Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

Tentang

ASBABUN NUZUL

Dosen Pengampu :

Dr. AGUS SHOLIKHIN,S.Si., M.Pd.I.

DISUSUN:
ELI NUR ALIFAH

NIM : 2019 11 0009

PRODI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )


AS-SHIDDIQIYAH
TAHUN AKADEMIK 2019
JL. Lintas Timur Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya
Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sum-Sel
30657
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul: ”Asbab al-Nuzul”. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai
hari penghabisan.

Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi tugas dari mata kuliah Ulumul Quran dan semoga segala yang tertuang dalam
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka
membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk
memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Lempuing Jaya, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabun Nuzul .............................................................. 3
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul .................................. 5
C. Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an ........... 5
D. Macam- Macam Asbabun Nuzul ..................................................... 7
E. Lafaz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul ........................... 9
F. Urgensi Dan Kegunaan Asbaabun Nuzul ....................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia


yang diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW.
Pengembagan studi keislaman yang berkaitan dengan al-Qur’an dapat
ditempuh di antaranya dengan pendekatan sosio-historis. Aplikasi
pendekatan tersebut memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna
substansial dalam al-Qur’an. Ayat-ayat al-Qur’an dapat dikategorikan
menjadi dua kelompok menurut sebab turunnya ayat. Pertama, ayat yang
turun dengan adanya sebab; kedua, ayat yang turun tanpa sebab atau
peristiwa yang melatarbelakanginya, seperti ayat-ayat yang menceritakan
umat terdahulu, berita-berita alam ghaib, gambaran alam barzakh,
persaksian alam kebagkitan, keadaan hari kiamat dan sebagainya
Pada masa Rasulullah, banyak peristiwa terjadi yang belum diketahui
hukumnya me nurut islam. Beberapa sahabat juga sering bertanya kepada
Rasulullah tentang sesuatu yang belum mereka pahami. Kemudian mereka
bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal
itu. Maka al-Qur’an turun untuk menjelaskan atau menunjukkan hukum atas
peristiwa atau pertanyaan yang muncul tersebut. Jawaban dari al-Qur’an
merupakan pedoman hidup bagi umat manusia. Itulah yang kemudian
disebut dengan Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turunya ayat-ayat al-
Qur’an. Untuk lebih mengetahui atau memahami maksud al-Qur’an secara
utuh maka lebih utama jika mengetahui tentang Asbabun Nuzul.
Pengenmbangan studi keislaaman yang berkaitan dengan al-Qur’an dapat
ditempuh diantaranya dengan pendekatan Sosio-historis.
Pendekatan ini memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna
substansial dalam al-Qur’an yang terangkum dalam Asbabun Nuzul, yakni
sesuatu yang disebabkan olehnya diturunkan suatu ayat atau beberapa ayat
yang mengandung peristiwa, atau menerangkan hukumnya pada saat
terjadinya peristiwa itu. Karena kita bisa salah menangkap pesan-pesan Al-

1
Qur’an secara utuh, jika hanya memahami dari bahasanya saja secara
tekstual tanpa memahami konteks Sosio-historisnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Asbabun Nuzul?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
3. Apa Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?
4. Sebutkan Macam- Macam Asbabun Nuzul?
5. Bagaimana Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul?
6. Bagaimana Urgensi Dan Kegunaan Asbaabun Nuzul ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASBABUN NUZUL


Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan
“nuzul”.
Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar
belakangi terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar
belakangi terjadinya sesuatu bisa disebut Asbabun Nuzul, namaun dalam
pemakaiannya, ungkapan Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk
menyatakan sebab-sebab yang melatar belakangi turunya al-qur’an, seperti
halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan bagi sebab-sebab
terjadinya hadist.1
Sedangkan secara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapat
diartikan sebagai sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-
Quran kepada Nabi Muhammad SAW karena ada suatu peristiwa yang
membutuhkan penjelasan atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban.2
Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama’,
diantaranya :
7. Menurut Az-Zarqani :
“Asbabun Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada
hubunganya dengan turunya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum
pada saat peristiwa itu terjadi.”
8. Ash-Shabuni :
Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
turunya satu atau beberapa ayat mulia yang diajukan kepada nabi atau
kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.3
9. Shubhi Shalih :

1Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka setia,Bandung:2000, hlm 60.


