Anda di halaman 1dari 2

 Perbedaan antara Hadits Qudsi dengan Hadis Nabawi

        Berdasarkan pengertian dan kriteria yang dimilki hadits Qudsi, terdapat perbedaan antara hadits
Qudsi dan hadits Nabawi, yaitu :
        Bahwa Hadits Qudsi, nisbah atau pebangsaannya adalah kepada Allah SWT, dan Rasulullah
berfungsi sebagai yang menceritakan atau meriwayatkannya dari Allah SWT. Oleh karena itu,
dihubungkanlah hadits tersebut dengan al-Quds (maka dinamai Hadits Qudsi), atau dengan al-Ila
(maka dinamai Hadits Ilahi)
Sedangkan Hadits Nabawi, nisbah atau pebangsaannya adalah kepada Nabi SAW dan sekaligus
periwayatannya adalah dari beliau.

‫ ياعبادي اني حرمت الظلم على‬: ‫عن أبي ذ ررضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم فيما روي عن هللا تبا رك وتعا لى انه قال‬
‫نفسي و جعلته بينكم محرما فال تظالموا‬.

Dari Abi Dzar r.a, dari Nabi SAW menurut apa yang diriwayatkan beliau dari Allah SWT,
bahwasanya Dia berfirman ," wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharapkan berbuat aniyaya
atas diri-Ku dan Aku jadikan kezaliman itu diantar kamu sebagai perbuatan yang haram, maka oleh
karena itu jangan lah kamu saling berbuat aniaya.

 Lafadz-lafadz hadits Qudsi


Didalam meriwayatkan hadits Qudsi, ada dua lafaz yang digunakan, yaitu :

‫قال رسول هللا صلي هللا عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل‬

Bersabda Rasulullah SAW menurut apa yang diriwayatkan beliau dari Allah SWT

‫ فيما رواه عنه رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬, ‫قال هللا تعالي‬

Berfirman Allah SWT menurut yang diriwayatkan dari padaNya oleh Rasulullah SAW.
http://ponpesariwani.blogspot.com/2010/01/makalah-ulumul-hadist_17.html

 Pebedaan antara Hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi antara lain:


a. Hadits Nabawi dinisbahkan dan disampaikan oleh Nabi Muhammad. Adapun
Hadits Qudsi dinisbahkan kepada Allah. Nabi Muhammad hanya berstatus
sebagai penyambung lidah dari-Nya.
b. Bentuk Hadits Nabawi ada dua macam:
1. Tauqifi, yaitu hadits yang kandungannya diterima oleh Nabi
Muhammad melalui wahyu, kemudian beliau sampaikan kepada umatnya.
2. Taufiqi, yaitu hadits yang tercipta murni dari pemahaman Nabi Muhammad
terhadap al-Quran, atau dari perenungan dan ijtihad beliau. Adapun keseluruhan
kandungan Hadits Qudsi bersumber dari Allah.Bagian yang bersifat ijtihad ini
diperkuat oleh wahyu bila ia benar. Tetapi bila terdapat kesalahan di dalamnya
maka turunlah ayat yang membetulkannya. Contoh yang kedua ini dengan apa
yang terjadi mengenai urusan tawanan perang badar. Rasulullah Saw mengambil
pendapat Abu Bakar dengan menerima tebusan mereka. Maka turunlah wahyu
yang mencela tindakan nabi.
c. Pola (Shighat) Periwayatannya Dalam hadits qudsi terdapat dua
polaperiwayatan, yaitu:
1.Rasulullah Saw mengatakan apa yang diriwayatkan dari Tuhan-Nya,
???? ???? ??? ???? ???? ???? ???? ????? ?? ??? ???
2. Rasulullah Saw mengatakan: Allah Taala telah berfirman atau berfirman Allah
Taala. ??? ???? ?????.
CIRI-CIRI HADIS QUDSI.
1. Makna daripada Allah dan lafaz daripada Nabi.
2. Tidak dikira ibadat orang yang membacanya,iaitu tidak sebagaimana Al-Quran.
3. Tidak disyaratkan penetapannya melalui Mutawatir.
4. Disandarkan kepada Allah,tidak secara langsung.
5. Hanya memperkatakan tentang atau soal-soal fadai'il sunat dan keistimewaan-keistimewaan.
6. Kebanyakannya bersifat Ahad dan bertaraf zann.
7. Menggunakan  lafaz-lafaz tertentu,antaranya:
 Qala Rasulullah s.a.w Fima Yarwih 'An Rabbihi
 Qala Allah Fima Rawahu ' Anhu Rasulullah.
 http://mazlinafazira.blogspot.com/2010/09/ciri-ciri-hadis-qudsi.html

Anda mungkin juga menyukai