Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU-ILMU AL-QUR’AN
MEMBAHAS ASBABUL NUZUL

DISUSUN OLEH:
SYAHRUL FAUZAN DITO PRATAMA (23862302865)
RIDAN BAIATUR (23862302846)
SELVI DELLA ERDYKA NUGRAHA (23862302838)
NUR AFIYAH KHOIR (23862302719)
KARINA (23862302719)
SITI NASUHA (23862302864)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAIN SULTAN ABDURRAHMAN
KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr Wb. Pagi dan puji syukur kami panjatkan


kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan penuh kemudahan ini. Shlolawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw,
berserta keluarga, sahabat dan orang -orang yang mengikutinya hingga
hari kiamat. Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang “Ilmu-ilmu Al-Qur’an Khususnya di Asbabbul Nuzul” yang tim
penulis sajikan berdasarkan reverensi dari berbagi sumber. Penulisan
makalah ini dibuat untuk mengikuti mata kuliah “Ulumul Quran” di Stain
Sultan Abdurrahman.
Dengan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Hariyun
Sagita,N.Pd.I selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah
ini, juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta
motivasi kepada kami dalam memyelesaikan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa banyak kekurangan-kekurangan baik
pada Teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang
dimiliki tim penulis. Untuk kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, Semoga makalah ini bisa menambah
keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan
referensi bagi penyusun makalah.

Bintan,11 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Definisi Asbabun nuzul................................................................................3
B. Macam-Macam Asbabun Nuzul dan Contohnya..........................................4
C. Hikmah Asbabun Nuzul..............................................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................11
A. KESIMPULAN...........................................................................................11
B. SARAN.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alquran diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah
tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan
yang didasarkan pada keimanan kepada Allah SWT dan risalah-nya.juga
memberitahukan hal yang telah lalu,kejadian-kejadian yang sekarang serta
berita-berita yang akan datang.
Sebagian besar alquran pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum
ini,tetapi kehidupan para sahabat Bersama Rasulullah telah menyaksikan
banyak peristiwa sejarah,bahkan kadang terjadi diantara mereka peristiwa
khusus yang memerlukan penjelasan hukum allah atau masih kabur bagi
mereka.kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum
islam mengenai hal itu,maka alquran turun untuk peristiwa khusus tadi atau
untuk pertanyaan yang muncul itu.hal seperti itulah yang dinamakan
asbabunnuzul.
Asbabunnuzul merupakan suatu aspek ilmu yang harus diketahui,dikaji
dan diteliti oleh para mufassirin/orang-orang yang memahami alquran secara
mendalam.
Berdasarkan pemahaman para ahli tafsir mengenai pentingnya
mempelajari asbabunnuzul maka ilmu ini perlu dikembangkan untuk dipahami
oleh umat manusia.Bahkan sekarang asbabunnuzul telah dijadikan salah satu
kajian dalam ulumul quran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian asbabunnuzul baik menurut
Bahasa,istilah,serta para ulama.
2. Bagaimana macam-macam asbabunnuzul dan contoh dari
asbabunnuzul itu sendiri.
3. Bagaimana hikmah yang didapat dengan adanya asbabunnuzul.
C. Tujuan Pembahasan
Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam bagaimana
asbabunnuzul baik dari segi definisi,jenis-jenisnya,contoh-contohnya, dan
hikmah adanya asbabunnuzul apakah berdampak positif atau berdampak
negative terhadap proses penafsiran alquran.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Asbabun nuzul
Ungkapan “asbabun nuzul” merupakan bentuk idhofah dari kata “asbab”
dan “nuzul”.Secara Bahasa, “asbab”merupakan bentuk plural dari “sabab” yang
secara etimologis berarti sebab,alasan,illat (dasar
logis),perantaraan,wasilah,pendorong(motivasi),tali kehidupan
persahabatan,hubungan kekeluargaan,kerabat,asal,sumber dan jalan.
Dan yang dimaksud “nuzul” disini ialah penurunan alquran dari allah
swt.kepada nabi Muhammad saw.melalu perantaraan malaikat Jibril
AS.1Maka,bisa diambil kesimpulan bahwa asbabun nuzul menurut etimologi
ialah sebab-sebab penurunan alquran.
Asbabun nuzul secara istilah memliki banyak pengertian seperti yang
dikemukakan oleh beberapa ulama,diantaranya :
1. Menurut Az Zarqani :
“Asbabun nuzul” adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada
hubungannya dengan turunnya ayat alquran sebagai penjelas hukum pada saat
peristiwa itu terjadi.2
2. Menurut Ash Shabuni :
“Asbabun nuzul”adalah peristiwa/kejadian yang menyebabkan turunnya satu
atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian
tersebut baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi Muhammad
saw.atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.3
3. Menurut Subhi Shalih :
“asbabun nuzul”adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa
ayat alquran terkadang menyiratkan peristiwa itu,sebagai respon atasnya.atau
sebagai penjelas terhadap hukum-hukum di saat peristiwa itu terjadi. 4
4. Menurut Manna Qaththan:
“Asbabun nuzul” adalah peristiwa yang menyebabkan turunnya alquran
berkenaan dengan waktu peristiwa itu terjadi,baik berupa satu kejadian atau
berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi Muhammad SAW.5

