T dapat mengerti masalah Tuberkulosis
dan memahami atas dengan cara :
informasi yang sudah
diberikan tentang Respon verbal
1.1. Menyebutkan pengertian Keluarga mampu menyebutkan 1.1.1. Dengan menggunakan lembar balik
penyakit Tuberkulosis
Tuberkulosis pengertian Tuberkulosis adalah jelaskan pada keluarga tentang
Paru.
salah satu penyakit menular pengertian tuberkulosis, yaitu: salah
yang disebabkan oleh kuman satu penyakit menular yang disebabkan
yaitu kuman mycobacterium oleh kuman yang paling banyak
tuberculosis yang palig banyak menyerang di daerah paru-paru
menyerang di daerah paru-paru 1.1.2. Evaluasi penjelasan yang telah
diberikan
1.1.3. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
77
disampaikan
1.1.4. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.1.5. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
1.1.6. Beri reinforcement positif atas jawaban
yang tepat.
1.2. Menyebutkan penyebab Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan 1.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang
Tuberkulosis penyebab TBC adalah kuman diketahui keluarga mengenai penyebab
mycobacterium tuberculosis timbulnya masalah Tuberkulosis
1.2.2. Berikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
1.2.3. Berikan informasi kepada keluarga
tentang penyebab Tuberkulosis dengan
menggunakan lembar balik, yaitu
kuman mycobacterium tuberculosis
1.2.4. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.2.5. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.2.6. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
1.3. Menyebutkan Respon Verbal Keluarga mampu 1.3.1. Diskusikan bersama keluarga
penyebaran penyakit menyebutkan penyebaran bagaimana penyebaran Tuberkulosis
Tuberkulosis Tuberkulosis yaitu melalui 1.3.2. Berikan informasi penyebaran
percikan dahak/bersin yang Tuberkulosis dengan menggunakan
terhirup oleh orang lain lembar balik yaitu lewat percikan
dahak/bersin
1.3.3. Berikan kesempatan kepada keluarga
78
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.3.4. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.3.5. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
1.4. Menyebutkan tanda- Respon Verbal Minimal 3 dari 6 tanda-tanda 1.4.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang
tanda awal penyakit Tuberkulosis : diketahui keluarga mengenai tanda dan
Tuberkulosis - Batuk yang tidak kunjung gejala Tuberkulosis.
sembuh selama lebih dari 3 1.4.2. Berikan pujian kepada keluarga tentang
minggu pemahaman keluarga mengenai tanda
- Demam/meriang lebih dari yang benar
sebulan 1.4.3. Berikan informasi kepada keluarga
- Nafsu dan BB menurun mengenai tanda gejala Tuberkulosis
- Mudah lelah dengan menggunakan media lembar
- Nyeri dada dan Sesak nafas balik
- Batuk berdahak disertai 1.4.4. Berikan kesempatan kepada keluarga
darah untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.4.5. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.4.6. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
1.4.7. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
1.5. Mengidentifikasi Respon verbal Keluarga mengatakan Tn. S 1.5.1. Tanyakan kepada keluarga, adakah
anggota keluarga yang menderita penyakit anggota keluarga yang mempunyai
menderita Tuberkulosis Tuberkulosis Paru. tanda dan gejala Tuberkulosis
1.5.2. Bantu keluarga jika kesulitan
mengidentifikasi
79
1.5.3. Berikan reinforcement positif atas apa
yang telah dikemukan keluarga yang
tepat dan benar
2. Mampu mengambil
keputusan dalam merawat
anggota keluarga dengan
masalah kesehatan TBC,
dengan :
2.1. Menyebutkan akibat Respon Afektif Keluarga mampu menyebutkan 2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang
Tuberkulosis jika tidak minimal 2 dari 3 akibat TBC diketahui keluarga mengenai akibat
diobati jika tidak diobati: Tuberkulosis jika tidak diobati
- kematian 2.1.2. Berikan pujian kepada keluarga tentang
- tidak dapat sembuh pemahaman akibat yang benar
- menular pada orang lain 2.1.3. Berikan informasi kepada keluarga
mengenai akibat Tuberkulosis jika tidak
diobati dengan menggunakan media
lembar balik
2.1.4. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2.1.5. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
2.1.6. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
2.1.7. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
2.2. Menyebutkan akibat Respon Verbal Keluarga mampu menyebutkan 2.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang
Tuberkulosis jika putus minimal 2 dari 4 akbiat putus diketahui keluarga mengenai akibat
obat antituberkulosis obat antituberculosis: Tuberkulosis jika putus pengobatan
- penyakit lebih sukar OAT
sembuh 2.2.2. Berikan pujian kepada keluarga tentang
- kuman tumbuh dan pemahaman akibat putus OAT yang
80
berkembang lebih banyak benar
- butuh biaya lebih besar 2.2.3. Berikan informasi kepada keluarga
- waktu pengobatan menjadi mengenai akibat putus obat
lebih lama Tuberkulosis dengan menggunakan
media lembar balik
2.2.4. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2.2.5. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
2.2.6. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
2.2.7. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
2.3. Mengambil keputusan Respon Verbal Keluarga mengatakan akan 2.3.1. Bantu keluarga untuk mengenal dan
untuk mengatasi mengatasi penyakit menyadari akan adanya masalah sesuai
masalah kesehatan Tuberkulosis pada klien dengan materi yang telah diberikan
Tuberkulosis yang 2.3.2. Bantu keluarga untuk memutuskan
dialami anggota merawat anggota keluarga yang sakit
keluarga Tuberkulosis
2.3.3. Berikan reinforcement atas keputusan
yang telah diambil
81
3.1. Menjelaskan cara Respon Verbal Keluarga mengatakan 3 dari 3.1.1. Dorong keluarga untuk menceritakan apa
merawat anggota cara perawatan anggota yang dilakukan saat klien sakit
keluarga dengan keluarga dengan penyakit TBC tuberkulosis dan bagaimana hasilnya
penyakit Tuberkulosis - pengobatan tuberkulosis 3.1.2. Diskusikan cara perawatan tuberkulosis
tuntas minimal 6 bulan dengan menggunakan lembar balik
- melakukan batuk efektif 3.1.3. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk mengeluarkan dahak untuk bertanya tentang materi yang
- istirahat cukup (6-8 jam disampaikan
sehari) 3.1.4. Berikan penjelasan ulang terhadap materi
- senam pernapasan yang belum dimengerti
3.1.5. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
3.1.6. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
3.2. Mendemontrasikan Respon Afektif Keluarga dapat 3.2.1. Demonstrasikan cara merawat
cara sederhana mendemonstrasikan 3 cara Tuberkulosis yaitu dengan menggunakan
mengatasi Tuberkulosis sederhana menangani masker untuk dipakai sehari-hari, ajarkan
Tuberkulosis yaitu: keluarga untuk melakukan latihan senam
- memakai masker untuk pernapasan, menjelaskan jenis
penderita yang terinfeksi pengobatan, fungsi obat masing- masing
Tuberkulosis dan menjelaskan efek samping serta cara
- senam pernapasan pemberian obat kepada keluarga yang
- melakukan pengobatan menderita penyakit Tuberkulosis;
Tuberkulosis tuntas menjelaskan pentingnya istirahat yang
- istirahat cukup 6-8 jam per cukup, waktu minimal istirahat 6- 8 jam,
hari apa saja yang bisa dilakukan sebelum
tidur
3.2.2. Minta keluarga menjelaskan kembali.
3.2.3. Beri reinforcement positif atas jawaban
yang tepat dan juga cara keluarga
mendemonstrasikan.
