Disusun oleh
Risna Astagina (22.01.025.0123)
i
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asbabun Nuzul Al-Qur’An” dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah “Ulumul Qur’An” yaitu Roslina, S.Pd.I.,M.Pd.I yang
telah membantu dan membimbing penulis dalam proses pembuatan makalah ini dan
kepada teman-teman mahasiswa yang telah berkontribusi baik secara langsung dalam
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya. Seperti pepatah dulu yang mengatakan bahwa “Tiada
gading yang tak retak” demikian pula dengan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis mengaharapkan saran dan kritik dari
Penulis,
Risna Astagina
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN….................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah…...................................................................1
B. Rumusan Masalah….............................................................................3
C. Tujuan Makalah……………………………………………………....3
BAB II PEMBAHASAN….................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan kepada nabi
Muhammad Saw untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an adalah kitab
suci kaum muslimin dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang
banyak proses yang mana dalam penurunannya itu berangsur-angsur dan bermacam-
kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan
asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga
memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-
Sebagian besar Al-Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini,
peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di antara mereka peristiwa khusus yang
memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka dan terkadang
Pada masa Rasulullah ada suatu pertanyaan yang dilontarkan kepada beliau, dengan
tentang urusan-urusan agama, sehingga turunlah beberapa ayat dari ayat-ayat al-
Qur’an untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang muncul itu. Hal yang seperti
itulah yang dimaksud dengan asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya al-Qur’an.
1
Ulama salaf tatkala terbentur kesulitan dalam memahami ayat, mereka segera
kembali berpegang pedoman asbabun nuzulnya. Dengan cara ini hilanglah semua
Nuzul”.
‘Ulumul Quran. Sedangkan ‘Ulumul Qur’an itu sendiri masih terbagi lagi menjadi
beberapa aspek disiplin ilmu dan salah satu disiplin ilmu tersebut adalah
Asbabunnuzul.
Asbabun nuzul merupakan suatu aspek ilmu yang harus diketahui, dikaji dan
diteliti oleh para mufassirin atau orang-orang yang ingin memahami Al-Qur’an secara
mendalam.
Dari sedikit paparan tentang al-Qur’an diatas, sehingga kita dapat menyadari
betapa penting al-Qur’an bagi umat muslim, jadi al-Qur’an bukan saja cuma di baca
dan di pahami maknanya, tetapi kita juga harus mengetahui penyebab mengapa ayat-
ayat dalm al-Qur’an diturunkan oleh Allah atau sering disebut Asbabun Nuzul.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang asbab an-nuzul yaitu
terjadinya peristiwa tersebut, baik berupa kejadian ataupun suatu pertanyaan yang
diajukan kepada Rasullullah. Dalam pembahasan asbab-an nuzul ini juga membahas
berbagai macam yang berkaitan dengan asbab an-Nuzul ini yang meliputi pengertian
Nuzul , berbilangnya Asbabun Nuzul suatu ayat dan manfaat mempelajari Asbabun
Nuzul.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah atau karya tulis ini adalah sebagaimana
berikut :
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata asbāb al-nuzūl berasal dari dua kata, yaitu أسبابdan النزول. Menurut al-
Munawwir, kata أسبابadalah bentuk plural dari kata السببyang berarti sebab, alasan,
dan illat. Sedangkan kata النزولberasal dari kata نزلyang berarti turun.
Definisi asbāb al-nuzūl dari segi etimologis berarti sebab atau alasan turunnya
sebabnyalah turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu,
atau memberi jawaban tentang sebab itu, atau menerangkan hukumnya, pada
4
dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan
sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu,
atau memberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada
Definisi ini memberikan pengertian bahwa sebab turun suatu ayat adakalanya
beberapa ayat turun untuk menerangkan hal yang berhubungan dengan peristiwa
anatara segolongan dari suku Aus dan segolongan dari suku Khazraj.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-
orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu
menjadi orang kafir sesudah kamu beriman”.(QS.Al-Imran[3]:100)
Sampai beberapa ayat sesudahnya. Hal ini merupkan cara terbaik untuk
menjauhkan orang dari perselisihan dan merangsang orang untuk kepada sikap kasih
5
Kafirun. Contoh dalam surah An-Nisa ayat 43, yang artinya sebagai
berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja,
hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari
tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah
mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun”.
Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk
Bukhari dan lainnya meriwaytakan dari Anas ra. Bahwa Umar berkata :
“Aku sepakat dengan Tuhanku dalam tiga hal: Aku katakan kepada Rasul,
mereka itu orang yang baik-baik dan orang yang jahat, maka bagaimana
6
2. Sebab-sebab turun ayat dalam bentuk pertanyaan dapat dikelompokkan
Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan
menunjukkan asbabun nuzul, dan tiak mungkin pula menunjukkan yang lainnya.
Contoh riwayat asbabun nuzul yag menggunakan redaksi sarih ialah sebuah
riwayat yang disampaikan oleh Jabir bahwa orang-orang Yahudi berkata, “Apabila
seorang suami mendatang istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling.” Maka
turunlah ayat:
7
“Saya kira ayat ini turun berkenaan dengan ...”
Contohnya ialah apa yang diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, bahwa
Zubair mengajukan gugatan kepada seorang laki-laki dari kaum ansar yang pernah
ikut dalam perang badar bersama Nabi saw., di hadapan Nabi saw. tentang saluran air
yang mengalir dari tempat yang tinggi; keduanya mengairi kebun kurma masing-
masing dari situ. Orang ansar berkata: “ biarkan airnya mengalir.” Tetapi Zubair
menolak. Maka Nabi saw. bersabda: “airi kebunmu itu Zubair, kemudian biarkan air
itu mengalir ke kebun tetanggamu.” Orang ansar itu marah, katanya: “ Rasulullah,
apa sudah waktunya anak bibimu itu berbuat demikian?” wajah Rasulullah menjadi
merah. Kemudian Ia berkata: “airi kebunmu Zubair, kemudian tahanlah air itu hingga
dengan keputussan ini telah memenuhi hak Zubair, padahal sebelum itu ia
Orang Ansar itu. Ketika Rasulullah marah kepada orang ansar itu, ia memenuhi hak
Nanzil Al-Wahid)
dalam satu versi. Untuk mengatasi variasi riwayat asbabun nuzul dalam
satu ayat dari sisi redaksi dan dari sisi kualitas, para ulama
8
Dari sisi redaksi:
sarih; cara ini digunakan bila salah satu versi riwayat asbabun nuzul
Mengambil versi riwayat yang shahih; cara ini diambil jika terdapat
dua versi riwayat tentang Asbabun Nuzul satu ayat, terdapat versi yang
Melakukan studi selektif (tarjih); cara ini diambil jika kedua versi
Jenis ini terjadi jika suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya, dua ayat
atau lebih. Contoh satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang
lama adalah riwayat Asbabun Nuzul yang diriwayatkan oleh Ibn Jarir Ath-
2
Rosihon Anwar, Ulum Alquran, (Cet.v; Bandung: Pustaka Setia, 2013), hal.70.
3
Rosihon Anwar, Ulum Alquran. hal. 72-74.
9
Thabari, Ath-Thabrani, dan Ibn Mardawiyah dari Ibn Abbas tentang
a. pertama, ada suatu kejadian, lalu turunlah ayat yang menjelaskan kejadian
tersebut.
b. Kedua, ada yang bertanya kepada Nabi saw. tentang suatu hal, lalu
Asbab An-Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, tidak boleh ada jalan lain untuk mengetahuinya, selain berdasarkan
kehati-hatian dalam menerima riwayat yang berkaitan dengan asbab An-Nuzul untuk
4
Rosihon Anwar, Ulum Alquran. hal. 76.
