Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ QS AL-ANKABUT 44-45 “

DOSEN PEMBIMBING
Dr.Ahmad Faiz Lc.M.A.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 – F
1. IMAM SYAFA’AT (201951208)
2. BAHTIAR ANGGA N.H (201951195)
3. ANGGA BUDI PRASETYA (201951191)
4. ANDRE SAPUTRA (201951207)
5. ARINA MARIA ULFA (201951185)
6. APRILIYA AMANDA (201951186)

COVE
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul :
“QS AL-ANKABUT 44-45”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakakat
dan inpirasi terhadap pembaca.

Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Azbabun Nuzul Surat Al-Ankabut (Sebab-Sebab Turunnya Surat al-Ankabut)..............5
B. Surat Al-Ankabut Ayat 44................................................................................................5
C. Terjemahan surat Al-Ankabut Ayat 44.............................................................................5
D. Surat Al-Ankabut Ayat 45................................................................................................6
E. Terjemahan surat Al-Ankabut Ayat 45.............................................................................6
F. Isi Kandungan Surat Al-Ankabut Ayat 44 Bahasa Indonesia...........................................6
G. Isi Kandungan Surat Al-Ankabut Ayat 45 Bahasa Indonesia...........................................6
H. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia (Al-Ankabut ayat 44).............7
I. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia (Al-Ankabut Ayat 45).................7
J. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi (Al-Ankabut
Ayat 44).......................................................................................................................................8
K. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi (Al-Ankabut Ayat
45) 9
L. Pelajaran Yang Dapat Diambil dari surat Al-Ankabut.....................................................9
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan yang berbaul Islam merupakan faktor penting yang mempunyai adil
besar dalam memajukan suatu bangsa bahkan mengenai peradapan manusia. Tujuan
pembahasan ayat-ayat Al-Quran yang membuktikan akan keberadaan dan kebesaran
Allah yaitu untuk mengingatkan kepada kita semua (Umatnya) agar senang tiasa
menghidupkan semangat beribadah.
Seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali umat bahkan para ulama
yang memperdebatkan masalah tanda-tanda kebesaran Allah baik dari Hadist-hadist yang
ada maupun dalam ayat-ayat Al-Quran itu sendiri.Rumusan Masalah

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik permasalahan sebagaimana berikut

ini : 

1. Mengapa diturumkan surat A l­Ankabut ?

2. Bagaimana bunyi Al­Ankabut ayat 44­45 ?

3. Bagaimana terjemahan bunyi Al­Ankabut ayat 44­45 ?

4. Bagaimana isi kandungan surat Al-Ankabut ayat 44-45 ?

5. Bagaimana tafsir tafsir mengenai surat Al-Ankabut ayat 44-45 ?

6. Apa yang dapat dipetik dari pembahasan ayat­ Al-Ankabut ayat 44-45 ?

C. Tujuan

Dari   beberapa   rumusan   masalah   tersebut   maka   dapat   diketahui   tujuan

sebagaimana berikut :

1. Mengerti mengapa diturunkannya surat Al­Ankabut.
2. Mengetahui bunyi Al­Ankabut ayat 44­45.
3. Mengetahui terjemahan bunyi Al­Ankabut ayat 44­45.
4. Mengerti isi kandungan surat Al-Ankabut ayat 44-45.
5. Mengerti tafsir tafsir mengenai surat Al-Ankabut ayat 44-45.

4
6. Mengetahui Apa yang dapat dipetik dari pembahasan Q.S. Al-Ankabut ayat
44-45.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Azbabun Nuzul Surat Al-Ankabut (Sebab-Sebab Diturunkannya Surat Al-Ankabut)


1. “ Alif laam miim*
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami Telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
(al-‘Ankabuut: 1-2)

ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya.
diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena
dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada
pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian
para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf
abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya
buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.

B. Surat Al-Ankabut ayat 44.

‫ق ِّ إننن نفيِ ذنذلن ن‬


‫ك نلينةة لنؤلممؤؤنمننيِنن‬ ‫ض نباِؤلنح ق‬
‫ت نواَؤلنؤر ن‬ ‫ق ن‬
‫ام اَلنسنماِنواَ ن‬ ‫نخلن ن‬
Arab-Latin: Khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, inna fī żālika la`āyatal lil-
mu`min.

C. Terjemah surat Al-Ankabut ayat 44.

Terjemah Arti: “Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mukmin”.

5
D. Surat Al-‘Ankabut Ayat 45

Terjemahan surat Al-ankabut ayat 45

Latin: Utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-


faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn

Terjemah Arti: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

Isi Kandungan Surat Al-Ankabut ayat 44 Bahasa Indonesia

Dan diantara ayat-ayat Allah yang menujukkan kebesaran Allah dan


kesempurnaan KuasaNya adalah bahwa Dia menciptakan bapak kalian, Adam dari tanah,
kemudian kalian menjadi manusia yang beranak pinak dan menyebar di muka bumi
untuk mencari karunia Allah.

