Anda di halaman 1dari 13

MATERI ILMU QIRAAT

BQ
Ilmu Qira’at

• DEFINISI ILMU QIRAAT


Menurut bahasa Qiraat/‫ قـراءات‬adalah: kata jama’ dari lafaz ٌ‫( ِ قـ َرا َءة‬mashdar)
ً ‫ يَ ْقـ َراُ – قِـ َرا َءةً َوقُـرْ آنا‬- َ‫ قَـ َرأ‬. artinya bacaan, maka Ilmu Qiraat berarti ilmu bacaan.
Menurut istilah adalah: ilmu yang membahas tentang tata-cara membaca
lafaz-lafaz al-Qur’an berikut cara penerapannya, baik yang sama atau yang
berbeda-beda cara bacanya dengan dinisbatkan setiap wajah/cara bacaan
tersebut kepada para Imam-imam Qiraat.
FASE PENYEDERHANAAN QIRAAT
• AWAL ABAD III HIJRIYAH
Pada awal abad ke lll hijriyah sorang ulama’qiraat bernama: Ahmad bin Musa bin
al-’Abbas bin Mujahid at-Tamimi (lahir tahun 245 H/859 M dan wafat 323 H/934 M)
dikenal dengan sebutan Ibnu Mujahid menyusun kitab ” al-Sab’ah fi al-Qiraat ” yang
kemudian populer istilah “al-Qiraat al-Sab’ “.
• Orang yang pertama mempunyai prakarsa untuk memilih tujuh imam qira’at. Pijakan
Ibn Mujahid dalam menentukan tujuh imam qira’at adalah ketokohan dalam bidang
ilmu qira’at dan kesesuaian dengan muṣḥaf Usmani. Bacaan masing-masing imam
tersebut juga sangat masyhur di negerinya masing-masing.
• Istilah tersebut untuk menyebut tujuh Imam Qiraat yang dianggap mutawatir, akan
tetapi masing-masing perawinya masih ada yang 3 bahkan sampai 5 rawi dan
seterusnya.
• ABAD V HIJRIYAH
Abu ‘Amr ad-Dani (w.444 H/1052 M) : menulis kitab dengan judul “ at-Taysir fil qira’at
as-Sab’ “ menyederhanakan rawi pada setiap imam menjadi 2 (dua) rawi saja.
FASE PENYEDERHANAAN QIRAAT

ABAD V HIJRIYAH
 Abu ‘Amr ad-Dani (w.444 H/1052 M) : menulis kitab dengan judul “ at-Taysir
fil qira’at as-Sab’ “ menyederhanakan rawi pada setiap imam menjadi 2 (dua)
rawi saja.
 Dalam disiplin ilmu qiraat yang dimulai oleh Abu ‘Amr ad-Dani (w.444 H/1052
M) dan dilanjutkan oleh muridnya, yaitu Imam Syatibi (lahir 538 H - w. 590
H/1193 M), hanya mengambil 2 (dua) perawi dari setiap 7 imam qiraat.
Definisi al-Qiraat as-Sab’: adalah qiraat yang diriwayatkan oleh tujuh
Imam Qiraat.
NAMA POPULER IMAM-IMAM QIRAAT TUJUH
7 6 5 4 3 2 1
‫الـكـو فـي‬ ‫الـكـو فـي‬ ‫الـكـو فـي‬ ‫الـشا مـي‬ ‫الـبـصـري‬ ‫الـمــكـي‬ ‫الـمــد نـي‬
)‫(رسـت‬ )‫(فـضـق‬ )‫(نـصـع‬ )‫(كلــم‬ )‫(حـطي‬ )‫(دهـز‬ )‫(أبـج‬

)‫الـكـسـائ (ر‬ )‫حـمـزة (ف‬ )‫عـا صـم (ن‬ )‫إبن كـثـيـر (د) أبـوعـمـرو (ح) إبـن عامـر (ك‬ ) ‫نا فـع ( أ‬
Qiraat Qiraat Qiraat Qiraat Qiraat Qiraat Qiraat
AL-KISAI HAMZAH ‘ASHIM IBNU ‘AMIR ABU ‘AMR IBNU KATSIR ’NAFI