1
Muhammad Amin Suma, ulumul quran, (Cat 1; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), Hal 204.
2
Rosihon Anwar, Ulumul qur’an. (Cet.v; Bandung : Pustaka Setia, 2013), Hal 60
3
Ibid
4
Rosihon Anwar, Op, Cit, Hal 60.
5
ibid

3
Dari beberapa pendapat tentang asbabun nuzul diatas,dapat diambil kesimpulan
bahwa asbabun nuzul menurut terminology ialah suatu kejadian atau peristiwa
yang melatarbelakangi turunnya sebuah ayat atau beberpaa ayat alquran.

B. Macam-Macam Asbabun Nuzul dan Contohnya


Berdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2
macam. Sebagai berikut:

1. Ta'addud Al-Ashbab Wa Al-Nazil Wahid

Ta'addud al-ashbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang hanya


melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam hal ini, turunnya wahyu
bertujuan untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab. Contohnya dalam
surat Al Ikhlas ayat 1-4:

٤ - ࣖ ‫ َو َلْم َيُك ْن َّلٗه ُكُفًو ا َاَح ٌد‬٣ - ‫ َلْم َيِلْد َو َلْم ُيْو َلْۙد‬٢ - ‫ ُهّٰللَا الَّص َم ُۚد‬١ - ‫ُقْل ُهَو ُهّٰللا َاَح ٌۚد‬

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta
segala sesuatu.(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang
setara dengan Dia."

Ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik


Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat tersebut juga
diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah setelah Rasulullah
SAW hijrah.

2. Ta'adud An-Nazil Wa Al-Asbab Wahid

Ta'adud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi


beberapa ayat. Contohnya terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 10,15, dan 16.
Allah SWT berfirman:

١٠ - ‫َفاْر َتِقْب َيْو َم َتْأِتى الَّس َم ۤا ُء ِبُدَخاٍن ُّم ِبْيٍن‬

Artinya: "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas," (QS.
Ad-Dukhan: 10).

١٥ - ‫ِاَّنا َك اِش ُفوا اْلَع َذ اِب َقِلْياًل ِاَّنُك ْم َع ۤا ِٕىُد ْو َۘن‬


Artinya: "Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu
akan kembali (ingkar)." (QS. Ad-Dukhan: 15).

١٦ - ‫َيْو َم َنْبِط ُش اْلَبْط َش َة اْلُك ْبٰر ۚى ِاَّنا ُم ْنَتِقُم ْو َن‬

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras.
Kami pasti memberi balasan." (QS. Ad-Dukhan: 16).

Asbabun nuzul ketiga ayat tersebut terjadi pada saat kaum Quraisy durhaka
kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berdoa agar mereka (kaum Quraisy)
mendapatkan kelaparan sebagaimana pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf
AS. Maka, Allah SWT menurunkan penderitaan kepada kaum Quraisy sehingga
turunlah QS. Ad-Dukhan ayat 10.

Kemudian, para kaum Quraisy menghadap Nabi SAW untuk meminta bantuan.
Lalu, Rasulullah SAW berdoa kepada Tuhan untuk diturunkan hujan. Allah
SWT lalu menurunkan hujan dan turunlah QS. Ad-Dukhan ayat 15.

Namun, setelah mereka mendapatkan nikmat dari Allah SWT, mereka kembali
sesat dan durhaka maka turunlah ayat ke-16. Dalam riwayat tersebut dijelaskan
bahwa siksaat yang dimaksud akan turun saat Perang Badar.

