Anda di halaman 1dari 7

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

I. LATAR BELAKANG
Melihat perkembangan dari masa ke masa, terutama perkembangan
masyarakat dan kemajuan teknologi, konsep bahan ajar (kurikulum pendidikan)
harus lebih diutamakan, dirancang, dan disusun dengan menyesuaikan waktu dan
tempat yang ada. Di negara kita sendiri itu Indonesia merupakan Negara yang
mayoritasnya islam, maka dari itu perencanaan dan pengembangan kurikulumnya
tidak hanya berdasarkan dengan pancasila, UUD 1945, UU SISDIKNAS, adat
istiadat saja, tetapi juga harus disesuaikan dengan nilai-nilai dan hukum-hukum
syari’at yang berlaku di Negara ini.
Jadi kurikulum pendidikan islam ialah suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan, dan dirancangkan secara sistematis atas dasar norma-norma dan
hukum-hukum yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran
bagi tenaga kependidikan (penyelenggara pendidikan), tenaga pendidik, peserta didik
maupun masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Pengembangan kurikulum pendidikan islam pada dasarnya mengarahkan ke
tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya
positif yang datangnya baik dari luar maupun dari dalam sendiri, dengan diharapkan
agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik. Oleh karena itu
pengembangan kurikulum hendaknya bersifat antisipatif, adaptif, dan aplikatif.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apakah pengertian dari Kurikulum pendidikan Islam?
B. Apakah fungsi kurikulum ?
C. Apakah ciri-ciri kurikulum pendidikan islam?
D. Apakah macam-macam kurikulum pendidikan islam?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
Kata “Kurikulum” mulai dikenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan
lebih kurang sejak satu abad yang lalu. Istilah kurikulum muncul untuk pertama
kalinya dalam kamus Webster tahun 1856. Pada tahun itu kata kurikulum

Kurikulum Pendidikan Islam | 1


digunakan dalam bidang olahraga, yakni suatu alat yang membawa orang dari
start sampai ke finish. Barulah pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam
bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan.
Dalam kamus tersebut kurikulum diartikan dua macam, yaitu sebagai berikut :
1. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di
sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.
2. Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan
atau jurusan. (Tafsir, 2007:53). 1
Konsep dasar kurikulum sebenarnya tidak sesedarhana itu, tetapi kurikulum
dapat diartikan menurut fungsinya sebagaimana dalam pengertian berikut
ini.2
a. Kurikulum sebagai program studi. Pengertiannya adalah seperangkat mata
pelajaran yang mampu di pelajari oleh peserta didik di sekolah atau institusi
pendidikan lainnya.
b. Kurikulum sebagai kegiatan terencana. Pengertiannya adalah kegiatan yang
direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara
bagaimana hal itu dapat diajarkan dengan berhasil.
c. Kurikulum sebagai hasil belajar. Pengertiannya adalah seperangkat tujuan
yang utuh untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasi cara-
cara yang dituju untuk memperoleh hasil itu, atau seperangkat hasil belajar
yang direncanakan dan diinginkan.
d. Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Pengertiannya adalah keseluruhan
pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimpinan sekolah.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat digeneralisasikan bahwa
pengertian kurikulum adalah kegiatan yang mencakup berbagai macam rencana
kegiatan anak didik yang terperinci yang berupa bentuk-bentuk bahan
pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan
program agar dapat diterapkan dan hal-hal yang mencakup kegaitan yang
bertujuan mencapai tujuan yang di inginkan.

B. Fungsi Kurikulum
1
Drs. Bukhari Umar,M.Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Amzah, 2010, hlm.162
2
Dari Muhammad Ansyar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Dirjen PT-PPLPTK
Depdikbut, 1809 oleh Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010, hlm.122-123

Kurikulum Pendidikan Islam | 2


Dalam proses belajar mengajar kedudukan kurikulum menjadi penting,
karena dengan kurikulum anak sebagai individu yang berkembang akan
menapatkan manfaat. Namun di samping kepentingan anak didik, kurikulum
juga berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain, antara lain :
1. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Mengenai tujuan pendidikan di Negara kita secara hirarkis dapat dilaporkan
sebagai berikut : Tujuan Nasional, Tujuan Institusionel, Tujuan Kurikuler,
Tujuan Instruksional (Umum dan Khusus)
2. Fungsi kurikulum bagi anak
Sebagai organisasi belajar tersusun dan disiapkan untuk anak didik sebagai
salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan ini, maka diharapkan
mereka akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat
dikembangkan seiring dengan perkembangan anak guna melengkapi bekal
hidupnya.
3. Fungsi Kurikulum bagi guru
a. Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman
belajar pada anak didik.
b. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak
dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Sebagai administrator dan supervisor juga mempunyai tanggung jawab
dalam kurikulum.
5. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid
Agar orang tua dapat turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan
putra-putrinya. Bantuan orangtua dalam memajukan pendidikan ini dapat
melalui konsultasi langsung dengan sekolah tentang masalah-masalah yang
menyangkut anak-anaknya.
6. Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat diatasnya
ada dua jenis fungsi yang dapat kita lihat disini :
a. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan
b. Penyiapan tenaga baru
7. Fungsi bagi masayarakat dan pemakai lulusan sekolah
Dengan mngetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat atau pemakai
lulusan dapat melakukan sekurang-kurangnya dua hal, yaitu :

Kurikulum Pendidikan Islam | 3


a. Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program
pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua atau
masyarakat.
b. Ikut memberikan kritik konstruktif dalam rangka penyempurnaan
program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan
masyarakat dan lapangan kerja.3

C. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam


Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam menurut Abdurrahman An-
Nahlawy. Agar kriterium Kurikulum Pendidikan Islam dapat terpenuhi maka
dalam penyusunannya supaya selalu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:

1. Sistem dan perkembangan kurikulum tersebut hendaknya selaras dengan


fitrah insani sehingga memiliki peluang untuk menyucikannya,
menjagannya dan penyimpangan dan menyelomatkannya.
2. Kurikulum dimaksud hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuanakhir
pendidikan islam, yaitu ikhlas, taat, dan beribadah kepada Allah SWT.
3. Pentahapan serta pengkhususan kurikulum hendaknya memperhatikan
periodisasi perkembangan pesrta didik maupun kekharakteristiknya.
4. Dalam berbagaipelaksanaan, aktivitas, dan contohnya, hendaknya
kurikulummemelihara sgala kebutuhan nyata kehidupan masyarakat.
5. Secara keseluruhan struktur organisasi kurikulum tersebut hendaknya tidak
bertentangan dan tidak menimbulkan pertentangan,bahkan sebaliknya,
terarah kepada pola hidup islami.
6. Hendaknya kurikulum itu realistik, dalam arti bahwa iadilaksanakan sesuai
dengan situasi dan kondisi serta kemungkinan yang terdapat dalam Negara
yang melaksanakannya.
7. Hendaknya metode pengajaran dalam kurikulum itu bersifat luwes, dengan
mengingat pulafaktor perbedaan individual yang menyangkut bakat dan
minat.

3
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009, hlm.245-247

Kurikulum Pendidikan Islam | 4


8. Hendaknya kurikulum itu efektif, dalam arti menyampaikan dan
menggugah perangkat nilai edukatifyang membuahkan tigkah laku yang
positif.
9. Kurikulum itu hendaknya memperhatikan pula tingkat perkembangan siswa
yang bersangkutan.
10. Hendaknya kurikulum memperhatikan aspek-aspek tingkah laku alamiah
islami, seperti pendidikan untuk berjihat dan menyebarkan dakwah
islamiyah.4