‫أبـوالـحـارث‬ )‫خـلــف (ض‬ )‫شـعـبـة (ص‬ )‫هـشـام (ل‬ )‫الـد وري (ط‬ )‫الـبـزي (هـ‬ )‫قالـون (ب‬
)‫(س‬ Riwayat Syu’bah Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat
Riwayat Kholaf Hisyam Duri Al-Bazzi Qolun
Abul Harits Abu ‘Amr

)‫الـد وري (ت‬ )‫خــال د (ق‬ )‫حـفـص (ع‬ )‫إبـن ذ كـوان (م‬ )‫الـسـو سي (ي‬ )‫قـنـبـل (ز‬ )‫و ر ش (ج‬
Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat
Duri Khollad Hafs Ibnu As-Susi Qunbul Warsy
Al-Kisa’i Dzakwan
Perbedaan
Qiraat, Riwayat, Thoriq

Qiraat, Riwayat

Tiap-tiap bacaan lafaz Al-Qur’an yang


Tiap-tiap bacaan lafaz Al-Qur’an yang disandarkan kepada para perawinya imam-
disandarkan kepada para imam-imam qiraat. imam qiraat.
Misal: Misal:
Lafazd ‫ مـــلـــك‬dalam surat al-Fatihah Lafazd ‫ لاـــصــلــوة‬dibaca dengan Taghlizh
dapat dibaca dengan 2 cara: Lam (menebalkan lam) oleh Warsy (‫ ) ورـش‬. Oleh
1) Dibaca dengan menetapkan Alif (itsbat karena Warsy (‫ ) ورـش‬adalah salah satu perawi
alif) sesudah Mim oleh ‘Ashim dan Al- Imam Nafi’ ( ‫) نــــافــعـ‬, maka perawi lain dari
Kisa’i , yakni dibaca panjang mimnya dua Imam Nafi’ yaitu Qalun (‫ــاــــون‬
‫ ) ق ـ ل‬tentu tidak
harakat ‫ َمــاـ ِ ِلكـ‬. membaca lafazd tersebut dengan Taghlizh Lam,
2) Dibaca tanpa Alif sesudah Mim yakni‫َمـلِ ِك‬ tetapi dengan Tarqiq Lam (menipiskan Lam).
oleh Nafi’, Ibnu Katsir, Abu ‘Amr, Ibnu
Amir dan Hamzah.
Thoriq

Suatu bacaan yang dikaitkan kepada orang yang mendapatkan bacaan dari rawi baik
langsung maupun melalui orang-orang sebelumnya. Misal:
THARIQ LANGSUNG
- Riwayat Warsy thariq al-Azraq
- Riwayat Hafs thariq Ubaid
-
THARIQ TIDAK LANGSUNG
- Riwayat Hafs, riwayat Qolun dan riwayat yang lain dalam thariq asy-Syathibiyyah (Imam
Syatibi) atau thariq Thoyyibatunnasyr (Ibnu Jazari). Karena Imam Syatibi dan Imam Ibnu
Jazari menerima riwayat cara2 baca tidak ketemu langsung dari Rawi, tetapi melalui
orang yang ahli sebelum keduanya.
Misal:
- Mad Jaiz menurut riwayat Hafs thoriq as-Syathibiyah panjangnya 4 harakat. Sedangkan
menurut thoriq thoyyibatunnasyr 2 harakat dan 4 harakat.
Thariq Ad-Durrah adalah jalur qiraat al-Qur’an yang digunakan dalam membaca Qiraat
sepuluh (Qira’at al-Asyr) yang kaidahnya dihimpun dalam kitab ad-Durrah al-Mudhi’ah oleh
Imam Ibnul Jazari
PENGERTIAN KAIDAH USHUL DAN KAIDAH FARSYUL
HURUF

• Yaitu kaidah-kaidah dasar yang berlaku umum


terhadap semua kata oleh para imam/rawi yang
terjaring dalam kaidah-kaidah tersebut. Seperti
Kaidah Ushul kaidah membaca mim jama’, macam-macam mad,
fath, imalah, dan lain-lain.

• yaitu kaidah-kaidah khusus cara membaca kata


dalam al-Qur’an yang tidak berlaku umum pada
tempat lainnya. Contoh kata ‫ مـــلـــك‬dalam
surat al-Fatihah, dibaca dengan ada Alif (itsbat alif)
Kaidah Farsyul sesudah Mim oleh Imam ‘Ashim & Imam Al-Kisa’i,
yakni dibaca “‫ــك‬ ‫“ مــاـ ل ـ‬. Sedangkan lima imam
Huruf lainnya (‫ــبــاـ قـــون‬
‫ ) ا ل ـ‬membaca dengan tanpa
alif yakni “ ‫ـــلـ ِـــك‬
َ ‫“ مـ‬. Maka kata‫مـــاـك‬
‫ل‬ pada
tempat lainnya tidak bisa diberlakukan kaidahnya
secara sama seperti dalam surah al-Fatihah.
MEMBACA SURAT AL-FATIHAH MENURUT IMAM TUJUH MULAI AYAT 1 - 6
AYAT QIRA’AT/ KALIMAT CARA BACA PENJELAASAN AYA QIRA’AT/ KALIMAT CARA BACA PENJELAASAN
RIWAYAT QURANIYAH T RIWAYAT QURANIYAH

1-2 Semua Imam tujuh ‫ ِب ْس ِم الل َّ ِه‬- Sepakat sama Tanpa ada 5 Semua Imam ‫ِإيَّا َك ن َ ْعبُ ُد َو ِإيَّا َك‬ Sepakat sama Tanpa ada
perbedaan
‫الر ِحي ِم‬ َ ّ ‫الر ْح َٰم ِن‬ َّ
tujuh
‫ين‬ُ ‫ن َ ْستَ ِع‬
perbedaan
ِ‫ ال َْح ْم ُد لِلَّه‬-
‫ين‬َ ‫ب ال َْعال َِم‬ ّ ِ ‫َر‬
‫اط‬ ِّ ‫اه ِدنَا‬
َ ‫الص َر‬ َ ‫لسـِـ َر‬
‫اط‬ ّ ‫ا‬
6 Qumbul Membaca huruf
3 Semua Imam tujuh ‫الر ِحي ِم‬
َ ّ ‫الر ْح َٰم ِن‬
َّ Sepakat sama Tanpa ada ْ Shad diganti
perbedaan ‫يم‬
َ ِ
‫ق‬ َ ‫ت‬‫س‬ْ ُ ‫ال‬
‫ْم‬ dengan huruf Sin
3 -4 As-Susi ‫الر ْح َٰم ِن‬
َّ - Idgham Kabir Membaca saat
washol huruf Mim
‫الر ِحي ِم‬َّ lafaz ( ‫) ّ َالرـ ِحــيــ ْم‬
6 Hamzah (Khalaf ‫اط‬ ِّ ‫اه ِدنَا‬
َ ‫الص َـر‬ ْ Isymam Isymam ialah
‫الر ِحـيـ ْـ ْم ّـ ََّمــ ِل ِك‬ ‫اط‬ ِ
‫ َما ِل ِكيَ ْو ِم‬- َّ ِ َ ‫الصـ زـــ َر‬
dan Khallad) membaca huruf
disukun untuk di ‫يم‬
َ ‫ال ُْم ْستَق‬ Shad dengan bunyi
‫ين‬ ِّ
ِ ‫الد‬ washol idghomkan ke huruf
Mim lafaz (‫) َمـ ِ ِلــك‬,
campuran antara
bunyi huruf Shad
bersama dg ( ‫ ) ص‬dan huruf Zai
dengung. Lalu pada
‫ّـ ََّمــ لِ ِك‬ huruf mad ya’ lafaz (
(‫ ) ز‬dengan tetap
Huruf Mim dibaca bunyi huruf Shad
‫ ) ّ َالرـحِـيـ ْ ْم‬dibaca lebih dominan.
pendek tanpa panjang dua, empat
huruf mad Alif dan enam harakat
(hazful Alif)
4 ‘Ashim & Al-Kisai ‫ين‬ ّ ِ ‫َما ِل ِكيَ ْو ِم‬
ِ ‫الد‬ ِ ِ‫َما ل‬
‫ـك‬ Huruf Mim dibaca
panjang 2 harakat
karena ada huruf
Alif (itsbat Alif)
6 Al-Baqun:
Nafi’, Al-Bazzi,
‫اط‬ ِّ ‫اه ِدنَا‬
َ ‫الص َر‬ ْ ‫اط‬
َ ‫ــر‬ ِّ
َ ‫الص‬
Membaca dengan
huruf Shad murni
Abu ‘Amr, Ibnu ‫يم‬ ِ
َ َ ْ ُ ‫ال‬
‫ق‬ ‫ت‬‫س‬‫ْم‬ tanpa perubahan
Amir, ‘Ashim, Al-
4 Al-Baqun:
Nafi’, Ibnu Katsir,
‫ين‬ ّ ِ ‫َمـ ِل ِكيَ ْو ِم‬
ِ ‫الد‬ ِ ‫َمـــ ِل‬
‫ــك‬ Huruf Mim dibaca
pendek tanpa huruf
Kisai
Abu ‘Amr, Ibnu mad Alif (hazful Alif)
Amir, Hamzah
MEMBACA SURAT AL- FATIHAH MENURUT IMAM TUJUH PADA AYAT 7
AYAT QIRAA’T/RIWAYA KALIMAT QURANIYAH CARA BACA PENJELASAN
T
7 Qolun ‫غيْ ِر‬ َ ‫ين أَن ْ َع ْم‬
َ ‫تعَل َيْ ِه ْم‬ َ ‫اط ال َّ ِذ‬
َ ‫ِص َر‬ ‫اط‬ َ ‫ِص‬
َ ‫ــر‬
Membaca dengan huruf Shad murni tanpa perubahan

َ ّ ِ‫الضال‬
‫ين‬ َّ ‫عل َيْ ِه ْم َول َا‬
َ ‫وب‬ِ ‫ال َْم ْغ ُض‬ ‫غيْ ِر‬َ ‫ عَـل َـيْ ِه ْم‬- )1( - Mim jama’ bila diwasholkan bertemu huruf berhakat maka bisa
dibaca 2 cara:
‫عل َيـ ْ ِه ْم َول َا‬
َ - 1. Sukun mim
wasol dg sukun 2. Shilah mim
- Tetapi jika waqaf mim disukun
‫غيْ ِر‬ َ ‫ـو‬ ْ ‫عل َيْ ِه ُم‬
َ - )2(
‫ـو َول َا‬
ْ ‫عل َيْ ِه ُم‬َ -
wasol dg shilah
7 Al-Bazzi ‫غيْ ِر‬ َ ‫ين أَن ْ َع ْم‬
َ ‫تعَل َيْ ِه ْم‬ َ ‫اط ال َّ ِذ‬
َ ‫ِص َر‬ ‫اط‬ َ ‫ِص‬
َ ‫ــر‬
Membaca dengan huruf Shad murni tanpa perubahan
َ ّ ‫الضا ِل‬
‫ين‬ َّ ‫عل َيْ ِه ْم َول َا‬
َ ‫وب‬ِ ‫ال َْم ْغ ُض‬ wasol dg shilah - Mim jama’ bila diwasholkan bertemu huruf berhakat maka huruf
‫غيْ ِر‬ َ ‫ـو‬ ْ ‫عل َيْ ِهـ ُم‬َ - mim dibaca Shilah
- Tetapi jika waqaf huruf mim disukun
‫ـو َول َا‬
ْ ‫عل َيْ ِهـ ُم‬َ -
7 Qumbul ‫غيْ ِر‬ َ ‫ين أَن ْ َع ْم‬
َ ‫تعَل َيْ ِه ْم‬ َ ‫اط ال َّ ِذ‬
َ ‫ِص َر‬ َ ‫ ِســ َر‬-
‫اط‬ Membaca huruf Shad diganti dengan huruf Sin
َ ّ ‫الضا ِل‬
‫ين‬ َّ ‫عل َيْ ِه ْم َول َا‬
َ ‫وب‬
ِ ‫ال َْم ْغ ُض‬ wasol dg shilah - Mim jama’ bila diwasholkan bertemu huruf berhakat maka huruf
‫غيْ ِر‬ َ ‫ـو‬ ْ ‫عل َيْ ِهـ ُم‬َ - mim dibaca Shilah
- Tetapi jika waqaf huruf mim disukun
‫ـو َول َا‬
ْ ‫عل َيْ ِهـ ُم‬َ -
‫غيْ ِر‬ َ ‫ين أَن ْ َع ْم‬
َ ‫تعَل َيْ ِه ْم‬ َ ‫اط ال َّ ِذ‬
َ ‫ِص َر‬ Isymam Isymam ialah membaca huruf Shad dengan bunyi campuran antara
7 Khalaf
‫ين‬ ِ
َ ّ ‫الضال‬
َّ ‫عل َيْ ِه ْم َول َا‬
َ ‫وب‬
ِ ‫ال َْم ْغ ُض‬ ‫ِصـ زـــ َراط‬ bunyi huruf Shad ( ‫ ) ص‬dan huruf Zai (‫ ) ز‬dengan tetap bunyi huruf
Shad lebih dominan.
‫غيْ ِر‬ َ ‫ــم‬
ْ ‫عل َيْـ ُه‬
َ - Mengganti harakat huruf Ha’ pada dua lafaz (‫َلــ ِه ْمـ‬
ْ‫ )ع َ ي‬yang asalnya
‫ــم َول َا‬ kasrah dirubah dengan harakat dhommah, menjadi :‫عل َيْـ ُهـــ ْمـ‬
ْ ُ ‫عل َيْـهـ‬َ - َ
MEMBACA SURAT AL-FATIHAH MENURUT IMAM TUJUH PADA AYAT 7

