NIM. P031914472005
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Diluar Kampus Utama
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
NIM. P031914472005
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
PRODI DIII KEPERWATAN DILUAR KAMPUS UTAMA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Selain itu TB paru juga ditandai
hari, badan terasa lemas, sesak nafas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, lelah, dan demam meriang lebih dari 1 bulan (Kemenkes RI,
2018).
dan penyebab utama kematian penyakit menular di dunia. Pada tahun 2020
tahun 2019 yaitu sebesar 568.987 kasus. Indonesia berada pada peringkat
dilaporkan dari provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa
tetapi tidak cukup cepat untuk mencapai target Strategi END TB tahun 2020
kumulatif kasus TB hanya sebesar 9%. Begitu juga dengan kematian akibat
TB, jumlah kematian pada tahun 2019 sebesar 1,4 juta. Secara Global
kumulatif antara tahun 2015-2019 sebesar 14%, yaitu kurang dari setengah
posisi pertama dan kedua saat ini adalah India dan Cina. Penemuan semua
10.830 orang, tahun 2020 menjadi 8.239 orang dan penemuan yang paling
Riau sebanyak 38.587 orang, dari jumlah penduduk Provinsi Riau sebanyak
standar yang tertinggi ditemukan di Kota Pekanbaru 7.728 kasus dan Rokan
Hilir 4.540 kasus (98%), tetapi secara presentase penemuan terduga
tertinggi adalah Kabupaten Indragiri Hulu 3.868 dari 3.931 orang terduga
kategori, yaitu kategori 1 yang termasuk dalam kelompok ini adalah pasien
baru TB paru BTA positif atau pasien Tb paru BTA negatif foto thoraks
positif, atau pasien TB ekstra paru dan kategori 2 yang termasuk dalam
kelompok ini adalah pasien TB kambuh atau pasien TB gagal terapi atau
Tuberculosis Paru adalah status gizi. Status gizi yang buruk akan
penting karena perbaikan gizi merupakan salah satu upaya untuk memutus
Paru sangatlah penting, karena salah satu tugas dari keluarga adalah
dan lemak sebagai manifestasi malnutrisi. Oleh karena itu penulis akan
optimal.
belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul
Pekan Heran.
yang di deritanya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan
melalui udara, waktu seseorang dengan tuberkulosis aktif pada paru batuk,
di dalam paru-paru akan berkembang baik terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah dan menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itu infeksi TBC dapat menginfeksi
otak, ginjal, kelenjar getah bening, dan lain-lain, namun organ tubuh yang
inhalasi droplet yang berasal dari si penderita (Nurarif & Kusuma, 2015).
Penuluran dapat terjadi ketika pasien TB batuk atau bersin, kuman tersebar
ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Infeksi akan terjadi
infeksius
Infeksi awal biasanya terjadi dalam 2-10 minggu setelah pajanan. Pasien
menurun atau tidak adekuat. Individu yang rentan menghirup droplet dan
2.1.2 Etiologi
Penyebarannya melalui batuk atau bersin dan orang yang menghirup droplet
seseorang bisa terinfeksi saat duduk disamping penderita di dalam bus atau
kereta api. Selain itu, tidak semua orang yang terkena TB bisa
Kuman ini berbentuk batang, memiliki dinding lemak yang tebal, tumbuh
lambat, tahan terhadap asam dan alcohol, sehingga sering disebut basil
tahan asam (BTA). Kuman ini memasuki tubuh manusia terutama melalui
paru-paru, namun dapat juga lewat kulit, saluran kemih, dan saluran
primer yang menjadi progresif dan sakit (3-4% dari yang terinfeksi),
dan gejalanya bervariasi tergantung pada umur dan keadaan penderita saat
terinfeksi.
sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai, seperti efusi
sore dan malam hari mirip demam influenza, bersifat hilang timbul,
bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak nafas,
paru dan tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada
hilus.
1) Klien baru TB, yakni klien yang belum pernah diobati dengan OAT
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 1 bulan (< dari 28
dosis).
2) Klien yang pernah diobati TB, yakni klien yang sebelumnya pernah
TB terakhir :
yang telah berobat dan putus obat 2 bulan atau lebih dengan
BTA positif.
1) Monoresistan (TB MR): resistan terhadap salah satu jenis OAT ini
pertama saja.
2) Poli resistan (TB RR): resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT
bersamaan.
2.1.5 Patofisiologi
liur terkecil) ke udara bebas. Sehingga di hirup oleh orang lain melalui
kemudian berkembang biak baik dalam waktu 2-12 minggu sampai jumlah
mungkin segera setelah infeksi tuberkulosis laten atau lebih lama setelah
melalui jalan nafas ke alveoli, tempat dimana mereka berkumpul dan mulai
untuk memperbanyak diri. Selain itu bakteri juga dapat dipindahkan melalui
basil yang masih hidup dan sudah mati dikelilingi oleh makrofag dan
bagian sentral dari fibrosa ini disebut “TUBERKEL”, bakteri dan makrofag
Penyakit aktif dapat juga terjadi dengan infeksi ulang dan aktivasi bakteri.
Tuberkel yang pecah menyembuh dan membentuk jaringan parut paru yang
2.1.6 Komplikasi
terjadi
jalan nafas.
