Anda di halaman 1dari 9

HAKIKAT WAHYU

MENURUT PERSPEKTIF PARA ULAMA

Abd. Rahman L.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Email: rahmanunp@gmail.com

Abstrak
Bagi umat Islam, al-Qur`an adalah kitab suci dan sumber ajaran yang
paling utama. al-Qur`an yang berupa perkataan Allah dalam bentuk tulisan,
diturunkan kepada Nabi yang terakhir Muhammad SAW. Allah menurunkan
al-Qur`an sebagai bentuk wahyu kepada Nabi MuhammadSAW yang tidak
seorangpun selainnya dapat mengetahui dan merasakan kapan dan
bagaimana proses penerimaannya. Wahyu dalam bentuk al-Qur`an
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad dengan perantara Malaikat Jibril
baik diterima ketika sadar (terjaga)maupun melalui mimpi yang nyata.
Wahyu yang berupa panggilan gaib berbeda dengan ilham dan insting yang
juga berupa panggilan gaib namun bisa saja didapatkan oleh siapapun
melalui berbagai proses psikologis.

Kata Kunci: Wahyu, Al-Qur`an , Instink, Ilham.

Abstract
For whole Muslims, Quran is the only Holy Book and the main source of
religion. Actually, Quran is a book which contains Allah’s words. It is sent
to all mankind through the last prophet Muhammad PBUH as a revelation
that no one could know when and how it comes to him. In the process of
sending Quran to Muhammad, Allah has elected Jibril to be the only
intercessor. It could be accepted by dicrect communication or come through
the dream. Revelation in Islam (wahyu) is different from other supernatural
calling such as instinc (gharizah) and inspiration (ilham). In Islam, Wahyu
is only for Allah’s Prophets but Gharizah and Ilham are possibly for every
commonpeoplethrough a long process.

Keywords: Wahyu, al-Qur`an , Instink, Ilham.

Pendahuluan dunia dan akhirat. Bagi orang yang


Pada dasarnya fungsi al-Qur`an tidak bertaqwa (non-muslim) bisa juga
adalah sebagai hidayah bagi manusia mengambil dan mengamalkan hidayah
baik bagi orang yang bertaqwa maupun yang terdapat di dalam al-Qur`an, yang
tidak (non-muslim). Bagi orang yang biasanya digunakan untuk kepentingan
bertaqwa, yang senantiasa berusaha hidup di dunia, seperti mengutip dan
mendapatkan hidayah dalam ayat-ayat mengamalkan ayat-ayat yang
al-Qur`an dan mengamalkannya, akan berhubungan dengan disiplin kerja,
mendapatkan kehidupan yang layak di keutamaan ilmu dalam meningkatkan

71
72 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

derjat hidup pribadi, keluarga, “auhaina” berarti ilham yang bersifat


bermasyarakat, berbangsa dan fitrah, dalam surat Faathir ayat 31
bernegara. terdapat kalimat “auhaina” berarti
Memahami kandungan ayat- wahyu dalam bentuk kitab (al-Qur`an ).
ayat al-Qur`an tidaklah mudah, perlu Kemudian dalam surat Maryam ayat 11
memiliki pengetahuan tentang ‘ulumul terdapat kalimat “auha” berarti
Qur’an dan ilmu-ilmu lainnya, seperti memberi isyarat, dalam surat Asyura
ilmu bahasa arab, ilmu mantiq, ilmu ayat 51 yang dimaksudkan dengan
balaghah, ilmu ma’ani, ilmu hadits, wahyu adalah membisikkan kedalam
ilmu tauhid, ilmu fikh, ilmu filsafat, sukma, di balik tabir seperti wahyu
ilmu pendidikan dan ilmu lainnya yang disampaikan kepada nabi Musa
termasuk ilmu eksakta. Di antara AS.
cangkupan dari ‘ulumul Menurut Hasan Zaini dan
Qur’an,berisikan tentang pokok Radhiatul Hasanah (2010: 12), wahyu
bahasan wahyu yang sub-nya terdiri adalah mashdar dari kata kerja; waha-
dari pengertian wahyu, macam-macam yahii-wahyan, yang berarti: memberi
wahyu, cara penyampaian wahyu isyarat, mengirim utusan, berbisik-bisik,
kepada nabi dan rasul, dan perbedaan berbicara pada tempat tersembunyi,
wahyu dengan insting (gharizah) serta yang tidak diketahui orang lain,
dengan ilham. mencampakkan ilham ke dalam hati,
Sebagaimana diketahui bahwa menuliskan, menyembelih dengan
yang dimaksudkan penerima wahyu itu cepat atau buru-buru. Sementara itu,
adalah makhluk syahadah, sedangkan Yunahar Iliyas (2013: 24) berpendapat
pemberi wahyu itu adalah Allah Yang bahwa kata “al Wahyu” adalah bentuk
Maha Ghaib, dan adapula yang mashdar (infinitif) dari auha yauhi-
menyampaikan wahyu itu kepada yang wahyan dengan dua pengertian pokok
menerimanya melalui makhluk ghaib yaitu al-khafa’(tersembunyi) dan as-
(malaikat Jibril). Artikel ini akan sur’ah (cepat). Oleh sebab itu, secara
menjelaskan tentang aspek-aspek etimologis wahyu didefinisikan
wahyu seperti eksistensinya, sebagai: “Pemberitahuan secara
definisinya, macamnya, cara tersembunyi dan cepat yang khusus
penyampaiannya, dan perbedaannya ditujukan kepada orang yang
deengan insting (gharizah). diberitahu tanpa diketahui oleh yang
Keseluruhan aspek tersebut dibahas lainnya”.
dengan meneliti perspektif para ahli Selanjutnya al-Qaththan (2004)
Ilmu al-Qur`an . menjelaskan pula kata “al-wahy”
(wahyu) adalah kata mashdar (infinitif)
Definisi Wahyu menunjuk pada dua pengertian dasar,
Di dalam al-Qur`an terdapat yaitu; tersembunyi dan cepat. Oleh
kalimat wahyu dan kalimat yang sebab itu, dikatakan, “wahyu ialah
diambil daripadanya sebanyak 70 kali informasi secara tersembunyi dan cepat
yang dipakai dengan beberapa arti. Di yang khusus ditujukan kepada orang
antaranya adalah dalam surat An-nahal tertentu tanpa diketahui orang lain”.
ayat 68, terdapat kalimat “wa auha” Inilah pengertian dasarnya (mashdar).
dengan arti ilham yang bersifat tabi’at, Tetapi terkadang juga memiliki maksud
dalam surat al-Qashash ayat 7 terdapat al-wuha, yaitu pengertian isim maf’ul,
Abd. Rahman L. Hakikat Wahyu...73

maknanya yang diwahyukan. Menurut para malaikat; sesungguhnya Aku


al-Qaththan pengertian wahyu secara bersama kamu, maka teguhkanlah
etimologi meliputi: pendirian orang-orang yang
a. Ilham al-fithri li al-insan (ilham beriman.” (al-Anfal: 12).
yang menjadi fitrah manusia). Jika disimpulkan berbagai
Seperti wahyu terhadap ibu Musa, pengertian wahyu secara lughat
yang artinya: “Dan kami (etimologi) yang telah dikemukakan di
wahyukan (ilhamkan) kepada ibu atas, dapat dipahami bahwa wahyu itu
musa; “Susuilah dia…” (al- adalah membisikkan kedalam sukma,
Qashash:7). mengilhamkan dan isyarat yang cepat,
b. Ilham yang berupa naluri pada lebih mirip kepada dirahasiakan
binatang, seperti wahyu kepada daripada ditampakkan.
lebah, yang artinya: “Dan Berikut ini pengertian wahyu
tuhanmu telah mewahyukan secara isthilah (terminologi) banyak
kepada lebah; di bukit-bukit, di pula pendapat dari para ahli:
pohon-pohon kayu, dan di rumah- a. Wahyu adalah nama bagi yang
rumah yang didirikan manusia.” disampaikan kepada nabi dan rasul
(an-Nahl: 68) dari Allah. Demikian juga
c. Isyarat yang cepat melalui isyarat, dipergunakan untuk lafaz al-
seperti isyarat Zakaria yang Qur`an . Wahyu Allah kepada nabi
diceritakan al-Qur`an yang dan rasul-Nya ialah, Allah
artinya: “Maka keluarlah dia dari menyampaikan wahyu-Nya ke
mihrab, lalu memberi isyarat dalam jiwa nabi dan rasul, tentang
kepada mereka; ‘Hendaklah kamu pengertian pengetahuan yang
bertasbih diwaktu pagi dan Allah kehendaki yang akan mereka
petang.” (Maryam: 11). sampaikan pula kepada manusia,
d. Bisikan setan untuk menghias yang sebagai petunjuk bagi mereka
buruk agar tampak indah dalam dalam mencapai kebahagiaan
diri manusia, yang artinya: hidup di dunia dan akhirat.Nabi
“Sesungguhnya setan-setan itu dan rasul sesudah menerima
membisikkan kepada kawan- wahyu itu betul-betul percaya
kawannya agar membantah kamu.” bahwa yang mereka terima tentang
(al-An’am: 121). “Dan wahyu itu adalah dari Allah
demikianlah Kami jadikan musuh (Ashshiddieqy, 1953: 17).
bagi tiap-tiap nabi, yaitu setan- b. Wahyu ialah pengetahuan yang di
setan dari golongan manusia dan dapat seseorang pada dirinya
jenis jin; agar sebagian mereka sendiri dengan keyakinan yang
membisikkan kepada sebagian penuh, bahwa pengetahuan itu
yang lain perkataan-perkataan datang dari Allah, baik dengan
yang indah-indah untuk menipu sesuatu perantaraan ataupun tidak.
manusia.” (al-An’am: 112). Bedanya dengan ilham ialah
e. Apa yang disampaikan Allah bahwa ilham adalah, perasaan
kepada para malaaikat-Nya berupa yang meyakinkan hati, dan yang
suatu perintah untuk dikerjakan, mendorongnya untuk mengikuti
yang artinya: “Ingatlah ketika tanpa diketahui dari mana
Tuhanmu mewahyukan kepada datangnya. Dan ilham itu hampir
74 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

serupa dengan perasaan lapar, haus, yang termashur daripada wahyu yang
suka dan duka (Abduh, 1963: 140- lain, dan Al-Qur`an adalah contoh
141). wahyu Jalli, karena Al-Qur`an
Bila dicermati kedua pengertian diturunkan kepada Nabi Muhammad
wahyu secara istilah di atas dapatlah dengan bahasa Arab yang jelas (Jalli)
kita pahami bahwa pihak yang pertama melalui malaikat Jibril.Kemudian
memberikan pengertian wahyu secara wahyu yang diturunkan kepada Nabi
isthilah lebih cendrung kepada nama Muhammad juga ada berupa ilmu
dari yang disampaikan kepada nabi dan Dharuri.
rasul, termasuk lafaz al-Qur`an serta Jika diperhatikan penjelasan di
wahyu yang langsung diresapkan ke atas dapat dipahami bahwa wahyu itu
dalam jiwa mereka itu, yakni berupa ada berupa wahyu Jalli dan ada juga
pengetahuan yang disampaikan kepada berupa wahyu dalam bentuk Ilham
umatnya. Guna mendapatkan yakni berupa ilmu Dharuri yang
kehidupan yang layak dunia diberikan Allah kepada hamba yang
akhirat.Nabi dan rasul tersebut juga dipilih-Nya.Wahyu ilmu Dharuri juga
yakin bahwa pengetahuan mereka diberikan kepada Nabi Muhammad
semuanya datang dari Allah. SAW. Hal ini terdapat dalam Firman
Sementara itu pihak yang kedua Allah yang terjemahannya:
yakin bahwa pengetahuan nabi dan “Dan tidaklah apa yang
rasul itu juga datang dari Allah, baik disampaikannya melainkan
yang disampaikan melalui perentara wahyu yang diwahyukan
ataupun tidak. Kemudian juga mereka kepadanya” (al-Najm: 3-4)
bedakan wahyu itu dengan ilham yang Jika dicermati firman Allah di
sama artinya dengan perasaan yang atas dapat dipahami bahwa apa yang
meyakinkan hati, dan mendorong disampaikan Nabi Muhammad SAW
mereka untuk mengikuti dengan setia adalah wahyu. Itu berarti bahwa hadits
tanpa mengetahui darimana datangnya, qutsi dan hadits Nabawi juga termasuk
bahkan ilham mereka artikan hampir wahyu.
sama dengan pengertian insting seperti
adanya perasaan lapar, haus, suka dan Cara Penyampaian Wahyu kepada
duka. Nabi dan Rasul
Wahyu adalah firman Allah yang
Macam-Macam Wahyu diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya,
Menurut Muhammad Abdul maka perlu juga dikemukakan dalam
‘Azim al-Zarqani (1988), wahyu Allah kesempatan ini bagaimana cara Allah
terdiri atas bermacam-macam yakni menurunkan wahyu kepada Nabi dan
berupa wahyu yang berisikan Rasul-Nya.
percakapan Allah dengan hamba yang Firman Allah yang
dipilihnya seperti Allah berbicara terjemahannya:
dengan Nabi Musa AS sebanar-benar “Dan tidak mungkin bagi
berbicara, dan ada pula wahyu itu seseorang manusiapun bahwa
dalam bentuk ilham berupa ilmu Allah berkata-kata dengan dia
Dharuri yang dimasukkan ke dalam kecuali dengan perantaraan
hati hamba yang dipilihnya. Dari wahyu atau dibelakang tabir atau
semua wahyu itu, al-Qur`an lah wahyu dengan mengutus seseorang
Abd. Rahman L. Hakikat Wahyu...75

utusan (malaikat) lalu apa pendapatmu!”Ia menjawab:


diwahyukan kepadanyadengan “Hai bapakku, kerjakanlah apa
seizin-Nya apa yang Dia yang diperintahkan kepadamu;
kehendaki. Sesungguhnya Dia insya Allah kamu akan
Maha Tinggi lagi Maha mendapatiku termasuk orang-
Bijaksana”. (QS. asy-Syura 42: orang yang sabar”. Tatkala
51). keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim memberingkan anaknya
Menurut Yunahar Ilyas (2013: atas pelipis(nya), (nyatalah
27-28), yang dimaksud dengan kesabaran keduanya). Dan Kami
perantaraan wahyu dalam ayat di atas panggillah dia: “Hai Ibrahim,
adalah melalui mimpi atau ilham. sesungguhnya kamu telah
Sedangkan yang dimaksud dengan membenarkan mimpi itu.
dibelakang tabir ialah seorang dapat Sesungguhnya demikianlah Kami
mendengar Kalam Ilahi akan tetapi dia memberi balasan kepada orang-
tidak dapat melihat-Nya seperti yang orang yang berbuat
terjadi kepada Nabi Musa AS. Rasul baik.Sesungguhnya ini benar-
yang dimaksud dalam ayat di atas benar suatu ujian yang nyata.Dan
adalah malaikat seperti malaikat Jibril Kami tebus anak itu dengan seekor
AS. sembelihan yang besar.Kami
Dari kandungan ayat di atas dapat abadikan untuk Ibrahim itu (pujian
dipahami ada tiga cara Allah yang baik) dikalangan orang-
menyampaikan wahyu kepada Nabi orang yang datang kemudian,
dan Rasul-Nya yaitu: (a) melalui (yaitu) “Kesejahteraan
mimpi yang benar; (b) dari balik tabir; dilimpahkan atas
(c) melalui perantaraan malaikat seperti Ibrahim”.Demikianlah Kami
malaikat Jibril. memberi balasan kepada orang-
a. Melalui mimpi yang benar orang yang berbuat baik.
Wahyu dengan cara ini Sesungguhnya ia termasuk hamba-
langsung disampaikan kepada hamba Kami yang beriman. Dan
Nabi dan Rasul-Nya tanpa Kami beri dia kabar gembira
perantara malaikat. Contohnya dengan (kelahiran) Ishaq seorang
adalah mimpi Nabi Ibrahim Nabi yang termasuk orang-orang
AS.Agar menyembelih putranya yang saleh.” (Q.S. ash-Shaffat 37:
Ismail. 101-112).
Firman Allah yang b. Dari balik tabir
terjemahannya: Penyampaian wahyu dengan
“Maka Kami beri dia kabar cara ini kepada Nabi dan Rasul-
gembira dengan seorang anak Nya juga sifatnya langsung tidak
yang amat sabar. Maka tatkala melalui perantara malaikat.
anak itu sampai (pada umur Penerima wahyu hanya mendengar
sanggup) berusaha bersama-sama Kalam Ilahi akan tetapi ia tidak
Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai dapat melihat-Nya. Contohnya
anakku sesungguhnya aku melihat seperti yang terjadi pada Nabi
dalam mimpi bahwa aku Musa AS.
menyembelihmu. Maka pikirkanlah
76 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

Firman Allah yang Tentang hembusan ke dalam


terjemahannya: hati telah disebutkan di dalam
“Dan tatkala Musa datang hadits Rasulullah, “Ruh Kudus
untuk (munajat dengan Kami) telah menghembuskan ke dalam
pada waktu yang telah Kami hatiku bahwa seseorang itu
tentukan dan Tuhan telah tidak akan mati sehingga dia
berfirman (langsung) menyempurnakan rezeki dan
kepadanya, berkatalah Musa: ajalnya.Maka bertaqwalah
“Ya Tuhanku, nampakanlah kepada Allah, dan carilah rezki
(diri Engkau) kepadaku agar dengan jalan yang baik”.
aku dapat melihat kepada Hadis ini tidak menunjukkan
Engkau”.(al-A’raf: 143) turunnya wahyu secara tersendiri.
c. Melalui malaikat Jibril Hal ini mungkin dapat
Menurut Manna’ al-Qathan dikembalikan kepada salah satu
(2004: 43-44), ada dua cara dari dua keadaan yang tersebut di
penyampaian wahyu oleh malaikat dalam Hadis Aisyah. Mungkin
kepada Rasul: malaikat datang kepada beliau
1) Datang dengan suatu suara dalam keadaan yang menyerupai
seperti suara lonceng, yaitu secara lonceng, lalu
suara yang amat kuat yang dihembuskannya wahyu
dapat mempengaruhi kesadaran, kepadanya. Bisa jadi wahyu yang
sehingga ia dengan segala melalui hembusan itu adalah
kekuatannya siap menerima wahyu selain Al-Qur`an .
pengaruh itu. Cara ini adalah Dari penjelasan di atas dapat
yang paling berat bagi Rasul. disimpulkan bahwa cara
Apabila wahyu yang turun penyampaian wahyu kepada Nabi
kepada Rasulullah dengan cara dan rasul adalah melalui tiga cara
ini, biasanya beliau yaitu: (1) melalui mimpi yang
mengumpulkan segala kekuatan benar; (2) di baik tabir; (3) melalui
dan kesadarannya untuk perantara malaikat Jibril.
menerima, menghafal dan Kemudian malaikat Jibril
memahaminya. menyampaikan wahyu tersebut
2) Malaikat menjelma kepada kepada Nabi dan Rasul yang pada
Rasul sebagai seorang laki-laki. prinsipnya ada dua cara yaitu: (1)
Cara seperti ini lebih ringan menyampaikannya melalui suara,
daripada cara sebelumnya, seperti suara lonceng; (2) malaikat
karena adanya kesesuaian menjelma kepada Rasul sebagai
anatara pembicara dengan seorang laki-laki.
pendengar. Beliau
mendengarkan apa yang Perbedaan Wahyu dengan Insting
disampaikan pembawa wahyu (Gharizah) dan Ilham
itu dengan senang, dan merasa
Esensi Wahyu
tenang seperti seseorang yang Dalam membedakan wahyu
sedang berhadapan dengan dengan insting (gharizah) dan Ilham
saudaranya sendiri. bukanlah sesuatu yang mudah, karena
kata “wahyu” dan kata yang terambil
Abd. Rahman L. Hakikat Wahyu...77

daripadanya, mempunyai banyak arti di langsung maupun tidak”. Syeikh


dalam ayat-ayat al-Qur`an, seperti yang Muhammad Abduh memahaminya
telah dikemukakan pada bagian dalam arti ‘irfan, yakni pengetahuan
terdahulu. Demikian pula pihak yang yang sangat agung yang diterima
menerimanya banyak pula ragamnya, seseorang disertai dengan keyakinan
seperti malaikat, nabi dan rasul, bahwa itu bersumber dari Allah SWT.
manusia biasa, binatang dan lainnya. Dari penjelasan di atas, dapat
Di samping itu terdapat juga disimpulkan bahwa wahyu adalah
perbedaan latar belakang dari orang firman Allah yang disampaikan kepada
yang menetapkan tentang konsep Nabi dan Rasul, untuk disampaikan
wahyu, ilham dan insting (ghazirah) kepada umatnya sebagai pegangan
tersebut, seperti perbedaan mazhab, hidup, agar mendapatkan kebahagiaan
aliran, dan disiplin ilmu, serta hidup di dunia dan di akhirat.
keahliannya masing-masing. Oleh
karena itu, biasanya ditemui pada Esensi Insting (Gharizah)
berbagai literatur dan lainnya, terdapat Naluri atau insting adalah suatu
berbagai pendapat dari segenap pihak, pola prilaku dan reaksi terhadap suatu
baik dari para ahli maupun dari kita ini, ransangan tertentu yang tidak dipelajari,
yang menetapkan tentang pengertian tapi sudah ada sejak kelahiran suatu
wahyu, ilham dan insting (gharizah). makhluk hidup dan diperoleh secara
Sejalan dengan itu, Subhi al- turun temurun (filogenetik). Dalam
Shalih dalam Nasharudin Umar (2010: psikoanalisis, naluri dianggap sebagai
8-10) menjelaskan bahwa akar kata tenanga psikis bawah sadar yang dibagi
wahyu di dalam kamus-kamus atas naluri kehidupan (eros) dan naluri
menunjukkan dua makna asal, yakni al- kematian (thanos). Menurut Alwisol
khafa’ (tersembunyi) dan al-sur’ah (2004: 23),insting adalah perwujudan
(cepat), yang barangkali memiliki psikologik dari kebutuhan tubuh yang
pengertian mendasar memberitahukan menuntut pemuasan. Misalnya insting
sesuatu (komunikasi suatu gagasan) lapar yang berasal dari kebutuhan
dengan cara yang tersembunyi dan tubuh yang kekurangan nutrisi, dan
cepat. Dengan demikian, wahyu secara jiwani maujud dalam bentuk
mengandung maksud penyampaian keinginan makan. Hasrat, motif, atau
sabda Tuhan kepada manusia pilihan- dorongan dari insting secara kuantitatif
Nya, tanpa diketahui orang lain, agar adalah energi psikis, dan kumpulan
dapat diteruskan kepada manusia untuk energi dari seluruh insting yang
dijadikan sebagai pegangan hidup, baik dimiliki seseorang, merupakan energi
di dunia maupun di akhirat. yang tersedia untuk menggerakkan
Sementara itu Quraish Shihab proses kepribadian. Energi insting
(2009a:173) menjelaskan bahwa kata dapat dijelaskan dari sumber, tujuan,
“wahyu” dari segi bahasa adalah objek dan daya dorong yang
isyarat yang cepat, mirip dengan dimilikinya.
sesuatu yang dirahasiakan. Banyak Menurut hasan Zaini dan
ulama mendefinisikannya dengan: Radhiatul Hasnah (2010: 17), insting
“informasi yang disampaikan Allah adalah sikap dan tingkah laku yang
kepada seseorang Nabi tentang ajaran muncul secara naluriah.
agama atau semacamnya, baik secara
78 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

Firman Allah yang hati dan mendorong diikuti tanpa


terjemahannya: diketahui dari mana asalnya.Ilham itu
“Dan Tuhanmu mewahyukan hampir serupa dengan perasaan lapar,
kepada lebah: “buatlah sarang- haus, duka dan suka.
sarang di bukit-bukit, di pohon- Selanjutnya Quraish Shihab
pohon kayu, dan ditempat-tempat (2009b: 344-345) menjelaskan bahwa
yang dibikin manusia” (an-Nahl: kata ilham dipahami dalam arti
68) pengetahuan yang diperoleh seseorang
Selanjutnya,Gharizah secara dalam dirinya tanpa diketahui secara
bahasa berarti insting, dorongan, tabiat, pasti darimana sumbernya.Ia serupa
watak. Dalam Mu’jam gharizah dengan rasa lapar. Ilham berbeda
diartikan dengan al-thabi’ah yang dengan wahyu, karena wahyu
berarti “perangai atau tabi’at, al- walaupun termasuk pengetahuan yang
Qarihah yang berarti “tabi’at manusia, diperoleh, ia diyakini bersumber dari
kepintaran”, alsaijiyah yang berarti Allah SWT.
“perangai, tabiat, akhlak” Dari definisi di atas dapat
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilham adalah
dipahami bahwa insting sama dengan penyampaian suatu makna, pikiran atau
gharizah yang dapat berarti naluri, haikat di dalam jiwa atau hati –
tabi’at, perangai yang tidak dipelajari. terserah mau dinamakan apa saja –
Naluri atau gharizah diberikan Allah secara melimpah. Maksudnya Allah
kepada manusia biasa dan binatang. SWT. menciptakan padanya ilmu
dharuri yang ia tidak dapat menolaknya,
Esensi Ilham yaitu bukan dengan cara dipelajari,
Ilham adalah sesuatu yang akan tetapi dilimpahkan di dalam
diresapkan Allah ke dalam jiwa jiwanya bukan karena kemauannya.
manusia, yang orang biasa mungkin Perbedaan ilham dengan tahdits adalah
menyebutnya sebagai dhamir (hati bahwa tahdits sifatnya lebih khusus
nurani). Ilham atau intuisi datangnya dari ilham.Dari penjelasan di atas,
secara tiba-tiba tanpa disertai analisis dapat disimpulkan bahwa perbedaan
sebelumnya, bahkan kadang-kadang wahyu dengan insting (gharizah) dan
tidak terpikirkan sebelumnya. ilham adalah, bahwa wahyu merupakan
Kedatangannya bagaikan kilat dalam firman dan pengetahuan (penetapan)
sinar dan kecepatannya sehingga yang disampaikan Allah kepada nabi
manusia tidak dapat menolaknya, dan rasul.
sebagaimana tak dapat mengundang
kehadirannya. Firman Allah yang Penutup
terjemahannya : Dari penjelasan di atas dapat
“Maka Allah mengilhamkan disimpulkan bahwa wahyu secara
kepada jiwa itu (jalan) etimologi berarti isyarat, perintah,
kefasikkan dan ketaqwaannya” ilham, bisikan ke dalam sukma dan
(al-Syams: 8). lainnya. Kemudian wahyu dalam
Sementara itu, Muhammad pengertian isthilah atau terminologi
Abduh (1963: 141) menjelaskan juga, adalah firman Allah yang disampaikan
bahwa lham itu adalah merupakan kepada nabi dan rasul, baik langsung
perasaan (wijdan) yang meyakinkan melalui malaikat Jibril atau tidak, untuk
Abd. Rahman L. Hakikat Wahyu...79

disampaikan kepada umatnya sebagai Ummar, Nasrudin,Ulumul Qur’an Jilid


pedoman hidup di dunia dan di akhirat. II, Jakarta: Al-Ghazali Center, 2010.
Macam-macam wahyu terdiri Zaini, Hasan dan Raudhatul Hasanah,
atas wahyu jalli dan wahyu khafi. Ulum Al-Qur`an , Batusangkar:
Wahyu jalli adalah wahyu yang di STAIN Batusangkar Press, 2010.
sampaikan kepada nabi dan rasul baik
langsung ataupun tidak, sedangkan
wahyu kaffi adalah berupa hadis Qudsi.
Kemudian cara turun wahyu kepada
nabi dan rasul melalui cara langsung
dan tidak langsung. Perbedaan antara
wahyu dengan insting (gharizah) dan
ilham adalah, bahwa wahyu merupakan
firman Allah SWT yang disampaikan
kepada nabi dan rasul.Sedangkan ilham
merupakan sesuatu yang diresapkan
Allah kepada manusia biasa.
Selanjutnya, insting (gharizah) adalah
perwujudan psikologik dan kebutuhan
tubuh yang menuntut pemuasan, orang
biasa menyebutnya dengan naluri.

Daftar Kepustakaan

Abduh, Muhammad, Risalah Tauhid,


Jakarta: Bulan Bintang, 1963.
Abdul,Muhammad Azim Al
Zarqani,‘Irfan fi ‘Ulumul
Qur’an,Beirut: Darul Kutubil
‘Ilmiah, 1988.
Al-Qaththan, Manna’, Mabahistu Fi
Ulumul Qur’an, Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 2004.
Alwisal,Psikologi Kepribadian,
Malang: UMM Press, 2004.
Ashshiddieqy, Hashbi,Pengantar Ilmu
Tafsir, Jakarta: Bulan Bintang,
1953.
Ilyas, Yunahar, Kuliah Ulumul Qur’an,
Yogyakarta: ITQAN Publishing,
2013.
Shihab, M. Quraish,Tafsir Al Misbah
Vol. 13, Jakarta: Lentera Hati, 2009a.
_______________,Tafsir Al Misbah
Vol. 15, Jakarta: Lentera Hati, 2009b.

Anda mungkin juga menyukai