Oleh :
Sri Lestari
Dosen Pengampu :
M. Ikhsan Nawawi, M.Pd.I
Studi Al-Qur‟an telah lama mengenal konsep Makiyyah dan Madaniyyah dimana
ayat-ayat diklasifikasikan kedalam dua kategori, yaitu periode Makkah dan
Madinah. Tulisan ini berfokus kepada pengertian, ciri-ciri, dan bagaimana
perbedaan dari ayat makiyyah dan madaniyyah itu sendiri. Ayat makiyyah dan
madaniyah bisa dibedakan melalui waktu turun, tempat turun dan sasaran ayat yang
terkandung itu ditujukan untuk siapa. Karena kondisi masyarakat di Mekkah dan
Madinah itu berbeda. Dalam pembuatan tulisan ini, penulis menyadari masih
banyak kesalahan, mohon maklum dan mohon maaf.Adapun kegunaan
mempelajari ilmu ini antara lain agar dapat membedakan ayat-ayat nasikh dan
mansukh, agar dapat mempelajari sejarah hukum islam dan tahapan-tahapanya
secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar mengetahui lingkungan,
situasi dan kondisi masyarakat pada waktu turunya ayat-ayat al-quran.
2
A. PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan firman (kalam) Allah SWT yang
diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril dengan
lafazd dan maknanya. al-Qur’an sebagai kitabullah menempati posisi
sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam. Selain itu al-
Qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Sebagai sumber ajaran Islam yang paling utama al-Qur’an
merupakan sumber dari segala ajaran yang dipergunakan untuk
operasionalisasi ajaran Islam dan pengembangannya sesuai dengan
kebutuhan dan tantangan yang dihadapi umat Islam. Setiap prilaku dan
tindakan umat Islam, baik secara individu atau kelompok harus dilakukan
berdasarkan al-Qur’an. Oleh karena itu, sumber ajaran Islam berfungsi
sebagai dasar pokok ajaran Islam. Sebagai dasar, maka sumber itu menjadi
landasan semua prilaku dan tindakan umat Islam, sekaligus sebagai
referensi tempat orientasi dan konsultasi.
Cara yang dilakukan para ulama dalam memahami hakikat makna dan
kandungan al-Qur’an, yakni dengan cara menafsiri ayat-ayat al-Qur’an
dengan meninjau dari berbagai segala aspek yang berhubungan dengan al-
Qur’an, seperti sejarah turunnya al-Qur’an, karakteristik al-Qur’an,
kandungan isi al-Qur’an dan kaedah-kaedah tafsir yang digunakan dalam
memahami makna al-Qur’an. Di antara kaedah-kaedah tafsir yang penting
diketahui dalam proses penafsiran al- Qur’an adalah masalah makkiyah-
madaniyah. Makkiyah-madaniyah merupakan istilah yang dipopulerkan para
ulama dalam membedakan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tempat turun
ayat al-Qur’an.
3
B. PEMBAHASAN
Sebelum membahas Al-Makky dan Al Madany perlu dibicarakan
tentang pengertian Al Makky dan Al Madany, Klarifikasi al Makky dan Al
Madany serta ciri-ciri Al Makky dan Almadany sehingga kita dapat
memebedakan antara Al-Makky dan Al-Madany maka Al-Makky dan Al-
Madanydapat dijelaskan sebagai berikut :
Makkiyah diambil dari nama kota Makkah, tempat Islam lahir dan
tumbuh. Kata makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota
tersebut. Dan sesuatu disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria
yang berasal dari Makkah atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula
dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah
SAW berhijrah dan membangun masyarakat Islam serta mengembangkan
Islam hingga ke segala penjuru dunia.
4
hijrah.
c. Ketiga, definisi berkonotasi objek wahyu, atau kepada siapa Khitabnya
ditujukan. Maka makkiyah adalah unit wahyu yang
dikhitabkan kepada penduduk Mekah, sedangkan madaniyah adalah
unit wahyu yang dikhitabkan kepada penduduk Madinah.
