Anda di halaman 1dari 10

ASBABUN NUZUL AL QUR’AN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an

Disusun Oleh :

Wirdan Fathurohman

Muh. Didik Ainul Yaqin

Dosen Pengampu :

Ustadz Mukhsin, S.Pd.I., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

STAI AL-FURQON MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita mampu menyusun makalah ini yang In syaa
Allah dapat memberikan manfaat.

Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Baginda kita Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang
benderang ini, tanpa beliau dan tanpa izin Allah mungkin kita tidak mungkin akan
mengetahui tentang banyak nya ilmu pengetahuan baik bersifat umum maupun religi

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ulumul Quran
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini dan tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada keluarga, serta rekan-rekan yang ikut mendukung dalam
penyusunan makalah ini.

Dengan disusunnya makalah ini kami menyadari penyusunan masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami harap rekan-rekan sekalian dapat memberikan kritikan serta
masukan agar kedepannya kami dapat menyusun makalah lebih baik.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabun Nuzul................................................................................................2
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul....................................................................3
D. Macam- Macam Asbabun Nuzul ......................................................................................3.4
C. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an .............................................4
E. Lafaz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul .............................................................4.5
F. Cara Mengetahui Asbaabun Nuzul ...................................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................................6
B. Saran ..................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak ayat Al Qur'an yang turun namun kita tidak memahami mengapa sebabnya
ayat tersebut diturunkan. Asbabun Nuzul ada kalanya berupa kisah tentang peristiwa yang
terjadi, atau berupa pertanyaan sahabat pada zaman Rasul yang disampaikan kepada
Rasulullah ‫ ﷺ‬untuk mengetahui hukum suatu masalah atau jawaban dari pertanyaan,
sehingga ayat Al Qur'an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau pertanyaan tersebut.
Diturunkannya ayat tersebut karena sesuai dengan kebutuhan diwaktu itu, namun tidaklah
semua turunnya ayat dalam Al Qur'an mempunyai sebabnya.

Al Qur'an diturunkan untuk memahami petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang
sesuai dengan ketetapan Allah juga Rasul-Nya. Sebagian besar Al Qur'an pada mulanya
diturunkan untuk menyaksikan banyak peristiwa sejarah. Namun ayat Al Qur'an bukan hanya
menceritakan banyaknya peristiwa sejarah, tetapi diantara ayat-ayat tersebut menjelaskan
secara khusus tentang penjelasan hukum Allah ‫ ﷻ‬juga jawaban tentang pertanyaan sahabat
Rasulullah ‫ﷺ‬.

B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Asbabun Nuzul?
b. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
c. Menjeaskan Macam- Macam Asbabun Nuzul Dalam Al-Qur’an?
d. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?
e. Menjelaskan Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul?
f. Menjelaskan Bagaimana Cara Mengetahui Asbabun Nuzul ?

C. Tujuan
1. Mampu Mengetahui Pengertian Asbabun Nuzul Al-Qur’an
2. Mampu Mengetahui Sejarah Asbabunnuzul Al-Qur'an.
3. Mampu Mengetahui Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an
4. Mampu Mengetahui Macam-Macam Asbabunuzul Dalam Al Qur’an
5. Mampu Mengetahui Lafadz Dan Ungkapan Asbabunuzul
6. Mampu Mengetahui Cara Mengetahui Asbabunuzul Sendiri

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabun Nuzul

Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”.
“asbab” Artinya sebab, “nuzul atau fi’il madinya “najala” artinya turun, Jadi kalo di ari
luaskam asbabunuzul artinya sebab turun.
Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya
sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya sesuatu bisa
disebut Asbabun Nuzul, namaun dalam pemakaiannya, ungkapan Asbabun Nuzul khusus
dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatar belakangi turunya al-qur’an,
seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya
hadist.[1]
Sedangkan secara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapat diartikan sebagai
sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad
SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan atau pertanyaan yang
membutuhkan jawaban.

Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya :

1. Menurut Mana’ al-Qhathan:


‫س َؤا ٍلكَحا َ ِدث َ ٍة ُوقُ ْو ِع ِه َو ْقت َ ِبشَأ ْ ِن ِه قُ ْرآنٌماَنُ ِز َل‬
ُ ‫ا َ ْو‬.
Artinya:
“Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunya Al-Qur’an
berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa satu kejadian atau berupa
pertanyaan yang diajukan kepada Nabi.”

2. Menurut Az-Zarqani :
“Asbabun Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada hubunganya dengan
turunya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.”

3. Menurut Ash-Shabuni :
Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunya satu atau
beberapa ayat mulia yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan
urusan agama.[3]

4. Menurut Shubhi Shalih :


“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat.
Al-qur’an (ayat-ayat)terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau
sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.”

2
B. Sejarah Asbabunuzul

Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul dipandang sangat


penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar. Karena itu mereka
berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya kepada Nabi SAW tentang sebab-
sebab turunya ayat atau kepada sahabat lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-
ayat Al-Qur’an. Dengan demikian pula para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka
harus menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun Nuzul
agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
Dalam perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen. Hal ini tak lepas dari
jerih payah perjuangan para ulama’ yang mengkhususkan diri dalam upaya membahas
segala ruang lingkup sebab nuzulnya Al-Qur’an. Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin
Madini, Al-wahidy dengan kitabnya Asbabun Nuzul, Al-Ja’bary yang meringkas kitab Al
wahidi, Syaikhul Islam Ibn Hajar yang mengarang sebuah kitab mengenai asbabun nuzul.
Dan As-Suyuthi mengarang kitab Lubabun Nuqul fi Asbab An-Nuzul, sebuah kitab yang
sangat memadai dan jelas serta belum ada yang mengarang.[6]

C. Macam-Macam Asbabunuzul

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun sebab an-nuzul dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid adalah beberapa sebab yang hanya
melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Ada kalanya wahyu turun untuk
menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas ayat
1-4 yang berbunyi:
“Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di
peranakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan dengan dia.”
Surat tersebut diturunkan untuk menanggapi orang-orang musyrik Mekkah
sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat itu juga diturunkan kepada
kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah usai Rasulullah hijrah.
2. Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid Asbabun nuzul Ta’adud an-nazil wa al-
asbab wahid merupakan satu sebab yang mendasari turunnya beberapa ayat.
Misalnya, Q. S. Ad-dukhan ayat 10, 15, dan 16, yang berbunyi:
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,” (QS. Ad-
Dukhan: 10)
“sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit
sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar),” (QS. Ad-Dukhan: 15)
“(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras.
Sesungguhnya kami memberi balasan,” (QS. Ad-Dukhan: 16)
Asbabun nuzul dari ayat-ayat tersebut terjadi ketika kaum Quraisy durhaka kepada
Rasulullah SAW. Beliau berdoa agar mereka merasakan kelaparan seperti yang
pernah terjadi pada zaman nabi Yusuf.
Akhirnya, kaum Quraisy menderita kekurangan hingga mereka makan tulang.
Kaum tersebut pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan.
Maka Rasulullah SAW berdoa agar diturunkan hujan.

3
Hujan turun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, namun kaum Quraisy
kembali sesat dan durhaka. Kemudian, turunlah riwayat yang menjelaskan bahwa
siksaan akan turun ketika Perang Badar.
D. Fungsi Asbabunuzul

Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk memahami


ayat Al-Qur’an, baik dalam mengistimbath hukum atau dalam beristidlal, atau sekedar
memahami maksud ayat. Tidak mungkin memahami kandungan makna suatu ayat tanpa
mengetahui sebab turunnya ayat tersebut.
Al Wahidi menjelaskan: “tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa mengetahui dan
penjelasan sebab turunnya.” Ibn Daqiqil ‘Id berpendapat, “Keternagan sebab nuzul adalah
cara yang kuat (tepat) untuk mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah mengatakan:
“Mengetahui sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui
sebab menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).”
Contohnya dalam QS. Al-Baqoroh ayat 158 yang artinya “Sesungguhnya Safa dan Marwa
adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau
berumrah,maka tidak ada dosa baginya untuk mengerjakan sa’i di antara keduanya. Dan
barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya
Allah Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha Mengetahui.”
Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib, sebab ketiadaan
dosa untuk mengerjakannya itu menunjukkan “kebolehan” dan bukannya “kewajiban.”
Sebagian ulama’ juga berpendapat demikian, karena berpegang pada arti tekstual ayat itu.
Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi sebab An-Nuzul dalam
memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam menangkap
pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu
ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada Rasulullah dalam
menjalankan misi risalahnya.
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau umum dan
dalam keadaan bagaimana ayat aitu harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.

E. Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabunuzul

Ada tiga ungkapan yang menunjukan asbabun nuzul suatu ayat. Dua diantaranya
dapat dipastikan sebagai asbabun nuzul. Dan satu lainnya tidak secara pasti menunjukkan
kepada asbabun nuzul, mungkin asbabun nuzul mungkin juga tidak. Ungkapan itu adalah
sebagai berikut :

a. ‫ ( سبب نزول هذه األية‬sebab turunnya ayat ini ialah....)


Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak diragukan lagi bahwa
peristiwa itu merupakan asbabun nuzul ayat yang disebut sebelumnya.

