A. AL-JASHASH
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad Ibn Ali Al-Razi, yang
terkenal dengan sebutan Al-Jashash.1 AL-Jashash adalah seorang ahli
tafsir dan ahli ushul fikih ternama yang terkenal dengan panggilan Al-
Jashash (penjual kapur rumah). Ia disebut demikian, karena dalam mencari
nafkah hidup ia bekerja sebagai pembuat dan penjual kapur rumah.2 Ia
lahir di Baghdad tahun 305 H.di masanya ia adalah imam pengikut
madzhab Hanafi, dan kepadanya pula akhir pegangan para sahabatnya. Dia
berguru kepada Abu sahal Al-Zujaj, Abu Al-Hasan Al-Harakhi, dan
kepada orang alim fikih lainnya pada saat itu. Proses belajarnya menetap
di baghdad, dan perjalanan mencari ilmunyapun berakhir di sana.
1
. Muhammad Husain Al Zahabi, Al Tafsir wa Al Mufassiruun, Daar Al Maktabah Al
Harisah, Mesir, 1976, hlm. 485
2
. Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Djambatan,
Jakarta, 1992, hlm. 485
3
. Muhammad Husain Al Zahabi, op. cit., hlm. 485
24
25
1. Ushul Al-Jashash
7. Jawab Al-Massail.5
a. Bentuk Penafsiran
4
. Manna Khalil Al-Qattan, Mabahits fi Ulum Al-Quran, Terj. Mudzakir, Studi Ilmu-
Ilmu Quran, Litera Antara Nusa, Jakarta, 2000, Cet.V, hlm. 518
5
. Tim Penulis IAIN Syarif Hidayahtullah, op.cit., hlm 486
6
Muhammad Husain Al-Zahabi, op.cit., hlm. 439
26
b. Metode Penafsiran
c. Corak Penafsiran
7
Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Quran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2000, hlm. 32-33\
8
Ahmad Arif Junaidi, Pembaharuan Metodologi Tafsir Al-Quran, Gunung Jati,
Semarang, 2001, hlm. 27-28
9
Manna Khalil Al-Qattan, op.cit., hlm. 518
27
(173:)
Artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah daging, babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tapi barang siapa
yang dalam keadaan terpaksa (memaksa) sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak ( pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya sesungguhnya Allah Maha
pengampun lagi maha penyayang.10
10
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Surya Cipta Aksara, Surabaya,
1993, hlm 42
11
Abi Bakar bin Ali Ar-Razi Al-Jashash, Ahkamul Quran, juz I, Darul Kutub Ilmiah,
Bairut Libanon,t.th., hlm 130
28
(96: )
Artinya: Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan yang
berasal dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu.14
12
Ibid, hlm 131
13
Sunan Al-Khafidh Ibn Abdullah Muhammad Ibn Yazid Al-Qajwini Ibnu Majah, Juz 2,
Darl fikr, libanon, hlm 1152
14
Departeman Agama, Op.Cit., hlm 78
29
: .
, , ,
: ,
" , "
Artinya: Hisyam bin Ammar telah menceritakan kepada kami, Malik
bin Amr berkata : telah menceritakan kepadaku Sofwan bin
Salim dari Said bin Salamah, bahwa Mughiroh bin Abi
Burdah, dan dia berasal dari Bani Abi Dar telah
menceritakan kepadanya : sesungguhnya dia mendengar
bahwa Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW telah
bersabda: lautan itu suci airnya dan halal bangkainya.15
15
Sunan Al-Hafid Abi Abdillah Muhammad Ibn Yazid Ajwini, Op.Cit., hlm 1081
30
(96: )
Artinya: Dihalalkan bagimu binatang buruan laut.17
(3: )
Dimana ayat ini menunjukkan tentang haramnya bangkai, maka
jawabannya adalah bahwa pengkhususan yang ada di dalam hadis-
hadis Nabi di pakai para ulama bahwa mereka membolehkan memakan
bangkai belalang.Sedangkan menurut penulis bahwa belalang itu tidak
bisa di samakan dengan di larangnya ikan yang terapung diatas air.
. :
Artinya: Bercerita kepada kami Muhammad bin Yahya bin Faris
bercerita kepadaku Isha bin Ibrahim bin Ruhawayah dari
Athab bin Basyid dari Ubaidillah bin Abi Ziad Al- Qodah
Al-Maki dari Abi Zubair, dari jabir bin Abdullah, dari
Rasulullah SAW. Beliau bersabda : menyembelih janin
dengan menyembelih induknya.20
19
Ibid, hlm 134
20
Sunan Abi Dawud li khafid abi Daud sulaiman bin al-Asyasi al-jastani, jilid 2, Darul
fikr, libanon,t.t hlm 646
32
(3: )
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,darah, daging
babi hewan yang di sembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, dan yang di terkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu sembelih dan (di haramkan bagimu) yang di
sembelih untuk berhala dan (di haramkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan pada hari
ini , orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu.Sebab itu janganlah takut kepada mereka dan
takutlah kepada-ku pada hari ini telah ku-cukupkan
kepadamu nikmatku dan telah kuridhai islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa. Sesungguhnya Allah Maha
pengampun lagi Maha penyayang.22
21
Abi Bakar Ahmad bin Ali Ar-Razi Al-Jashash Op.Cit, hlm 135
22
Depertemen Agama RI, Op,cit., hlm 157
33
(145: )
Artinya: Katakanlah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi orang yang
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai atau
darah yang mengalir.24
Sedangkan darah yang tidak mengalir seperti hati dan limpa itu
halal dalam hadis Nabi SAW. ditegaskan:
, ,
, .
, . ,
: : ,
, , ,
.( ) .
Artinya: Khusain bin Ismail telah bercerita kepada kami: Ali bin
Muslim Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari ayahnya dari
Ibn Umar dari Nabi SAW. Bercerita kepada kami
Muhammad bin Mukhalid kepada Ibrahim Bin Muhammad
Al-atiq kepada Mutharof Abdullah bin Zaid bin Aslam dari
23
Abi Bakar Ahmad bin Ali Ar-Razi, OP.Cit., hlm. 135
24
Departemen agama RI, Op.Cit, hlm 157
34
25
Sunan Darul Qutdni Imam Al-Kabir Ali bin Umar Al-dar qutdni,Op.Cit,hlm. 158
26
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razi Al-Jashash,Ahkamul Quran, Juz II, Darul Fikr, tth,
hlm 430
35
27
Ibid, hlm 431
28
Ibid, hlm. 434
29
Ibid, hlm 435
30
Ibid, hlm 436
36
tanpa mata dan bulu, orang jahiliyah digunakan sebagai alat untuk
mengundi apakah maksudnya boleh dilakukan atau tidak. Cara
undiannya dengan menggunakan tiga batang anak panah, masing-
masing batang tertulis Kerjakanlah, jangan kerjakan, dan yang satu
tidak tertulis apa-apa. Kemudian mereka letakkan di kabah dan
apabila sewaktu-waktu mereka membutuhkannya, mereka meminta
kepada juru kunci Kabah untuk mengambilkan salah satu anak panah
itu. Jika yang dipilih itu yang tanpa tulisan maka undian diulang lagi.31
: )
(145
Artinya: Katakanlah: Tidaklah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali jika makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena
sesungguhnya semua itu kotoran. (rijs) atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang
dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya
31
Ibid, hlm 440
37
hijrah) makanan diharamkan pada waktu itu yakni bangkai. Darah dan
babi. Sedangkan surah Al-Maidah turun di Madinah dan turunnya
lebih akhir daripada surat Al-Anam. Bisa saja ini sebagai penjelas
terhadap ayat yang turunnya lebih awal. Dan huruf ( ) pada ayat
... lafad ( ) ini kalau bersanding dengan
huruf ( ) maka mempunyai arti Dan, Tidak, Atau, sebagai
:
32
Departemen Agama RI, Op.cit, hlm 213
33
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razi Al-Jashash, Ahkam Al-Quran, Juz III, Darul Fik,
tth, hlm 26
38
(157: )
Artinya: orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang Ummi, yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam taurat dan injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka megerjakan
34
Abi Isa bin Muhammad bin Isa, Al-JamiAs-Shahih Wa Huwa Sunan AT-Tirmidzi,
Jilid 4, Dar-Fikr, t.k, 1988, hlm 61
35
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razi Al-Jashash, Op.cit., hlm 29
39
B. AL-QURTHUBI
36
Departemen Agama, Op.cit., hlm 246
37
As-Sayyid Muhammad Ali Iyaziy, Al Mufassiruun Hayatun wa Minhajuhum wizarah
as-saqafah wa Al-Irsyad Al Islamy, Teheran, 1414 H., hlm 409.
38
Muhammad Husain Al Zahabi, Al-Tafsir wa Al-Mufassirun, Juz , Daar Al-Maktabah Al
Harisah, Mesir, 1976, hlm. 457
40
39
. Ibid,. hlm. 512
40
. Muhammad Hussain al-Zahabi, op.cit., hlm. 457
41
41
. Ibid., hlm. 512
42
. Al-Qurtubi, Al Jami li Ahkam al-Quran, Juz I, Dar Al-Kutub Al-Misriyyah, 1967,
hlm. 1
43
. M. Nur Ichwan, Memasuki Dunia Al Quran, Lubuk Raya, Semarang, 2001, hlm. 180
44
. M. Nur Ichwan, Belajar Mudah Ilmu-Ilmu Al-Quran, Semarang, 2001, hlm. 215
42
: )
(173
Artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan (harrama)
bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang
(ketika disembelih) di sebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang
45
Muhammad Ali Iyazi, op.cit. hlm. 411
46
. Manna Khalil Al-Qattan, op.cit., hlm. 514
43
yang memuat makna tidak ada dan tetap maka suatu lafad yang di
ucapkan itu hukumnya tetap dan lafad yang tidak diucapkan
(selainnya) itu hukumnya tidak ada dan lafad yang ada pada ayat
lafad maa yang ada pada ayat tersebut itu berfaedah membolehkan
mutlak. Maka tidak ada hukum haram yang dikeluarkan dari ayat
tersebut. Ayat tersebut turun di Madinah dan dikuatkan dengan ayat
yang menurut riwayat ayat itu turun di Arafah48.
47
. Departemen Agama RI, loc. cit.hlm. 42
48
. Li Abi Abdullah Muhammad Ibnu Ahmadi Al Ansori Al-Qurtubi, Jami al-Ahkam a-
Quran, Jilid 1-2, Dar al-Kutub al-Alamiah, Beirut, Libanon, 1993, hlm. 145
44
(145: )
:
Artinya: Abu Masud menceritakan pada kita dari Abdurrahman bin
Zaid bin Aslam dari bapaknya dari Abdullah bin Umar
sesungguhnya rasulullah SAW bersabda:telah dihalalkan
bagi kalian dua bangkai dan dua darah, adapun dua bangkai
itu adalah ikan dan belalang sedangkan dua darah yaitu hati
dan limpa. 50
49
. Departemen Agama RI, loc. cit, hlm 213
50
. Sunan Al-Hafidz bin Abdillah Muhammad ibn Yazid al-Qojwini ibnu Majah, Juz II,
Dar al-Fikr, hlm. 1152
45
51
. Li Abi Abdullah Muhammad Ibnu Ahmadi Al Ansori Al-Qurtubi, loc.cit., hlm 145
46
yang ada pada kambing itu maka hukumnya tidak boleh, karena antara
kambing dan janinnya itu satu anggota.
