Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU AL-QUR’AN TENTANG ASBABUN NUZUL AL-QUR’AN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Al-Qur’an

Dosen Pengampu: Besse Ruhaya M.Pd.I.

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Muhammad Fauzan Ramadhan 60200123035


2. Muh. Agung Kurniawan 60200123036
3. Atsila Ma’isah 60200123054
4. Nurfahira 60200123055

PRODI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
banyak kenikmatan, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asbabun Nuzul Al-Qur’an” dengan baik tanpa ada
halangan yang berarti.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat dari berbagai
sumber. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terima kasi kepada segenap
sumber yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Di luar itu, kami
sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami sebagai penyusun
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


menambah tatanan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata bagi bangsa
Indonesia.

Gowa, 10 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................3

A. Pengertian Asbabun Nuzul.............................................................................3


B. Fungsi Asbabun Nuzul memahami Al-Qur’an...............................................4
C. Klasifikasi Asbabun Nuzul Ayat dan Contoh nya...........................................7
D. Sebab Tentang Turunnya Satu Ayat................................................................9

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................11

KESIMPULAN........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran merupakan pedoman umat manusia diseluruh dunia juga sebagai


kitab penyempurna dari kitab kitab sebelumnya.pedoman utama umat islam dalam
melakukan kegiatan sehari hari,firman Allah yang sangat suci terdiri dari 30 juz
114 surat dan 6234 ayat.

Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk umat manusia untuk terus berada pada
jalan yang benar dan lurus mengajarkan manusia tentang kejadian
masalalu,masalah kehidupan,juga masa yang akan mendatang.Allah dengan
kasihsayang dan kelembutannya dengan hukum hukum yang harus dipenuhi
hambanya lewat perantara Al-quran untuk segala masalah dalam kehidupan.

Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini,
tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak
peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi diantara mereka peristiwa khusus yang
memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi mereka. Kemudian
mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal
itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk pertanyaan yang
muncul itu. Hal itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul sehingga kita dapat
mengetahui dan mengerti makna dari suatu ayat al-quran dan dapat meningkatkan
keimanan diri kita

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah pada makalah ini:

1. Apa Pengertian Asbabun Nuzul?


2. Apa fungsi Asbabun Nuzul dalam memahami Al- Qur’an?
3. Bagaimana klarifikasi Asbabun Nuzul ayat dan contohnya?
4. Apa aneka riwayat tentang sebab turunnya satu ayat?

1
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
pembahasan pada makalah ini:

1. Untuk mengetahui apa pengertian Asbabun Nuzul


2. Untuk mengetahui apa fungsi Asbabun Nuzul dalam memahami Al-
Qur’an
3. Untuk mengetahui bagaimana klarifikasi Asbabun Nuzul ayat dan
contohnya
4. Untuk mengetahui apa aneka riwayat tentang sebab turunnya satu ayat

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabun Nuzul

Ungkapan asbab an-nuzul merupakan bentukidhafah dari kata“asbab” dan


“nuzul”, Secara etimologi, asbab an-nuzul adalahsebab-sebab yang
melatarbelakangi terjadinya sesuatu.

Meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatudapat


disebut asbab an-nuzul, dalam pemakaiannya, ungkapan asbab an-nuzul khusus
dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya
Alquran, seperti halnya asbab alwurud secara khusus digunakan bagi sebab
terjadinya hadist. Banyak pengertiannya terminologi yang di rumuskan oleh para
ulama, di antaranya:

1. Menurut Az-zarqoni: Asbab an-nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang
terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat al-qur’an yang berfungsi sebagai
penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi”.

2. Ash-shabuni: asbab an-nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan


turunnya satu ayat atau beberapa ayat mulai yang berhubungan dengan peristiwa
dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi atau
kejadian yang berkaitan dengan urusan agama”.

3. Subhi shalih: asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat al-qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa, sebagai
respon atasnya atau penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”.

4. Mana’ Al-Qaththan: asbab an-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang


menyebabkan turunnya al-qur’an, berkenaan dengannya waktu peristiwa itu
terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada nabi”.

Kendatipun redaksi pendifinisian di atas sedikit berbeda, semuanya


menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang
melatarbelakangi turunnya ayat al-qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan,
dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut.