82
4. Mampu memodifikasi
lingkungan yang sesuai
untuk penderita
Tuberkulosis, dengan
mampu:
4.1. Menyebutkan cara Respon Verbal Keluarga dapat menyebutkan 4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan yang lingkungan untuk penderita Tuberkulosi
untuk penderita TBC sesuai untuk penderita TBC, 4.1.2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara
yaitu modifikasi perilaku memodifikasi lingkungan untuk
dengan: penderita Tuberkulosis dengan
- Menutup mulut dan hidung menggunakan lembar balik
saat batuk dan bersin 4.1.3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
- Membuka jendela dan kembali cara memodifikasi lingkungan
pintu agar sinar matahari untuk penderita Tuberkulosis
dapat masuk 4.1.4. Tanyakan kepada keluarga tentang
- Menjemur kasur tiap materi yang belum dimengerti.
minggu 4.1.5. Jelaskan kepada keluarga mengenai
- Membuang dahak pada materi yang belum dimengerti.
tempat yang telah 4.1.6. Berikan reinforcement terhadap
ditentukan kemampuan yang dicapai oleh keluarga
5. Mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang
ada dimasyarakat,
dengan:
5.1. Menyebutkan manfaat Respon Verbal Manfaat fasilitas kesehatan 5.1.1. Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan bagi penderita Tuberkulosis: terkait keluhan yang ada.
- Mendapatkan perawatan 5.1.2. Evaluasi kembali hasil penjelasan yang
secara langsung. diberikan
- Memperoleh informasi 5.1.3. Beri reinforcement positif bila jawaban
83
tentang cara perawatan sesuai dengan standar
dirumah.
- Mendapatkan terapi
pengobatan.
84
1.2. Menyebutkan definisi Respon Afektif Keluarga menyebutkan gizi 1.2.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang
gizi kurang kurang adalah suatu keadaan diketahui keluarga mengenai
dimana tubuh tidak pengertian kurang gizi
mendapatkan zat- zat tubuh 1.2.2 Berikan pujian kepada keluarga
tertentu dari makanan tentang pemahaman keluarga
mengenai pengertian gizi kurang yang
benar
1.2.3 Berikan informasi kepada keluarga
mengenai pengertian gizi kurang
dengan menggunakan media leaflet
dan lembar balik
1.2.4 Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.2.5 Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.2.6 Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
1.2.7 Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
1.3. Menyebutkan tanda dan Respon Verbal Anggota keluarga mampu 1.3.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang
gejala masalah gizi menyebutkan 3 dari 6 tanda diketahui keluarga mengenai tanda dan
kurang dan gejala gizi kurang, yaitu: gejala gizi kurang
- BB kurang dari 20% dari 1.3.2 Berikan pujian kepada keluarga
BB ideal tentang pemahaman keluarga
- Badan kurus mengenai tanda dan gejala gizi kurang
- Rambut merah
(Pirang), tipis dan mudah
1.3.3 Berikan informasi kepada keluarga
mengenai tanda dan gejala gizi kurang
dicabut
dengan menggunakan media lembar
- Lemah dan pucat
balik dan leaflet
- Kulit kering dan kusam
- Kaki,tangan dan sekitar 1.3.4 Berikan kesempatan kepada keluarga
85
mata bengkak untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.3.5 Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.3.6 Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
1.3.7 Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
1.4. Menyebutkan penyebab Respon psikomotor Anggota keluarga mampu 1.4.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang
timbulnya masalah gizi dan respon verbal menyebutkan 3 dari 5 diketahui keluarga mengenai penyebab
kurang. penyebab gizi kurang, yaitu: gizi kurang
- Makanan yang masuk ke 1.4.2 Berikan pujian kepada keluarga
dalam tubuh kurang dari tentang pemahaman keluarga
kebutuhan tubuh mengenai penyebab gizi kurang yang
- Makanan yang masuk ke benar