D. Macam-macam Kurikulum Pendidikan Islam


1. Pendidikan Islam Formal
a) Kurikulum PAUD,TK,RA
Kurikulum pada tingkat ini di sesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan bagi anak-anak kecil dengan mencantumkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila dan aturan-aturan yang ada serta menambahkan
ajaran-ajaran agama islam.
b) Kurikulum MI
Kurikulum yang disesuaikan terhadap kebutuhan dasar bagi anak-
anak setingkat SD, namun materi-materinya lebih di tambahkan lagi tentang
ajaran-ajaran agama islam.
c) Kurikulum Madrasah Tsanawiyah
Kurikulum yang di sesuaikan terhadap kebutuhan dan perkembangan
anak yang sedang beranjak besar,yakni setingkat SMP, namun materinya
lebih ditambahkan lagi tentang ajaran-ajaran agama islam dan sedikit di
tambah kegiatan kurikuler guna mengembangkan potensi,bakat,dan minat
yang ada.
d) Kurikulum Madrasah Aliyah
Kurikulum yang di sesuaikan terhadap kebutuhan dan perkembangan
anak yang sudah remaja,yakni setara dengan SMA,kurikulum ini
merupakan perbaruan dari kurikulum tingkat tsanawiyah akan tetapi di
tingkat ini lebih di bedakan lagi karena adanya program-program tertentu,
berupa program IPA, program IPS, dan program Bahasa.

4
Dr. Hj. Nur Uhbiyati,M.Pd, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang : PT. Pustaka Rizki
Putra, 2013, hlm.146-149

Kurikulum Pendidikan Islam | 5


e) Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam
Kurikulum yang di sesuaikan terhadp kebutuhan dan perkembangan
para remaja yang beranjak dewasa,yakni setara dengan PTN, sebagai
contoh di kemukakan kurikulum IAIN walisongo di semarang yang
mempunyai 4 fakultas di tingkat S1 dan 2 program di tingkat pascasarjana.
2. Pendidikan Islam Nonformal
a) Pondok Pesantren
Sedangkan mengenai pondok pesantren penyelenggaraan
pendidikannya tidak menggunakan sistem kelas seperti halnya madrasah,
melainkan berorientasi pada ilmu dan kitab yang di bahas oleh santri
tersebut. Apabila seorang santri telah selesai membahas suatu ilmu dan satu
kitab tertentu, maka ia beralih kepada kitab lain dalam imu tersebut, tetapi
lebih tinggi tingkatnya. Apabila kitab ini selesai di pelajari, maka beralihlah
pada kitab yang lainnyayang lebih tinggi lagi tingkatannya, begitu
seterusnya sehingga ia mencapai kitab yang tertinggi. Sistem ini digunakan
pada cabang-cabang ilmu agama yang lain sekaligus dengan jenis-jenis
kitabnya.
Selanjutnya dengan adanya ide pembaharuan dari Departemen Agama
RI, sejak tahun 1980, diadakanlah sistem pendidikan dan penambahan mata
pelajaran yang harus di pelajari santri.
b) Majelis Ta’lim
Salah satu bentuk pendidikan non formal islam adalah majelis
ta’lim. Secara etimologi, majelis ta’lim dapat diartikan sebagai tempat
untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama islam.5

5
Dr. Hj. Nur Uhbiyati,M.Pd, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang : PT. Pustaka Rizki
Putra, 2013, hlm.133-135

Kurikulum Pendidikan Islam | 6


IV. KESIMPULAN
1. Kurikulum merupakan segala kegiatan yang dirancang oleh lembaga pendidikan
untuk disajikan kepada peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan
(institusional, kurikuler, dan instruksional).
2. Kurikulum juga berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain, antara lain :
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, Fungsi kurikulum bagi anak, Fungsi
Kurikulum bagi guru, Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, Fungsi kurikulum
bagi orang tua murid, Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat diatasnya,
Fungsi bagi masayarakat dan pemakai lulusan sekolah.
3. Ciri-Ciri kurikulum menurut Abdurrahman An_nahlawy ada sepuluh cirri.
4. Macam-macam kurikulum pendidikan islam ada 2 macam :
a. Pendidikan Islam Formal, meliputi PAUD,RA,MI,MTs,MA dan PTAIN
b. Pendidikan Islam Non Formal, meliputi Pondok Pesantren dan Majlis Ta’lim.

V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami susun semoga dapat bermanfaat
dalam kegiatan pembelajaran ‘Ilmu Pendidikan Islam’ dengan judul: Kurikulum
Pendidikan Islam. Tentu saja dalam pembuatan makalah masih banyak kekeliruan,
oleh karena itu kami mohon maaf sebesarnya. Terima kasih atas segala kritik dan
saran yang membangun.

Kurikulum Pendidikan Islam | 7

Anda mungkin juga menyukai