Tentang
ASBABUN NUZUL
Dosen Pengampu :
DISUSUN:
ELI NUR ALIFAH
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul: ”Asbab al-Nuzul”. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai
hari penghabisan.
Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi tugas dari mata kuliah Ulumul Quran dan semoga segala yang tertuang dalam
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka
membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk
memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT semata.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabun Nuzul .............................................................. 3
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul .................................. 5
C. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an ........... 5
D. Macam- Macam Asbabun Nuzul ..................................................... 7
E. Lafaz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul ........................... 9
F. Urgensi Dan Kegunaan Asbaabun Nuzul ....................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Qur’an secara utuh, jika hanya memahami dari bahasanya saja secara
tekstual tanpa memahami konteks Sosio-historisnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Asbabun Nuzul?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
3. Apa Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?
4. Sebutkan Macam- Macam Asbabun Nuzul?
5. Bagaimana Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul?
6. Bagaimana Urgensi Dan Kegunaan Asbaabun Nuzul ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat. Al-qur’an (ayat-ayat)terkadang menyiratkan
peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap
hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.”
10. Mana’ al-Qhathan:
ُ ماَنُ ِز َل قُ ْرآن ِبشَأْنِ ِه َو ْقتَ ُوقُ ْو ِع ِه كَحا َ ِدثَة ا َ ْو.
س َؤال
Artinya:
“Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan
turunya Al-Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi,
baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi.”
11. Al-Wakidy
Asbabun Nuzul adalah peristiwa sebelum turunya ayat, walaupun
“sebelumnya” itu masanya jauh, seperti adanya peristiwa gajah
dengan surat Al-Fiil.4
4
masa turunnya Al-Qur’an merupakan latar belakang makro Al-Qur’an;
sementara riwayat-riwayat Asbabun Nuzul merupakan latar belakang
mikronya. Pendapat ini berarti menganggap bahwa semua ayat Al-Qur’an
memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.
5
Al Wahidi menjelaskan: “tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat
tanpa mengetahui dan penjelasan sebab turunnya.” Ibn Daqiqil ‘Id
berpendapat, “Keternagan sebab nuzul adalah cara yang kuat (tepat) untuk
mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah mengatakan: “Mengetahui
sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui
sebab menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).”
Contohnya dalam QS. Al-Baqoroh ayat 158 yang artinya
“Sesungguhnya Safa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka
barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah,maka tidak ada dosa
baginya untuk mengerjakan sa’i di antara keduanya. Dan barang siapa
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya
Allah Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha Mengetahui.”
Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib,
sebab ketiadaan dosa untuk mengerjakannya itu menunjukkan “kebolehan”
dan bukannya “kewajiban.” Sebagian ulama’ juga berpendapat demikian,
karena berpegang pada arti tekstual ayat itu.
Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi
sebab An-Nuzul dalam memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan
umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an
turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT,
bukan buatan manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh
pada Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.
6
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam
Al-Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan
khusus atau umum dan dalam keadaan bagaimana ayat aitu
harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.
7
banyak dari sebagian yang usahakan, dan bagi para wanitapun ada bagian
dari apa yang mereka usahan pula.. (an-Nisa’ [4]:32) dan ayat :
sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim..” ketiga ayat tersebut
turun ketika satu sebab.
8
3. Beberapa ayat turun mengenai satu orang
Terkadang seorang sahabat mengalami peristiwa lebih datri satu kali,
dan al-qur’an pun turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu, banyak
ayat yang turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu, banyak ayat yang
turun mengenai nya sesuai dengan banyaknya peristiwa yang terjadi.
Misalnya apa yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang berbakti kepada
kedua orang tua. Dari sa’d bin Abi Waqqas yang mengatakan : “ada empat
ayat al-qur’an turun berkenaan denganku. Pertama, ketika ibuku bersumpah
bahwa ia tidak akan makan dan minum sebelum aku mwninggalkan
Muhammad, lalu Allah menurunkan : dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamumengikutio keduanya dan pergauilah
keduanya didunia dengan baik (luqman[31]:15).
Kedua ketika aku mengambil sebilah pedang dan mengaguminya,
maka aku berkata kepada Rasulullah : “Rasulullah, berikanlah kepadaku
pedang ini”. Maka turunlah : mereka bertanya kepadamu tenytang
pembagiuan harta rampasan perang (al-anfal [8]:1).
Ketiga, ketika aku sedang sakit Rasulullah datang mengunjungilku
kemudian aku bertanya kepadanya : “Rasulullah, aku ingin membagikan
hartaku, bolehkah aku mewasiatkan separuhnya?” rasulullah diam. maka
wasiat dengan sepertiga harta itu dibolehkan.
Keempat, ketika aku sedang minum minuman keras (khamr) bersama
kaum Ansor, seorang dari mereka memukul hidungku dengan tulang rahang
unta. Lalu aku datang kepada Rasulullah , maka Allah ‘Azza Wajalla
menurunkan larangan minum khamr.”
9
a. ( سبب نزول هذه األيةsebab turunnya ayat ini ialah....)
Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak
diragukan lagi bahwa peristiwa itu merupakan asbabun nuzul ayat
yang disebut sebelumnya.
b. Tidak menggunakan kata سببseperti diatas. Akan tetapi,
menggunakan ungkapan فنزلتatau فَأ َ ْنزَ َل هللا, yang dimulai dengan fa
setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini tidak diragukan lagi bahwa
peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat bersangkutan.
c. Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata سببdan juga tidak
menggunakan فsetelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan
kata فِي sebelum menjelaskan peristiwa. Hal ini tidak dapat
dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi ada dua kemungkinan,
mungkin asbabun nuzul dan mungkin juga tidak.
10
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.6
ع ِليْم ِ ب فَأ َ ْينَ َما ت َُولُّ ْوا فَث َ َّم َوجْ هُ هللاِ ِإنَّ هللاَ َوا
َ سع ُ ق و ا ْل َم ْغ ِر
ُ َو هللِ ا ْل َمش ِْر
Artinya:
“ Dan kepunyaan Allah lah Timur dan Barat; maka ke mana juga pun
kamu menghadap, disanapun ada wajah Allah; sesungguhnya Allah
adalah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
bahwa timur dan barat merupakan kepunyaan Allah. Dalam kasus
sholat, dengan melihat zahir ayat diatas sesorang boleh menghadap
kearah mana saja sesuai dengan kehendak hatinya. Ia seakan-akan
tidak menghadap kiblat ketika sholat. Akan tetapi ketika melihat asbab
an-nuzul-nya, tahapan bahwa interpretasi tersebut keliru. Sebab, ayat
diatas berkaitan dengan sesorang yang sedang berada dalam
perjalanan dan melakukan sholat diatas kendaraan, atau berkaitan
dengan orang yang berjihad dalam menentukan arah kiblat.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Quran, bagi
ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab
yang bersifat khusus (khusus As-sahab) dan bukan lafadz yang
bersifat umum (umum al-lafadz).
4. Apabila lafal yang diturunkan itu lafal yang umum dan terdapat dalil
atas pengkhususannya, maka pengetahuan mengenai asbabun nuzul
membatasi pengkhususan itu hanya terhadap yang selain sebab. Dan
bentuk sebab ini tidak dapat dikeluarkan (dari cakupan lafal yang
umum itu), karena masuknya bentuk sebab ke dalam lafal umum itu
11
bersifat qat’i (pasti). Maka ia tidak boleh dikeluarkan melalui ijtihad,
karena ijtihad itu bersifat zanni (dugaan). Pendapat ini dijadikan
pegangan oleh ulama umumnya.
5. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat tersebut turun.
6. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat Al-Quran, serta
untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkan.
Sebab, hubungan sebab-akibat (musabbab), hukum, peristiwa, dan
pelaku, masa dan tempat merupakan satu jalinan yang bias mengikat
hati.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi
turunnya ayat Al-Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, emjelaskan
dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian-kejadian
tersebut. Asbab al-Nuzul merupakan bahan-bahan sejarah yang dipakai
untuk menberikan keterangan-keterangan terhadap lembaran-lembaran dan
memberinya konteks dalam memahami perintah-perintah-Nya. Sudah tentu
bahan-bahan sejarah ini hanya melingkupi peristiwa-peristiwa pada masa
Al-Quran masih turun (‘ashr at-tanzil).
1. Macam-macam Asbabun An-Nuzul:
b. Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi-Redaksi(Cara dan Gaya
menyusun kata) yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbab An-
Nuzul
1. Sharih (visionable/jelas)
2. Muthamilah(impossible/kemungkinan)
c. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbab An-Nuzul
untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Satu Asbab An-
Nuzul
1) Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat (Ta’addud
al-Sabab wa Nazil al-Wahid)
2) Variasi ayat untuk satu sebab (Ta’addud al-Nazil wa As-
sabab al-wahid)
2. Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul
a. ( سبب نزول هذه األيةsebab turunnya ayat ini ialah....).
d. Menggunakan ungkapan فنزلتatau فَأ َ ْنزَ َل هللا,.
e. Menggunakan kata فِيsebelum menjelaskan peristiwa.
3. Urgensi dan kegunaan Asbaabun Nuzul
a. Membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Mengatasi keraguan ayat.
13
c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an
turun.
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat.
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul
ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul
Qur’an, untuk mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap
tentang pembahasan Asbabun Nuzul, pembaca dapat membaca dan
mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena penulisanya
membahas garis besarnya saja tentang ulumul quran dan hanya membahas
lebih dalam tentang asbabun nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna, sehingga keritik dan saran yang membangun untuk
penulisan makalah-makalah selanjutnya sangat diharapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15