dalam tubuh tidak 1.4.3 Berikan informasi kepada keluarga
seimbang mengenai penyebab timbulnya gizi
- Makan tidak teratur kurang dengan menggunakan media
- Adanya penyakit tertentu lembar balik dan leaflet
1.4.4 Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.4.5 Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
1.4.6 Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
1.4.7 Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
86
1.5. Mengidentifikasi Respon Afektif Keluarga mengatakan klien 1.5.1 Tanyakan kepada keluarga, adakah
anggota keluarga yang perlu meningkatkan anggota keluarga yang mempunyai
membutuhkan nutrisinya tanda dan gejala tubuh kekurangan gizi
peningkatan nutrisi. 1.5.2 Berikan reinforcement positif atas apa
yang telah dikemukan keluarga yang
tepat dan benar
2. Mampu mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga yang perlu
meningkatkan nutrisi,
dengan mampu:
2.1. Menyebutkan akibat gizi Respon Verbal Anggota keluarga mampu 2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang
kurang menyebutkan 2 dari 4 akibat diketahui keluarga mengenai akibat
gizi kurang, yaitu: gizi kurang
- Gangguan pertumbuhan 2.1.2 Berikan pujian kepada keluarga
dan perkembangan tentang pemahaman keluarga
- Mudah terserang penyakit mengenai akibat gizi kurang
- Menurunkan daya pikir/ 2.1.3 Berikan informasi kepada keluarga
kecerdasan mengenai gizi kurang dengan
- Tonus otot buruk menggunakan media lembar balik dan
leaflet
2.1.4 Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2.1.5 Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
2.1.6 Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
2.1.7 Berikan reinforcement positif atas
87
usaha keluarga
2.2. Pengambilan keputusan Respon verbal Keluarga memutuskan untuk 2.2.1. Bantu keluarga untuk mengenal dan
untuk mengatasi anggota merawat klien yang perlu menyadari adanya masalah gizi kurang
keluarga yang perlu meningkatkan nutrisi. sesuai dengan materi yang telah
meningkatkan nutrisi diberikan
2.2.2 Bantu keluarga untuk memutuskan
merawat anggota keluarga yang
mengalami gizi kurang
2.2.3 Berikan reinforcement atas keputusan
yang telah diambil keluarga
3. Mampu merawat
anggota keluarga yang
mengalami gizi kurang,
dengan mampu:
3.1. Menjelaskan Triguna Respon Verbal Keluarga menyebutkan 3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang
makanan komponen Triguna makanan diketahui keluarga mengenai Triguna
beserta 2 contohnya: makanan
- Zat tenaga, sebagai sumber 3.1.2 Berikan pujian kepada keluarga
tenaga untuk beraktivitas tentang pemahaman keluarga
dan sumber makanan mengenai Triguna makanan yang
pokok (karbohidrat), benar
seperti: nasi, roti, gula, 3.1.3 Berikan informasi kepada keluarga
singkong, ubi, dll mengenai Triguna makanan dengan
- Zat pembangun, sebagai menggunakan media lembar balik dan
pupuk untuk proses leaflet
berpikir, terdapat dalam
lauk pauk (protein dan 3.1.4 Berikan kesempatan kepada keluarga
lemak), seperti: ikan, telur, untuk bertanya tentang materi yang
tempe, daging, susu, dll disampaikan
- Zat pengatur, sebagai 3.1.5 Berikan penjelasan ulang terhadap
88
pengatur lalu lintas (polisi) materi yang belum dimengerti
makanan, terdapat dalam 3.1.6 Motivasi keluarga untuk mengulang
buah dan sayur (vitamin materi yang telah dijelaskan
dan mineral), seperti: 3.1.7 Berikan reinforcement positif atas
wortel, jeruk, nanas, usaha keluarga
bayam, kangkung, dll
3.2. Menjelaskan cara Respon verbal Anggota keluarga mampu 3.2.1 Dorong keluarga untuk menceritakan
meningkatkan nutrisi menyebutkan 3 apa yang dilakukan untuk
dari 5 cara meningkatkan meningkatkan nutrisi klien
nutrisi, yaitu: 3.2.2 Diskusikan cara meningkatkan nutrisi
- Makan makanan yang klien
seimbang (Triguna 3.2.3 Berikan informasi kepada keluarga
makanan), menyusun menu mengenai cara meningkatkan nutrisi
makanan dengan gizi klien dengan menggunakan media
seimbang lembar balik dan leaflet
- Makanan sesuai dengan
kebutuhan/ porsi makan 3.2.4 Motivasi keluarga untuk menjelaskan
anak kembali materi yang telah disampaikan
- Cara mengolah makanan 3.2.5 Berikan reinforcement terhadap
yang benar kemampuan yang dicapai oleh
- Pengaturan jadwal makan keluarga
yang teratur
- Cemilan/makanan selingan
sehat untuk anak
3.3. Menjelaskan cara Respon verbal Anggota keluarga mampu 3.3.1. Dorong keluarga untuk menceritakan
mengolah makanan menyebutkan 3 dari 4 cara cara mengolah makanan
mengolah makanan, yaitu: 3.3.2. Berikan informasi kepada keluarga
- Sayuran dan buah dicuci di mengenai cara mengolah makanan
air yang mengalir terlebih dengan menggunakan media lembar
dahulu baru dipotong- balik dan leaflet
89
potong 3.3.3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
- Sayuran dimasak jangan kembali materi yang telah disampaikan
terlalu lama 3.3.4. Berikan reinforcement terhadap
- Alat-alat masak dan makan kemampuan yang dicapai oleh keluarga
dicuci bersih
- Cuci tangan sebelum masak
dan makan
4. Mampu memodifikasi
lingkungan untuk
merawat anggota
keluarga dengan gizi
kurang, dengan mampu:
4.1. Menjelaskan cara Respon Verbal Anggota keluarga mampu 4.1.1 Diskusikan bersama keluarga
penyajian makanan menyebutkan 3 dari 4 cara bagaimana cara menyajikan makanan
menyajikan makanan, yaitu: 4.1.2 Berikan pujian kepada keluarga
- Jenis makanan bervariasi tentang pemahaman keluarga yang
setiap harinya benar
- Mengkombinasikan jenis 4.1.3 Berikan informasi kepada keluarga
makanan hewani dan nabati mengenai cara menyajikan makanan
- Perhatikan jadwal menu dengan menggunakan media lembar
makanan balik dan leaflet
- Jumlah makanan sesuai 4.1.4 Berikan kesempatan kepada keluarga
dengan kebutuhan. untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
4.1.5 Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
4.1.6 Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
4.1.7 Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
90
4.2. Memodifikasi Respon verbal Anggota keluarga mampu 4.2.1. Diskusikan bersama keluarga tentang
lingkungan yang menyebutkan 3 dari 4 modifikasi lingkungan untuk
mendukung untuk lingkungan yang mendukung meningkatkan status gizi klien
meningkatkan status gizi untuk meningkatkan status gizi 4.2.2. Berikan pujian kepada keluarga
dewasa klien, yaitu: tentang pemahaman keluarga yang
- Makan bersama anggota benar
keluarga yang lain 4.2.3. Berikan informasi kepada keluarga
- Makan sambil bercerita mengenai modifikasi lingkungan untuk
- Jenis makanan bervariasi meningkatkan status gizi klien dengan
dan menarik. menggunakan media lembar balik dan
leaflet
4.2.4. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya mengenai materi yang
dibahas
4.2.5. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dibahas
4.2.6. Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
5. Mampu menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada untuk meningkatkan
gizi dewasa, dengan
mampu:
5.1. Menyebutkan fasilitas Respon Afektif Keluarga dapat menyebutkan 3 5.1.1 Diskusikan bersama keluarga
pelayanan kesehatan dari 4 fasilitas kesehatan yang mengenai fasilitas kesehatan yang ada
yang terdapat disekitar dapat dikunjungi: disekitar tempat tinggal
lingkungan tempat - Posyandu
tinggal terkait dengan 5.1.2 Motivasi keluarga untuk mengulang
- Puskesmas fasilitas kesehatan yang dapat
peningkatan status gizi - Rumah Sakit
dewasa dikunjungi
- Klinik Dokter
5.1.3 Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
91
92
FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES KALTIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA
SAMARINDA