MAKALAH
Disusun Oleh :
Wirdan Fathurohman
Dosen Pengampu :
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita mampu menyusun makalah ini yang In syaa
Allah dapat memberikan manfaat.
Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Baginda kita Nabi
Muhammad ﷺyang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang
benderang ini, tanpa beliau dan tanpa izin Allah mungkin kita tidak mungkin akan
mengetahui tentang banyak nya ilmu pengetahuan baik bersifat umum maupun religi
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ulumul Quran
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini dan tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada keluarga, serta rekan-rekan yang ikut mendukung dalam
penyusunan makalah ini.
Dengan disusunnya makalah ini kami menyadari penyusunan masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami harap rekan-rekan sekalian dapat memberikan kritikan serta
masukan agar kedepannya kami dapat menyusun makalah lebih baik.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabun Nuzul................................................................................................2
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul....................................................................3
D. Macam- Macam Asbabun Nuzul ......................................................................................3.4
C. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an .............................................4
E. Lafaz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul .............................................................4.5
F. Cara Mengetahui Asbaabun Nuzul ...................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak ayat Al Qur'an yang turun namun kita tidak memahami mengapa sebabnya
ayat tersebut diturunkan. Asbabun Nuzul ada kalanya berupa kisah tentang peristiwa yang
terjadi, atau berupa pertanyaan sahabat pada zaman Rasul yang disampaikan kepada
Rasulullah ﷺuntuk mengetahui hukum suatu masalah atau jawaban dari pertanyaan,
sehingga ayat Al Qur'an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau pertanyaan tersebut.
Diturunkannya ayat tersebut karena sesuai dengan kebutuhan diwaktu itu, namun tidaklah
semua turunnya ayat dalam Al Qur'an mempunyai sebabnya.
Al Qur'an diturunkan untuk memahami petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang
sesuai dengan ketetapan Allah juga Rasul-Nya. Sebagian besar Al Qur'an pada mulanya
diturunkan untuk menyaksikan banyak peristiwa sejarah. Namun ayat Al Qur'an bukan hanya
menceritakan banyaknya peristiwa sejarah, tetapi diantara ayat-ayat tersebut menjelaskan
secara khusus tentang penjelasan hukum Allah ﷻjuga jawaban tentang pertanyaan sahabat
Rasulullah ﷺ.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Asbabun Nuzul?
b. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
c. Menjeaskan Macam- Macam Asbabun Nuzul Dalam Al-Qur’an?
d. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?
e. Menjelaskan Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul?
f. Menjelaskan Bagaimana Cara Mengetahui Asbabun Nuzul ?
C. Tujuan
1. Mampu Mengetahui Pengertian Asbabun Nuzul Al-Qur’an
2. Mampu Mengetahui Sejarah Asbabunnuzul Al-Qur'an.
3. Mampu Mengetahui Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an
4. Mampu Mengetahui Macam-Macam Asbabunuzul Dalam Al Qur’an
5. Mampu Mengetahui Lafadz Dan Ungkapan Asbabunuzul
6. Mampu Mengetahui Cara Mengetahui Asbabunuzul Sendiri
1
BAB II
PEMBAHASAN
Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”.
“asbab” Artinya sebab, “nuzul atau fi’il madinya “najala” artinya turun, Jadi kalo di ari
luaskam asbabunuzul artinya sebab turun.
Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya
sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya sesuatu bisa
disebut Asbabun Nuzul, namaun dalam pemakaiannya, ungkapan Asbabun Nuzul khusus
dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatar belakangi turunya al-qur’an,
seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya
hadist.[1]
Sedangkan secara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapat diartikan sebagai
sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad
SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan atau pertanyaan yang
membutuhkan jawaban.
2. Menurut Az-Zarqani :
“Asbabun Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada hubunganya dengan
turunya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.”
3. Menurut Ash-Shabuni :
Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunya satu atau
beberapa ayat mulia yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan
urusan agama.[3]
2
B. Sejarah Asbabunuzul
C. Macam-Macam Asbabunuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun sebab an-nuzul dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid adalah beberapa sebab yang hanya
melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Ada kalanya wahyu turun untuk
menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas ayat
1-4 yang berbunyi:
“Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di
peranakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan dengan dia.”
Surat tersebut diturunkan untuk menanggapi orang-orang musyrik Mekkah
sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat itu juga diturunkan kepada
kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah usai Rasulullah hijrah.
2. Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid Asbabun nuzul Ta’adud an-nazil wa al-
asbab wahid merupakan satu sebab yang mendasari turunnya beberapa ayat.
Misalnya, Q. S. Ad-dukhan ayat 10, 15, dan 16, yang berbunyi:
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,” (QS. Ad-
Dukhan: 10)
“sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit
sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar),” (QS. Ad-Dukhan: 15)
“(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras.
Sesungguhnya kami memberi balasan,” (QS. Ad-Dukhan: 16)
Asbabun nuzul dari ayat-ayat tersebut terjadi ketika kaum Quraisy durhaka kepada
Rasulullah SAW. Beliau berdoa agar mereka merasakan kelaparan seperti yang
pernah terjadi pada zaman nabi Yusuf.
Akhirnya, kaum Quraisy menderita kekurangan hingga mereka makan tulang.
Kaum tersebut pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan.
Maka Rasulullah SAW berdoa agar diturunkan hujan.
3
Hujan turun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, namun kaum Quraisy
kembali sesat dan durhaka. Kemudian, turunlah riwayat yang menjelaskan bahwa
siksaan akan turun ketika Perang Badar.
D. Fungsi Asbabunuzul
Ada tiga ungkapan yang menunjukan asbabun nuzul suatu ayat. Dua diantaranya
dapat dipastikan sebagai asbabun nuzul. Dan satu lainnya tidak secara pasti menunjukkan
kepada asbabun nuzul, mungkin asbabun nuzul mungkin juga tidak. Ungkapan itu adalah
sebagai berikut :
4
b. Tidak menggunakan kata سببseperti diatas. Akan tetapi, menggunakan ungkapan فنزلت
atau فَأ َ ْنزَ َل هللا, yang dimulai dengan fa setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini tidak diragukan
lagi bahwa peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat bersangkutan.
c. Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata سببdan juga tidak menggunakanف
setelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan kata فِيsebelum menjelaskan peristiwa.
Hal ini tidak dapat dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi ada dua kemungkinan,
mungkin asbabun nuzul dan mungkin juga tidak.
Untuk menentukan peristiwa yang menjadi asbabun nuzul suatu ayat, ungkapan-ungkapan
diatas pelu menjadi pertimbangan dan perhatian seorang mufassir. Artinya, seorang
mufassir dalam mencari asbabun nuzul suatu ayat hendaklah merujuk kepada peristiwa
yang mengandung ungkapan yang terdapat pada poin satu dan dua.
Salah satu cara untuk mengetahui asbabun nuzul dengan mengetahui secara
periwayatannya dan mendengar dari generasi yang menyaksikan langsung turunnya Al
Qur’an yang mengetahui asbabun nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya.[5]
Pedoman dasar para ‘Ulama’ dalam mengetahui asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang
berasal dari Rasulullah Saw, atau dari sahabat. Maka sebab itu pemberitahuan dari
seorang sahabat mengenai hal seperti ini bila jelas, maka hal itu bukan sekedar pendapat
(ra’y), tetapi ia mempunyai hukum marfu’ (berdasarkan Rasulullah Saw).
Contoh :
Asbab nuzul yang berupa perselisihan adalah peristiwa perselisihan atau
permusuhan yang terjadi antara kelompok sekelompok orang dari Kabilah Aus dengan
beberapa orang dari Kabilah khazraj, yang dipicu oleh provokasi yang dilakukan orang
Yahudi, sehingga mereka semua mengucapkan kata-kata “perang! Perang!”. Kemudian
turunlah ayat yang berkaitan dengan peristiwa ini dalam ( QS. Ali Imran: 100) .
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang
diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi menjadi orang kafir
sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Asbab nuzul yang berupa teguran Allah kepada Nabi. Seperti dalam sebuah riwayat
yang menceritakan beberapa orang Quraisy yang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw.
Tentang roh, kisah Ashhab Al-kahfi (para penghuni gua) dan kisah Dzu Al-Qarnain. Lalu
Beliau menjawab: “Datanglah besok pagi kepadaku. Aku akan ceritakan.” Beliau tidak
mengucapkan ‘insya Allah’ (jika Allah manghendaki). Keesokan harinya, wahyu
terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi Muhammad Saw. Tidak
dapat menjawabnya. Setelah sekian lama menunggu penjelasan dari Allah Swt. Melalui
wahyu, turunya ayat: (QS. Al-Kahfi: 23-24 )
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘sesungguhnya aku akan
mengerjakan Ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “insya Allah”. Dan ingatlah
kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “mudah-mudahan Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” (QS. Al-
Kahfi: 23-24
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat
Al-Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut. Asbab al-Nuzul
merupakan bahan-bahan sejarah yang dipakai untuk menberikan keterangan-keterangan
terhadap lembaran-lembaran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-
perintah-Nya. Sudah tentu bahan-bahan sejarah ini hanya melingkupi peristiwa-peristiwa
pada masa Al-Quran masih turun (‘ashr at-tanzil )
B. Saran
Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul ini, penulis
mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami kajian Ulumul Qur’an, untuk
mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan Asbabun
Nuzul, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang,
karena penulisanya membahas garis besarnya saja tentang ulumul quran dan hanya
membahas inti pokok tentang asbabun nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga keritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-makalah
selanjutnya sangat diharapkan.
6
BAB III
PENUTUP
Al-Hasni, Muhammad bin Alawi A, 1999, Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Hasbi, ash-Shiddieqiy M, 1987, Ilmu-ilmu Al-Qu’an, Semarang: Pustaka Rizki Putra
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2015/06/makalah-asbabun-nuzul-al-quran.html
Anwar .Rosihon.2013.”Ulum Al- Qur’an”. Bandung:CV Pustaka Setia
Didin saefuddin Buchori,2005. “Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an: Bogor:
Granaada Pustaka
http://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-
asbabun_6.html
Setiyawan, Andik, 2010, Tafsir, Mojokerto: Mutiara Ilmu.
Syadali, Ahmad, 2000, Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Qathan, Khalil M, 2013, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa.