Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Niswatun Malihah,LC
Penyusun 1 Penyusun 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................iii
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Qiraat.......................................................................................3
B. Macam-macam Qiraat dari segi kuantitas.................................................3
C. Macam-macam Qiraat dari segikualitas....................................................4
A. Kesimpulan................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menempatkan al-Quran benar- benar sebagai petunjuk jelas tak
semudah melontarkan selogan kembali kepadanya. Banyak jalan yang harus
ditempuh. Kita harus mengenal dalam arti yang sebenarnya hakikat al-Quran.
Orang yang baru mengenal wujud al-Quran sesungguhnya orang tersebut belum
kenal betul apa itu al-Quran, apa yang menjadi isi kandungan al-Quran. Dalam
pemahaman terhadap isi kandungan al-Quran kita membutuhkan pengetahuan
tentang ilmu asbabunnuzul, nasikh-mansukh, dan kajian pokok ‘ulum al-Quran
lainnya, termasuk didalamnya adalah ilmu qiraat. Hal ini dihubungkan atas dasar para sa-
habat nabi terdiri dari beberapa golongan. Tiap- tiap golongan ini mempunyai lahjah
(bunyi suara atau sebutan) yang berlainan satu sama lainnya. Memaksa mereka untuk
menyebut pembacaan atau membunyikannya dengan lahjah yang tidak mereka bias kan,
suatu hal yang menyukarkan. Maka untuk mewujudkan kemudahan, Allah yang maha bi-
jaksana menurunkan al-Quran dengan lahjah-lahjah yang biasa dipakai oleh golongan
quraisy dan oleh golongan–golongan yang lain di tanah arab.
Lanjut lagi dalam hadist Bukhari menyebutkan, Umar ibnul Khattab r.a.
berkata:”pada suatu hari semasa Rasulullah masih hidup, aku mendengar Hisyam
ibn Hakim membaca surat al-Furqan. Aku mendengarkan baik–baik bacaannya.
Tapi tiba-tiba ia membaca beberapa huruf yang tidak pernah dibacakan
Rasulullah kepadaku, sehingga hampir saja ia ku serang ketika ia sedang shalat.
Akhirnya aku tunggu sampai ia mengucapkan salam. Setelah itu ku tarik bajunya.
Aku bertanya kepadanya : Siapakah yang membacakan surat itu kepadamu?” ia
menjawab: “Rasulullah yang membacakannya kepadaku.” Ku katakan engkau
berdusta! Demi Allah, Rasulullah tidak membacakan surah itu kepadaku seperti
yang ku dengar darimu.”
Hisyam bin Hakim lalu kuseret menghadap Rasulullah
dan aku bertanya: “ya Rasulullah aku mendengar orang ini membaca Surat Al-
Furqan dengan huruf–huruf yang tidak anda bacakan kepadaku, ketika anda
membacakannya kepadaku.”Rasulullah menjawab:” hai umar lepaskan dia! Hai
1
Hisyam,bacalah!” hisyam lalu membaca Surat Al-Furqan sebagaimana yang ku
dengar tadi. Kemudian Rasulullah menanggapinya: ”Demikian surat itu
diturunkan.’Beliau melanjutkan: Quran itu diturunkan dalam tujuh huruf, karena
itu bacalah mana yang mudah dari al-Quran
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sanad qiraat ?
2. Apa saja macam-macam qiraat dari segi kuantitas ?
3. Apa saja macam-macam qiraat dari segi kualitas ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sanad qiraat
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam qiraat dari segi kuantitas
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam qiraat dari segi kualitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Aṣim bin Abi Najud (w. 129 H/746 M) Kufah Syu’bah dan Ḥafs
6. Hamzah bin Habib az-Zayyat (w. 156 H/772 M) Kufah Khalaf dan Khallad
7. Al-Kissa’i, ‘Ali bin Hamzah Kufah Abul Haris dan AdDuri al-Kisa’i
b. Al-Qira’at al‘Asyr adalah al-qira’at al-sab’ ditambah dengan tiga qira’at berikut:
1. Abu Ja’far Yazid bin al-Qa’qa’ (w. 130 H/747 M
2. Abu Ya’qūb al-Ḥaḍrami (w. 205 H/820 M) Basrah Ruwais dan Rauhl
3. Khalaf bin Hisyam al-Bazzar (w. 299 H) Kufah Ishaq dan Idris
c. Qira’at arba’ah asyrah: ialah qira’at‘asyrah yang lalu ditambah dengan empat qira’at
berikut ini: No. Imam Qurra’ Tempat Perawi
1 Hasan al-Basri (w. 110 H/728 M) Basrah Al-Balkhi dan Ad-Duri
1 Ibn Muhaisin (w. 122 H/739 M) Mekah Al-Bazzi dan Ibn Syannabuz
2 Yahya al-Yazidi (w. 202 H/817 M) Basrah Sulaim bin al-Hakam dan Aḥmad bin
al-Farah
3 Al-A’masy (w. 147 H/764 M) Kufah Al-Muṭawwi’i dan asSyanabuzi
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Macam-macam qira’at ini dapat diliat dari dua segi, yaitu segi
k u a l i t a s d a n kuantitasnya yang mana jika dilihat dari segi kualitas qira’at
terbagi menjadi enamqira’at yaitu qira’at mutawatir (Contoh untuk qira’at mu -
tawatir ini ialah qira’at yang telah disepakati jalan perawiannya dari imam Qiraat
Sab’ah), qira’at masyhur (Qiraah yang sanadnya shahih tetapi tidak sampai ketingkat
mutawatir), qira’at ahad (Qiraat yang tidak mencapai derajat masyhur , sanadnya
shahih, akan tetapi menyalahi rasmutsmani a t a u p u n k a i d a h B a h a s a A r a b ) ,
q i r a ’ a t s y a d z ( q i r a ' a t y a n g d i r i w a y a t k a n perawi yang lemah dan kualitas sanad-
nya tidak shahih), qira’at maudhu (qira’at yangdinisbatkan kepada orang yang mengatakan-
nya (mengajarkannya) tanpa memilikiasal usul riwayat qira’at sama sekali), dan qira’at mu-
draj (qira’at yang menambahkankalimat penafsiran dalam ayat-ayat al-Qur’an). Ke -
mudian ada syarat diterimanya qira’at menurut bebrapa Imam.
B.saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan -
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut
d e n g a n berpedoman pada banyak sumber kritik yang membangun dari para pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA
Pelopor Al-Qur’an Kota Seribu Parit Indragiri Hilir karya Shabri Shaleh Anwar