AYAT QIRA’AT/ KALIMAT QURANIYAH CARA BACA PENJELASAN


RIWAYAT
7 Khallad ‫عل َيْ ِه ْم‬
َ ‫وب‬
ِ ‫غيْ ِر ال َْم ْغ ُض‬ َ ‫ين أَن ْ َع ْم‬
َ ‫تعَل َيْ ِه ْم‬ َ ‫اط ال َّ ِذ‬
َ ‫ِص َر‬ ‫اط‬ َ ‫ــر‬ َ ‫ِص‬
Membaca dengan huruf Shad murni tanpa perubahan

َ ّ ِ‫الضال‬
‫ين‬ َّ ‫َول َا‬ ‫غيْ ِر‬ َ ‫ــم‬
ْ ‫عل َيْـ ُه‬
َ - Mengganti harakat huruf Ha’ pada dua lafaz (‫َلــ ِه ْمـ‬
ْ‫)ع َ ي‬
‫ــم َول َا‬
ْ ُ ‫عل َيْـهـ‬َ -
yang asalnya kasrah dirubah dengan harakat dhommah,
menjadi :‫عل َيْـ ُهـــ ْمـ‬
َ
KAIDAH TAMBAHAN : Imam Hamzah membaca khusus pada 3 lafadz yaitu:
3 KATA MENURUT IMAM HAMZAH, BAIK RAWI KHOLAF ATAU RAWI
KHOLLAD { ‫ــم‬ْ ِ‫ــهـ‬ ‫ ـ َلـــ َـد ْ يـــ‬، ‫ـم‬ ْ ِ‫ ِ ـلَإـــيــْهـ‬، ‫ــم‬
ْ ‫ } َعــل َـيْ ِـه‬di manapun berada dalam Al-
Qur’an, dengan mengganti harakat huruf Ha’ dengan harakat
dhommah baik saat washol atau waqof. Maka menjadi:
(‫ـَـديـ ْ هـُـ ْمـ‬
َ ‫ ل‬،‫ ِإلـَـيـ ْ ُهـ ْمـ‬،‫) َعـل َـيـْـ ُهـ ْمـ‬. Misal:
ُ ‫> ِإ ْذ أ َ ْر َسلْنَا إِل َـيْ ُه‬--‫ـم ) ( ِإلـَــيــْـهــِـ ُم ا ثْــنَـيــ ْ ِن‬
‫ــم‬ َ ‫> َوأ َ ْر َس َل‬-- ‫عل َيْ ِه ْم‬
ْ ‫عل َيْ ُه‬ َ ‫( َوأ َ ْر َس َل‬
)‫ون‬
َ ‫ـم َف ِر ُح‬ ٍ ‫> ك ُُّل ِح ْز‬-- ‫ون‬
ْ ‫ب ِب َما ل ََديْ ُه‬ َ ‫ـم َف ِر ُح‬ ٍ ‫اثْنَيْ ِن) ( ك ُُّل ِح ْز‬
ْ ‫ب ِب َما ل ََديْ ِه‬
7 Al-Baqun (sisa beberapa
Imam atau Rawi dalam
‫وب‬
ِ ‫غيْ ِر ال َْم ْغ ُض‬
َ ‫عل َيْ ِه ْم‬ َ ‫ين أَن ْ َع ْم‬
َ ‫ت‬ َ ‫اط ال َّ ِذ‬
َ ‫ِص َر‬ ‫اط‬َ ‫ــر‬ َ ‫ِص‬
Membaca dengan huruf Shad murni tanpa perubahan