5
Anshori, Ulumul Quran: Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, (cet. 1; Jakarta: Rajawali
Press, 2013), hal. 106.
6
Az-Zarqany, op. Cit., hlm. 113-114; Ash-Shabuny, op. Cit., hlm. 23; Shalih, op. Cit., hlm. 135.
10
Para ulama salaf sangat keras dan ketat dalam menerima berbagai riwayat
yang berkaitan dengan asbab an-Nuzul. Keketatan mereka itu dititikberatkan pada
seleksi pribadi si pembawa riwayat (para rawi), sumber riwayat (isnad) dan redaksi
berita (matan).
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sikap kekritisan mereka tidak dikenakan
terhadap materi Asbab An-Nuzul yang diriwayatkan oleh sahabat Nabi. Mereka
berasumsi bahwa apa yang dikatakan sahabat nabi, yang tidak masuk dalam lapangan
Dalam hal ini Ibnu Sirin berkata “ Aku bertanya kepada ‘Ubaidah tentang satu
ayat dari al-Qur’an, maka beliau berkata “ Bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah
dengan perkataan yang benar, orang-orang yang mengetahui dalam hal apa ayat-ayat
validitasnya. Disini kita juga menangkap sikap kehati-hatian generasi salaf dalam
menerima rawayat hadist, hususnya yang berkaitan dengan asbab an-nuzul, agar
terhindar dari riwayat yang palsu. Cara mengetahui Asbab an-nuzul melalui
periwayatan yang sahih tersebut terkadang dapat dilihat dai ungkapan perawi yang
mengatakan, “sabab nuzul al-ayah kadza” (sebab turunnya ayat demikian). Ada
kalanya asbab an-nuzul tidak diungkap dengan kata sabab (sebab), tetapi
diungkapkan dengan kalimat “fa nazalat” (lalu turun ayat). Misalnya perawi
mengatakan “su’ila an-nabiy salla Allah ‘alaihi wa sallam ‘an kadza, fa nazalat…..
7
Anshori, Ulumul Quran: Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan. hal. 52.
11
Selain itu, terkadang perawi mengungkapkan asbab an-nuzul dengan
pernyataan, “nuzilat hazihil ayah fi kadza (ayat ini diturunkan dengan kasus
demikian), Menurut jumhur ulama tafsir, apabila ungkapan perawi demikian, maka
itu merupakan peryataan yang tegas dan dapat diprcaya sebagai asbab an-nuzul satu
atau beberapa ayat al-Qur’an. Akan tetapi Ibnu Taymiyah, fakih dan mifassir Mazhab
menyatakan sebab turunya ayat, namun terkadang juga menunjukkan kandungan ayat
Quran adalah para sahabat Nabi, karena merekalah yang menyaksikan turunnya ayat-
ayat Al-Quran tersebut. Dengan demikian, pelacakan asbab nuzul harus diakukan
para sahabat.
kualitas hadis sahih. Tetapi, kalau perkataan mereka itu, tidak menyinggung
sedikitpun tentang Rasulullah, maka hadisnya menjadi mauquf. Oleh sebab itu, wajar
tentang asbab nuzul itu, pada umumnya lemah karena tidak sampai pada Rasulullah.
Akan tetapi hadis-hadis tentang asbab nuzul tidak menyangkut tentang ajaran
peristiwa yang mengiringi turunnya ayat. Oleh sebab itu, kendati lemah, hadis-hadis
12
tersebut dapat digunakan, sebagai bahan referensi untuk memahami pesan-pesan ayat
Al-Quran.
