Disusun Oleh :
FRENDY LYFRANDA YONO : 21602021011
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya, dan tak pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bpk. A.Fahrurrozi,
S.H.I.M.HI selaku dosen pengampu ilmu kalam yang selalu senantiasa melimpahkan ilmunya
kepada kami.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu
Kalam” juga untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada para membaca yang senantiasa
membaca makalah yang telah kami susun sedemikian rupa. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, untuk dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangung dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Akal Dan Wahyu................................................................................................5
B. Fungsi Dan Kedudukan Akal Dan Wahyu...........................................................................6
C. Akal Dan Wahyu Dalam Pemikiran Islam...........................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan akal dan wahyu dalam Islam menempati posisi yang sangat terhormat,
melebihi agama-agama lain. karena Akal dan wahyu adalah suatu yang sangat urgen sangat
urgen untuk manusia untuk manusia, dialah yang dialah yang memberikan perbedaan manusia
untuk rikan perbedaan manusia untuk mencapai derajat ketaqwaan kepada sang kholiq, akal
pun harus dibina dengan ilmu-ilmu sehingga mnghasilkan budi pekrti yang sangat mulia yang
menjadi dasar sumber kehidupan dan juga tujuan dari baginda rasulullah SAW. Tidak hanya itu
dengan akal juga manusia bisa menjadi ciptaa an akal juga manusia bisa menjadi ciptaan pilihan
yang allah amanatkan untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini, begitu juga dengan wahyu
yang dimana wahyu adalah pemberian allah yang sangat luar biasa untuk membimbing manusia
pada jalan yang lurus.
Namun dalam menggunakan menggunakan akal terbatas terbatas akan hal-hal hal-hal
bersifat bersifat tauhid, tauhid, karena ketauhitan sang pencipta tak akan terukur dalam
menemukan titik akhir, begitu pula begitu pula dengan wahyu sang dengan wahyu sang Esa,
karena Esa, karena wahyu diberikan kepada wahyu diberikan kepada orang-orang orang-orang
terpilih dan semata-mata untuk menunjukkan kebesaran Allah. Maka dalam menangani anatara
wahyu dana akal harus slalu mengingat bahwa semua itu karena allah semata. Dan tidak akan
terjadi jika allah tak mengijinkannya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kemusyrikan
terhadap allah karena kesombongannya.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian akal dan wahyu?
2. Bagimana fungsi dan kedudukan akal dan wahyu?
3. Bagaimanakah akal dan wahyu dalam pemikiran Islam?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian akal dan wahyu
2. Mengetahui fungsi dan kedudukan akal dan wahyu
3. Mengetahui akal dan wahyu dalam pemikiran Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Kata wahyu berasal dari kata arab , dan al-wahy adalah kata asli
Arab dan bukan pinjaman dari bahasa asing, yang berarti suara, api, dan
kecepatan. Dan ketika Al-Wahyu berbentuk masdar memiliki dua arti yaitu
tersembunyi dan cepat. oleh sebab itu wahyu sering disebut sebuah
pemberitahuan tersembunyi dan cepat kepada seseorang yang terpilih tanpa
seorang pun yang mengetahuinya. Sedangkan ketika berbentuk maf’ul wahyu
Allah terhada Nabi-Nabi-Nya ini sering disebut Kalam Allah yang diberikan
kepada Nabi.
Menurut Muhammad Abduh dalam Risalatut Tauhid berpendapat
bahwa wahyu adalah pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang dalam
dirinya sendiri disertai keyakinan bahwa semua itu datang dari Allah SWT,
baik melalui pelantara maupun tanpa pelantara. Baik menjelma seperti suara
yang masuk dalam telinga ataupun lainya.
A. Kesimpulan
Akal merupakan hidayah Allah yang diberikan kepada menusia berfungsi sebagai alat
untuk mencari kebenaran, Wahyu merupakan firman Allah yang berfungsi sebagai pedoman
hidup manusia. Wahyu baik yang langsung (al-Qur’an) maupun tidak langsung (al-Sunnah)
sebagi sumber ajaran Islam.
Akal dan wahyu dilihat secara fungsional bukan struktural, akal berfungsi untuk
memahami wahyu, dan wahyu berfungsi untuk meluruskan kerja akal. Dalam ajaran Islam, akal
mempunyai kedudukan tinggi dan banyak dipakai, bukan hanya dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan saja, tetapi juga dalam perkembangan ajaran-ajaran keagamaan
Islam itu sendiri. Kedudukan wahyu terhadap akal manusia adalah seperti cahaya terhadap indera
penglihatan manusia.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA