MAKALAH
Oleh
Muhammad Azizur Rahman ( 19.01.01.004 )
Alhamdulillah segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan nikmat yang tidak terhitung jumlahnya, sehingga atas berkat dan karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini. Sholawat dan salam juga
tak terlupakan untuk selalu kami haturkan keharibaan Rosulullah Nabiyina Muhammad
SAW yang menjadi panutan dan uswah bagi umat islam sekalian, juga beserta kepada
keluarganya dan sahabatnya.
Alquran adalah wahyu (kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,
sebagai pedoman bagi kehidupan manusia (way of life) dalam segala aspek bidang. Alquran
mengandung beberapa aspek yang terkait dengan pandangan hidup yang dapat membawa
manusia ke jalan yang benar dan menuju kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
Pada masa Rasulullah, banyak peristiwa terjadi yang belum diketahui hukumnya.
Beberapa sahabat juga sering bertanya kepada Rasulullah tentang sesuatu yang belum
mereka pahami, mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam
mengenai hal itu. Maka al-Qur’an turun untuk menjelaskan atau menunjukkan hukum atas
peristiwa atau pertanyaan yang muncul tersebut. Itulah yang kemudian disebut dengan
Asbabun Nuzul.
Pada kesempatan makalah kali ini akan dibahas mengenai ASBABUN NUZUL, sebagai
pemenuhan salah satu tugas mata kuliah Ulumul Qur’an.
Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan dalam kata pengantar ini. Semoga
makalah ini dapat memenuhi tugas pembahasan dan bermanfaat bagi kita semua.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Ringkasan Permasalahan...............................................................................................1
C. Batasan Masalah.............................................................................................................2
D. Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. SIMPULAN...................................................................................................................12
B. SARAN...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an sendiri dalam proses
penurunannya mengalami banyak proses yang mana dalam penurunannya itu berangsur-
angsur dan bermacam-macam nabi menerimanya.
Mengetahui latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, akan menimbulkan
perspektif dan menambah khazanah perbendaharaan pengetahuan baru. Dengan
mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami arti dan makna ayat-ayat itu dan akan
menghilangkan keraguan-keraguan dalam menafsirkannya.1
. Pada masa Rasulullah, banyak peristiwa terjadi yang belum diketahui hukumnya me
nurut islam. Beberapa sahabat juga sering bertanya kepada Rasulullah tentang sesuatu
yang belum mereka pahami. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk
mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka al-Qur’an turun untuk menjelaskan
atau menunjukkan hukum atas peristiwa atau pertanyaan yang muncul tersebut. Jawaban
dari al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat manusia. Itulah yang kemudian
disebut dengan Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turunya ayat-ayat al-Qur’an.
Untuk lebih mengetahui atau memahami maksud al-Qur’an secara utuh maka lebih
utama jika mengetahui tentang Asbabun Nuzul. Pengenmbangan studi keislaaman yang
berkaitan dengan al-Qur’an dapat ditempuh diantaranya dengan pendekatan riwayat
Pendekatan ini memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna substansial dalam al-
Qur’an yang terangkum dalam Asbabun Nuzul, yakni sesuatu yang disebabkan olehnya
diturunkan suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung peristiwa, atau menerangkan
hukumnya pada saat terjadinya peristiwa itu.2
B. Ringkasan Permasalahan
1. Apa pengertian dari Asbabun Nuzul ?
2. Apa saja macam-macam dan fugsi Asbabun Nuzul ?
1
Kutipan dari https://ririnmuktamirohfaiunisda.blogspot.com/2015/10/makalah-ulumul-quran-asbabun-nuzul.html
,diakses pada tanggal 17 Oktober 2020.
2
Kutipan dari https://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-asbabun_6.html
,diakses pada tanggal 17 Oktober 2020.
1
2
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada makalah ini adalah Mengetahui hal-hal Ulumul Qur’an
yang hanya berkaitan dengan pengetahuan Asbabun Nuzul.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pemakalah dan pembaca dapat
mengidentifikasi berbagai hal yang berkaitan dengan pengetahuan Asbabun Nuzul.
BAB II
PEMBAHASAN
َض ِّمنَةً لَهُ اَوْ ُم ِج ْيبَةً َع ْنهُ أَوْ ُمبِ ْينَةًلِ ِح َك ِم ِه زَ َمنَ ُو ُكوْ ِع ِه ُ َ ماَنُ ِزلَ ِةاألَيَةُ اَ ِوااْل َيا
َ ت بِ َسبَبِ ِه ُمت
Artinya: "Asbabun Nuzul itu apa yang menjadi turunnya satu atau beberapa ayat.
Al-qur'an (ayat-ayat) terkadang terkadang makna itu, jadi tanggung
jawab atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat
terjadi itu terjadi.”
3
Rosihon Anwar, Ulumul Al-Qur’an, Pustaka setia,Bandung:2000, hlm.60.
4
Kutipan dari http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html?m=1 ,diakses pada tanggal 17
Oktober 2020.
5
Rosihon Anwar, loc.Cit.
3
4
4. Mana’ al-Qhathan:
.اَوْ سُؤَالٍ َكحا َ ِدثَ ٍة ُوقُوْ ِع ِه َو ْقتَبِ َشأْنِ ِه قُرْ آنٌماَنُ ِز َل
Artinya: “Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunya
Al-Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa
satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi.”
5. Al-Wakidy
Asbabun Nuzul adalah peristiwa sebelum turunya ayat, walaupun “sebelumnya”
itu masanya jauh, seperti adanya peristiwa gajah dengan surat Al-Fiil.6
6
Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur'an, (Bogor: Granada Pustaka, 2005),
hlm.33.
7
Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag, Ulumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm.60-61.
5
Jika ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turun ayat dan
masing-masing meyebutkan suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang
disebutkan lawannya, maka kedua riwayat ini diteliti dan dianalisis. Dalam
hal tersebut Permasalahannya ada empat bentuk, yaitu:
a) Salah satu dari keduanya sahih dan lainnya tidak.
Diselsaikan dengan jalan memegang riwayat yang sahih dan
menolak yang tidak sahih.
8
Ramli Abdul Wahid, Ulumul Qur’an, (Jakarta: CV.Rajawali, 1992). hlm.30.
6
10
Kutipan dari: https://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-asbabun_6.html
,diakses pada tanggal 17 Oktober 2020.
11
Didin Saefudin Buchori, op. cit. hlm.34-35.
8
12
Manna' Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Uilmu Al-Qur'an, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 2001), hlm.113.
13
Drs. Abu Anwar, M.Ag. Ulumul qur'an, (Kota Baru: Amzah, 2009), materi 29. hlm.35.
9
tabi’in atau lainnya dengan catatan pengetahuan mereka diperoleh dari ulama-ulama yang
dapat dipercaya.
Ibnu Sirin mengatakan “saya pernah bertanya kepada Abidah tentang satu ayat Al-
Qur’an, beliau menjawab; Bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar
sebagaimana orang-orang yang mengetahui di mana Al-Qur’an turun”
Salah satu cara mengetahui Ababun Nuzul berupa riwayat yang shahih adalah apabila
perawi sendiri menyatakan lafazh sebab secara tegas, dalam hal ini merupakan nash yang
nyata.14
Pendapat Ulama Mayoritas menolak pendapat kedua dengan alasan bahwa lafal umum
ialah kalimat baru, dan hukum yang terkandung didalamnya bukan merupakan hubungan
kausal dengan peristiwa yang melatarbelakanginya. Bagi kelompok ulama ini kedudukan
Asbabun Nuzul ini tidak terlalu penting.
Sebaliknya, berbeda dengan pendapat Ulama Minoritas, menekankan pentingnya
riwayat Asbabun Nuzul dengan memberikan contoh tentang Al-Baqarah (2):115, yaitu:
“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat , maka kemanapun kamu menghadap disitulah
11
wajah Allah. Sesungguhnya Allah maha luas (Rahmat-Nya) lagi maha mengetahui”. Jika
hanya berpegang pada redaksi ayat, maka hukum yang dipahami dari ayat tersebut adalah
tidak wajib menghadap kiblat pada waktu sholat, baik dalam keadaan musyafir atau tidak.
Pemahaman secara ini jelas keliru karena bertentangan dengan dengan dalil lain dan
ijma’ para ulama akan tetapi memperhatikan Asbabun Nuzul ayat tersebut, maka
dipahami bahwa ayat itu bukan ditujuhkan kepada orang-orang yang berada pada kondisi
biasa atau bebas, tetapi pada orang-orang yang karena sebab tertentu tidak dapat
menentukan arah kiblat.
Kaidah kedua lebih kontestual, tetapi persoalannya ialah tidak semua ayat-ayat Al-
Qur’an mempunyai Asbabun Nuzul jumlahnya sangat terbatas. Sebagian diantaranya
tidak shahih, ditambah lagi satu ayat kadang-kadang mempunyai dua atau lebih riwayat
Asbabun Nuzul.16
16
https://ririnmuktamirohfaiunisda.blogspot.com/2015/10/makalah-ulumul-quran-asbabun-nuzul.html ,op.Cit.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “Asbab” dan “Nuzul”. Bentuk-
bentuk peristiwa yang melatar belakangi turunnya Al-qur’an itu sangat beragam.
Asbabun Nuzul bisa ditinjau dari berberapa aspek, diantaranya:
1) Ditinjau dari aspek bentuknya dibagi kepada dua bentuk.
a. Sebab-sebab turunya ayat dalam bentuk peristiwa, ada tiga macam, yaitu:
a)Peristiwa berupa pertengkaran; b)Peristiwa berupa kesalahan yang serius;
c)Peristiwa berupa cita-cita dan keinginan.
b. Sebab-sebab turunnya ayat dalam bentuk pertanyaan, yaitu: a).Pertanyaan yang
berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu; b).Petanyaan yang berhubungan
dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu: c).Pertanyaan yang
berhubungan dengan masa yang akan datang
2) Ditinjau dari segi jumlah sebab ayat yang turun.
a. Ta’adud al-asbab wa al nazil wahid
b. Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid
3) Ditinjau dari segi jumlah sebab ayat yang turun mengenai satu orang.
Keumuman lafal dan kekhususan sebab berarti bahwa jawaban lebih umum dari sebab,
dan sebab lebih khusus dari jawaban.
Ada beberapa pendapat yang bersifat khilafiyah, dikalangan para ulama tidak bersepakat
mengenai Asbabun Nuzul. Pendapat pertama, Ulama Mayoritas berpendapat yang
terpenting bagi mereka apa yang tertera didalam redaksi ayat. Pendapat ke-dua, Ulama
Minoritas memandang penting keberadaan riwayat-riwayat Asbabun Nuzul didalam
memahami ayat.
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul ini, penulis
mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul Qur’an. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu sangat kami
harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. 2015. Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia
Drs. Abu Anwar, M.Ag. 2009. Ulumul qur'an, materi 29. Kota Baru: Amzah
https://ririnmuktamirohfaiunisda.blogspot.com/2015/10/makalah-ulumul-quran-
asbabun-nuzul.html
https://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-
asbabun_6.html
http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html?m=1
https://dedetrinopran19.blogspot.com/2015/05/makalah-ulumul-quran-tentang-
asbabun.html
https://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-
asbabun_6.html
13