Cara-cara melihat ungkapan asbab nuzul, secara umum disimpulkan oleh para
3. Apabila lafal yang diturunkan itu lafal yang umum dan terdapat dalil atas
4. Mengetahui sebab nuzul adalah cara terbaik untuk memahami makna Alquran
13
5. Sebab nuzul dapat menerangkan kepada siapa ayat itu diturunkan sehingga
ayat tersebut tidak diterapkan kepada orang lain karena dorongan permusuhan
dan perselisihan.8
Lalu, as-Suyuthi secara tegas menyalahkan siapa pun yang menafikan peranan
ilmu sabab nuzul dalam menafsirkan Alquran, ada beberapa kegunaan yang bisa
hukum,
dan
itu sendiri justru terletak pada pengetahuan tentang sebab turun ayat itu.9
simpel dan sederhana, al-Buthi juga berpendapat bahwa mengetahui asbabun nuzul
memiliki kepentingan yang sangat besar dan mendasar. Terutama dalam rangka
tidak sesuai dengan sasaran (faktual-kontekstual) yang ingin dicapai oleh ayat itu
sendiri. Dan itu hanya dimungkinkan utnuk mengetahui secara tepat manakala sang
8
Manna Al Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Quran. Hal. 114.
9
Muhammad Amin Suma, Ulumul Quran, (cet. I; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hal.
204.
14
mufassir memahami sabab nuzul ayat. al-Buthi pun menyebutkan macam-macam
pembatasan itu;
3. Membatasi hukum dengan sebab tertentu bagi mereka yang menganut kaidah
teks;
4. Mengetahui bahwa sabab nuzul itu tidak akan keluar dari koridor hukum ayat
adalah:
1. Ibnu Al- Daqiq, mengetahui asbabun nuzul ayat merupakan metode yang
10
Muhammad Amin Suma, Ulumul Quran. hal. 213.
15
2. Ibnu Taimiyah, mengetahui asbabun nuzul membantu dalam memahami ayat
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
)النزول. Asbab adalah kata jamak (plural) dari kata mufrad (tunggal) sabab,yang secara
etimologis berarti sebab, alasan, illat (dasar logis), perantaraan, wasilah, pendorong
Kebanyakan ulama untuk menjadikan pedoman hukum lebih sepakat pada “umum
lafadh” daripada “khusus sebab”, karena mempunyai tiga macam dalil yaitu: pertama,
lafadh syar’I saja yang menjadikan hujjah dan dalil. Kedua, kaidah tersebut
ditanggungkan kepada makna selama tidak ada pemalingannya dari makna tersebut.
Ketiga, para sahabat dan mujtahid kebanyakan tanpa memerlukan qias atau mencari
dalil apabila berhujjah dengan lafadh yang umum dari sebab yang khusus.
Dari uraian diatas kita dapat memahami bahwa asbabun nuzul tidak bisa
banyak nilai-nilai kehidupan maka dari itu kita patutlah mempelajarinya. Al Qur’an
sebagai mukjizat yang di anugrahkan kepada nabi Muhammad adalah salah satu kitab
Allah yang paling sempurna diantara kitap suci yang lain. Al Quran diturunkan
kepada nabi Muhammad melalui beberapa cara yang mana dalam penurunan Al-
17
B. Saran
segala nilai-nilai yang terdapat pada Al-Quran tersebut dengan sebaik mungkin,
salah satu wujud bahwa kita mencintai al Quran dengan cara banyak membaca Al-
Quran serta mengamalkan nilai yang ada di dalamnya. Maka untuk itu marilah kita
sebagai kitap suci kita yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad.
kita dapat mengamil hikmah dari pelajaran asbabun nuzul ini, dan semoga kita dapat
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. ‘Amin Yaa Rabbal
‘Alamiiin…
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadehirjin, Moh., Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti
Primayasa, 1998.
18
Shaleh, Qamruddin dkk, Asbabun Nuzul, Diponegoro, Bandung, 1992.
Syadali, Ahmad dan Rofi’i, Ahmad. Ulumul Quran I. Bandung: Pustaka Setia:1997
Wahid, Rahli Abdul. Ulumul Qur’an. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996.
Zuhdi, Masjfuk. Pengantar Ulumul Qur’an. Bina Ilmu. Surabaya. 1982.
19