Anda di halaman 1dari 9

URGENSI DAN MANFAAT TAFSIR MAUDHU’I

BAGI KEHIDUPAN UMAT

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tafsir Maudhu’i

Dosen Pengampu:
K.H. Ahmad Syakir

Oleh:

AufaVarrassyah Nawwaf NIM: 2019.01.01.1236

M. Aan Iqbal Fanani NIM: 2017.01.01.834

PROGRAM STUDI AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-ANWAR

SARANG REMBANG

2020
URGENSI DAN MANFAAT TAFSIR MAUDHU’I BAGI KEHIDUPAN UMAT

Oleh: Aufa Varrassyah Nawwaf dan M. Aan Iqbal Fanani

A. PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang mengandung mu’jizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat jibril, yang ditulis pada mushaf,
dikutip secara mutawatir, membacanya bernilai ibadah, diawali dari surat Al-Fatihah
dan diakhiri dengan surat An-Naas.1 Untuk mengetahui makna Al Quran secara
menyeluruh, kita harus membaca tafsir dari Al Quran. Karena disitu para ulama tafsir
memiliki kemampuan dan komptensi yang utuh dalam menafsirkan Al Quran.
Adapun metode penafsiran sendiri menurut para ulama terbagi menjadi empat yaitu
metode Ijmali, metode Tahlili, metode Muqarin, dan metode Maudhu’i atau yang
lebih dikenal dengan metode tematik. Karena disini yang menjadi fokus penulis
adalah metode Maudhu’i, maka penulis merasa perlu untuk membuat makalah yang
membahas khusus mengenai “Urgensi dan Manfaat Tafsir Maudhu’i”. Penulis
menyadari bahwasanya masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu penulis
kedepannya untuk bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.

B. PEMBAHASAN
1. Sekilas Tafsir Maudhui
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa Tafsir Maudhu’i adalah
Suatu Ilmu yang membahas mengenai kasus-kasus yang terkandung dalam Al
Quran, dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang berbeda beda tetapi memiliki
makna dan tujuan yang sama, kemudian dilakukan analisa pada suatu bentuk
tertentu dengan syarat-syarat tertentu, untuk dijelaskan maknanya, di keluarkan
unsur-unsurnya, dan diikat dengan suatu ikatan yang mencakup satu sama lain. 2
Ada juga yang mengatakan pengertian Tafsir Maudhu’i adalah menjelaskan suatu
tema atau topik melalui ayat-ayat Al Quran dalam satu surat atau beberapa surat. 3
Jadi, yang dapat dipahami disini adalah menganailisis suatu tema berdasarkan
perspektif Al Quran.

1
Muhammad Ali as-Shabuni, At Tibyan fii Ulum Al-Qur’an (Karachi: Maktabah Al-Busyro, 2011), 8.
2
Abdul Karim Asy-Syaukah, Ahammiyah At-Tafsir Al-Maudhu’i, 121.
3
Musthafa Muslim, Mabahits fii At-Tafsir Al-Maudhu’i (Damaskus: Daar al-Qalam, 2000), 16.

1
2. Perbedaan Tafsir Maudhu’i dan Tafsir Metode Lain
a. Perbedaan dengan Tafsir Ijmali (Global)

Tafsir Maudhui Tafsir Ijmali


Mufassir tidak terikat dengan susunan Mufassir terikat dengan susunan
mushaf mushaf
Mufassir hanya fokus membahas tema Fokus mufassir bukan kepada tema
yang sedang dikaji tertentu
Tabel 1. Perbedaan Tafsir Maudhu’i dengan Tafsir Ijmali

b. Perbedaan dengan Tafsir Muqarin (Komparasi)


Tafsir Maudhu’i Tafsir Muqarin
Mufassir menghimpun ayat yang Mufassir tidak mengarahkan
berkaitan dengan kasus yang dibahas, pandangannya kepada petunjuk-
mufassir juga mencari persamaan- petunjuk yang dikandung oleh ayat-
persamaan, serta segala petunjuk yang ayat yang dibandingkannya, kecuali
dikandungnya, selama berkaitan menjelaskan sebab sebab perbedaan
dengan pokok bahasan yang redaksional
ditetapkan
Tabel 2. Perbedaan Tafsir Maudhui dengan Tafsir Muqarin4

c. Perbedaan dengan Tafsir Tahlili

Tafsir Maudhu’i Tafsir Tahlili


Mufassir tidak terikat dengan susunan Mufassir terikat dengan susunan
mushaf mushaf
Mufassir hanya berfokus pada topik Mufassir membahas apa saja dalam
yang menjadi pembahasan setiap ayat seperti makna kosakata,
asbabun nuzul, munasabah, dan lain-
lain
Mufasir berusaha untuk menuntaskan Mufasir hanya mengemukakan
permasalahan-permasalahan yang penafsiran ayat ayat secara berdiri
menjadi pokok bahasannya sendiri
Tabel 3. Perbedaan Tafsir Maudhu’i dengan Tafsir Tahlili 5

4
M. Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (t.tp:
Mizan, 1996), 120.
5
Ibid., 119.

2
3. Urgensi Tafsir Maudhu’i
Pada saat ini, Tafsir Maudhu’i memiliki urgensi yang sangat penting untuk
kehidupan umat Islam bahkan kehidupan manusia. Tafsir Maudhu’i sangat
dibutuhkan baik oleh para cendekiawan muslim, maupun masyarakat awam.
Adapun urgensi daripada Tafsir Maudhu’i itu sendiri adalah.
a. Karena Tafsir Maudhu’i merupakan salah satu penafsiran Al Quran dengan Al
Quran, ayat yang bersifat mujmal (global) di satu tempat, maka ayat lain yang
akan memerincinya. Oleh karena itu, Tafsir Maudhu’i merupakan metode
penafsiran Al Quran kelas atas. Ulama juga telah meletakkan satu kaidah
penting dalam penafsiran yaitu menafsirkan Al Quran dengan Al Quran.6

b. Untuk mempertunjukkan aspek baru daripada mu’jizat. Al Quran selain


dikenal memiliki mu’jizat dari sisi susunan kalimatnya, bahasa, dan sastranya,
Al Quran juga memiliki mu’jizat yang lain yaitu mencakup semua topik
permasalahan yang jumlahnya sangat banyak, yang variasinya bermacam
macam, dan selalu terbarukan. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Imam
Raghib Al Asfihani, “Bagian daripada mu’jizat Al Quran adalah walaupun Al
Quran itu dari sisi kuantitas sedikit tetapi mengandung makna yang sangat
melimpah yang mana pikiran manusia sangat terbatas untuk menghitungnya
dan semua perangkat di dunia ini tak ada yang mampu secara sempurna
menghimpunnya.7

c. Untuk menunjukkan keagungan Al Quran melalui topik-topik yang berbeda


dan syariat yang beragam yang terkadung di dalamnya. Ketika dilakukan
pengumpulan Al Quran berdasarkan topik atau tema yang dibahas, maka akan
terlihat keagungan Al Quran disitu. Hal itu dikarenakan hukum-hukum dan
syariat yang terkandung dalam Al Quran pasti akan selalu sesuai dengan
kebutuhan manusia di setiap zaman yang berbeda beda.8

6
Sumairah Mahmoud Al-Madani, “Ushul At-Tafsir Al-Maudhu’i”, Dalam Jurnal Asy-Syari’ah wa Al-Qanun
wa Ad-Dirasat Al-Islamiyah, No. 23, (Feburari 2014), 225
7
Ibid., 225.
8
Ibid., 225.

3
d. Untuk menghilangkan anggapan bahwa ada pertentangan antara ayat Al Quran
satu dengan ayat Al Quran yang lain. Jika metode Tafsir Maudhu’i ini
dipelajari secara utuh, maka akan ditemukan bahwa ayat Al Quran itu serasi
dan tidak ada pertentangan satu sama lain.9

e. Untuk menjelaskan kandungan Al Quran yang berupa petunjuk-petunjuk tuhan


melalui berbagai macam topik sehingga manusia dapat berkahlaq dengan
akhlaq Al Quran dan juga dapat mengambil manfaat darinya berupa tambahan
iman.10

f. Sebagai bentuk penolakan terhadap pemikiran orang-orang (orientalis) yang


mengatakan bahwa Islam ketika memandang suatu topik permasalahan hanya
menggunakan nalar, mengikuti hawa nafsu, dan terdapat syubhat serta
penyesatan di dalamnya.11

g. Tafsir Maudhu’i dapat memenuhi kebutuhan di zaman sekarang terhadap


agama. Kebutuhan disini baik kebutuhan manusia secara umum atau
kebutuhan khusus untuk umat muslim.
1) Jikalau melihat dari perspektif kebutuhan manusia secara umum, maka
saat ini banyak orang orang sedang kebingungan, mereka tidak
mendapatkan hidayah berupa agama Islam, ditambah lagi peradaban
modern yang menjadikan mereka berpikir bahwa agama itu merupakan
sebuah ketertinggalan zaman. Oleh karena nya, maka dibutuhkan sebuah
hujjah yang membuat mereka tertarik dengan agama Islam dan tidak ada
suatu apapun yang dapat menggambarkan agama Islam dengan baik
kecuali Al Quran. Sehingga, kemudian perlu menjadikan mereka
mengetahui petunjuk dalam Al Quran, memahami topik yang terkandung
di dalamnya, dan juga solusi yang ditawarkan Al Quran untuk
menyelesaikan segala persoalan mereka. Dan hal itu tidak akan terwujud
kecuali melalui metode tematik yang dilakukan riset mendalam
terhadapnya sehingga akan terlihat suatu kebenaran.

9
Ibid., 226.
10
Ibid., 226.
11
Ibid., 226.

4
2) Yang kedua jika dilihat dari perspektif kebutuhan umat muslim adalah
umat muslim saat ini banyal yang tergoda dengan keindahan materialis,
mereka juga banyak yang mengikuti tradisi orang kafir dalam persoalan
hukum, etika, dan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang
dapat menjauhkan umat muslim dari itu semua yang mana hal itu adalah
pemahaman yang utuh terhadap kandungan kitab sucinya sendiri (Al
Quran) berupa petunjuk dan topik-topik di dalamnya yang berkaitan
dengan pola hidup mereka sehari-hari.12

Dari sini dapat diambil benang merah bahwa urgensitas Tafsir Maudhu’i yang
paling utama adalah sebagai media untuk mengungkap petunjuk Al Quran berupa
syariat syariat Islam yang kemudian dicarikan relevansi nya dengan problematika
sosial kemasyarakatan. Hal ini seperti yang diungkap oleh Al Farmawi bahwa arti
penting metode Tafsir Maudhu’i adalah bagian dari upaya untuk mencarikan
relevansi antara esensi syariah dengan persolan-persoalan kemasyarakatan, seperti
hubungan erat antara ketetapan-ketetapan syariah yang dikandung oleh ayat-ayat
Al Quran dengan aturan-aturan di bidang politik, sosial, militer maupun etika. Al
Farmawi juga menegaskan bahwa Al Quran senantiasa berada di tengah-tengah
kebutuhan manusia di dalam menyikapi persolan hidup. Di sini, Al Quran
menawarkan hikmah dan petunjuk yang jelas, baik terhadap problematika individu
maupun persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, Al Qur’an
menyajikan banyak pokok bahasan yang perlu dibahas secara tematis metodologis
ketika beberapa fakta memiliki keterkaitan dengan relevansi keberlakuan ayat-
ayatnya yang diyakini akan senantiasa sejalan dengan perubahan ruang dan waktu
yang berlangsung terus menerus.13

4. Manfaat Metode Tafsir Maudhu’i


a. Dengan mempelajari Tafsir Maudhu’i, akan dapat mengetahui lingkup
bahasan secara menyeluruh yang memungkinkan dilakukannya penjelasan

12
Abdus Sattar Fathullah Sa’id, Al-Madkhal Ilaa At-Tafsir Al-Maduhu’i (Kairo: Daar at-Tauzi’ wa an-Nasyr al-
Islamiyyah, t.th.), 42.
13
Abd al-Ḥayy al-Farmāwī, Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍu’i Dirāsah Manhajiyyah Mawḍu’iyyah (Kairo:
Matṭba’ah al-Ḥaḍārah al-‘Arabiyyah, 1977) 3. Dalam http://anwarsyarifuddin.lec.uinjkt.ac.id/home/tafsir-
tematik