3
Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk
memberikan keterangan terhadap turunnya ayat Al-qur’an dan memberinya
konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini
hanya melingkupi peristiwa pada masa al-qur’an masih turun (ashr at-tanzil).
Bentuk-bentuk peristiwa yang melatarbelakangi turunnya al-qur’an itu sangat
beragam, diantaranya berupa konflik sosial, seperti ketegangan yang terjadi
diantara suku Aus dan suku khazraj ; kesalahan besar, seperti kasus seorang
sahabat yang mengimani shalat dalam keadaan mabuk; dan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada nabi, baik berkaitan dengan
sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang akan rerjadi.

Persoalan mengenai apakah seluruh ayat al-qur’an memiliki asbab annuzul


atau tidak, ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para ulama. Sebagian
ulama berpendapat bahwa tidak semua ayat al-qur’an memiliki asbab an-nuzul.
Oleh sebab itu, ada ayat al-qur’an yang diturunkan tanpa ada yang melatar
belakanginya (ibtida’), dan sebagian lainnuya diturunkan dengan di
latarbelakamgi oleh sesuatu peristiwa (ghair ibtida’). Pendapat tersebut hampir
menjadi kesepakatan para ulama. Akan tetapi sebagian berpendapat bahwa
kesejarahan arabia pra-qur’an pada masa turunnya al-qur’an merupakan latar
belakang makro al-qur’an, sedangkan riwayat-riwayat asbab an-nuzul merupakan
latarbelakang mikronya.pendapat ini berarti mengaggap bahwa semua ayat
Alquran memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.

B. Fungsi Asbabun Nuzul dalam memahami Al- Qur’an


Asbab an-nuzul mempunyai arti penting dalan menafsirkan al-qur’an.
Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami
riwayat asbab an-nuzul suatu ayat. Al-Wahidi (W.468H/1075M.)seorang ulama
klasik dalam bidang ini mengemukakan; “pengetahuan tentang tafsir dan ayatayat
tidak mungkin, jika tidak dilengkapi dengan pengetahuan tentang peristiwa dan
penjelasan dengan turunnya suatu ayat. Sementara ibnu daqiq al-id menyatakan
bahwa penjelasan asbab an-nuzul Merupakan salah satu jalan yang baik dalam
rangka memahami al-qur’an.

4
Pendapat senada di ungkapkan oieh ibnu taimiyah bahwa mengetahui asbab
annuzul akan menolomg seorang dalam upaya memahami ayat, karena
pengetahuan tentang sebab akan melahirkan pengetahuan tentang akibat.
Pemahaman asbab an-nuzul akan sangat membantu dalam memahami konteks
turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan ayat-ayat pada kasus dan
kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya kekeliruan akan semakin besar jika
mengabaikan riwayat asbab an-nuzul.
Muhammad chirzin dalam bukunya: al-qur’an dan ulum al-qur’an
menjelaskan, dengan ilmu asbab an-nuzul. Pertama, seorang dapat mengetahui
hikmah di balik syariat yang di turunkan melalui sebab tertentu.Kedua, seorang
dapat mengetahui pelaku atau orang yang terlibat dalam peristiwa yang
mendahului turunnya suatu ayat.Ketiga, seorang dapat dapat menentukan apakah
ayat mengandung pesan khusus atau umumdan dalam keadaan bagaimana ayat itu
mesti di terapkan. Keempat, seorang dapat menyimpulkan bahwa Allah selalu
memberi perhatian penuh pada rasulullah dan selalu bersama para hambaNya.
Study tentang asbab an-nuzul akan selalu menemukan relevansinya sepanjang
peradaban perjalanan manusia, mangingat asbab an-nuzul manjadi tolak ukur
dalam upaya kontekstualisasi teks-teks al-qur’an pada setiap ruang dan waktu
serta psiko-sosio-historis yang menyertai derap langkah kehidupan manusia.
Lebih lanjut sebagaimana dijelaskan oleh manna khalil al-qattan dalam
bukunya mabahith fi ulum al-qur’an diantara faedah ilmu asbab an-nuzul dalam
dunia pendidikan, para pendidik megalami banyak kesulitan dalam penggunaan
media pendidikan yang dapat membangkitkan perhatian anak didik supaya jiwa
mereka siap menerima pelajaran dengan penuh minat dan seluruh potensi
intelektualnya terdorong untuk mendengarkan dan mengikuti pelajaran.
Dalam kaitannya dengan kajian ilmu shari’ah dapat ditegaskan bahwa
pengetahuan tentang asbab an-nuzul berfungsi antara lain:
1. Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan
perhatian syara’ tehadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis
kelamin dan agama. Jika dianalisa secara cermat, proses penetapan hukum
berlangsung secara manusiawi, seperti pelanggaran minuman keras,misaalnya

5
ayat-ayat al-qur’an turun dalam empat kali tahapan yaitu: QS. An-nahl: 67, QS.
Al-baqarah: 219, QS. An-nisa’: 43 dan QS Al-Maidah: 90-91.
2. Mengetahui asbab an-nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap
beberapa ayat. Misalnya. Urwah ibnu zubair mengalami kesulitan dalam
memahami hukum fardu sa’i antara sofa dan marwa QS. Al-baqarah/2: 158
۞ ‫?ِاَّن الَّص َفا َو اۡل َم ۡر َو َة ِم ۡن َش َع ٓإِٮِر ِۚهّٰللا َفَم ۡن َح َّج اۡل َبۡي َت َاِو اۡع َتَم َر َفاَل ُجَناَح َع َلۡي ِه َاۡن َّيَّطَّوَف ِبِهَم ا? َو َم‬
‫َتَطَّوَع َخ ي?ًرا‬
Artinya: “sesungguhnya sofa dan marwa adalah sebagian dari shiarshiar.
Barang siapa yang beribadah haji ke baitullah ataupun umroh, maka tidak ada
dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya dan barang siapa yang
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, sesungguhnya Allah maha
mensyukuri kebaikan lagi maha mengetahui”.

Urwah bin zubair kesulitan memahami”tidak ada dosa” di dalam ayat ini lalu
ia menanyakan kepada aisyah perihal ayat tersebut, lalu aisyah menjelaskan
bahwa peniadaan dosa di situ bukan peniadaan hukum fardhu peniadaan di situ
dimaksudkan sebagai penolak keyakinan yang telah mengakar di hati muslimin
pada saat itu, bahwa melakukan sa’i antara sofa dan marwah termasuk perbuatan
jahiliyah.
Keyakinan ini didasarkan atas pandangan bahwa pada masa pra islam di bukit
safa terdapat sebuah patung yang di sebut”isaf” dan di bukit marwah ada patung
yang di sebut”na’ilah”. Jika melakukan sa’i di antara bukit itu orang jahiliyah
sebelumnya mengusap kedua patung tersebut. Ketika islam datang, patung-patung
tersebut itu di hancurkan, dan sebagian ummat islam enggan melakukan sa’i di
tempat itu, maka turunlah ayat ini; QS. Al-Baqarah:158.

3. Pengetahuan asbab an-nuzul dapat menghususkan (takhsis) hukum terbatas


pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah (khusus as-sabab) sebab
khusus. Sebagai contoh turunnya ayat-ayat dhihar pada permulaan surat
almujadalah, yaitu dalam kasus aus ibnu as-samit yang mendzihar istrinya,
khaulah binti hakam ibnu tha’labah. Hukum yang terkandung dalam ayat-ayat ini
khusus bagi keduanya dan tidak berlaku bagi orang lain.

6
4. Yang paling penting ialah asbab an-nuzul dapat membantu memahami
apakah suatu ayat berlaku umum atau berlaku khusus, selanjutnya dalam hal apa
ayat itu di terapkan. Maksud yang sesungguhnya suatu ayat dapat di pahami
melalui asbab an-nuzul.
5. Pengetahuan tentang asbab an-nuzul akan mempermudah orang yang
menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam
ingatan yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya. Sebab, pertalian
antara sebab dan musabab (akibat), hukum dan peristiwa, peristiwa dan pelaku,
masa dan tempatnya, semua ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
mantapnya dan terlukisnya dalam ingatan.

C. Klasifikasi Asbabun Nuzul ayat dan contohnya


Ayat al-Qur’an dilihat dari ada dan tidaknya sebab yang melatari turunnya, terbagi
menjadi dua:

1. Kelompok ayat yang turun tanpa sebab ayat-ayat al-Qur’an yang turun tanpa
dilatari dengan peristiwa atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi, Saw.
Lebih banyak (mayoritas) dibandingkan ayat yang turun karena sebab ayat
yang disebut ayat asbabi.
2. Kelompok ayat yang turun dengan sebab tertentu Ayat yang turun dengan
sebab (asbab an-Nuzul) lebih sedikit dibandingkan yang turun tanpa sebab
disebut dengan ayat ibtida’i.

Dalam kelompok ayat yang diturunkan dengan sebab tertentu(Asbabun


Nuzul)diklasifikasikan menjadi dua bentuk antara lain bentuk peristiwa atau
kejadian dan bentuk pertanyaan.

Bentuk peristiwa,Dalam bentuk peristiwa ini klasifikasi asbabun nuzul dibagi


menjadi 3 menurut musafir antara lain:

1. Perdebatan ,klasifikasi dari peristiwa yang pertama ini adalah


perdebatan(jadal),yaitu perdebatan antar sesama umat islam atau sesame umat
islam atau kafir.salah satu contohnya perdebatan yang terjadi antara sahabat

7
nabi dan orang yahudi yang membanggakan kiblat mereka.orang yahudi
mengatakan bahwa Baitul Maqdis lebih utama daripada ka’bah sehingga
turunlah ayat al-Quran QS Ali Imran 3:96
٩٦ ۚ ‫ِاَّن َاَّوَل َبۡي ٍت ُّو ِضَع ِللَّناِس َلـَّلِذ ۡى ِبَبَّك َة ُم ٰب َر ًك ا َّوُهًدى ِّلۡل ٰع َلِم ۡي َن‬
Artinya :Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia,
ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi seluruh alam

2. klarifikasi kedua ini adalah kasifikasi peristiwa yang merupakan perbuatan


salah yang dilakukan sahabat kemudian turun ayat guna meluruskan kesalahn
tersebut agar tidak terulang lagi seperti kejadian Abdurrahman bin Auf melakukan
kenduri ia mengundang para sahabat nabi dan menjamunya dengan khamr hingga
mabuk namun waktu maghrib tiba mereka solat dengan salah satu menjadi
imam,sehingga turunlah ayat ini QS An-nisa 43
‫ٰۤي ـَاُّيَها اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۡو ا اَل َتۡق َر ُبوا الَّص ٰل وَة َو َاۡن ـُتۡم ُس َك اٰر ى َح ّٰت ى َتۡع َلُم ۡو ا َم ا َتُقۡو ُلۡو َن َو اَل ُج ُنًبا ِااَّل َعاِبِر ۡى َس ِبۡي ٍل َح ّٰت ى‬
‫َتۡغ َتِس ُلۡو اؕ َوِاۡن ُك ۡن ُتۡم َّم ۡر ٰۤض ى َاۡو َع ٰل ى َس َفٍر َاۡو َج ٓاَء َاَح ٌد ِّم ۡن ُك ۡم ِّم َن اۡل َغٓإِٮِط َاۡو ٰل َم ۡس ُتُم الِّنَس ٓاَء َفَلۡم َتِج ُدۡو ا َم ٓاًء َفَتَيَّمُم ۡو ا‬
٤٣ ‫َصِع ۡي ًدا َطِّيًبا َفاۡم َس ُح ۡو ا ِبُو ُج ۡو ِهُك ۡم َو َاۡي ِد ۡي ُك ۡم ؕ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ُفًّو ا َغ ُفۡو ًرا‬
Artinya :43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan
pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junubterkecuali sekedar berlalu
saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian
kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi
Maha Pengampun.

Dalam hal ini asbabun nuzul ayat tersebut ditujukan kepada nabi
Muhammad SAW yang salat menghadap ke baitul maqdis selama 16 bulan
padahal baginda suka salat menghadap ka’bah,sehingga selepas solat beliau
mengadahkan muka meminta Allah mengadahkan muka kelangit untuk
menurunkan wahyu untuk menghadap kiblat.

8
Adapun Asbab Al-Nuzul dalam bentuk pertanyaan dapat juga dibagi menjadi tiga
macam, sebagai berikut:

1. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu, seperti


pertanyaan tentang Zulkarnain, maka turunlah ayat 82 surah Al-Kahfi
“Mereka akan bertanya kepadamu Muhammad tentang Zulkarnain,
Katakanlah :”Aku akan bacakan cerita tentangnya”
2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlansung pada
waktu itu, seperti ayat 85 dalam surah Al-Isra’
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, Katakanlah “Roh itu termasuk
urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan melainkan sedikit”
3. Pertanyaan yang berhubungan dengan masa yang akan datang, seperti ayat 42
dari surah An-Nazi’aat
“Mereka bertanya tentang bila terjadinya hari kiamat

D. Aneka Riwayat Sebab Turunnya ayat al-Quran


Secara umum periwayatan al-quran dibedakan menjadi dua yaitu periwayatn
secara tegas dan juga periwayatan kurang tegas .

 Periwayatan secara tegas,adalah periwayatan dengan tegas yang menunjukan


bahwa peristiwa yang diriwayatkan berkaitan erat dengan asbabun nuzul.
 Periwayatan secara kurang tegas yaitu periwayatan yang tidak menceritakan
jelas peristiwa yang diriwayatkan berkaitan erat dengan asbabun nuzul tetapi
hanya kemungkinan kemungkinan
Dengan banyak nya periwayat dari seseorang baik itu secara tegas ataupun kurang
tegas maka para musafir menyimpulkan periwayatan dengan cara cara sebagai
berikut:

1. Apabila bentuk redaksi tidak tegas, seperti : “ayat ini turun mengenai urusan
ini”, atau “aku mengira ayat ini turun mengenai urusan ini”, maka dalam hal
ini tidak ada kontradiksi diantara riwayat-riwayat itu, sebab maksud riwayat–
riwayat tersebut adalah penafsiran dan penjelasan bahwa hal itu termasuk
kedalam makna ayat yang disimpulkan darinya, bukan menyebutkan sebab

9
nuzul, kecuali bila ada qorinah atau indikasi pada salah satu riwayat bahwa
maksudnya adalah penjelasan sebab nuzul
2. Apabila salah satu bentuk redaksi riwayat itu tidak tegas, misalnya “ayat ini
turun mengenai urusan ini”, sedang riwayat yang lain menyebutkan sebab
nuzul dengan tegas yang berbeda dengan riwayat pertama, maka yang menjadi
pegangan adalah riwayat yang menyebutkan sebab nuzul secara tegas, dan
riwayat yang lain dipandang termasuk didalam hukum ayat.
3. Apabila riwayat itu banyak dan semuanya menegaskan sebab nuzul, sedang
salah satu riwayat diantaranya itu shahih, maka yang menjadi pegangan adalah
riwayat yang shahih.
4. Apabila riwayat-riwayat itu sama namun terdapat segi yang memperkuat salah
satunya, seperti kehadiran perawi dalam kisah tersebut, atau salah satu dari
riwayat-riwayat itu lebih shahih, maka riwayat yang lebih kuat itulah yang
didahulukan.
5. Apabila riwayat-riwayat riwayat tersebut sama kuat, mak riwayat-riwayat itu
dipadukan atau dikompromikan bila mungkin, hingga dinyatakan bahwa ayat
tersebut turun sesudah terjadi dua buah sebab atau lebih karena jarak waktui
diantara sebab-sebab itu berdekatan.
6. Bila riwayat-rawayat itu tidak bisa dikompromikan karena jarak waktu antara
sebab-sebab tersebut berjauhan, maka hal yang demikian, dipandan sebagai
banyak berulangnya nuzul

10
BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan
Asbabun nuzul Sanggat bermanfaat bagi umat manusia meningkatkan
ketakwaanna dan iman setelah megetahui bahwasannya asbabun nuzul adalah
latarbelakang suatu ayat alquran Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang
Asbabun Nuzul dipandang sangat penting untuk bisa memahami penafsiran Al-
Qur’an yang benar.

Karena itu para musafir berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya
kepada Nabi SAW tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada sahabat lain
yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian pula
para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka harus menafsirkan ayat-ayat
hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun Nuzul agar tidak salah dalam
mengambil kesimpulan serta terus berpegangan teguh kepada akidah yang benar
namun bisa digais bawahi tidak semua ayat al-Quran memiliki asbabun nuzul
dalam penurunannya.

B.Saran
Akhirnya makalah sejarah perkembangan manajemen dapat diselesaikan
penulis menyadari makalah ini jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu
penulis mengharapkan:

1.Dari pihak dosen dapat mengkritik dan memberi saran demi penyempurnaan
makalah

2.Dari berbagai kalangan supaya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat

11
DAFTAR PUSTAKA

http://satriodatuak.com/ilmu-asbabun-nuzul/

https://tafsirq.com/topik/al+baqarah+ayat+158

https://dailysocial.id/post/cara-memasukkan-ayat-al-quran-di-word

https://onesearch.id/Record/IOS2750.11.492/TOC#:~:text=Asbabun%20Nuzul
%20adalah%20salah%20satu,dalam%20menafsirkan%20ayat%2Dayat
%20ALLAH.

file:///C:/Users/x200ma/Downloads/107-200-1-SM%20(1).pdf

https://kalam.sindonews.com/ayat/158/2/al-baqarah-ayat-158

https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/view/1604/0

https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/asbabun-nuzul-dan-fungsinya-dalam-
penafsiran-al-qur-an-qBNj9

12

Anda mungkin juga menyukai