2.1.7 Penatalaksanaan
Paduan obat jangka pendek 6-9 bulan yang selama ini dipakai di
Indonesia dan dianjurkan juga oleh WHO adalah Obat Anti Tuberculosis
(OAT) yang tersedia terdiri dari Isoniasid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid
tahap, yaitu tahan intensif dan tahap lanjutan. Pada pasien Tuberkulosis paru
dalam 2 tahap yaitu tahap intensif (awal), obat diminum setiap hari selama 2
atau 4 bulan dan tahap lanjutan, obat diminum 3 kali seminggu selama 4
juga terbagi dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif (awal), obat diminum setiap
bulan dan tahap lanjutan, obat diminum 3 kali seminggu selama 5 bulan
lanjut
a) Dua macam obat per hari atau secara intermitten dengan tujuan :
Berat Badan yakni kurang dari 33 kg, 33–50 kg dan lebih dari
50 kg.
c. Evaluasi Pengobatan.
(hilangnya keluhan, nafsu makan meningkat, berat badan naik dan lain-
ke-2, 4, dan 6. Pada yang memakai paduan obat 8 bulan sputum BTA
diperiksa pada akhir bulan ke-2, 5, dan 8. Biakan BTA dilakukan pada
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Siti Nur
Kholifah, 2016).
(KemenKes, 2017).
d. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
suami-istri, suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu
dan anaknya (UU No.10 tahun 1991) dalam Salvari Gusti (2013).
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
adik.
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
anggota.
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
sosial anggota.
a. Tradisional
peran sebagai orang tua atau kelahiran. Keluarga yang terdiri dari
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang
3) Keluarga Usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan
dalam satu rumah seperti nuclear family disertai paman, tante, orang tua
6) Commuter Family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar
kota biasa berkumpul dengan anggota keluarga pada saat akhir pekan
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan
anak.
8) Multigenerational Family
9) Kin-network Family
lain.
sebelumnya.
ditinggal mati.
b. Non Tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak
3) Commune Family
melalui pernikahan.
5) Gay and Lesbian Family
6) Cohabitating Family
membesarkan anaknya.
8) Foster Family
aslinya.
9) Homeless Family
10) Gang
kehidupannya.
diri. Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan yang tidak,
hal ini bisa disebabkan oleh beberapa factor yang ada dalam
peraturan.
(permissiveness).
homogen dalam situasi sosial tertentu. Peran lahir dari hasil interaksi
sosial tertentu.
keluarga baru, keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari
keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Dua orang
sosial.
Bearing)
lain:
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini, keluarga tumbuh dengan
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini, umumnya keluarga mencapai
anggota keluarga.
e. Tahap Kelima Keluarga dengan Anak Remaja
mental pada remaja yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju
baru. Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir
dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
otonominya.
keluarga.
Tahap ini dimulai pada saat terakhir kali meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir kali meninggalkan rumah. Lamanya tahap
ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan pada
masa tua.
Tahap ini dimulai pada saat seorang anak terakhir kali meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia,
perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas
1) Mempertahankan kesehatan
dan anak-anak
yang tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang
a. Pengkajian
5) Genogram
keluarga.
6) Tipe keluarga
permasalahan.
7) Suku bangsa
kesehatan.
8) Agama
keluarga inti
kehidupan keluarga.
c. Data Lingkungan
berada.
d. Struktur Keluarga
keluarga.
3) Struktur peran
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi Afektif
b) Fungsi Sosialisasi
dilakukan setempat.
d) Fungsi Reproduksi
anggota keluarga.
h) Harapan Keluarga
kehidupan yang aktual dan potensial (Allen, 1998) dalam Salvari Gusti
(2013).
antara lain :
a. Mengenal Masalah
(Bailon dan Maglaya, 1978) dalam Suprajitno (2012) yaitu dengan cara :
bobot
1 Sifat masalah:
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1 2
Tidak dapat 0
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah:
makanan
standar.
Langkah-langkah dalam rencana keperawatan keluarga adalah :
yang menguntungkan.
(SDKI) (SLKI)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2 Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Edukasi Pengetahuan
berhubungan dengan kurang (L.12111) (I.12383)
terpapar informasi Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan kecukupan 1. Identifikasi kesiapan dan
informasi meningkat dengan kemampuan menerima
kriteria hasil: informasi
1. Kemampuan 2. Identifikasi faktor-faktor
menjelaskan yang dapat
pengetahuan tentang meningkatkan dan
suatu topik meningkat menurunkan motivasi
2. Perilaku sesuai dengan perilaku hidup bersih
pengetahuan meningkat dan sehat
3. Persepsi yang keliru
terhadap masalah Terapeutik
menurun 1. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
2013).
melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil sebagian perlu
yaitu :
sistem penulisan sumatif ini dalam bentuk catatan naratif atau laporan
METODE PENELITIAN
dan evaluasi.
3.2.3 Defisit Nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme.
3.2.4 Defisit Pengetahuan adalah ketiadan atau kurangnya informasi
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan:
Heran dengan gejala klinis utama: nafsu makan menurun, berat badan
yang dihadapi.
d. Menjelaskan tujuan, manfaat dan tindakan studi kasus yang akan
anggota keluarga.
keperawatan.
keperawatan.
sumber data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga klien yang
dari klien menggunakan nama inisial pada keluarga atau klien dan menjaga