(3: )
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai dan darah.
(145: )
Artinya: Katakanlah:Tidaklah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali jika makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir. 53
Ayat diatas menerangkan bahwa darah yang
itu
52
. Ibid. hlm. 145
53
. Departemen Agama RI, op.cit. hlm. 212-213
47
daging babi itu adalah untuk menunjukkan bahwa babi itu haram
baikitu di sembelih ataupun tidak disembelih.
(146: )
Artinya: Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang
itu.55
Yaitu hewan yang disembelih
54
. Li Abi Abdullah Muhammad Ibnu Ahmadi Al Ansori Al-Qurtubi, op.cit. hlm. 145
55
Departemen Agama RI, Op.,cit.hlm 213
48
(3: )
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas selain Allah,yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya), dan di haramkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari itu)
orang-orang kafir, telah putus ada untuk (mengalahkan )
agamamu, sebab itu janganlah, kamu untuk kepada mereka
dan takutlah kepadaku. Pada hari ini telah ku sempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu
nikmatku, dan telah kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barangsiapa terpaksa) karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat Dosa, sesungguhnya Allah mahapengampun
lagi maha penyayang57
56
Li Abi Abdullah Muhammad Ibnu Ahmadi Ansori Al-Qurtubim, Op.,cit., hlm 146
57
Departemen Agama RI, Op,cit., hlm 157
49
: yakni binatang yang mati karena di pukul
58
L, Abi Abdullah Muhammad Ibnu Ahmad Ansori Al-Qurtubi, Op.Cit.hlm 151
50
: Yakni setiap hewan yang ditemukan dalam
59
Muhammad bin Ahmad Abu Bakar bin Farh Al-Anshori Al-Khazrozi Al-Qurtubi, Jami
li hkami Al-Quranjilid 3, Darl kutub Al-Alimiah, Bairut libanon,t.t,.hlm 33
51
60
ibid hal. 36
52
61
Ibid, hal 37
62
ibid hal 39
53
(37: )
Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
mencapai keridhoan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah
yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
medudukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.63
: )
(145
Artinya: Katakanlah tidaklah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bamgkai atau darah yang mengalir atau daging babi karena
sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih
atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan
terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula
melampui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.64
63
Departemen Agama RI Op, Cit hal. 517
64
ibid hal. 213
54
Diriwayatkan dari Amr bin Dinar dari Abi syasya dari ibn
Abbas : bahwa orang jahiliyah itu memakan sesuatu dan meninggalkan
beberapa perkara. Allah mengutus Nabi dan menurunkan kitab-Nya
yang intinya bahwa hal yang dihalalkan oleh Allah adalah jelas
halalnya begitu juga sebaliknya. Sedangkan hal yang didiamkan oleh
Allah adalah pengampunan.
65
Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh Al-Ansori Al-Rozi Al-Qurtubi,
Jamiul Ahkam Al-Quran jilid 7-8, Al-Ilmiah, Bairut Libanon,tt, hal 76-77
56
mengalir) saja. 67
66
Ibid hal. 79
67
ibid, hlm 80
57
(157: )
Artinya: Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, nabi yang ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam taurat dan
injil yang ada disisi mereka. Yang menyuruh mereka
mengerjakan yang maruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang munkar dan menghalalkan begi mereka
segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadannya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yan terang yang
diturunkan kepadanya (Al-Quran) mereka itulah orang-
orang yang beruntung.68
Sesungguhnya (
)adalah semua jenis makanan yag
dihalalkan. Di sini seakan-akan Imam Malik mensifati halal dengan
thayyib, karena memuat kata sanjungan sedangkan
adalah makanan yang diharamkan. Sebagaiman kata Ibnu Abbas:
adalah daging giling, riba, dan lain-lain,maka imam malik
68
Departemen Agama RI, Op. Cit, hal 246
69
Op. Cit hal. 191