َ ّ ِ‫الضال‬
‫ين‬ َّ ‫عل َيْ ِه ْم َول َا‬
َ ‫غيْ ِر‬ َ ‫ـم‬ْ ‫عل َيْ ِـه‬
jumlah banyak) : yaitu Membaca mim jama’ dengan sukun, baik saat washal atau
Warsy, Abu ‘Amr, Ibnu َ - waqaf
Amir, ‘Ashim, Al-Kisai ْ ِ‫عل َيْـهـ‬
‫ــم َول َا‬ َ -
BAB : KAIDAH HUKUM MIM JAMA’

DEFINISI
MIM JAMA’ :

Mim Jama’ ialah huruf Mim yang Mim Jama’ ialah huruf Mim yang
menunjukkan dhomir jama’ muzakkar menunjukkan dhomir jama’
mukhottob (orang kedua jama’). Misal: muzakkar ghaib. Misal:
‫ـم‬ َ
ْ ُ‫ أنْـت‬- ‫ـم‬
ْ ‫ُه‬ -
‫ـم‬
ْ ُ ‫ت‬ ‫ـ‬ ْ ‫ئ‬ ‫ـ‬‫ش‬ ِ - ‫ـم‬
ْ ‫ بَـيْـنَــ ُه‬+ ‫ـم‬ ْ ‫ل َـ ُه‬ -
‫ـم‬
ْ ُ‫ـر ْرت‬ َ ْ ‫ـعـ ِد ِه‬
ْ َ‫ِم ْن ب‬
َ ‫ أ ْق‬- ‫ـم‬ -
ْ
‫ُـم‬
ْ ‫اء ك‬
َ ‫ـد‬َ ‫ـه‬ َ ‫ ُش‬- ‫ـم‬
ْ ‫عـل َـيْـ ِه‬َ +‫ـم‬ْ ‫يَأ ِتـيْـ ِه‬ -
‫ َقـبْـلِــك ُـم‬-
‫ير‬ ِ ‫ات َوال ْأ َ ْر ِض ۗ َو َما لَكُم ِ ّمن ُد‬
ٍ ‫ون الل َّ ِه ِمن َولِ ٍ ّي َول َا ن َ ِص‬ َّ ‫أَل َْم تَ ْعل َْم أ َ َّن الل َّ َه ل َُه ُمل ُْك‬
ِ ‫الس َم َاو‬ -
BAB: MIM JAMA’

Ciri-ciri Mim Jama’ yaitu:


1.Rangkaian dari huruf ‫ هـ‬yang berharakat dhommah ‫ ُهـ‬dan Mim sukun ‫ ْم‬, yakni‫ُه ْـم‬
- tertulis tidak disambung dengan kata lain. Misal: ‫ُه ْـم ِ فـي َْـها‬
- tertulis disambung dengan kata lain. Misal: ‫لَـ ه ُْـم– بَـيْـنَــ ه ُْـم‬
2. Rangkaian dari huruf ‫ هـ‬yang berharakat kasroh ‫ ِهـ‬dan Mim sukun ‫ ْم‬, yakni‫ِه ْـم‬
- tertulis tidak disambung dengan kata lain. Misal: ‫ِمْن َ بـعْـ ِد ِه ْـم‬
- tertulis disambung dengan kata lain. Misal: ‫يَأْتِـيْـ ِه ْـم– َعـلَـيْـ ِه ْـم‬
3. Rangkaian dari huruf ‫ ك‬yang berharakat dhommah ‫ ُكـ‬dan Mim sukun ‫ ْم‬, yakni‫ُك ْـم‬
- tertulis tidak disambung dengan kata lain. Misal: ‫ُشـهَـ َدا َء ُك ْـم‬
- tertulis disambung dengan kata lain. Misal: ‫لَـ َعـلَّــ ُك ْم– قَـبْـلِــ ُك ْـم‬
4. Rangkaian dari huruf ‫ ت‬yang berharakat dhommah ‫ت‬ ُ dan Mim sukun ‫ ْم‬, yakni‫ُ ت ْـم‬
- tertulis tidak disambung dengan kata lain. Misal: ‫َأتَّـ َخ ْـذ ُ ت ْـم ِعـ ْن َد هللا – َأ ْقـ َررْ ُ ت ْـم‬
ُ ْ ُ َْ

Anda mungkin juga menyukai