5
2. Perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyah
a. Dari segi tata bahasa :
1. Surat Makiyyah secara umum gaya bahasanya kuat dan keras
pembicaraannya, sebab kebanyakan yang di ajak bicara orang-
orang yang berpaling dari kebenaran dan sombong. Contoh
dalam surat Al-mudatsir dan Al-Qamar Dan adapun Madaniyyah
secara umum gaya bahasanya lembut dan pembicaraannya halus,
sebab yang di ajak bicara orang-orang yang menerima
kebenaran secara terbuka. Contoh dalam surar Al-Maidah
6
a. Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat Madaniyah
Mereka memberi contoh dengan firman dalam surat Al-Hujurat ayat
13.
Dan, surat Al-Hajj adalah Makkiyah. Tetapi, ada tiga ayat yang
Madaniyha, yaitu ayat 19-21.
7
d. Ayat yang diturunkan di Madinah tetapi hukumnya Makkiyah
Yang dimaksud para ulama disini adalah ayat-ayat yang terdapat pada
madaniyah tetapi mempunyai gaya bahasa dan cirri seperti Makkiyah.
Contohnya Firman Allah dalam surat Al-Anfal: ayat 32 yang
Madaniyah.
8
h. Ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah
Kebanyakan ayat turun pada siang hari dan yang diturunkan pada
malam hari, Abu Qosim Al-Hasan bin Muhammad bin Habib An-
Naisaburi telah menelitinya. Contoh diantaranya adalah bagian-
bagian akhir surat ali Imron dan yang lainnya.
Para ulama member contoh ayat yang turun dimusim panas tentang
ayat tentang kalalah yang terdapat di akhir surat An-Nisa’. Contoh
lain ialah ayat-ayat yang turun dalam perang Tabuk, yang terjadi
pada musim panas yang berat sekali seperti yang dinyatakan dalam
al-Qur’an surat At-Taubah ayat 81.
9
4. Karakteristik Makkiyah dan Madaniyah
Karakteristik makkiyah.
1) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata كال, kata ini di
gunakan untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada
orang-orang mekkah yang keras kepala.
2) Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah.
3) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para nabi dan umat-
umat terdahulu.
4) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah nabi adam dan iblis.
5) Mengandung seruan (nida’) untuk beriman kepada Allah dan
hari kiamat dan apa-apa yang terjadi di akhirat dan beriman
kepada para rasul dan malaikat serta menggunakan argumen-
argumen akal, kealaman dan jiwa.
Karakteristik madaniyah.
1) Setiap surat yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hak-
hak perdata dan peraturan-peraturan yang berhubungan
dengan perdata serta kemasyarakatan dan kenegaraan ,
2) Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad, urusan-
urusan perang, hukum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian.
3) Setiap surat yang menjelaskan hal ihwal orang-orang
munafik termasuk madaniyah kecuali surat al-Ankabut yang
dinuzulkan di makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat
tersebut yang termasuk madaniyah dan ayat-ayat tersebut
menjelaskan perihal orang-orang munafik.
10
4) Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah
dan muamalah, seperti shalat, zakat, puasa, haji,qisas, talak,
jual beli, riba dan lain-lain.
5) Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya
panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam
menerangkan hukum-hukum agama.
C. KESIMPULAN
1. Pengertian makkiyah dan madaniyah adalah Kata makkiyah merupakan
kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu disebut
makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari Makkah
atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula dengan madaniyah, ia
diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah
dan membangun masyarakat Islam serta mengembangkan Islam
hingga ke segala penjuru dunia. Dari sini kemudian para ulama dalam
mendefinisikan makkiyah dan madaniyah tidak hanya terpaku pada
11
pengertian yang sangat sempit, melainkan juga memasukan unsur
waktu yang tak terpisahkan dari sejarah Rasulullah.
Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an
telah
menyebutkan tiga variabel definisi mengenai makkiyah dan
madaniyah: Pertama, definisi berkonotasi tempat
Kedua, definisi berkonotasi periode waktu
Ketiga, definisi berkonotasi objek wahyu
12
kelompok Makkiyah
g. Ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah
h. Ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah
i. Ayat yang turun diwaktu malam dan waktu siang
j. Ayat yang turun di musim panas dan musim dingin
k. Yang turun di waktu menetap dan perjalanan
13
D. DAFTAR PUSTAKA
14