Anda di halaman 1dari 11

ASBABUN NUZUL

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah : Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu : As’adut Tabi’in, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Syarifah Wahyuni
2. Paulina

PROGRAM SARJANA STRATA SATU (S1)


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


MADINATUN NAJAH
RENGAT
2022

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya untuk menyelesaikan makalah tentang ASBABUN
NUZUL. Makalah ini kami buat untuk melengkapi Tugas Ulumul Qur’an. Dalam
menyelesaikan makalah ini, kami selaku penyusun tidak sedikit mengalami
kesulitan.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila ada kata –
kata yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi
kami, dan umumnya bagi Anda sekalian.

Rengat, Maret 2022

     Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

A. Pengertian Asbabun Nuzul............................................................................2

B. Kaidah Yang Berlaku Atas Asbabun Nuzul.................................................2

C. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul...............................................4

D. Contoh Asbabun Nuzul.................................................................................5

E. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an..........................6

BAB III PENUTUP......................................................................................................7

A. Kesimpulan...................................................................................................7

B. Saran..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan untuk member petunjuk kepada manusia kearah tujuan
yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang
didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga memberitahukan
hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan
datang.

Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini,
tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak
peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi diantara mereka peristiwa khusus yang
memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka. Kemudian
mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal
itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk pertanyaan yang
muncul itu. Hal itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Asbabun Nuzul?
2. Sebutkan Kaidah Yang Berlaku Atas Asbabun Nuzul?
3. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
4. Berikan Contoh Asbabun Nuzul?
5. Apa Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabun Nuzul


Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”.
Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar belakangi
terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya
sesuatu bisa disebut Asbabun Nuzul, namaun dalam pemakaiannya, ungkapan
Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang
melatar belakangi turunya al-qur’an, seperti halnya asbab al-wurud yang secara
khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya hadist.
Sedangkan secara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapat diartikan
sebagai sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada
Nabi Muhammad SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan
atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban.1

B. Kaidah Yang Berlaku Atas Asbabun Nuzul


Pada bagian ini ada pendapat yang mendasari tentang hubungan Asbab Al-
Nuzul dengan penerapan hukum yang terkandung dalam satu ayat Al-Qur’an
kaidah tersebut adalah:
1. Kandungan ayat dengan Asbabun Nuzul tidak hanya dapat berlaku pada
kasus yang menjadi Asbabun Nuzul. Kaidah tersebut berbunyi:

Surat Al-Baqarah ayat 222


Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “haidh
itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan
diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka,
1
Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka setia,Bandung:2000, hlm 60.

2
sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka
itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.
Sebab turunnya ayat diatas adalah khusus yaitu Hadits yang
bersumber dari Anas tentang istri orang Yahudi dalam keadaan haidh
maka dikeluarkan dari rumah, suami dan keluarga tidak mau makan
dengannya dan tidak mau bergabung dengannya dalam satu rumah. Hal
tersebut ditanyakan kepada Rasul, maka turunlah ayat diatas. Rasul
menjelaskan bahwa istri tersebut diperlakukan dengan baik, dan tinggal
dalam satu rumah yang dilarang adalah melakukan hubungan suami istri.
Dapat dilihat bahwa ayat di atas berlafazh umum tetapi sebabnya khusus.
Pada kontek ini para ulama sepakat penetapan hukumnya berdasarkan
umumnya lafazh tidak dengan khususnya sebab sehingga berlaku untuk
semua orang.

2. Kandungan ayat dengan Asbabun Nuzul tertentu atau khusus hanya


berlaku pada kasus yang menjadi sebab turunya ayat itu, pendapat ini
berdasarkan kaidah:

Surat Al-Lail Ayat 17-21


Artinya: Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling Takwa dari neraka
itu. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya.
Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya
yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena
mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. Dan kelak Dia benar-
benar mendapat kepuasan. (QS. Al-Lail: 17-21)

3
Tujuh hamba sahaya sebelum dibebaskan mereka disiksa dalam
menegakkan ajaran Islam. Riwayah yang ada bersumber dari Urmah menyatakan:
Bahwa Abu Bakar Shidiq telah memerdekan mereka, dalam hal ini turunlah ayat
diatas (dan akan dijauhkan dari mereka orang yang paling bertakwa sampai akhir
surat). Menurut Asbab Al-Nuzul ayat tersebut ditujukan untuk Abu Bakar,
pendapat ini menurut Jumhur Ulama.

Berdasarkan kaidah di atas dapat difahami bahwa yang harus diperhatikan


adalah kekhususan sebab bukan keumuman lafaz, pendapat ini dipegang oleh
minoritas ulama.2

C. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul


Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul dipandang sangat
penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar. Karena itu
mereka berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya kepada Nabi SAW
tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada sahabat lain yang menjadi saksi
sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian pula para tabi’in yang
datang kemudian, ketika mereka harus menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka
memerlukan pengetahuan Asbabun Nuzul agar tidak salah dalam mengambil
kesimpulan.
Dalam perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen. Hal ini
tak lepas dari jerih payah perjuangan para ulama’ yang mengkhususkan diri dalam
upaya membahas segala ruang lingkup sebab nuzulnya Al-Qur’an. Diantaranya
yang terkenal yaitu Ali bin Madini, Al-wahidy dengan kitabnya Asbabun Nuzul,
Al-Ja’bary yang meringkas kitab Al wahidi, Syaikhul Islam Ibn Hajar yang
mengarang sebuah kitab mengenai asbabun nuzul. Dan As-Suyuthi mengarang
kitab Lubabun Nuqul fi Asbab An-Nuzul, sebuah kitab yang sangat memadai dan
jelas serta belum ada yang mengarang.3

D. Contoh Asbabun Nuzul


2
Muhammad bin Alwii Al Maliki Al Hasni, Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Bandung: CV.Pustaka Setia, 1999),
30.
3
Rosihon Anwar, Ulum Al- Qur’an (Bandung:CV Pustaka Setia,2013),hlm.63-65

4
Asbab nuzul yang berupa perselisihan adalah peristiwa perselisihan atau
permusuhan yang terjadi antara kelompok sekelompok orang dari Kabilah Aus
dengan beberapa orang dari Kabilah khazraj, yang dipicu oleh provokasi yang
dilakukan orang Yahudi, sehingga mereka semua mengucapkan kata-kata
“perang! Perang!”. Kemudian turunlah ayat yang berkaitan dengan peristiwa ini,

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-
orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi
menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).

Asbab nuzul yang berupa teguran Allah kepada Nabi. Seperti dalam sebuah
riwayat yang menceritakan beberapa orang Quraisy yang bertanya kepada Nabi
Muhammad Saw. Tentang roh, kisah Ashhab Al-kahfi (para penghuni gua) dan
kisah Dzu Al-Qarnain. Lalu Beliau menjawab: “Datanglah besok pagi kepadaku.
Aku akan ceritakan.” Beliau tidak mengucapkan ‘insya Allah’ (jika Allah
manghendaki). Keesokan harinya, wahyu terlambat datang untuk menceritakan
hal-hal tersebut dan Nabi Muhammad Saw. Tidak dapat menjawabnya. Setelah
sekian lama menunggu penjelasan dari Allah Swt. Melalui wahyu, turunya ayat:

“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘sesungguhnya


aku akan mengerjakan Ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “insya Allah”.
Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “mudah-mudahan
Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari
pada ini.” (QS. Al-Kahfi: 23-24)4

4
Forum Karya Ilmiah Purna Raden, Al-Qur’an Kita, (Kediri: Lirboyo Press, 2011), 113.

5
E. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an
Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk
memahami ayat Al-Qur’an, baik dalam mengistimbath hukum atau dalam
beristidlal, atau sekedar memahami maksud ayat. Tidak mungkin memahami
kandungan makna suatu ayat tanpa mengetahui sebab turunnya ayat tersebut.
Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi sebab
An-Nuzul dalam memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam
menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan
manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada
Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-
Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau
umum dan dalam keadaan bagaimana ayat aitu harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.5

5
Didin saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an, Granaada Pustaka, Bogor:2005, hlm.
33.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asbabun nuzul adalah sesuatu hal yang dikarenanya Qur’an diturunkan untuk
menerangkan status (hukum)nya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa
maupun pertanyaan. Ilmu asbabun nuzul yang sangat besar pengarunya dalam
memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an yang mulia. Selain itu, dengan adanya
asbabun nuzul dapat mempermudah kaidah hukum yang belum jelas dalam Al-
Qur’an sehingga mudah untuk dipahami.
Urgensi dan kegunaan Asbaabun Nuzul
1. Membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat.
3. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat.

B. Saran
Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul ini,
penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul Qur’an, untuk
mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan
Asbabun Nuzul, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari
berbagai pengarang, karena penulisanya membahas garis besarnya saja tentang
ulumul quran dan hanya membahas lebih dalam tentang asbabun nuzul.

Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, sehingga keritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-
makalah selanjutnya sangat diharapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka setia,Bandung:2000, hlm 60.

Muhammad bin Alwii Al Maliki Al Hasni, Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Bandung:


CV.Pustaka Setia, 1999), 30.

Rosihon Anwar, Ulum Al- Qur’an (Bandung:CV Pustaka Setia,2013),hlm.63-65

Forum Karya Ilmiah Purna Raden, Al-Qur’an Kita, (Kediri: Lirboyo Press, 2011),
113.

Didin saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an, Granaada


Pustaka, Bogor:2005, hlm. 33.

Anda mungkin juga menyukai