5
bagi khalayak umum tentang ketetapan-ketetapan hukum melalui metodologi
yang jelas dan cukup meyakinkan.14

b. Penjabarannya dalam menyingkap rahasia-rahasia yang menyelimutinya pada


tingkat yang bisa menyenangkan hati dan pikiran mereka hingga sampai
kepada taraf keadilan Tuhan Yang Maha Bijaksana dan rahmat yang diberikan
kepada hamba-hamba-Nya melalui ketentuan-ketentuan syariat yang
ditetapkan bagi mereka.15

c. Tafsir Maudhu’i membantu siapa saja yang ingin bisa sampai kepada petunjuk
Al Quran tanpa perlu berlelah-lelah menelaah berbagai macam kitab tafsir
yang penjelasannya penuh dengan uraian grammatikal maupun ulasan hukum
secara panjang lebar.16

d. Dengan mempelajari Tafsir Maudhu’i dapat mencegah munculnya kontradiksi


akibat pengaruh buruk ideologi yang mengotori pemikiran keagamaan masa
kini.17

C. KESIMPULAN
Tafsir Maudhu’i merupakan metode penafsiran Al Quran yang mana titik
tekannya adalah membahas satu topik atau tema tertentu dengan cara mengumpulkan
berbagai macam ayat yang berbeda tetapi memiliki kesamaan makna terhadap topik
atau tema yang dibahas. Karena yang menjadi stressing adalah pembahasan tema atau
topik tertentu, maka hal ini menjadikan Tafsir maudhu’i berbeda dengan metode tafsir
lainnya yaitu Tahlili yang menguraikan makna ayat secara panjang lebar dan Ijmali
yang mengungkap makna ayat secara global yang mana kedua metode ini berpegang
teguh pada susunan mushaf. Tafsir Maudhu’i juga berbeda karakter dengan Tafsir
Muqarin yang mana stressingnya adalah perbandingan antara satu ayat dengan ayat
lain. Adapun Tafsir Maudhu’i sendiri pada saat ini sangat diperlukan karena berbagai
alasan yang salah satunya adalah karena memandang bahwa Tafsir Maudhui
merupakan media untuk menyelesaikan berbagai problem. Hal ini karena fungsi

14
Ibid., 5
15
Ibid., 5.
16
Ibid., 5.
17
Ibid., 5.

6
Tafsir Maudhu’i adalah untuk mengungkap petunjuk Al Quran berupa syariat syariat
Islam yang kemudian dicarikan relevansi nya dengan problematika sosial
kemasyarakatan.

DAFTAR PUSTAKA

7
Farmawi (al), Abd al-Ḥayy. Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍu’i Dirāsah Manhajiyyah
Mawḍu’iyyah. Kairo: Matṭba’ah al-Ḥaḍārah al-‘Arabiyyah. 1977. Dalam
http://anwarsyarifuddin.lec.uinjkt.ac.id/home/tafsir-tematik

Madani (al), Sumairah Mahmoud. “Ushul At-Tafsir Al-Maudhu’i”. Dalam Jurnal Asy-
Syari’ah wa Al-Qanun wa Ad-Dirasat Al-Islamiyah, No. 23, Februari 2018.

Muslim, Musthafa. Mabahits fii At-Tafsir Al-Maudhu’i. Damaskus: Daar al-Qalam, 2000.

Sa’id, Abdus Sattar Fathullah. Al-Madkhal Ilaa At-Tafsir Al-Maduhu’i. Kairo: Daar at-Tauzi’
wa an-Nasyr al-Islamiyyah. t.th..

Shabuni (as), Muhammad Ali. At Tibyan fii Ulumil Qur’an. Karachi: Maktabah Al-Busyro.
2011.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat. t.tp.: Mizan. 1996.

Syaukah (asy), Abdul Karim. Ahammiyah At-Tafsir Al-Maudhu’i.

Anda mungkin juga menyukai