2http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html?m=1 Diakses Pada Tanggal 18 Oktober
2019

3 Rosihon Anwar,Op.Cit hlm 60.

3
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat. Al-qur’an (ayat-ayat)terkadang menyiratkan
peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap
hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.”
10. Mana’ al-Qhathan:
ُ ‫ماَنُ ِز َل قُ ْرآن ِبشَأْنِ ِه َو ْقتَ ُوقُ ْو ِع ِه كَحا َ ِدثَة ا َ ْو‬.
‫س َؤال‬
Artinya:
“Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan
turunya Al-Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi,
baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi.”
11. Al-Wakidy
Asbabun Nuzul adalah peristiwa sebelum turunya ayat, walaupun
“sebelumnya” itu masanya jauh, seperti adanya peristiwa gajah
dengan surat Al-Fiil.4

Bentuk-bentuk peristiwa yang melatar belakangi turunnya Al-qur’an


itu sangat beragam, di antaranya berupa:konflik sosial seperti ketegangan
yang terjadi amtara suku Aus dan suku Khazraj; kesalahan besar, seperti
kasus salah seorang sahabat yang mengimami sholat dalam keadaan mabuk:
dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada
Nabi, baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang
akan terjadi.
Persoalan apakah seluruh ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul
atau tidak, ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para uulama’.
Sebagian ulama’ berpendapat bahwa tidak semua ayat Al-Qur’an memiliki
Asbabun Nuzul. Sehingga, diturunkan tanpa ada yang melatar belakanginya
(Ibtida’), dan adapula ayat Al-Qur’an itu diturunkan dengan
dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa (ghair ibtida’).
Pendapat tersebut hampir merupakan konsensus para ulama. Akan
tetapi, ada yang menguatkan bahwa kesejarahan Arabia pra-Qur’an pada
4Didin saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an, Granaada Pustaka, Bogor:2005, hlm.
33.

4
masa turunnya Al-Qur’an merupakan latar belakang makro Al-Qur’an;
sementara riwayat-riwayat Asbabun Nuzul merupakan latar belakang
mikronya. Pendapat ini berarti menganggap bahwa semua ayat Al-Qur’an
memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ASBABUN NUZUL


Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul dipandang
sangat penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar.
Karena itu mereka berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya
kepada Nabi SAW tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada sahabat
lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan
demikian pula para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka harus
menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun
Nuzul agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
Dalam perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen.
Hal ini tak lepas dari jerih payah perjuangan para ulama’ yang
mengkhususkan diri dalam upaya membahas segala ruang lingkup sebab
nuzulnya Al-Qur’an. Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin Madini, Al-
wahidy dengan kitabnya Asbabun Nuzul, Al-Ja’bary yang meringkas kitab
Al wahidi, Syaikhul Islam Ibn Hajar yang mengarang sebuah kitab
mengenai asbabun nuzul. Dan As-Suyuthi mengarang kitab Lubabun Nuqul
fi Asbab An-Nuzul, sebuah kitab yang sangat memadai dan jelas serta
belum ada yang mengarang.[6]

C. FUNGSI ILMU ASBABUN NUZUL DALAM MEMAHAMI AL-


QUR’AN
Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk
memahami ayat Al-Qur’an, baik dalam mengistimbath hukum atau dalam
beristidlal, atau sekedar memahami maksud ayat. Tidak mungkin
memahami kandungan makna suatu ayat tanpa mengetahui sebab turunnya
ayat tersebut.

5
Al Wahidi menjelaskan: “tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat
tanpa mengetahui dan penjelasan sebab turunnya.” Ibn Daqiqil ‘Id
berpendapat, “Keternagan sebab nuzul adalah cara yang kuat (tepat) untuk
mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah mengatakan: “Mengetahui
sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui
sebab menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).”
Contohnya dalam QS. Al-Baqoroh ayat 158 yang artinya
“Sesungguhnya Safa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka
barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah,maka tidak ada dosa
baginya untuk mengerjakan sa’i di antara keduanya. Dan barang siapa
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya
Allah Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha Mengetahui.”
Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib,
sebab ketiadaan dosa untuk mengerjakannya itu menunjukkan “kebolehan”
dan bukannya “kewajiban.” Sebagian ulama’ juga berpendapat demikian,
karena berpegang pada arti tekstual ayat itu.
Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi
sebab An-Nuzul dalam memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan
umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an
turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT,
bukan buatan manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh
pada Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.

6
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam
Al-Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan
khusus atau umum dan dalam keadaan bagaimana ayat aitu
harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.

D. MACAM- MACAM ASBABUN NUZUL


1. Banyaknya nuzul dengan satu sebab
Terkadang banyak ayat turun, sedangkan sebabnya hanya satu. Dalam
hal ini tidak ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak ayat
yang turun didalam berbagai surat berkenaan dengan satu peristiwa.
Contohnya ialah apa yang di riwayatkan oleh Said bin Mansur,
‘Abdurrazaq, Tirmidzi, Ibn jarir, Ibnul Munzir, Ibn Abi Hatim, tabrani, dan
Hakim yang mengatakan shahih, dari Ummu salamah, ia berkata :
“Rasullullah, aku tidak mendengar Allah menyebutkan kaum perempuan
sedikitpun mengenai hijrah. Maka Allah menurunkan : maka tuhan mereka
memperkenankan permohonanya (dengan firman) : “sesungguhny aku tidak
menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-
laki ataupun perempuan : (karena) sebagian kamu adalah turunan dari
sebagian yang lain... (Ali ‘Imran [3]:195).
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i, Ibn Jarir, Ibnul Munzir,
Tabarani, dan Ibn Mardawih dari Ummu Salamah yang mengatakan ; “Aku
telah bertanya : Rasulullah, mengapa kami tidak disebutkan dalam al-qur’an
seperti kaum laki-laki ? maka suatu harti aku dikejutkan oleh suara
Rasulullah diatasa mimbar. Ia membacakan : Sesungguhnya laki-laki dan
perempuan Muslim.. sampai akhir ayat 35 Surat al-Ahzab [33].”
Diriwayatkan pula oleh Hakim dari Ummu Salamah yang
mengatakan: “Kaum laki-laki berperang sedang kaum perempuan tidak.
Disamping itu kami hhanya memperoleh warisan setengah bagian? Maka
Allah menurunkan ayat : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang
dikaruniakan terhadap apa yang dikaruniakan sebagian dari kamu lebih

7
banyak dari sebagian yang usahakan, dan bagi para wanitapun ada bagian
dari apa yang mereka usahan pula.. (an-Nisa’ [4]:32) dan ayat :
sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim..” ketiga ayat tersebut
turun ketika satu sebab.

2. Penuruna ayat lebih dahulu dari pada sebab


Az-Zarkasyi dalam membahas fi ulumil qur’an karya Manna’ Khalil
Al Qattan mengemukakan satu macam pembahasan yang berhubungan
dengan sebab nuzul yang dinamakan “penurunan ayat lebih dahulu daripada
hukum (maksud)nya.” Contoh yang diberikan dalam hal ini tidaklah
menunjukkan bahwa ayat itu turun mengenai hukum tertentu, kemudian
pengalamanya datang sesudahnya. Tetapi hal tersebut menunjukan bahwa
ayat itu diturunkan dengan lafadz mujmal (global), yang mengandung arti
lebih dari satu, kemudian penafsiranya dihubungkan dengan salah satu arti-
arti tersebut, sehingga ayat tadi mengacu pada hukum yang datang
kemudian. Misalnya firman Allah : Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman) [87]:14). Ayat tertsebutdijadikan dalil
untuk zakat fitrah. Diriwayatkan oleh baihaqi dengan disanadkan kepada
Ibn Umar, bahwa ayat itu turun berkenaan dengan zakat Ramadhon ( Zakat
Fitrah), kemudian dengan isnad yang marfu’ Baihaqi meriwayatkan pula
keterangan yang sama. Sebagian dari mereka barkata : aku tidak mengerti
maksud pentakwilan yang seperti ini, sebab surah itu Makki, sedang di
Makkah belum ada Idul fitri dan zakat.”
Didalam ayat tersebut, Bagawi menjawab bahwa nuzul itu boleh saja
mendahului hukumnya, seperti firman Allah : aku benar-benar bersumpah
dengan kota ini, dan kaum (Muhammad) bertempat di kota ini (al-Balad
[90]:1-2). Surah ini Makki, dan bertempatnya di Makkah, sehingga
Rasulullah berkata : “Aku mnenempati pada siang hari).”

8
3. Beberapa ayat turun mengenai satu orang
Terkadang seorang sahabat mengalami peristiwa lebih datri satu kali,
dan al-qur’an pun turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu, banyak
ayat yang turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu, banyak ayat yang
turun mengenai nya sesuai dengan banyaknya peristiwa yang terjadi.
Misalnya apa yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang berbakti kepada
kedua orang tua. Dari sa’d bin Abi Waqqas yang mengatakan : “ada empat
ayat al-qur’an turun berkenaan denganku. Pertama, ketika ibuku bersumpah
bahwa ia tidak akan makan dan minum sebelum aku mwninggalkan
Muhammad, lalu Allah menurunkan : dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamumengikutio keduanya dan pergauilah
keduanya didunia dengan baik (luqman[31]:15).
Kedua ketika aku mengambil sebilah pedang dan mengaguminya,
maka aku berkata kepada Rasulullah : “Rasulullah, berikanlah kepadaku
pedang ini”. Maka turunlah : mereka bertanya kepadamu tenytang
pembagiuan harta rampasan perang (al-anfal [8]:1).
Ketiga, ketika aku sedang sakit Rasulullah datang mengunjungilku
kemudian aku bertanya kepadanya : “Rasulullah, aku ingin membagikan
hartaku, bolehkah aku mewasiatkan separuhnya?” rasulullah diam. maka
wasiat dengan sepertiga harta itu dibolehkan.
Keempat, ketika aku sedang minum minuman keras (khamr) bersama
kaum Ansor, seorang dari mereka memukul hidungku dengan tulang rahang
unta. Lalu aku datang kepada Rasulullah , maka Allah ‘Azza Wajalla
menurunkan larangan minum khamr.”

E. LAFAZ DAN UNGKAPAN-UNGKAPAN ASBABUN NUZUL


Ada tiga ungkapan yang menunjukan asbabun nuzul suatu ayat. Dua
diantaranya dapat dipastikan sebagai asbabun nuzul. Dan satu lainnya
tidak secara pasti menunjukkan kepada asbabun nuzul, mungkin
asbabun nuzul mungkin juga tidak. Ungkapan itu adalah sebagai
berikut:

9
a. ‫ ( سبب نزول هذه األية‬sebab turunnya ayat ini ialah....)
Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak
diragukan lagi bahwa peristiwa itu merupakan asbabun nuzul ayat
yang disebut sebelumnya.
b. Tidak menggunakan kata ‫ سبب‬seperti diatas. Akan tetapi,
menggunakan ungkapan ‫ فنزلت‬atau ‫فَأ َ ْنزَ َل هللا‬, yang dimulai dengan fa
setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini tidak diragukan lagi bahwa
peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat bersangkutan.
c. Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata ‫ سبب‬dan juga tidak
menggunakan ‫ ف‬setelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan
kata ‫فِي‬ sebelum menjelaskan peristiwa. Hal ini tidak dapat
dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi ada dua kemungkinan,
mungkin asbabun nuzul dan mungkin juga tidak.

Untuk menentukan peristiwa yang menjadi asbabun nuzul suatu ayat,


ungkapan-ungkapan diatas pelu menjadi pertimbangan dan perhatian
seorang mufassir. Artinya, seorang mufassir dalam mencari asbabun nuzul
suatu ayat hendaklah merujuk kepada peristiwa yang mengandung
ungkapan yang terdapat pada poin satu dan dua. 5

F. URGENSI DAN KEGUNAAN ASBAABUN NUZUL


a. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, bagi
ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab
yang bersifat khusus(khusus al-sabab) dan bukan lafazh yang bersifat
umum(umum al-lafaz).
d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.

5 Kadar M.Yusuf, Studi Al-Qur’an (Jakarta:Amzah,2014),hlm.90-91

10
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.6

Dalam uraian yang lebih rinci, Az-Zarqani mengemukakan urgensi


Asbab an-Nuzul dalam memahami al-Quran , sebagai berikut:

1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian


dalam menangkap pesan ayat-ayat al-Quran. Diantaranya dalam surat
al-baqoroh ayat 115

‫ع ِليْم‬ ِ ‫ب فَأ َ ْينَ َما ت َُولُّ ْوا فَث َ َّم َوجْ هُ هللاِ ِإنَّ هللاَ َوا‬
َ ‫سع‬ ُ ‫ق و ا ْل َم ْغ ِر‬
ُ ‫َو هللِ ا ْل َمش ِْر‬
Artinya:
“ Dan kepunyaan Allah lah Timur dan Barat; maka ke mana juga pun
kamu menghadap, disanapun ada wajah Allah; sesungguhnya Allah
adalah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
bahwa timur dan barat merupakan kepunyaan Allah. Dalam kasus
sholat, dengan melihat zahir ayat diatas sesorang boleh menghadap
kearah mana saja sesuai dengan kehendak hatinya. Ia seakan-akan
tidak menghadap kiblat ketika sholat. Akan tetapi ketika melihat asbab
an-nuzul-nya, tahapan bahwa interpretasi tersebut keliru. Sebab, ayat
diatas berkaitan dengan sesorang yang sedang berada dalam
perjalanan dan melakukan sholat diatas kendaraan, atau berkaitan
dengan orang yang berjihad dalam menentukan arah kiblat.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Quran, bagi
ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab
yang bersifat khusus (khusus As-sahab) dan bukan lafadz yang
bersifat umum (umum al-lafadz).
4. Apabila lafal yang diturunkan itu lafal yang umum dan terdapat dalil
atas pengkhususannya, maka pengetahuan mengenai asbabun nuzul
membatasi pengkhususan itu hanya terhadap yang selain sebab. Dan
bentuk sebab ini tidak dapat dikeluarkan (dari cakupan lafal yang
umum itu), karena masuknya bentuk sebab ke dalam lafal umum itu

6 Rosihon Anwar, Ulum Al- Qur’an (Bandung:CV Pustaka Setia,2013),hlm.63-65

11
bersifat qat’i (pasti). Maka ia tidak boleh dikeluarkan melalui ijtihad,
karena ijtihad itu bersifat zanni (dugaan). Pendapat ini dijadikan
pegangan oleh ulama umumnya.
5. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat tersebut turun.
6. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat Al-Quran, serta
untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkan.
Sebab, hubungan sebab-akibat (musabbab), hukum, peristiwa, dan
pelaku, masa dan tempat merupakan satu jalinan yang bias mengikat
hati.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi
turunnya ayat Al-Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, emjelaskan
dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian-kejadian
tersebut. Asbab al-Nuzul merupakan bahan-bahan sejarah yang dipakai
untuk menberikan keterangan-keterangan terhadap lembaran-lembaran dan
memberinya konteks dalam memahami perintah-perintah-Nya. Sudah tentu
bahan-bahan sejarah ini hanya melingkupi peristiwa-peristiwa pada masa
Al-Quran masih turun (‘ashr at-tanzil).
1. Macam-macam Asbabun An-Nuzul:
b. Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi-Redaksi(Cara dan Gaya
menyusun kata) yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbab An-
Nuzul
1. Sharih (visionable/jelas)
2. Muthamilah(impossible/kemungkinan)
c. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbab An-Nuzul
untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Satu Asbab An-
Nuzul
1) Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat (Ta’addud
al-Sabab wa Nazil al-Wahid)
2) Variasi ayat untuk satu sebab (Ta’addud al-Nazil wa As-
sabab al-wahid)
2. Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul
a. ‫ ( سبب نزول هذه األية‬sebab turunnya ayat ini ialah....).
d. Menggunakan ungkapan ‫ فنزلت‬atau ‫فَأ َ ْنزَ َل هللا‬,.
e. Menggunakan kata ‫ فِي‬sebelum menjelaskan peristiwa.
3. Urgensi dan kegunaan Asbaabun Nuzul
a. Membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Mengatasi keraguan ayat.

13
c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an
turun.
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat.

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul
ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul
Qur’an, untuk mengetahui lebih jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap
tentang pembahasan Asbabun Nuzul, pembaca dapat membaca dan
mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena penulisanya
membahas garis besarnya saja tentang ulumul quran dan hanya membahas
lebih dalam tentang asbabun nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna, sehingga keritik dan saran yang membangun untuk
penulisan makalah-makalah selanjutnya sangat diharapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anwar .Rosihon.2013.”Ulum Al- Qur’an”. Bandung : CV Pustaka Setia


Didin saefuddin Buchori,2005. “Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an:
Bogor: Granaada Pustaka
M.Yusuf,Kadar. 2014.”Studi Al-Qur’an” . Jakarta: Amzah
http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html?m=1 Diakses
Pada Tanggal 16 Oktober 2019
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/eganurfadillah5648/5
bf5529dab12ae790d67fcf7/asbabun-nuzul Diakses Pada Tanggal 17
Oktober 2019
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2015/06/makalah-asbabun-nuzul-al-
quran.html?m=0 Diakses Pada Tanggal 18 Oktober 2019

15

Anda mungkin juga menyukai