Imam As- Suyuthi dalam bukunya Asbabun Nuzul menjelaskan, ilmu asbabun
nuzul merupakan rangkaian peristiwa berdasarkan riwayat para sahabat dan
tabi'in serta penukilan Al Quran dan as-sunnah. Tidak ada ruang bagi akal di
dalamnya kecuali dengan melakukan tarjih antara berbagai dalil atau
menghimpun berbagai dalil yang kerap bertentangan.6

6
Manna al Qaththan, Studi ilmu-ilmu Alqur’an, (Cet XIV; Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa, 2011),Hal.122.
Contoh ayat yang berkaitan dengan asbabun nuzul :
1. Surah Al-Maidah Ayat 51
۞ ۗ ‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتَّتِخ ُذ وا اْلَيُهْو َد َو الَّنٰص ٰٓر ى َاْو ِلَيۤا َء ۘ َبْعُض ُهْم َاْو ِلَيۤا ُء َبْع ٍۗض َو َم ْن َّيَتَو َّلُهْم ِّم ْنُك ْم َفِاَّنٗه ِم ْنُهْم‬
٥١ ‫ِاَّن َهّٰللا اَل َيْهِد ى اْلَقْو َم الّٰظ ِلِم ْيَن‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang
Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia[-mu]. Sebagian mereka menjadi teman
setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim,” (QS. Al-Maidah [5]:
51)
2. Surah Ad-Duha Ayat 1-3
٣ ‫ َم ا َو َّد َعَك َر ُّبَك َو َم ا َقٰل ۗى‬٢ ‫ َو اَّلْيِل ِاَذ ا َس ٰج ۙى‬١ ‫َو الُّض ٰح ۙى‬
Artinya: “Demi waktu duha dan demi waktu malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu [Nabi Muhammad] tidak meninggalkan dan tidak [pula]
membencimu,” (QS. Ad-Duha [93]: 1-3).
3. Surah Al-An'am Ayat 152
‫َو اَل َتْقَر ُبو۟ا َم اَل ٱْلَيِتيِم ِإاَّل ِبٱَّلِتى ِهَى َأْح َس ُن َح َّتٰى َيْبُلَغ َأُش َّد ُهۥۖ َو َأْو ُفو۟ا ٱْلَكْيَل َو ٱْلِم يَز اَن ِبٱْلِقْس ِط ۖ اَل ُنَك ِّلُف َنْفًسا ِإاَّل‬
‫ُو ْس َعَهاۖ َو ِإَذ ا ُقْلُتْم َفٱْع ِد ُلو۟ا َو َلْو َك اَن َذ ا ُقْر َبٰى ۖ َو ِبَع ْهِد ٱِهَّلل َأْو ُفو۟ا ۚ َٰذ ِلُك ْم َو َّص ٰى ُك م ِبِهۦ َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُروَن‬
Artinya: "Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran
dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang
melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka
hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah
janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat,"
(QS. Al-An'am [6]: 152).
4. Surah Al-Insyirah ayat 1-8
‫) َفِاَّن‬5 ‫) َو َر َفْعَنا َلَك ِذ ْك َر َۗك‬4 ‫) اَّلِذ ْٓي َاْنَقَض َظْهَر َۙك‬3 2( ‫ َو َو َض ْعَنا َع ْنَك ِوْز َر َۙك‬1( ‫َاَلْم َنْش َر ْح َلَك َص ْد َر َۙك‬
1 ‫) َو ِاٰل ى َر ِّبَك َفاْر َغْب‬8 ‫) َفِاَذ ا َفَر ْغ َت َفاْنَص ْۙب‬7 ‫) ِاَّن َم َع اْلُعْس ِر ُيْسًر ۗا‬6 ‫َم َع اْلُعْس ِر ُيْسًر ۙا‬
Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami
telah menghilangkan darimu bebanmu, Yang memberatkan punggungmu? Dan
Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

6
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.

5. Surah Al-Lahab Ayat 1-5


٤ ‫ َّو اْمَر َاُتٗه ۗ َحَّم اَلَة اْلَح َطِۚب‬٣ ‫ َسَيْص ٰل ى َناًرا َذ اَت َلَهٍۙب‬٢ ‫ َم ٓا َاْغ ٰن ى َع ْنُه َم اُلٗه َو َم ا َك َس َۗب‬١ ‫َيَدٓا َاِبْي َلَهٍب َّو َتَّۗب‬
٥ ࣖ ‫ِفْي ِج ْيِد َها َح ْبٌل ِّم ْن َّمَسٍد‬
Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan
memasuki api yang bergejolak (neraka), (begitu pula) istrinya, pembawa kayu
bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal,” (QS. Al-
Lahab [111]: 1-5).
6. Surah al-mu’minun ayat 14
ۚ ‫ُثَّم َخ َلْقَنا ٱلُّنْط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا ٱْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا ٱْلُم ْض َغ َة ِع َٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر‬
‫َفَتَباَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬
Artinya: Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
7. Surah al kafirun ayat 1
‫اَل َأْع ُبُد َم ا َتْعُبُد وَن‬1 ‫ُقْل َيا َأُّيَها اْلَك اِفُروَن‬
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir!'" "aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah".
8. Surah at taubah ayat 105
‫َو ُق ِل اْع َم ُل وا َفَس َيَر ى ُهَّللا َع َم َلُك ْم َو َر ُس وُلُه َو اْلُم ْؤ ِم ُن وَن ۖ َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى َع اِلِم اْلَغْيِب َو الَّش َهاَد ِة َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُل وَن‬
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. At Taubah: 105)

7
9. Surah ali Imran ayat 100
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإن ُتِط يُعو۟ا َفِر يًقا ِّم َن ٱَّلِذ يَن ُأوُتو۟ا ٱْلِكَٰت َب َيُر ُّد وُك م َبْع َد ِإيَٰم ِنُك ْم َٰك ِفِر يَن‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-
orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang
kafir sesudah kamu beriman.
10. Surah Albaqarah ayat 89
‫َو َلَّم ا َج ٓاَء ُهْم ِكَٰت ٌب ِّم ْن ِع نِد ٱِهَّلل ُمَص ِّدٌق ِّلَم ا َم َع ُهْم َو َك اُنو۟ا ِم ن َقْبُل َيْسَتْفِتُحوَن َع َلى ٱَّلِذ يَن َكَفُرو۟ا َفَلَّم ا َج ٓاَء ُهم َّم ا‬
‫َع َر ُفو۟ا َكَفُرو۟ا ِبِهۦۚ َفَلْعَنُة ٱِهَّلل َع َلى ٱْلَٰك ِفِر يَن‬
Artinya: Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa
yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk
mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang
telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang
yang ingkar itu.

11. Surah Al Kahfi ayat 28


‫َو ٱْص ِبْر َنْفَس َك َم َع ٱَّلِذ يَن َيْدُع وَن َر َّبُهم ِبٱْلَغ َد ٰو ِة َو ٱْلَعِشِّى ُيِر يُد وَن َو ْج َهُهۥۖ َو اَل َتْعُد َع ْيَناَك َع ْنُهْم ُتِريُد ِز يَنَة‬
‫ٱْلَحَيٰو ِة ٱلُّد ْنَياۖ َو اَل ُتِط ْع َم ْن َأْغ َفْلَنا َقْلَب ۥُه َعن ِذ ْك ِر َنا َو ٱَّتَبَع َهَو ٰى ُه َو َك اَن َأْم ُر ۥُه ُفُر ًطا‬
Artinya: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya
di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
12. Surah An nisa ayat 59
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا َأِط يُعو۟ا ٱَهَّلل َو َأِط يُعو۟ا ٱلَّرُسوَل َو ُأ۟و ِلى ٱَأْلْم ِر ِم نُك ْم ۖ َفِإن َتَٰن َز ْعُتْم ِفى َش ْى ٍء َفُر ُّد وُه ِإَلى ٱِهَّلل َو ٱلَّرُسوِل ِإن ُك نُتْم‬
‫ُتْؤ ِم ُنوَن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَيْو ِم ٱْل َء اِخ ِر ۚ َٰذ ِلَك َخْيٌر َو َأْح َس ُن َتْأِوياًل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
13. Surah Ar-rahman ayat 33
‫َٰط‬
‫َٰي َم ْعَش َر ٱْلِج ِّن َو ٱِإْل نِس ِإِن ٱْس َتَطْع ُتْم َأن َتنُفُذ و۟ا ِم ْن َأْقَطاِر ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َفٱنُفُذ و۟ا ۚ اَل َتنُفُذ وَن ِإاَّل ِبُس ْل ٍن‬
Artinya: Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan
bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

8
14. Surah Al Maidah ayat 48

‫َو َأنَز ْلَنٓا ِإَلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِبٱْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن ٱْلِكَٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِهۖ َفٱْح ُك م َبْيَنُهم ِبَم ٓا َأنَز َل ٱُهَّللۖ َو اَل َتَّتِبْع َأْهَو ٓاَء ُهْم‬
ۖ ‫َع َّم ا َج ٓاَء َك ِم َن ٱْلَح ِّقۚ ِلُك ٍّل َجَع ْلَنا ِم نُك ْم ِش ْر َع ًة َو ِم ْنَهاًجاۚ َو َلْو َش ٓاَء ٱُهَّلل َلَجَع َلُك ْم ُأَّم ًة َٰو ِح َد ًة َو َٰل ِكن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفى َم ٓا َء اَتٰى ُك ْم‬
‫َفٱْسَتِبُقو۟ا ٱْلَخ ْيَٰر ِتۚ ِإَلى ٱِهَّلل َم ْر ِج ُع ُك ْم َجِم يًعا َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُفوَن‬
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
15. Surah Al Hujurat ayat 10
‫ِإَّن َم ا اْلُمْؤ ِم ُنوَن ِإْخ َو ٌة َف َأْص ِلُحوا َب ْي َن َأَخ َو ْي ُك ْم ۚ َو اَّتُقوا َهَّللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َح ُموَن‬
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

9
C. Hikmah Asbabun Nuzul
 Mengetahui hikmah diundangkannya suatu hokum dan perhatian syara’
terhadap kepentingan umum dalam menghadapi suatu peristiwa.
 Dapat membatasi hokum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, apabila
hukum itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan umum. Ini bagi mereka yang
berpedoman bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang khusus dan
bukannya lafaz umum.
 Apabila lafaz yang diturunkan berbentuk umum dan terdapat dalil atas
pengkhususannya, maka pengetahuan mengenai asbab al-nuzul membatasi
pengkhususan itu hanya terhadap yang selain bentuk sebab.
 Mengetahui asbab al-nuzul adalah cara terbaik untuk memahami makna Al-
Qur’an dan menyingkap makna yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak
dapat ditafsirkan tanpa mengetahui asbab al-nuzulnya.
 Sebab nuzul menerangkan kepada siapa ayat itu ditujukan sehingga tidak serta
merta dapat ditujukan kepada orang lain. Di samping kegunaan seperti yang
disebutkan, manfaat lain dari sebab nuzul ayat sangat besar bagi dunia
pendidikan. Misalnya, sebagai pengantar dalam memulai pelajaran, siswa pada
umumnya senang pada suatu cerita atau kisah suatu peristiwa. Dengan
demikian, pelajaran akan mudah ditangkap dan lebih berkesan. Dengan kisah
yang menarik, akan dapat menimbulkan minat di hati siswa, dan pada
gilirannya menimbulkan minat mempelajarinya.7

7
Manna Al Qaththan, op,cit, Hal .114

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Kedudukan asbabun nuzul dalam pemahaman alquran sangat membantu dalam
memahami alquran,apabila tidak niscaya banyak kekeliruannya.kebanyakan ulama
untuk menjadikan pedoman hukum lebih sepakat kepada “umum lafadh”daripada
“khusus sebab”,karena mempunyai tiga macam dalil,yaitu: pertama, lafadh syari saja
yang menjadikan hujjah dan dalil. Kedua,kaidah tersebut ditanggungkan kepada
makna selama tidak ada pemalingannya dari makna tersebut. Ketiga, para sahabat dan
mujtahid kebanyakan tanpa memerlukan qias atau mencari dalil apabila berhujjah
dengan lafadh yang umum dari sebab yang khusus.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa asbabun nuzul tidak bisa dipisahkan
dengan kajian alquran, terutama untuk mengambil kesimpulan dari ayat-ayat hukum.
Dan dapatlah kita ketahui bahwasanya alquran mengandung banyak nilai-nilai
kehidupan maka dari itu kita patut untuk mempelajarinya. Alquran sebagai mukjizat
yang dianugrahkan dan Alquran adalah salah satu kitab yang paling sempurna
diantara kitab-kitab yang lain. Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
melalui beberapa cara yang mana dalam penurunan alquran ini dilakukan secara
berangsur-angsur dan bertahap.

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah Ulumul Quran tentang asbabun nuzul ini,penulis
mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul Quran khususnya asbabun nuzul
dengan membaca buku atau jurnalnya karena disini penulis hanya mengambil garis besar dari
bahasan asbabun nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik maupun saran yang membangun dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik maupun saran yang membangun untuk
penulisan makalah selanjutnya sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk pembaca khususnya untuk penulis

11
DAFTAR PUSTAKA

Al Qathan, M. K. (2011). Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa.


Anwar, R. (2013). Ulumul Al-Qur'an. Bandung: Pustaka Setia.
Suwa, M. A. (2013). Ulumul Al-Qur'an. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai