FEBRUARY 6, 2019
PONDOK PESANTREN AN-NUR
KERTAGENA LAOK, KADUR, PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
و ﻌﺪ. ﺳ ﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ وﻋ آﻟﻪ وﺻﺤ ﻪ اﺟﻤﻌ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋ ﺳ ﺪاﻟﻤﺮﺳﻠ رب اﻟﻌﺎﻟﻤ اﻟﺤﻤﺪ
Keterampilan menulis merupakan bagian dari keterampilan kebahasaan yang berada pada posisi keempat
setelah keterampilan membaca. Walaupun berada pada posisi keempat, tidak berarti keterampilan tersebut
tidak penting bagi seorang pelajar. Seorang pelajar tidak mungkin mencapai tingkat kesempurnaan berbahasa,
khususnya bahasa arab jika tidak memiliki kemampuan menulis secara baik dan benar. Karena akurasi membaca
ditentukan oleh teks bacaan.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam bahasa Arab bacaan sangat dipengaruhi oleh tulisan, karena jika
terdapat kesalahan dalam penulisan sebuah kata atau kalimat, maka makna yang akan muncul dari kata atau
kalimat tersebut akan secara otomatis berubah dari maksud yang diinginkan oleh penulis. Dan akan lebih
mengkhawatirkan jika kesalahan penulisan tersebut pada naskah-naskah yang berhubungan dengan
keagamaan, seperti fiqih, tauhid, tafsir dan lainnya, maka akan berpengaruh pada aspek implementasinya.
Fenomena yang mengherankan kita adalah ketika masih banyak pelajar tingkat menengah keatas (SMP/SMA),
bahkan guru agama islam yang tidak memiliki kecakapan dalam baca tulis teks arab. Kelemahan ini merupakan
tanggungjawab kita bersama, tidak hanya yang bersangkutan, namun juga sekolah, yayasan, pondok pesantren,
bahkan perguruan tinggi.
Sebagai Pondok Pesantren (PP) satu-satunya di Desa Kertagena Laok, PP. An-Nur, sangat merasa
bertanggungjawab untuk mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu, idealnya alumni sudah bisa baca-tulis al-
Qur’an dan al-Hadits secara baik dan benar. Namun kenyataannya masih kontradiktif.
Untuk itu sebagai salah satu pengajar di pondok pesantren ini, saya merasa bertanggungjawab untuk membuat
sebuah buku yang terkait dengan keterampilan menulis khususnya pada keterampilan imla’, dengan harapan
buku ini dapat menjadi referensi dalam mengatasi kesulitan pelajar dalam hal tulis menulis.
Buku ini bersifat terbuka, artinya dapat diperbaiki dari waktu ke waktu dengan tetap mengacu pada persyaratan
kaidah-kaidah yang berlaku. Kritik maupun saran terhadap buku ini sangat kami harapkan guna penyempurnaan
buku ini.
i
DAFTAR ISI
C. DASAR ......................................................................................................................................................................... 1
1. Huruf Hijaiyah ( )ﺣﺮوف اﻟﻬﺠﺎﺋ ﺔ................................................................................................................................ 1
2. Harakat Huruf Hijaiyah( )ﺣﺮ ﺎت ﺣﺮوف اﻟﻬﺠﺎﺋ ﺔ........................................................................................................ 2
3. Makharijul Huruf ( )ﻣﺨﺎرج اﻟﺤﺮوف............................................................................................................................ 3
4. Cara penyambungan huruf .................................................................................................................................... 5
E. SASTRA PEGON........................................................................................................................................................... 8
1. Pengenalan Huruf pegon ....................................................................................................................................... 8
2. Kaidah penulisan huruf pegon ............................................................................................................................... 8
3. Penulisan sastra pegon pada konsonan rangkap .................................................................................................. 9
4. Kaidah hamzah (alif) di awal kalimat: ................................................................................................................... 9
5. Kaidah menyambung huruf-huruf pegon .............................................................................................................. 9
6. Transkripsi huruf pegon ke dalam huruf latin....................................................................................................... 9
ii
H. KAIDAH IMLA’ DALAM PENULISAN AL-QUR’AN ..................................................................................................... 17
iii
TATA CARA PENULISAN HURUF ARAB
()اﻹﻣﻼء
A. PENGENALAN
Al-imla’ adalah salah satu cara dari berbagai macam cara untuk menguasai bahasa, dan dalam arti harfiah
sendiri Al-mla’ berarti talqin atau membaca sesuatu dengan keras agar dapat ditulis oleh orang yang
mendengarkannya.
Singkatnya dalam bahasa Indonesia, biasanya kita menyebutnya dengan Dikte. jadi meng-imla-kan berarti
mendiktekan, atau membaca sesuatu dengan suara lantang (keras) agar orang lain dapat menulisnya
dengan benar sesuai dengan kaidah penulisan yang dipelajari.
Karena imla’ merupakan cara yang digunakan untuk menguasai bahasa, khususnya cara dan kaidah
penulisannya, maka imla’ merupakan sarana atau metode pembelajaran yang membantu para pelajarnya
dapat menulis tulisan arab dengan baik dan benar.
B. MANFAAT
Belajar al-imla’ akan memberi banyak manfaat bagi para pelajarnya.seperti:
1. Pelajar akan tahu kaidah penulisan bahasa arab yang benar, karena sebelum latihan soal, pengajar akan
memberi tahu akan dasar-dasar kaidah penulisan arab tersebut.
2. Tulisan pelajar akan lebih bagus dan indah setelah belajar imla’, karena pelajar akan terbiasa dengan
menulis tulisan arab dalam latihan-latihan imla’.
3. Pelajar akan mendapat pengetahuan baru akan kosa-kata bahasa arab, karena pengajar akan
menjelaskan maksud dan makna bahasa arab yang diberikannya pada setiap latihan soal.
4. Indra pelajar dalam penglihatan dan pendengaran akan lebih peka terhadap kata-kata bahasa arab yang
di dikte kan, karna pelajar harus selalu memperhatikan pengajar ketika mengucapkan kata bahasa arab
yang di dikte kan, baik mendengarkannya maupun melihat mulutnya ketika mengucapkan huruf hijaiyah
melalui makhrojnya.
5. Pelajar akan tahu bagaimana cara mengucapkan huruf hijaiyah yang benar melalui makhrojnya, karena
pengajar akan selalu men dikte kan kata bahasa arab dengan mengucapkan setiap huruf hijaiyah melalui
makhroj yang benar.
C. DASAR
1. Huruf Hijaiyah ()ﺣﺮوف اﻟﻬﺠﺎﺋ ﺔ
Gambar 1:
Susunan huruf hijaiyah
Ada 3 (tiga) pendapat mengenai jumlah Huruf Arab / Huruf Hijaiyah :
a. Pendapat yang mengatakan berjumlah 30, menyertakan huruf Lam-Alif ( )ﻻdan Hamzah ()ء.
b. Pendapat yang mengatakan berjumlah 29, tidak menyertakan huruf Lam-Alif ke dalam Hijaiyah.
c. Dan pendapat yang mengatakan berjumlah 28, tidak menyertakan Lam-Alif dan Hamzah.
Berikut adalah 4 huruf lainnya:
Gambar 2
Huruf hijaiyah lainnya
Ke 3 (tiga) pendapat tersebut semuanya benar dan tidak perlu dipertentangkan, karena... huruf-huruf
yang disertakan atau tidak disertakan (Lam-Alif dan Hamzah) tersebut, semuanya ada dalam huruf
Hijaiyah.
a. Huruf Lam-Alif, adalah rangkaian huruf Lam dan Alif.
b. Sementara huruf Hamzah adalah sebutan huruf Alif ketika berharakat.
c. Dan huruf Alif itu sendiri adalah salah satu dari huruf Mad.
2. Harakat Huruf Hijaiyah ()ﺣﺮ ﺎت ﺣﺮوف اﻟﻬﺠﺎﺋ ﺔ
Harakat (tasykil) secara harfiah berarti gerakan, tapi maksud Harakat pada hal ini adalah tanda baca yang
menandai huruf-huruf hijaiyah, sehingga huruf-huruf itu dapat dibaca menurut tandanya.
Berikut adalah beberapa tanda baca dalam huruf hijaiyah dan cara penulisannya1:
Gambar 3
Harakat
1
Penulisan fathatain (fathah tanwin) harus diikuti dengan alif " "اsetelah huruf yang ditandai. Contoh : إن زﺪا ﻋﺎﻟﻤﺎ, kecuali ta’
ً ً
marbuthah " "ةcontoh: ﻛﺘﺎ ﺔdan hamzah " "ءcontoh: ﻣﺎء
2
3. Makharijul Huruf ()ﻣﺨﺎرج اﻟﺤﺮوف
Gambar 4:
Makharijul huruf
Makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah dari alif ( )اsampai ya’ ( )ي. Ini adalah sesuatu
yang sangat penting bagi orang yang belajar imla’. Karena ketika pengajar mendiktekan soal, pengajar
harus mengucapkan huruf pada setiap katanya menurut Makharijul huruf yang benar, sehingga pelajar
pun juga harus tahu makharijul huruf yang benar. Hal ini bertujuan agar pelajar dapat membedakan
huruf dalam setiap kata.
Maka dari itu, sebelum dimulainya pembelajaran imla’, pelajar sebaiknya mempelajari Makharijul huruf
terlebih dahulu. Berikut adalah ﻣﺨﺎرج ﺣﺮوف اﻟﻬﺠﺎﺋ ﺔ:
No Makhroj Huruf
1 Rongga Tenggorokan ()اﻟﺠﻮف ﺣﺮف ﻣﺪ وﻟ
2 A.Bagian terjauh tenggorokan ()أﻗﺼﻰ اﻟﺤﻟق ء-ﻫ
B.Bagian tengah tenggorokan ()ﻮﺴﻄ اﻟﺤﻟق ح-ع
C.Bagian terdekat tenggorokan ()أﺪﻨﻰاﻟﺤﻟق خ-غ
3 Pangkal lidah dan yang bersesuaian dengan langit- langit atas. ق
( )أﻗ اﻟﻠﺴﺎن وﻣﺎ ﺤﺎذ ﻪ ﻣﻦ اﻟﺤﻨﻚ اﻷﻋ
4 Pangkal lidah dengan posisi lebih dekat/kedepan dari huruf ""ق ﻚ
()أﻗ اﻟﻠﺴﺎن أﺳﻔﻞ ﻣﻦ اﻟﻘﺎف
5 Dibawah bagian tengah lidah dan yang bertepatan dengan langit- langit. ي-ﺶ-ج
( ) ﺗﺤﺖ وﺳﻂ اﻟﻠﺴﺎن وﻣﺎ ﺤﺎذ ﻪ ﻣﻦ اﻟﺤﻨﻚ اﻷﻋ
6 Salah satu pinggir lidah (atau keduanya) dan yang bertepatan dengan gusi ﺾ
geraham () إﺣﺪى ﺣﺎﻓ اﻟﻠﺴﺎن وﻣﺎ ﻠﻴﻬﺎ ﻣﻦ اﻷ اس
7 Awal /ujung salah satu (atau kedua) pinggir lidah bertepatan dengan langit- ﻞ
langit/ gusi.
ﻣﻊ ﻣﺎ ﺤﺎذﻳﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﻟﺜﺔ،) أول إﺣﺪى ﺣﺎﻓ اﻟﻠﺴﺎن إ ﻣﻨﺘﻬﺎە ﻣﻦ أد ﺣﺎﻓ ّ اﻟﻠﺴﺎن إ ﻣﻨﺘﻬﺎﻫﻤﺎ
.(اﻷﺳﻨﺎن اﻟﻌﻠ ﺎ ﻣﻦ اﻟﻀﺎﺣﻚ إ اﻟﻀﺎﺣﻚ
8 Ujung lidah sedikit dibawah /dibelakang huruf ""ل. ()ﻃﺮف اﻟﻠﺴﺎن ﺗﺤﺖ اﻟﻼم ﻗﻠ ﻼ ﻦ
9 Berdekatan dengan makhrojnya huruf " "نdan masuk pada punggung lidah ﺮ
() ﻘﺎرب ﻣﺨ ج اﻟﻨﻮن وادﺧﻞ ﻇﻬﺮ اﻟﻠﺴﺎن
10 Diatas ujung lidah dan pangkal dua gigi seri atas ( )ﻓﻮق اﻟﻠﺴﺎن وأﺻﻮل اﻟﺜ ﻴﺘ اﻟﻌﻠﻴﺘ ﺪ-ﺖ-ط
11 Ujung lidah dan sedikit diatas gigi seri atas ( )ﻃﺮف اﻟﻠﺴﺎن وﻓﻮق اﻟﺜ ﻴﺘ اﻟﻌﻠﻴﺘ ز-س-ﺺ
12 Ujung lidah dan ujung gigi seri atas. ( )ﻃﺮف اﻟﻠﺴﺎن وﻃﺮف اﻟﺜ ﻴﺘ اﻟﻌﻠﻴﺘ ﺚ-ذ-ﻇ
13 Bagian dalam bibir bawah dan ujung gigi seri atas. ( ) ﻄﻦ اﻟﺸﻔﺔ وﻃﺮف اﻟﺜ ﻴﺘ اﻟﻌﻠﻴﺘ ف
14 Diantara dua bibir atas bawah ( )ﺑ اﻟﺸﻔﺘ م-ﺐ-و
15 Rongga hidung. ()اﻟﺤ ﺸﻮم ﺤﺮفاﻟﻐﻨﺔ
Tabel 1:
Makhorijul huruf
3
Catatan penting:
Dalam belajar imla’, sebaiknya pembelajaran makharijul huruf dengan memperbanyak
mempraktekkannya bersama guru atau orang lain yang sudah bisa, agar pelajar dapat terbiasa
mendengarkan huruf hijaiyah sesuai makhrojnya.
Beberapa huruf yang hampir sama bunyinya:
ع-ا د–ض
ط-ت ظ-ز
ذ-ث ص-ث–س–ش
ه-ح ك-ق
خ–غ
Mad (tanda panjang)
1) Mad fathah
Bentuk : berupa alif ()ا2
Bunyi : Aa~
Ciri-ciri : ditulis ketika ada huruf yang berharakat fathah dibaca panjang.
َ
Contoh : faa~( ) ﻓﺎ/ baa~( ) َ ﺎ/kaa~() ﺎ
2) Mad kasroh
Bentuk : berupa ya’ mati()ي
Bunyi : Ii~
Ciri-ciri : ditulis ketika ada huruf yang berharakat kasroh dibaca panjang.
Contoh : fii( ْ ِ ) / bii( ْ ِ ) /dzii()ذ ْي
ِ
3) Mad dhommah
Bentuk : berupa wawu mati(ْ)و
Bunyi : Uu~
Ciri-ciri : ditulis ketika ada huruf yang berharakat dhommah dibaca panjang.
ُ ُ / dzuu ()ذ ْو ُ
Contoh: fuu ( )ﻓ ْﻮ/ muu ()ﻣ ْﻮ
2
Huruf hamzah yang terletak di atas alif dan di baca panjang tidak menggunakan mad alif sebagai Harakat tetapi dengan tanda
(~\’). Contoh : َاﻣ َﻦ
4
4. Cara penyambungan huruf
a. Huruf-huruf yang bisa disambung dan bisa menyambung dengan huruf lainnya3
No Huruf Awal Tengah Akhir Contoh
1 ب ـ ــ ــﺐ ـﺐ
2 ت ﺗـ ـﺘ ـ ــﺖ ﺗـﺘﺖ
3 ث ﺛـ ـﺜ ـ ـ ــﺚ ﺛـﺜﺚ
4 ج ﺟـ ـﺠ ـ ـ ــﺞ ﺟـﺠـﺞ
5 ح ﺣـ ـﺤ ـ ــﺢ ﺣـﺤـﺢ
6 خ ﺧـ ـﺨ ـ ــﺦ ﺧـﺨـﺦ
7 س ﺳـ ـﺴ ـ ــﺲ ﺳـﺴـﺲ
8 ش ﺷـ ـﺸـ ــﺶ ﺷـﺸـﺶ
9 ص ﺻـ ـﺼـ ــﺺ ﺻـﺼـﺺ
10 ض ﺿـ ـﻀـ ــﺾ ﺿـﻀـﺾ
11 ط ﻃـ ـﻄ ـ ــﻂ ﻃـﻄـﻂ
12 ظ ﻇـ ـﻈ ـ ــﻆ ﻇـﻈـﻈـ
13 ع ﻋـ ـﻌ ـ ــﻊ ﻋـﻌـﻊ
14 غ ﻏـ ـﻐ ـ ــﻎ ﻏـﻐـﻎ
15 ف ﻓـ ـﻔ ـ ــﻒ ﻓـﻔـﻒ
16 ق ﻗـ ـﻘ ـ ــﻖ ﻗـﻘـﻖ
17 ك ﻛـ ـﻜ ـ ــﻚ ﻛ ـﻜــﻚ
18 ل ﻟـ ـﻠ ـ ــﻞ ﻟـﻠـﻞ
19 م ﻣـ ـﻤ ـ ـﻢ ﻣـﻤـﻢ
20 ن ﻧـ ـﻨ ـ ــﻦ ﻧـﻨـﻦ
21 ﻫـ ﻫـ ـﻬ ـ ــﻪ ﻫـﻬـﻪ
22 ي ـ ــ ــﻲ ـ ـﻲ
Tabel 2:
Huruf hijaiyah yang bisa disambung di semua tempat
b. Huruf-huruf yang bisa disambung tapi tidak bisa menyambung dengan huruf lainnya
No Huruf Awal Tengah Akhir
1 ا اﻟ ﻢ ﺣﺎﺳ ﺔ ﺷ ﺌﺎ
2 د دﻧ ﺎ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﻗﺼﺪ
3 ذ ذ ﺎب ﻟﺬ ﺬ ﺷﺎذ
4 ر روﺿﺔ ﻛ ﻤﺔ ﺷﻜﻮر
5 ز زﻫﺮة ﻣﻔﺎزﻋﺔ ﻓﻮز
6 و وردة ﺻﻮم ﻏﺰو
Tabel 3:
Huruf-huruf yang tidak bisa menyambung
3
Dalam pegelompokan huruf ini ada suatu hal yang harus lebih diperhatikan, yaitu jumlah gigi pada huruf yang disambung. hal ini
biasanya menjadi kesalahan yang fatal karena pelajar kurang memperhatikanya. Contoh dalam perbedaan penyambungan huruf
ط & ظdengan huruf ص & ض, yang dalam penyambungan huruf ط&ظtidak terdapat gigi di dalamnya, seperti dalam kata
ٌ َ َ ٌ ْ َ
ﻃ ْ ﻖ&ﻇ ْﻬ ٌﺮ, Dan dalam penyambungan huruf ص&ضterdapat gigi di dalamnya,seperti dalam kata ﻒ ٌ ْ &ﺿﻌ
ِ ﺻﻮم.
5
D. KAIDAH-KAIDAH IMLA’ ()ﻗﻮاﻋﺪ ﻓﻲ اﻹﻣﻼء
1. Penulisan alif ")اﻻﻟﻒ اﻟﻠﻴﻨﺔ( "ا:4
Ada 2 tempat penulisan alif
a. Di tengah kalimat ()وﺳﻂ اﻟ ﻠﻤﺔ
Ditulis dalam bentuk alif ( )اpada semua kondisi. Contoh: ﺎع,ﻗﺎل
b. Di akhir kalimat ()آﺧﺮ اﻟ ﻠﻤﺔ
1) Ditulis dalam bentuk " )اﻟﻒ اﻟﻤﻤﺪودة( "ا5:
ّ
Jika berada dalam kalimat huruf6. Contoh: dan ﻟﻮﻻkecuali 4 lafadz berikut: , ﻋ, ا,
ّ ﺣditulis dalam bentuk ()ى. Jika keempat lafadz tersebut bersambung dengan "ﻣﺎ" اﺳﺘﻔﻬﺎﻣ ﺔ
ّ َ
(menunjukkan arti pertanyaan) maka ditulis dalam bentuk ()ا. Contoh: ﺣﺘﺎم, ﻋﻼم, ا َم.ِ
Jika berada dalam kalimat isim mabni7. Contoh: )اﻟﻀﻤ ( ﻗﻤﻨﺎdan )اﺳﻢ إﺷﺎرة( ذاkecuali lafadz:
ّ
أو, ﻣ, )اﺳﻢ إﺷﺎرة( أdan lafadz )اﺳﻢ ﻣﻮﺻﻮل( واﻷ, maka ditulis dalam bentuk ()ى.
Jika berada dalam kalimat isim ajami (bukan kosa kata arab / serapan dari bahasa asing).
Contoh: اﻳﻨﺪوﻧ ﺴ ﺎ, اﻣ ﺎkecuali lafadz: ﺨﺎرى, ﻛ ى, ﻋ, ﻣﻮ, maka ditulis dalam bentuk
()ى.
Jika berada dalam kalimat yang terdiri dari 3 huruf ( )ﺛﻼdan huruf asal alif berupa ""و.
Contoh: دﻋﺎء اﻟﻌﺼﺎ.
Jika alif didahului ya’. Contoh: ﺳﺠﺎ ﺎ, دﻧ ﺎkecuali pada isim ‘alam (isim yg menunjukkan
sebuah nama), contoh: ﺤ.
4
Yang dimaksudkan disini adalah “alif layyinah” yaitu alif yang tidak menerima harakat secara mutlak. Alif adalah salah satu dari 3
huruf mad ( )ﺣﺮف ﻣﺪdan huruf liin ( )ﺣﺮف ﻟ. Dalam ilmu shorrof, alif adalah huruf ‘illat ( )ﺣﺮف ﻋﻠﺔyang menjadi pengganti dari huruf
asal " "وatau " "يcontoh: lafadz ﻗﺎلasalnya ﻗﻮل َ dan lafadz َ ﺳasalnya ﺳﻌ َـﻲ.
َ
5
Ahli bahasa mengistilahkan alif yang ditulis dalam bentuk " "اdengan nama “alif mamdudah” sedangkan alif yang ditulis dalam bentuk
" "ىdengan “alif maqshurah”.
6
Kalimat huruf adalah kalimat yang tidak bisa menunjukkan arti sempurna apabila tidak bersamaan dengan kalimat lain
7
Isim mabni adalah kata benda yang keadaan akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi berbeda dalam
suatu kalimat. Contohnya adalah isim dhomir (kata ganti) isim maushul (kata sambung) dan isim isyarah (kata tunjuk)
8
Fi’il mu’rob adalah kata kerja yang keadaan akhirnya terpengaruh oleh sebuah amil (sebab)
9
Hamzah (alif yabisah) adalah huruf husus yang bisa menerima harakat.
10
Arti mufrodah adalah hamzah tidak ditulis di atas atau di bawah alif pengganti ()أ إ
6
2) Ditulis di atas huruf yang sejenis dengan Harakat huruf sebelumnya
ُ
Ditulis dalam bentuk " "ؤ. contoh: اﻟﺘﻮاﻃﺆ
Ditulis dalam bentuk " "أ. contoh: ﻗﺮأ
َ ُ
Ditulis dalam bentuk " "ئ. contoh: ﻗﺮئ
c. Di tengah kalimat ()وﺳﻂ اﻟ ﻠﻤﺔ
1) Ditulis dalam bentuk ““ء
َ
Jika hamzah berharakat fathah berada setelah huruf selain ""ي. Contoh: ﺳﻤﻮءل َ
, ﻣﺮوءة َ
, ﺴﺎءل
Jika setelahnya terdapat alif tasniyah (menunjukkan arti dua) dan sebelumnya merupakan
huruf yang tidak bisa disambung. Contoh: ﺟﺰءان. Jika huruf sebelumnya bisa disambung,
maka ditulis dalam bentuk " "ئ, contoh: ﺧﻄﺌﺎن.
2) Ditulis dalam bentuk ")ﺗﻜﺘﺐ ﺼﻮرة اﻟﻮاو( "ؤ:
Jika hamzah berharakat fathah atau sukun dan berada setelah huruf berharakat dhommah.
ٌ ْ
Contoh: ﻟﺆﻟﺆ, ُﻣﺆﻟﻒ.
Jika hamzah berharakat dhommah dan berada setelah huruf berharakat dhommah, fathah,
ُ ُ ُ ُ
sukun. Contoh: َﻣ ْﺮؤوس, َﻳﺆ ﱡم, ﺷﺆ ْون.
3) Ditulis dalam bentuk ")ﺗﻜﺘﺐ ﺼﻮرة اﻻﻟﻒ( "أ:
Jika hamzah sukun dan berada setelah huruf berharakat fathah. Contoh: رأس
Jika hamzah fathah dan berada setelah huruf berharakat fathah atau setelah huruf shohih
(bukan huruf ‘illat) berharakat sukun. Contoh: ﺴﺄل, ﺳﺄل.
4) Ditulis dalam bentuk ")ﺗﻜﺘﺐ ﺼﻮرة اﻟ ﺎء( "ئ:
Jika hamzah berharakat kasroh pada semua kondisi. Contoh: ﻣﺴ ﺌ, ﻣﺴﺎﺋﻞ, أﺳﺌﻠﺔ, ﻣﺌ, ﺳﺌﻞ. ُ
Jika hamzah berharakat fathah/dhommah/sukun dan berada setelah huruf berharakat
ْ
kasroh atau huruf " "يsukun. Contoh: ﻣﺴ ﺌﻮن, ﻣﺴ ﺌﺎن, ِﺑ, ِﻓﺌﻮن, ِﻣﺌﺔ
11
Ta’ ta’nits adalah huruf ta’ yang digunakan untuk memuannatskan (membuat kalimat menjadi husus untuk perempuan) kalimat
12
Huruf ta’ yang ditulis dalam bentuk " "ةdisebut “marbuthah” sedangkan yang ditulis dalam bentuk " "تdisebut “maftuhah”
13
Jama’ taksir adalah isim bermakna banyak yang berubah dari bentuk mufrod (tunggal)
14
Isim yang bermakna perempuan tunggal
15
ﺟﻤﻊ اﻟﻤﺆﻧﺚ اﻟﺴﺎﻟﻢadalah isim jama’ yang diberi tambahan huruf " "اdan huruf " "ت. contoh: ﻣﺴﻠﻤﺎتbentuk mufrodnya ﻣﺴﻠﻤﺔ
7
e. Wawu pada isim ‘alam (nama) yang tidak berharakat fathatain. Contoh: ﻋﻤﺮو ﻦ اﻟﻌﺎص. Jika wawu
َ
fathatain, maka wawu dibuang. Contoh: رأ ﺖ ﻋ ْﻤﺮا
َ َﺳ َ اﻟ َﻔ َ َ ْﺪ ُﻋ ْﻮ
f. Huruf ‘illat jika setelahnya berupa huruf yang sukun. Contoh: ﷲ
E. SASTRA PEGON
1. Pengenalan Huruf pegon
Huruf pegon adalah huruf arab yang dimodifikasi untuk menuliskan huruf latin dalam bahasa lokal
seperti bahasa Jawa, Madura, Indonesia, Sunda, Bali, Melayu dan lainnya. Kata pegon diambil dari
bahasa jawa “pego” (madura=peghun) yang berarti campuran, artinya tidak murni bahasa jawa.
Huruf pegon lahir di kalangan pondok pesantren untuk memaknai atau menerjemahkan kitab-kitab
berbahasa arab ke dalam bahasa lokal untuk mempermudah penulisannya, karena penulisan Arab
dimulai dari kanan ke kiri sedangkan penulisan latin dari kiri ke kanan.
Menurut satu pendapat, penemu huruf pegon ialah Sunan Ampel, sedangkan menurut pendapat lain
ialah Imam Nawawi Banten. Hal ini dikuatkan dari sejarah pada masa penjajahan banyak sekali terjadi
penindasan, perampasan hak dan penyiksaan. Maka timbullah “Gerakan Anti Penjajah”. Pemberontakan
terhadap pemerintahan penjajah terjadi dimana-mana, termasuk di dalamnya kaum muslimin, sehingga
keluarlah fatwa dari kyai dan ulama “Haram memakai apapun dari penjajah” termasuk tulisannya. Dalam
situasi ini, Imam Nawawi dengan cerdas menyesuaikan bahasa Jawa dengan huruf-huruf Arab yang
dinamakan huruf pegon (pego)
16
Lam bu’d adalah huruf lam yang dimasukkan pada isim isyarah untuk menunjukkan kejauhan contoh: ذﻟﻚ
8
e. Huruf ya’ " "يditambah 1 titik dibaca “NYA/NY”
f. Huruf kaf " "كditambah 3 titik di bawah dibaca “GA/G”
g. Huruf ‘ain " "عditambah 3 titik di atas dibaca “NGA/NG”
h. Huruf pegon ditambah alif " "اberbunyi “A” contoh: ﺳﺎ ﺎdibaca saya17
i. Huruf pegon ditambah ya’ " "يberbunyi “I” contoh: ﺗdibaca tifi
j. Huruf pegon ditambah wawu " "وberbunyi “U”, contoh: ﻛﻮﻛﻮdibaca kuku
k. Cara menulis huruf pegon untuk vokal “O” sama dengan penulisan vokal “U” (ditambah ")"و. Contoh:
ﺑﻮﻻdibaca bola, ﺳﻮﺗﻮdibaca soto.
l. Cara menulis huruf pegon untuk vokal “E” sama dengan penulisan vokal “I” (ditambah ")"ي. Contoh:
ﺳﺎdibaca sate, ﺑ ﺒ ﻚdibaca bebek.
m. Huruf pegon diberi sandangan atau tidak dibaca “E”, seperti bunyi e pada kata sejuk, segar,
semangka, negara, ditulis : ﻧ ﺎرا, ﺳﻤﺎﻏ ﺎ, ﺳ ﺎر, ﺳﺠﻮك
17
Dalam bahasa jawa Huruf pegon ditambah alif " "اberbunyi “O” contoh: ﺳﻮرا ﺎ ﺎdibaca suroboyo, namun di beberapa tempat
sering juga dibaca “A”.
9
TRANSKRIPSI HURUF PEGON KE DALAM HURUF LATIN
10
Tabel 4:
Huruf pegon
F. MENGENAL SINGKATAN ISTILAH-ISTILAH DALAM NAHWU
Singkatan-singkatan istilah dalam nahwu yang biasa berlaku dalam di Pondok Pesantren Salaf sangat penting
diketahui oleh para pelajar kitab kuning pemula, karena memudahkan penulisan arti atau makna setiap
kalimat yang ada dalam kitab kuning yang sedang dikaji. Di samping itu sangat mendukung kepada
pengetahuan mereka yang mengenal kedudukan kalimat bahasa arab. Berikut istilah-istilah tersebut:
11
12
13
2. Rumus makna singkat dalam bahasa Madura-Indonesia
Rumus Tempatnya Yang Dimaksud Arti Bahasa Indonesia Arti Bahasa Madura
م Di atas kalimat Mubtada’ Adapun Dhining
خ Di atas kalimat Khobar Adalah Paneka
ﻓﺎ Di atas kalimat Fa’il berakal Siapa Pasera
ف Di atas kalimat Fa’il tak berakal Apa Panapa
ﻧﻔﺎ Di atas kalimat Naibul fa’il berakal Siapa Pasera
ﻧﻒ Di atas kalimat Naibul fa’il t berakal Apa Panapa
ﻣﻒ Di atas kalimat Maf’ul bih Kepada/akan Da’ /da’ ka..
ﻣﻊ Di atas kalimat Maf’ul ma’ah Beserta Asareng/asartana
ﻣﻞ Di atas kalimat Maf’ul liajlihi Karena Karana
ﻣﻂ Di atas kalimat Maf’ul mutlak Dengan Kalaban
ﻇﺰ Di atas kalimat Dzorof zaman Dalam E.. / edalam
ﻇﻢ Di atas kalimat Dzorom makan Pada E.. / edalam
ن ص Di atas kalimat Na’at / sifat Yang Se..
ﺻﻞ Di atas kalimat Shilah Yang Se..
ﺎ Di atas kalimat Bayan Nyatanya Nyatana
ﺪ Di atas kalimat Badal Rupanya Ropana
ﺣﺎ Di atas kalimat Hal Seraya Hale
ش Di atas kalimat Syartiyah Jika/kalau Lamon
ج Di atas kalimat Jawab Maka Maka
س Di atas kalimat Sababiyah Sebab Sabab
ع Di atas kalimat Ta’lil Karena Karana
غ Di atas kalimat Ghayah Sekalipun/walaupun Sanajjan
ل Di atas kalimat Milik Kepunyaan E kaandi’/andi’en
ﻣﻆ Di atas kalimat Masdar dzorof Selama Salaghi’
ﺗﻢ Di atas kalimat Tamyiz Apanya Ara-ara
ﻣﻊ Di bawah kalimat Mufaddhol alaih Ketimbang Katembhang
ج Di bawah kalimat Jama’ Beberapa Bannyak-bannyak
ﻧﻒ Di bawah kalimat Nafi Tidak Bhunten
ﻧﻬـ Di bawah kalimat Nahi Jangan Ta’ olle
ﺧﻢ Di bawah kalimat Khobar mutlak Adalah maujud Engki ka’dinto bada
.. Di bawah kalimat Dhomir sya’n Perbuatan/sya’n Kalakoan
ي Di bawah kalimat Lam ibtidak Tentu Tanto/Yektena
ﻣﻒ Di bawah kalimat An mufassiroh Bahwa Teghessa
ﺳﻒ Di bawah kalimat La’alla taukid Supaya Sopaja
ﻣﺺ Di bawah kalimat Masdar Sekiranya Sakerana
ص Di bawah kalimat Mushonnif Pengarang Pangarang
ﺷﺎ Di bawah kalimat Syair Penyair Penya’er
ﻧﺎ Di bawah kalimat Nadzim Yang menadzomkan Se anadzom
د Di bawah kalimat Doa Semoga Samogha
اي Di bawah kalimat Atof bayan Artinya/yaitu Artena/teghessa
اﻫـ Di bawah kalimat Intaha Selesai Ampon totok
اﻟﺦ Di bawah kalimat Ila akhirihi Hingga akhirnya Sampe’ saterrossa/akher
صم Di bawah kalimat ﺻ ﷲ ﻋﻠ ﻪ وﺳﻠﻢ Saw. saw
14
3. Contoh penulisan ruju’ dan marji’ sebuah dhomir
Pada layar kerja Region and Language dan tab Keyboards and Languages Anda pilih Change keyboards…
Sekarang Anda pilih tab General lalu klik Add untuk menambahkan bahasa pengetikan di komputer.
Silahkan Anda scrool kebawah sampai menemukan list bahasa yang Anda cari. Disini kita akan
menambahkan input pengetikan Bahasa Arab. Tentunya kita pilih Arabic (Saudi Arabia) lalu centang
Keyboard Arabic (101), Arabic (102) dan Arabic (102) AZERTY
15
Jika sudah selesai menentukan bahasa yang kita pilih, klik OK untuk menyelesaikan perintah. Lalu cek
taskbar Windows apakah pada taskbar language sudah bertambah bahasa yang baru saja kita aktifkan.
Jika sudah benar, sekarang waktunya untuk mencoba melakukan pengetikan huruf Arabic.
Pertama Anda klik aktifkan jenis huruf Arabicnya pada deretan taskbar language. Lalu Anda rubah
Hangul/English Toggle seperti berikut:
Jika keyboard Anda belum ada fasilitas untuk mengetik huruf Hangul, maka untuk memudahkan dalam
mengetik aktifkan On-Screen Keyboard. Cara mengaktifkan On-Screem Keyboard klik Start > All
Programs > Accessories > Ease of Acces > On-Screen Keyboard.
Nah sekarang coba Anda mengetik huruf Hangul di program pengolah kata seperti Microsoft Office
Word. Dan berikut hasilnya :
16
Buka Microsoft word - klik File-Option – pilih Advanced- scroll ke bawah- terus ubah number
menjadi context.
17
I. KAIDAH-KAIDAH PENULISAN HURUF PEGON DALAM SEBUAH LAGU
1. Penyambungan huruf
Mari lanjutkan… belajar sambungan
Supaya tulisan mudah dipaham
Ada 6 huruf tak bisa disambung
و,ز,ر,ذ,د, اdengan setelahnya x2
Huruf “O” itu sama dengan “U”
Cara nulis “BO” sama dengan “BU”
Huruf “E” itu sama dengan “I”
Cara nulis “BE” sama dengan “BI”
2. Menulis hamzah
Huruf “A” bila ada di depan
Pegonya ditulis hamzah alif di atas ()أ
Huruf “U” bila ada di depan
Pegonya ditulis alif wawu ()او
Huruf “E” bila ada di depan
Pegonya ditulis alif ombak di atas ()آ
Kalau huruf “I” tulisan pegonya, yaitu ada empat macamnya
Nomor satu “I” ditulis alif dan ya’ ()اي
Bila setelahnya berupa huruf hidup
Nomor dua “I” ditulis alif hamzah dibawah ()إ
Bila setelahnya mati
Nomor tiga “I” ditulis Hamzah dan ya ()ئ
Bilamana “I” ada di tengah
Dan harus dibaca ringan seperti contohnya naik ( )ﻧﺎﺋ ﻚdan air ( )أﺋ
Nomor empat “I” ditulis ya biasa
Apabila “I” itu ada di belakang
Contohnya itu banyak sekali
Seperti sampai selesai ()ﺳﺎﻣﻔﺎي ﺳﻠﺴﺎي
18
DAFTAR PUSTAKA
19