Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASBABUNNUZUL AL-QUR’AN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an dan Hadist
Dosen pengampu : M. Ibnu Ahmad, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Hayyin Misro Ihtada (210106110001)


2. Frenha Rama Harya Vilanta (210106110032)
3. Salna Khofiyyana (210106110034)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap seluruh anggota kelompok 4 yang telah berkontribusi baik dari sumbangan pikiran
maupun waktu yang telah diluangkan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan
kepada baginda nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabtnya.
Ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Asbabunnuzul Al-Qur’an” bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Bapak Dosen M. Ibnu Ahmad, M.Pd selaku dosen mata kuliah Studi Al-Qur’an dan Hadist yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
Semoga makalah ini berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan tentang
Asbabunnuzul Al-Qur’an. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kita sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap dengan kritik,saran,
dan usulan demi perkembangan kepadanya yang lebih baik lagi.

Malang, 2 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
A. Pengertian Asbabunnuzul ..................................................................................................... 3
B. Tipologi Asbabunnuzul Secara Mikro Dan Makro .............................................................. 4
C. Kegunaan Pengetahuan Tentang Asbabunnuzul .................................................................. 6
BAB III ........................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-qur’an diturunkan dengan jelas memiliki sebuah tujuan, yaitu untuk memberi sebuah
petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang benerang dan juga jalan yang lurus,
tentunya dengan menegakkan kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah. Bagi
umat muslimin, Alquran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW
melalui perantara malaikat jibril selama kurang lebih 23 tahun. Al-Qur’an memiliki kekuatan
luar biasa yang kekuatannya diluar kemampuan apapun. Alquran diturunkan secara berangsur
angsur kepada nabi Muhammad SAW yang setiap ayatnya miliki sebab turunnya masing-
masing walaupun di dalam Alquran tidak semua ayat terdapat Asbab al-Nuzul nya.
Pada masa itu umat islam meyakini sebagai masa turunnya wahyu yang berisi tentang
segala macam petunjuk dan pelajaran tentang seluruh aspek kehidupan. Misalnya aqidah dan
kepercayaan, akhlak yang murni, petujuk syariat dan hukum yang dijelaskan secara mendasar
mengenai yang wajib diikuti oleh umat manusia, baik dalam hubungannya dengan Tuhan atau
hubungannya dengan sesama manusia ataupun makhluk Tuhan lainnya.
Sebab turunnya ayat adakalanya berbentuk peristiwa dan adakalanya berbentuk pertanyaan.
Satu ayat atau beberapa ayat yang turun untuk menerangkan hal yang berhubungan dengan
peristiwa tertentu atau memberikan jawaban terhadapan pertanyaan tertentu. Untuk
mengetahui Asbab al-Nuzul haruslah berdasarkan periwayatan yang shahih, sebab dengan
periwayatan yang shahih dapat diketahui sebab turunnya ayat. Untuk itu Azbab al-Nuzul yang
diriwayatkan dari hadis yang mursal tidak dapat diterima, kecuali apabila diperkuat oleh hadis
mursal yang lain yang perawinya belajar dari para sahabat, seperti Mujahid, Ikrimah, Said bin
Zubair.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Asbabunnuzul?
2. Apa Saja Tipologi Asbabunnuzul Secara Mikro Dan Makro?
3. Apa Kegunaan Pengetahuan Tentang Asbabunnuzul?

1
2

C. Tujuan
1. Mengetahui Dan Memahami Pengertian Asbabunnuzul
2. Mengetahui Tipologi Asbabunnuzul Secara Mikro Dan Makro
3. Memahami Kegunaan Pengetahuan Tentang Asbabunnuzul
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabunnuzul
Dalam bahasa Arab Asbabun nuzul merupakan kalimat idhafah yaitu gabungan dari 2
kalimat yang terdiri dari kalimat asbab dan an-nuzul. Kalimat asbab merupakan bentuk jama'
dari kalimat sababa yang mempunyai arti sebab-sebab, Sedangkan an-nuzul mempunyai arti
turun. Jadi, Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-
Qur'an. Ungkapan asbabun nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang
melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Sedangkan pengertian asbabun nuzul secara
terminologi menurut beberapa ulama' adalah sebagai berikut: 1
1. Az-zarqani dalam bukunya Manāhil al-‘Urfān fī ‘Ulūm Al-Qur’ān, mendefinisikan
pengertian asbabun nuzul adalah sesuatu yang menyebabkan satu ayat atau beberapa ayat
diturunkan untuk membicarakan sebab atau menjelaskan hukum sebab tersebut pada masa
terjadinya sebab itu.
2. Subhi shalih : asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa
ayat al-qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa, sebagai respon atasnya atau
penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”.2
3. Mana’ Al-Qathan : asbab an-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya
al-qur’an, berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa kejadian atau
pertanyaan yang diajukan kepada nabi”.
4. Muhammad Abdul Halim al- Zarqani, asbabun nuzul adalah suatu kejadian yang
menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan
petunjuk hukum berkenaan dengan turunnya suatu ayat.
Dari beberapa definisi dan pengertian asbab an-nuzul di atas dapat disimpulkan bahwa
asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatar belakangi apa-apa yang turun untuk
menjawab, menjelaskan, atau memberikan keterangan tentang persoalan atau peristiwa
tersebut. Jadi, dapat dipahami bahwa latar belakang turunnya ayat atau beberapa ayat Al-

1 Muhammad Yunan, “Nuzulul Qur’an Dan Asbabun Nuzul,” Al-Mutsla 2, no. 1 (2020): 43–65.

2 Ahmad Zaini, “ASBAB AN-NUZUL DAN URGENSINYA DALAM MEMAHAMI MAKNA AL-QUR’AN” 8, no. 1 (2014): 20.

3
4

Qur’ān disebabkan adanya suatu peristiwa tertentu dan pertanyaan yang diajukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
B. Tipologi Asbabunnuzul Secara Mikro Dan Makro
1. Mikro
Sababun nuzul mikro sebenarnya istilah dari sababun nuzul dalam pengertian pakar
ilmu Al-Quran tradisional. Seperti namanya, asbabub nuzul ini sempit cakupannya. Hanya
berkisar pada kronologi turunnya Al-Quran secara khusus.
Pedoman dasar para ulama dalam mengetahui Asbabun Nuzul (sebab-sebab
turunnya ayat) adalah melalui:”Riwayat shahih yang berasal dari Rasulullah dan sahabat”.
Itu disebabkan pemberitahuan seorang sahabat mengenai sesuatu yang bila jelas maka ia
mempunyai hukum Marfu (yang disandarkan kepada Rasullulah). al-Wahidi mengatakan:
”tidak halal berpendapat mengenai asbabun-nuzul kitab kecuali dengan berdasarkan pada
riwayat atau mendengar langsung dari orang-orang yang menyaksikan turunnya,
mengetahui sebab-sebabnya, dan membahas ten tang pengertiannya”.1 Metode inilah yang
ditempuh oleh ulama Salaf, mereka amat berhati-hati untuk mengatakan sesuatu mengenai
Asbabun-Nuzul tanpa pengetahuan yang jelas. Oleh kerana itu, yang dapat dijadikan
pegangan dalam asbabun nuzul adalah riwayat, ucapan-ucapan sahabat yang bentuknya
seperti musnad yang secara pasti menunjukkan Asbabun-Nuzul.
“Bila ucapan-ucapan seorang Tabi’in secara jelas menunjukkan asbabun-nuzul,
maka ucapan itu diterima”. Dengan kata lain apabila musaffir tersebut memiliki otoritas
dalam kedudukannya sebagai mufasir maka Dia benar meskipun riwayatnya berbeda
dengan orang lain, (kaidah mikro tentang teori kebenaran “otoritas”).
Para ulama membuat kriteria kriteria untuk menyikapi Asbabun Nuzul melalui
riwayat, antara lain: Pertama, apabila ada dua riwayat yang berbeda, dan salah satunya lebih
shahih dan lainnya tidak, maka yang dipegang adalah riwayat yang lebih shahih. Kedua,
apabila sanad dari riwayat tersebut sama keshahihannya maka salah satunya diutamakan
apabila peranya menyaksikan peristiwa atau karena ada peristiwa semacamnya. Ketiga,
apabila dua riwayat tersebut sulit ditarjihkan, maka pemecahannya adalah di asumsikan
ayat yang turun berulang-ulang sebagai sebab yang disebutkan.3

3 Nunung Susfita, “ASBABUN NUZUL AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF MIKRO DAN MAKRO” 13, no. 1 (2015): 12.
5

2. Makro
Sababun nuzul berkembang ke dalam bentuk makro terjadi sejak abad 8 H. diawali
dengan berbagai kritik dari para pakar Al-Quran dan tafsir. Ad-Dahlawi dalam Al-Fawzul
Kabir fi Ushulit Tafsir, menyatakan bahwa sababun nuzul yang ditampilkan
para mufassir kurang valid. Karena, menurutnya, kebanyakan data sejarah yang meraka
tampilkan sebagai sababun nuzul ialah kisah yang sebenarnya tidak relevan untuk
dijadikan sababun nuzul.
Di waktu yang sama, As-Shatibi menginisiasi sababun nuzul makro, yang ia artikan
dengan pemahaman akan konteks yang melatarbelakangi turunnya ayat. Konteks tersebut
mencakup pemberi wahyu (Allah), penerima beban syariat (manusia), dan materi atau
konten syariatnya. Imam Al-Qasimi pun menjelaskan dalam Mahasinut Ta’wil, esensi
sababun nuzul akan didapat bila juga memperhatikan kondisi dan situasi saat Al-
Quranturun.
Pemahaman sababun nuzul demikian diamini juga oleh pemikir muslim
kontemporer, Fazlur Rahman dalam Islam and Modernity. Ia menyatakan bahwa
konteks sababun nuzul meliputi micro situation, yang semakna dengan sababun nuzul
berbasis riwayat, dan macro situation, yang mencakup realitas sosio-historis pada waktu
ayat turun; kondisi sosial masyarakat, politik, psikologi Nabi, ekonomi, budaya dan lain-
lain.
Quraish Shihab juga sepakat untuk melakukan perluasan makna sababun nuzul.
Dalam Kaidah Tafsir-nya, ia menyatakan sababun nuzul tidak hanya dipahami berdasarkan
informasi konvensional dan redaksional sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab tafsir.
Namun, ruang sababun nuzul harus meliputi kondisi sosial, kultur serta budaya yang
berkembang di masyarakat pada saat turunnya suatu ayat. Dalam prosesnya, sababun
nuzul makro menciptakan paradigma baru dalam menciptakan sebuah konsep rekontruksi
sejarah.
Dengan jangkauan lebih luas, sababun nuzul sebagaimana yang Nashr Hamid Abu
Zaid sampaikan dalam Tekstualitas Al–Quran, dapat merepresentasikan respons Al-Quran
pada kondisi umum, tidak hanya menanggapi peristiwa atau persoalan yang partikular,
sebagaimana sababun nuzul versi Ulumul Quran tradisional.
6

C. Kegunaan Pengetahuan Tentang Asbabunnuzul


Kegunaan atau faidah mengetahui asbabunnuzul sangat banyak, mengingat asbabunnuzul
merupakan salah satu instrumen terpenting dalam menafsirkan Al-Qur’an. Adapun kegunaan
mengetahui asbabunnuzul antara lain :
1. Pengetahuan mengenai asbabunnuzul membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan
tujuan Allah Swt. yang secara khusus mensyariatkan Agama-Nya melalui Al-Qur’an.
Pengetahuan yang seperti ini akan memberikan manfaat baik bagi orang muslim maupun
non muslim. Orang muslim akan bertambah imannya dan mempunyai Hasrat yang tinggi
untuk menetapkan hukum Allah Swt. dan mengamalkan kitab-Nya, sedangkan bagi orang
non muslim hikmah-hikmah yang terkandung dalam Agama Allah Swt. akan
menggiringnya kepada iman.
2. Membantu memahami ayat-ayat dan menghindari kesulitan.
3. Menolak adanya dugaan hashr (pembatasan) dalam ayat yang menurut lahirnya
mengandung hashr (pembatas). Sebagai contoh turunnya ayat-ayat dhihar pada permulaan
surat Al-mujadalah, yaitu dalam kasus aus ibnu as-samit yang mendhiar istrinya, khaulah
binti hakam ibnu tha’labah. Hukum yang terkandung dalam ayat ini khusus keduanya dan
tidak berlaku bagi orang lain.4
4. Pengertahuan tentang asbabunnuzul dapat mengkhususkan hukum pada sebab. Menurut
ulama’ yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan
keumuman lafal.
5. Dengan mempelajari asbabunnuzul diketahui pula bahwa sebab turunnya ayat tidak pernah
keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang yang
mengkhususkannya. Hal ini didasarkan atas ijma’ yang menyatakan bahwa hukum asbab
tetap selamanya.
6. Dengan asbabunnuzul, ayat tertentu akan diturunkan kepada orang yang tepat sehingga
tidak terjadi kesamaran.
7. Mempermudah orang yang menghafal Al-Qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu
dalam ingatan pendengarnya.5

4 Pan Suaidi, “Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-Macam, Redaksi dan Urgensi” 1, no. 1 (t.t.): 13.

5 Dosen Pengampu dan Dahliati Simanjuntak, “PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN T.A 2020 / 202,” t.t., 17.


7

Dengan demikian kegunaan pengetahuan tentang asbabunnuzul yang telah dikemukakan


diatas mempunyai hubungan erat dengan kepentingan menafsirkan Al-Qur’an atau
mengistinbat hukum dari ayat-ayatnya harus mengetahui sebab-sebab turunnya.
BAB III
KESIMPULAN

Asbabun nuzul merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang melatar belakangi apa-apa
yang turun untuk menjawab, menjelaskan, atau memberikan keterangan tentang persoalan atau
peristiwa tersebut. Jadi, dapat dipahami bahwa latar belakang turunnya ayat atau beberapa ayat Al-
Qur’ān disebabkan adanya suatu peristiwa tertentu dan pertanyaan yang diajukan kepada Nabi
Muhammad SAW. Asbabun Nuzul sendiri tergolong 2 jenis yaitu mikro dan makro dimana
asbabun nuzul secara mikro ini dilatar belakangi oleh riwayat riwayat para ulama terdahulu,
sedangkan secara makro asbabun Nuzul lebih luas bukan hanya memandang dari riwayat para
ulama terdahulu melainkan juga kondisi sosial masyarakat, politik, psikologi Nabi, ekonomi,
budaya dan lain-lain.
Mempelajari asbabun nuzul sangat penting karena kita di kehidupan mengenai hukum
kehidupan ada di bahas di dalam Al Qur'an

8
DAFTAR PUSTAKA

Pengampu, Dosen, dan Dahliati Simanjuntak. “PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN T.A 2020 / 202,” t.t., 17.
Suaidi, Pan. “Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-Macam, Redaksi dan Urgensi” 1, no. 1 (t.t.): 13.

Susfita, Nunung. “ASBABUN NUZUL AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF MIKRO DAN


MAKRO” 13, no. 1 (2015): 12.
Yunan, Muhammad. “Nuzulul Qur’an Dan Asbabun Nuzul.” Al-Mutsla 2, no. 1 (2020): 43–65.

Zaini, Ahmad. “ASBAB AN-NUZUL DAN URGENSINYA DALAM MEMAHAMI MAKNA


AL-QUR’AN” 8, no. 1 (2014): 20.

Anda mungkin juga menyukai