4
b. Tidak menggunakan kata ‫ سبب‬seperti diatas. Akan tetapi, menggunakan ungkapan ‫فنزلت‬
atau ‫فَأ َ ْنزَ َل هللا‬, yang dimulai dengan fa setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini tidak diragukan
lagi bahwa peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat bersangkutan.
c. Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata ‫ سبب‬dan juga tidak menggunakan‫ف‬
setelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan kata ‫ فِي‬sebelum menjelaskan peristiwa.
Hal ini tidak dapat dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi ada dua kemungkinan,
mungkin asbabun nuzul dan mungkin juga tidak.
Untuk menentukan peristiwa yang menjadi asbabun nuzul suatu ayat, ungkapan-ungkapan
diatas pelu menjadi pertimbangan dan perhatian seorang mufassir. Artinya, seorang
mufassir dalam mencari asbabun nuzul suatu ayat hendaklah merujuk kepada peristiwa
yang mengandung ungkapan yang terdapat pada poin satu dan dua.

F. Cara Mengetahui Asbabunuzul

Salah satu cara untuk mengetahui asbabun nuzul dengan mengetahui secara
periwayatannya dan mendengar dari generasi yang menyaksikan langsung turunnya Al
Qur’an yang mengetahui asbabun nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya.[5]

Pedoman dasar para ‘Ulama’ dalam mengetahui asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang
berasal dari Rasulullah Saw, atau dari sahabat. Maka sebab itu pemberitahuan dari
seorang sahabat mengenai hal seperti ini bila jelas, maka hal itu bukan sekedar pendapat
(ra’y), tetapi ia mempunyai hukum marfu’ (berdasarkan Rasulullah Saw).

Contoh :
Asbab nuzul yang berupa perselisihan adalah peristiwa perselisihan atau
permusuhan yang terjadi antara kelompok sekelompok orang dari Kabilah Aus dengan
beberapa orang dari Kabilah khazraj, yang dipicu oleh provokasi yang dilakukan orang
Yahudi, sehingga mereka semua mengucapkan kata-kata “perang! Perang!”. Kemudian
turunlah ayat yang berkaitan dengan peristiwa ini dalam ( QS. Ali Imran: 100) .
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang
diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi menjadi orang kafir
sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Asbab nuzul yang berupa teguran Allah kepada Nabi. Seperti dalam sebuah riwayat
yang menceritakan beberapa orang Quraisy yang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw.
Tentang roh, kisah Ashhab Al-kahfi (para penghuni gua) dan kisah Dzu Al-Qarnain. Lalu
Beliau menjawab: “Datanglah besok pagi kepadaku. Aku akan ceritakan.” Beliau tidak
mengucapkan ‘insya Allah’ (jika Allah manghendaki). Keesokan harinya, wahyu
terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi Muhammad Saw. Tidak
dapat menjawabnya. Setelah sekian lama menunggu penjelasan dari Allah Swt. Melalui
wahyu, turunya ayat: (QS. Al-Kahfi: 23-24 )
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘sesungguhnya aku akan
mengerjakan Ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “insya Allah”. Dan ingatlah
kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “mudah-mudahan Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” (QS. Al-
Kahfi: 23-24

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat
Al-Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut. Asbab al-Nuzul
merupakan bahan-bahan sejarah yang dipakai untuk menberikan keterangan-keterangan
terhadap lembaran-lembaran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-
perintah-Nya. Sudah tentu bahan-bahan sejarah ini hanya melingkupi peristiwa-peristiwa
pada masa Al-Quran masih turun (‘ashr at-tanzil )

B. Saran

Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul ini, penulis
mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami kajian Ulumul Qur’an, untuk
mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan Asbabun
Nuzul, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang,
karena penulisanya membahas garis besarnya saja tentang ulumul quran dan hanya
membahas inti pokok tentang asbabun nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga keritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-makalah
selanjutnya sangat diharapkan.

6
BAB III

PENUTUP

Al-Hasni, Muhammad bin Alawi A, 1999, Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Hasbi, ash-Shiddieqiy M, 1987, Ilmu-ilmu Al-Qu’an, Semarang: Pustaka Rizki Putra
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2015/06/makalah-asbabun-nuzul-al-quran.html
Anwar .Rosihon.2013.”Ulum Al- Qur’an”. Bandung:CV Pustaka Setia
Didin saefuddin Buchori,2005. “Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an: Bogor:
Granaada Pustaka
http://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-
asbabun_6.html
Setiyawan, Andik, 2010, Tafsir, Mojokerto: Mutiara Ilmu.
Syadali, Ahmad, 2000, Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Qathan, Khalil M, 2013, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa.

Anda mungkin juga menyukai