Anda di halaman 1dari 6

SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal, Vol. 4, No.

2 pISSN: 2088-8686
https://doi.org/ 10.32734/scripta.v4i2.10506 eISSN: 2686-0864

SCRIPTA SCORE Laporan


Scientific Medical Journal Kasus

Studi Kasus Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup


Pasien Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit TK II Putri Hijau
Alfi Syahri1*, Deni Susyanti1, Muchti Yuda Pratama1
1
Akademi Keperawatan Kesdam I/ Bukit Barisan Medan

*Correspondence: denisusyanti190@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) Paru merupakan suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan
bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.
Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya hingga kematian. Penderita TB sepanjang perjalanan penyakit akan mengalami beberapa
gejala yang mengganggu kehidupannya. Gejala utama TB yaitu batuk dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, penderita TB juga mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, penurunan nafsu makan,
penurunan berat badan, lemah, serta rasa tidak enak (malaise). Berbagai gejala klinis tersebut akan
sangat mengganggu penderita TB sehingga mengganggu kualitas hidupnya. Penatalaksanaan secara
nonfarmakologis yang diterapkan yaitu latihan endurance di rumah yaitu berjalan kaki secara
terstruktur pada pasien di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan. Teknik ini dapat mengalami
peningkatan kualitas hidup. Tujuan: Penulis bertujuan untuk membantu ketahanan yang dapat
memperbaiki efisiensi dan kapasitas sistem transportasi oksigen. Metode: Menggunakan asuhan
keperawatan dengan studi kasus. Partisipan adalah Tn. T dan Tn. P dengan Tuberculosis paru yang
mengalami penurunan kualitas hidup. Instrumen adalah SOP teknik berjalan kaki secara terstruktur.
Hasil: Menunjukan bahwa setelah dilakukan teknik berjalan kaki secara terstruktur dapat
meningkatkan kualitas hidupnya. Kesimpulan: Berjalan kaki secara terstruktur dapat
mempertahankan keadaan fisik untuk kualitas hidup, sehingga pasien dapat melakukan aktivitasnya.

Kata kunci: Home Based Exercise Training, kualitas hidup, tuberculosis paru

ABSTRACT
Background: Pulmonary Tuberculosis is a communicable disease caused by mycobacterium
tuberculosis that may attack various organs, particularly lungs. If this disease is incompletely treated,
it may lead to dangerous complications and to cause death. Patients suffering from pulmonary
tuberculosis will show symptoms bothering life. The primary symptom of pulmonary tuberculosis is
coughing for long time. In addition to this symptom, the patients also have not too high fever,
decreased appetite, weight loss, feeling weak, and malaise. These clinical symptoms will much annoy
patients life and their life quality. The non-pharmacological management that can be applied is the
training of endurance at home, i.e. training the patients to have a structured walk at Level II Putri
Hijau Hospital, Medan. This technique is effective to increase life quality. Objective: this research
aims at helping endurance that can improve efficiency and transportation system capacity of oxygen.
Methods: case study is employ in this nursing care. The participants taking part in this research are
Mr. T and Mr. P who suffer from Pulmonary tuberculosis and experience decreased life quality.
Standart operating procedures in having structured walk is used as the instrument. Results: it is
showed that structured walk, after applied to the patients, is effective to increase their life quality.
Conclusion: Structured Walk is effective to maintain physical condition for better life quality, so that
the patients are able to perform their activities.

Keyword: Home Based Exercise Training, life quality, pulmonary tuberculosis.


Received [16 Des 2022] | Revised [6 Feb 2023] | Accepted [28 Feb 2023]

Copyright © 2022 by the Authors. This article is open access and distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-
NonCommercial 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0).
88
Studi Kasus Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup Pasien Tuberculosis Paru di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau

LATAR BELAKANG obat. Berdasarkan prevalensi dari tiga


puluh tiga provinsi yang ada di Indonesia
Tuberkulosis (TB) adalah suatu terdapat data TB tertinggi di Provinsi
penyakit infeksi menular yang disebabkan Nanggro Aceh Darussalam dengan angka
bakteri Mycobakterium tuberculosis, yang Case Notification Rate 141 per 100.000
dapat menyerang berbagai organ, terutama penduduk, Sumatera Barat dengan Case
paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati Notification Rate 131 per 100.000
atau pengobatannya tidak tuntas dapat penduduk, Riau dengan Case Notification
menimbulkan komplikasi berbahaya Rate 99 per 100.000 penduduk, DKI
hingga kematian. Tuberkulosis sampai saat Jakarta dengan Case Notification Rate 245
ini masih merupakan masalah kesehatan di per 100.000 penduduk (Pusat Data dan
dunia, mengingat tingginya angka kejadian Informasi Kementerian Kesehatan RI,
TB yang terus meningkat di setiap negara. 2018). Berdasarkan data yang diperoleh
Pada tahun 2018 terdapat 11,1 juta kasus dari Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan
insiden TB Paru serta setara dengan 130 pada tahun 2021 jumlah pasien dengan
kasus per 100.000 penduduk. Data diagnosa tuberkulosis paru di Rumah Sakit
berdasarkan usia diperkirakan sebanyak 57 TK II Putri Hijau sebanyak 180 orang.
% kasus paling banyak terinfeksi TB paru Menurut Aggarwal (2019), kondisi
yaitu pria yang berusia lebih dari 15 tahun, kualitas hidup seseorang merupakan
wanita yang berusia kurang dari 15 tahun bagian yang cukup komplek menyangkut
dengan persentase sebanyak 11%. Delapan banyak hal, diantaranya aspek fisik, sosial,
negara yang menjadi peringkat pertama ekonomi, dan spiritual. Hal ini berkaitan
untuk kejadian TB paru adalah India erat dengan nilai serta budaya yang
sebanyak 27%, Cina sebanyak 9%, didalamnya terdapat nilai norma dan
Indonesia sebanyak 8%, Filipina sebanyak harapan seseorang. Di beberapa negara
6%, Pakistan sebanyak 5%, Nigeria seperti Filipina, Yaman dan Thailand,
sebanyak 4%, Bangladesh sebanyak 4% kualitas hidup pasien TB cenderung
dan Afrika Selatan sebanyak 3%. Sebagian rendah, hal ini ditunjukan dengan beberapa
besar kasus TB pada tahun 2018 berada di domain seperti fisik, dan mental.4
Wilayah Asia Tenggara (44%), Afrika Salah satu program rehabilitasi paru
(24%) dan Pasifik Barat (18%). Indonesia yang dapat diterapkan pada pasien TB
menduduki posisi ketiga dengan kasus adalah latihan endurance atau ketahanan
tuberculosis (TB) tertinggi di dunia. yang dapat memperbaiki efisiensi dan
Jumlah estimasi kasus TB di Indonesia kapasitas sistem transportasi oksigen. Efek
sebanyak 845.000 orang. Jumlah ini latihan endurance yang dilakukan selain
meningkat dari sebelumnya sebanyak terjadi pembesaran serabut otot juga terjadi
843.000 orang. Ini menempatkan pembesaran mitokondria yang akan
Indonesia sebagai salah satu negara meningkatkan sumber energi kerja otot
penyumbang 60 % dari seluruh kasus TB sehingga otot tidak mudah lelah. Salah
dunia.15 satu latihan ketahanan yang dapat
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah dilakukan yaitu Home Based Exercise
kasus baru untuk tuberkulosis (TB) paru Training.7
tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih Menurut penelitian Alene, et al,
besar dibandingkan pada perempuan. Hal (2018) kualitas hidup yang berkaitan
ini dikarenakan laki-laki lebih terpapar dengan kesehatan secara signifikan lebih
pada faktor risiko TB paru misalnya rendah dikalangan pasien TB. Menurut
merokok dan kurangnya kepatuhan minum penelitian Datta, et al (2020) kualitas

89
Studi Kasus Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup Pasien Tuberculosis Paru di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau

hidup TB rendah terutama mengenai keperawatan yang tepat terhadap


kesehatan dan kualitas hidup akan menjadi permasalahan fisik yang dialami pasien
rendah. Terdapat beberapa program selama masa pengobatan, yaitu intervensi
rehabilitasi paru untuk memperbaiki status keperawatan atau dengan teknik
fungsi paru yaitu latihan fisik dan latihan nonfarmakologis sehingga kualitas hidup
pernafasan. Smolis et at (2015) dalam pasien paru meningkat. Hal ini di evaluasi
risetnya yang menyatakan bahwa respon dengan adanya perbaikan kualitas hidup
yang diberikan latihan endurance di rumah pasien dengan indikator pasien mampu
yaitu berjalan kaki secara terstruktur beraktivitas.15
mengalami peningkatan energi dalam
beraktivitas sehingga mayoritas kelompok ILUSTRASI KASUS
intervensi latihan fisik di rumah dalam
riset ini mengalami peningkatan kualitas Adapun hasil dalam penelitian ini
hidup. adalah sebagai berikut :
Latihan dasar merupakan dasar dari Berdasarkan data yang didapatkan
program rehabilitasi fungsi paru. Untuk dari kedua responden mempunyai
meningkatkan ventilasi seseorang harus diagnosa yang medis yang sama yaitu
melakukan aktifitas fisik yang melibatkan tuberculosis paru yang didapatkan kedua
otot-otot besar yaitu otot-otot ektremitas responden sesak nafas dan badan terasa
bawah dan dapat memberikan efek pada lemas sehingga ketidakmampuan kedua
kardiorespirasi. Salah satu intervensi responden untuk beraktivitas dan kedua
mandiri perawat yang mudah dilakukan responden mengalami mudah lelah saat
terhadap perubahan fungsi paru yang beraktivitas sehingga kedua responden
terjadi pada pasien TB dapat dievaluasi tidak bisa melakukan aktivitasnya secara
dan diintervensi dengan latihan fisik jalan mandiri. Dari data tersebut kedua
6 menit.5 Tes jalan 6 menit dilakukan responden mengalami penurunan fisiknya
berdasarkan guidenlines for the six-minute yang mengancam kualitas hidupnya.
walk test dari American thoracic society,
tes sederhana dan sangat praktis hanya Tabel 1.Karakteristik Responden
membutuhkan panjang lintasan 30 meter Karakteristik
pada permukaan yang datar ditempuh Jenis Kelamin Umur (tahun)
dalam waktu 6 menit.3
Riset terkait kualitas hidup pada Responden 1. Laki- Responden 1. 58
pasien dengan penyakit paru telah banyak laki Tahun
Responden 2. Laki- Responden 2. 79
dilakukan di Indonesia. Namun umumnya
laki Tahun
riset yang meneliti pasien TB paru lebih
mengarah pada pengaruh psikososial Berdasarkan data yang peneliti
terhadap kualitas hidupnya. Padahal dapatkan dengan keluhan utama dan
kualitas hidup pada pasien TB paru tidak riwayat penyakit terhadap responden 1
hanya dikaitkan dengan stigma sosial yaitu responden mengatakan sesak nafas
yang ada di masyarakat akan tetapi juga ±2 hari, demam, batuk berdahak, dan
dikaitkan dengan ketidakmampuan klien riwayat penyakit tuberkulosis paru ±1
untuk beraktivitas karena kelelahan atau tahun yang lalu. Sedangkan responden 2
kelemahan dihubungkan dengan dengan keluhan utama dan riwayat
penurunan energinya. penyakit yaitu lemas, batuk darah ±2
Untuk itu perlu dipahami oleh perawat minggu, sesak, dan riwayat penyakit
agar dapat memberikan asuhan

90
Studi Kasus Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup Pasien Tuberculosis Paru di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau

adalah tuberkulosis paru ±1 tahun yang dengan aktivitas fisik dan kualitas hidup
lalu. juga menyatakan bahwa melakukan
Berdasarkan analisa data yang peneliti aktivitas fisik seperti berjalan kaki dapat
dapatkan bahwa pada responden I memberikan efek yang positif terhadap
mengalami masalah intoleransi aktivitas perubahan kualitas hidup individu. Latihan
karena ketidakseimbangan suplai dan endurance yaitu berjalan kaki secara
kebutuhan oksigen. Hal ini ditandai terstruktur mengalami peningkatan energi
responden tampak sesak, mudah lelah bila dalam beraktivitas dan juga penurunan
beraktivitas, frekuensi napas 22 x/menit, nyeri yang dirasakan sehingga mayoritas
frekuensi nadi 100 x/menit, sehingga klien kelompok intervensi latihan fisik di rumah
mengalami penurunan kekuatan fisik dan dalam riset ini memiliki kualitas hidup
kualitas hidupnya serta kelemahan saat yang lebih baik daripada kelompok
beraktivitas. kontrol.
Sedangkan responden II mengalami Dari data yang diperoleh peneliti di
masalah intoleransi aktivitas karena lapangan diketahui bahwa kelompok yang
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan melakukan home based exercise training
oksigen, ditandai klien tampak sesak, memiliki kualitas hidup yang baik, dimana
mudah lelah setelah beraktivitas, secara fisiologi, dapat bergerak secara
mengalami penurunan kekuatan fisiknya, teratur dan terstruktur meningkatkan
frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi ventilasi menyebabkan reseptor sendi dan
98 x/menit sehingga aktivitas responden otot yang tereksitasi selama kontraksi otot
sehari-hari dibantu oleh orang lain dan secara reflex merangsang pusat pernafasan
keluarga. dan meningkatkan ventilasi secara
spontan. Bahkan gerakan pasif anggota
PEMBAHASAN badan juga dapat meningkatkan ventilasi
beberapa kali lipat melalui pengaktifan
Berdasarkan penelitian Charoensook, reseptor-reseptor ini. Oleh karena itu,
(2018), kondisi kualitas hidup seseorang proses-proses mekanis selama melakukan
merupakan bagian yang cukup komplek latihan terstruktur atau olahraga berperan
menyangkut aspek fisiknya, sehingga penting dalam mengkoordinasi aktivitas
kualitas hidup kedua responden tersebut pernapasan sehingga sesak napas
cenderung lebih rendah. berkurang.
Kualitas hidup pasien tuberculosis
paru tidak saja dikaitkan dengan sosial KESIMPULAN
dimasyarakat akan tetapi juga dikaitkan
dengan ketidakmampuan klien untuk Dalam penelitian ini adalah peneliti
beraktivitas karena kelemahan dan dapat mengontrol aktivitas fisik atau
kelelahan akibat penurunan energinya.15 segala aktivitasnya sehari-hari. Dengan
Menurut teori Dongoes (2012), pasien intervensi yang diberikan yaitu latihan
yang mengalami intoleransi aktivitas atau fisik seperti berjalan kaki secara terstruktur
ketidakmampuan dalam melakukan untuk mempertahankan fisik dalam
aktivitas yang ditandai dengan kualitas hidup kedua responden tersebut.
ketidakmampuan dalam melakukan Setelah peneliti melakukan intervensi
aktivitas salah satu tandanya sesak saat tersebut, sehingga kedua responden
bernafas, adanya ronkhi, ketidakmampuan melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan keletihan saat melakukan aktivitasnya. terhadap kualitas hidup pada pasien
Penelitian Anokye (2012), yang terkait tuberkulosis paru, karena kemampuan

91
Studi Kasus Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup Pasien Tuberculosis Paru di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau

aktivitas adalah kunci dari pertahanan fisik minutes walk test on pulmonary
pada kedua responden tersebut. function of patient with tuberculosis
11 (1), http://perpus.fikumj.ac.id
SARAN [6] Datta, S., Gilman, R.H., Mantoya,
R., Cruz, L. Q., Valencia, T., Huff,
Pemenuhan kebutuhan intoleransi D., & Evans, C.A. (2020). Quality of
aktivitas terhadap kualitas hidup pada life , tuberculosis and treatment
pasien tuberkulosis paru diharapkan dapat outcome; a casecontrol and nested
menambah keluasan ilmu dan teknologi cohort study. European Respiratory
dalam bidang keperawatan. Peneliti juga Journal .kartika.
berharap pada kedua responden dan [7] Rini, D.S. (2019). Pengaruh Home
keluarga selalu memperhatikan program Based Exercise Training Terhadap
kesehatan fisik yang dilakukan mandiri Kualitas Pasien Tb Paru, Jurnal
secara teratur dan terstruktur guna Keperawatan, Vol 3 Nomo1 Juni
mempertahankan ketahanan fisik dan 2019.
kualitas hidupnya. [8] Dongoes E Marilyn, dkk. (2012).
Rencana Asuhan Keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA Penerbit Buku Kedokteran egc,
Jakarta.
[1] Aggarwal, A. N. (2019). Quality of [9] Smolis-B k E, D browski R,
Life with Tuberculosis. Journal of Piotrowicz E, Chwyczko T,
clinical tuberculosis and other Dobraszkiewicz-Wasilewska B,
mycobacterial diseases, 100121. Kowalik I, et al. Hospital-based nd
[2] Alene, K. A., Clements, A.C., telemonitoring guided home based-
McBryde, E. S., Jaramillo, E., based training programs : effects on
Lonnroth, K., Shaweno, D., … & exercise tolerance and quality of life
Viney, K. (2018). Mental health in patients with heart failure (NYHA
disorders, social stressors, and class III) and cardiac
health-related quality of life in resynchronization therapy. A
patients with multidrug-resistant randomized, prospective
tuberculosis: A systematic review observation. Int J Cardiol.
and meta-analysis. Journal of 2015;199:442-7.
infection, 77 (5), 357367. [10] World Health Organization (WHO).
[3] American Thoracic Society, ATS Global tuberculosis report 2019,
Statement Guidelines For The Six- ISBN 978-92-4-156571.2019.
Minute Walk Test. (2002). Am J [11] Kemenkes RI. Pusat Data dan
Respir Crit Care med, 166, 111-117. Informasi Kementerian Kesehatan
doi: 10.1164/rccm.166/1/111 RI, 2018.
[4] Charoensook (2018). Quality of life [12] Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018).
with tuberculosis. Journal of clinical Standar Diagnosis Keperawatan
tuberculosis and other Indonesia (SDKI).
mycobacterial diseases, 10 (1), 65- [13] Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018).
70, 100121. Standar Luaran Keperawatan
http://jurnal.stikespemkabjombang.a Indonesia (SLKI).
c.id. [14] Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018).
[5] Cifti, et, al (2014). Walk test on Standar Intervensi Keperawatan
pulmonary. Journal the rffect of six Indonesia (SIKI).

92
Studi Kasus Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup Pasien Tuberculosis Paru di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau

[15] World Health Organization Global


Tuberculosis Report (2019).

93

Anda mungkin juga menyukai