E. Isi Kandungan Surat Al-Ankabut ayat 45 Bahasa Indonesia

Dan bacalah apa yang diturunkan kepadamu dari al-Qur’an ini dan amalkanlah kandungannya,
serta laksanakanlah shalat dengan seluruh aturannya. Sesungguhnya menjaga shalat dengan baik
akan menahan orang yang melakukannya dari terjerumus di dalam maksiat-maksiat dan
perbuatan-perbuatan mungkar. Hal itu dikarenakan orang yang menegakannya, yang
menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, hatinya akan bercahaya, dan keimanan,
ketakwaan dan kecintaannya terhadap kebaikan akan bertambah, dan (sebaliknya) keinginannya
terhadap keburukan akan semakin berkurang atau hilang sama sekali. Dan sungguh mengingat
Allah di dalam shalat dan di tempat lainnya lebih agung dan lebih utama dari segala sesuatu.
Dan Allah mengetahui apa saja yang kalian perbuat, yang baik maupun yang buruk. Lalu Dia

6
memberikan balasan kepada kalian atas perbuatan tersebut dengan balasan yang sempurna lagi
penuh.

F. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia (Al-Ankabut ayat 44-45)

Bacakanlah -wahai Rasul- kepada manusia apa yang telah diwahyukan kepadamu
oleh Allah dari Al-Qur`ān. Dan laksanakan salat dengan sempurna, sesungguhnya shalat
yang dilaksanakan dengan tata cara yang sempurna akan mencegah pelakunya dari
terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kemungkaran, dikarenakan munculnya cahaya di
dalam hati yang mencegahnya dari mendekati kemaksiatan dan menunjukinya kepada
amal perbuatan yang saleh. Dan sungguh mengingat Allah itu lebih besar dan lebih agung
dari segala sesuatu dan Allah itu Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, tidak ada
sesuatu pun dari amal perbuatan kalian yang luput dari-Nya, dan Dia akan membalas
amal perbuatan tersebut, apabila baik dibalas dengan kebaikan, apabila buruk maka
dibalas pula dengan keburukan.

Tafsir Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
(Al-Ankabut ayat 44-45)

Wahai Rasulallah, bacalah apa yang diwahyukan kepadamu berupa Al-Qur’an dengan
merenung seraya berpikir tentang makna-maknanya dan dirikanlah shalat fardhu pada
waktunya serta tetaplah menjaganya. Sesungguhnya shalat itu mencegah orang-orang
mukmin dari setiap perbuatan buruk yang menyimpang dari syari’at. Dan
sesungguhnya mengingat Allah, yaitu shalat merupakan ketaatan ter besar daripada
segala ketaatan dan ibadah paling utama daripada setiap ibadah yang tidak mengandung
dzikir, karena tidak ada yang paling sempurna kecuali orang yang mengingat Allah dan
mendekatkan diri kepadaNya. Dan Allah mengetahui apa yang kalian perbuat dalam
hidup kalian baik itu kebaikan atau keburukan dan membalas kalian atas hal itu. Al-
Fakhsya’ adalah perbuatan buruk yang sudah keterlaluan seperti zina. Dan Al-Munkar
adalah setiap sesuatu yang menyimpang dari syariat dan akal sehat seperti pembunuhan
dan pengerusakan.

7
G. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

‫( اَؤتتتمل نمتآَ مأونحتنى إنلنؤيِت ن‬Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
‫ك نمتنن اَؤلنكذتت ن‬
‫ب‬
Quran)) Yakni bacalah al-Qur’an dengan menghayati ayat-ayatnya dan memperhatikan makna-
maknanya. ‫صلنذوةن تنؤنهنذى نعنن اَؤلفنؤحنشآَنء نواَؤلممننكنر‬
‫( ۗ إننن اَل ن‬Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar) Yakni tetaplah senantiasa menegakkan shalat sebagaimana
diperintahkan. Makna (‫ )اَلفحشاِء‬adalah perbuatan yang buruk. Dan makna (‫ )اَلمنكر‬adalah sesuatu
yang tidak dianjurkan dalam syariat. Adapun makna bahwa shalat mencegah perbuatan buruk
dan mungkar yakni mengerjakan shalat merupakan sebab seseorang berhenti dari
kemaksiatannya, sebab didalam shalat terkandung peringatan tentang pengawasan Allah dan
terdapat penghayatan terhadap ayat-ayat-Nya. ‫ ( ۗ نولننذؤكمر ان أنؤكبنمر‬Dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar) Yakni lebih besar dari segala sesuatu. Yakni mengingat Allah
(berzikir) adalah ibadah yang paling utama karena inilah yang dapat mencegah seseorang dari
perbuatan buruk dan mungkar, sebab berhenti dari perbuatan buruk dan mungkar tidak mungkin
dilakukan kecuali oleh orang yang mengingat Allah (berzikir) dan merasa diawasi Allah. Dan
zikir yang terkandung di dalam shalat adalah sebab utama yang menjadikan shalat lebih mulia
‫(نوام ينؤعلنمم نماِ تن ؤ‬Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan) Allah
dari ketaatan yang lain. ‫صننمعونن‬
akan membalas kebaikan kalian dengan kebaikan dan membalas keburukan dengan keburukan.

H. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan untuk mentilawahkan wahyu-Nya, yaitu


Nya ini. Tilawah memiliki dua arti: (1) Ittiba’ (mengikuti), yakni kita diperintahkan
untuk mengikuti perintah yang ada dalam kitab itu dan menjauhi larangannya,
mengambilnya sebagai petunjuk, membenarkan beritanya, dan mentadabburi
maknanya. (2) Tilawah alfzaazhihi (membaca lafaznya), sehingga membaca merupakan
bagiannya. Jika tilawah seperti ini maknanya (membaca dan mengikuti), maka berarti
dalam tilawah terdapat penegakkan agama secara keseluruhan. Ini termasuk
menghubungkan yang khusus dengan yang umum sebelumnya (yakni tilawah kitab-
Nya), hal ini karena keistimewaan shalat dan pengaruhnya yang indah dalam
kehidupan. Keji adalah perbuatan yang dianggap sangat buruk di antara perbuatan
maksiat yang disenangi oleh jiwa. Mungkar adalah semua maksiat yang diingkari oleh
akal dan fitrah. Sebab mengapa shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar

8
adalah karena seorang hamba yang mendirikannya; yang menyempurnakan syarat dan
rukunnya disertai sikap khusyu’ (hadirnya hati) sambil memikirkan apa yang ia baca,
maka hatinya akan bersinar dan menjadi bersih, imannya bertambah, kecintaannya
kepada kebaikan menjadi kuat, keinginannya kepada keburukan menjadi kecil atau
bahkan hilang, sehingga jika terus menerus dilakukan, maka akan membuat pelakunya
mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, hubungannya dengan Allah terjalin,
sehingga Allah memberikan kepadanya penjagaan, dan setan yang mengajak kepada
kemaksiatan merasa kesulitan untuk menguasai dirinya. Inilah buah yang dihasilkan
dari shalat, namun di sana terdapat maksud yang lebih besar dari itu, yaitu dapat
tercapai dzikrullah (mengingat Allah) seperti yang dikandung oleh shalat itu sendiri, di
mana di dalamnya terdapat dzikrullah baik dengan hati, lisan maupun dengan anggota
badan, dan lagi Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia untuk beribadah
kepada-Nya, sedangkan ibadah yang paling utama adalah shalat yang di sana terdapat
bukti penghambaan anggota badan secara keseluruhan yang tidak terdapat pada ibadah
selainnya. Oleh karena itulah, pada lanjutan ayatnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala
berfirman, “Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar…dst.”

I. Pelajaran Yang Dapat Diambil dari surat al-Ankabut


Pelajaran yang dapat menjadi pelajaran dari surat Al-ankabut yaitu:
Laba-laba mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong tanpa melihat siapa
yang akan kita tolong. Disamping itu juga berkaca pada perilaku laba-laba kita dapat belajar
untuk hidup mandiri dalam segala kondisi. Lihat saja bagaimana laba-laba membangun
singgasananya sendiri berupa tenunan jaring-jaring yang membentuk suatu rangkaian. Hal
tersebut dilakukan sendiri tanpa bantuan laba-laba lainnya. Disaat nyawanya merasa terancam
oleh mangsa, laba-laba dengan tanpa melibatkan yang lain mulai merangkai jaring-jaringnya lagi
sebagai proteksi. Hewan sekecil laba-laba bisa membangun rumahnya sendiri tanpa bantuan.
Sebuah sifat kemandirian yang layak kita contoh, hal-hal tergolong pekerjaan berat seperti
membangun tempat tinggal bisa dilakukan sendiri apalagi hal-hal yang bersifat ringan, tentu
suatu hal mudah. Hidup mandiri bisa dipraktikkan dengan membiasakan diri melakukan
pekerjaan tanpa melibatkan pertolongan orang lain. Dengan kata lain, pekerjaan yang
seharusnya bisa dikerjakan sendiri jangan meminta bantuan pihak lain. Baik itu keluarga, teman
sejawat, teman dekat, maupun saudara. Tidak selalu hewan bertindak melawan akal dan pikiran.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka kami menyimpulkan bahwa bersama dengan
makalah ini kita dapat memetik pelajaran dari Surah al-Ankabut ayat 44-45 didalam
isi kandungannya berisi tentang Laba-laba mengajarkan kita untuk saling tolong-
menolong tanpa melihat siapa yang akan kita tolong.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com/7384­surat­al­ankabut­ayat­44.html

https://tafsirweb.com/7385­surat­al­ankabut­ayat­45.html

http://datakampussaya.blogspot.com/2013/05/surat­al­ankabut­ayat­44­45­

ketuhanan.html

http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir­surat­al­ankabut­ayat­44­45.html

https://tafsirq.com/30­al­ankabut/ayat­44

https://tafsirq.com/30­al­ankabut/ayat­45

11

Anda mungkin juga menyukai